Anda di halaman 1dari 12

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : ANNISA APRIYANTI

NomorIndukMahasiswa/NIM : 041767965

TanggalLahir : 06 APRIL 2002

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4216/ METODE PENELITIAN SOSIAL

Kode/Nama Program Studi : 50/ ADMNISTRASI NEGARA

Kode/Nama UPBJJ : 49/ BANJARMASIN

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu / 05 - juli - 2023

TandaTanganPesertaUjian
Petunjuk

1. Andawajibmengisisecaralengkapdanbenaridentitaspada cover BJU padahalamanini.

2. Andawajibmengisidanmenandatanganisuratpernyataankejujuranakademik.

3. Jawabanbisadikerjakandengandiketikatautulistangan.

4. Jawabandiunggahdisertaidengan cover BJU dansuratpernyataankejujuranakademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Mahasiswa : ANNISA APRIYANTI

NIM : 041767965

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP 4216 / METODE PENELITIAN SOSIAL

Fakultas : ILMU HUKUM, ILMU SOSIAL, ILMU POLITIK

Program Studi : 50/ ADMNISTASI NEGARA

UPBJJ-UT : 49/ BANJARAMASIN

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.

2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.

3. Saya tidak menerima dan/atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.

4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lai


(menyalindanmengakuinyasebagaipekerjaansaya).

5. Sayamemahamibahwasegalatindakankecuranganakanmendapatkanhukumansesuaidenganaturanakade
mik yang berlaku di UniversitasTerbuka.

6. Sayabersediamenjunjungtinggiketertiban, kedisiplinan,
danintegritasakademikdengantidakmelakukankecurangan, joki, menyebarluaskansoaldanjawaban UAS
THE melalui media apapun, sertatindakantidakterpujilainnya yang
bertentangandenganperaturanakademikUniversitasTerbuka.

Demikiansuratpernyataaninisayabuatdengansesungguhnya. Apabila di
kemudianhariterdapatpelanggaranataspernyataan di atas,
sayabersediabertanggungjawabdanmenanggungsanksiakademik yang ditetapkanolehUniversitas Terbuka.

RABU, 05 JULI 2023

Yang MembuatPernyataan
Nama Mahasiswa

LEMBAR JAWABAN

1. Poin-poin yang berhubungan dengan etika dalam pengumpulan data


1. Informasi yang dikumpulkan dari partisipan adalah rahasia, kecuali jika partisipan memperbolehkan
informasi nya diungkap. Apabila ada kemungkinan pihak lain mendapatkan informasi ini, maka
rencana bagaimana menghasilkan informasi ini harus dijelaskan pada bagian untuk mendapatkan
persetujuan atas dasar Pemahaman (informed-consent)
 Menghormati hak dan privasi para pelapor, terlapor, saksi, atau pihak lain yang terlibat dalam kasus-
kasus maladministrasi dan etika pelayanan publik, termasuk tidak menyebarkan data dan informasi
yang bersifat rahasia atau sensitif tanpa persetujuan mereka.
2. Di dalam merencanakan penelitian, peneliti bertanggung jawab untuk menguji kelayakan penelitian
dari segi etika : sampai di manakah nilai nilai ilmiah dapat dipadukan dengan nilai kemanusiaan.
Kewajiban peneliti adalah menjaga hak partisipan. Oleh karena itu, peneliti harus mencari petunjuk
petunjuk etika hukum.
 Memperoleh izin dari Ombudsman Republik Indonesia atau lembaga lain yang berwenang untuk
mengakses data dan informasi tentang kasus-kasus maladministrasi dan etika pelayanan publik
yang ditangani oleh mereka.

2. Desain penelitian deskripisi


1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk mendeskripsikan, menjelaskan, atau memvalidasi suatu
fenomena, situasi, peristiwa, atau subjek yang diteliti berdasarkan data-data yang dikumpulkan secara
sistematis dan objektif.
Untuk melihat penyelenggara pelayanan publik tersebut menjalankan etika administrasi publik apakah
si penyangga tersebut sudah menerapkan standar pelayanan atau belum dalam proses pelayanan publik,
dan bagaimana agar tidak terjadi maladmnistrasi.
2. Ciri -ciri penelitian deskriptif
Pemenuhan standar pelayanan adalah suatu keharusan yang mesti dipenuhi oleh penyelenggara
pelayanan sebagai pemenuhan dari aspek procedural formal. Kepatuhan standar pelayanan yang rendah
selain bentuk dari tidak menjalankan etika administrasi juga menimbulkan potensi adanya
maladmnistrasi. Pada akhirnya masyarakat pun akan milih sendiri, jika aspek tersebut tidak dapat
dikatakan Satu-satunya indikator untuk mengukur etika seseorang atau Instansi.
3. Langkah penelitian
Tujuan dari penelitian maladmnistrasi etika pelayanan publik adalah agar tidak ada terjadi
Penyelewengan wewenang, pengabaian tugas. Dalam penelitian ini ada tujuan yang harus dicapai Yaitu
dengan cara memenuhi standar operational procedure (SOP).

3. Jenis-jenis validitas
1) Content validity adalah derajat kesesuaian antara isi instrumen pengukuran dengan tema atau materi
yang diukur. Validitas ini dapat dinilai dari keterkaitan, kewakilan, dan keterimbangan antara item-
item instrumen pengukuran dengan domain atau cakupan materi yang diukur. Dalam artikel di atas,
content validity dapat dilihat dari keterkaitannya antara pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
Ombudsman kepada responden dengan tema maladministrasi dan etika pelayanan publik. Misalnya,
pertanyaan tentang kepuasan, keluhan, atau saran terkait dengan pelayanan publik yang diterima oleh
responden.
2) Validitas kriteria (criterion-related validity) merupakan kemampuan dari sebuah instrument yang
digunakan untuk melakukan pengukuran atas ada atau tidaknya korelasi atau berhubungan dengan
skor kriteria yang dijadikan acuan. Validitas ini dapat dilihat dari tingkat kesamaan atau kesejajaran
antara alat ukur dengan kriteria internal atau eksternal. Dalam artikel di atas, validitas kriteria dapat
dilihat dari hubungan antara skor alat ukur dengan skor kriteria yang digunakan oleh Ombudsman
untuk menilai tingkat maladministrasi dan etika pelayanan publik. Misalnya, kriteria internal seperti
standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh penyelenggara negara atau pemerintahan. Kriteria
eksternal seperti harapan atau kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan publik.
3) Validitas konstruk (construct validity) merupakan kemampuan dari sebuah instrument yang
digunakan untuk melakukan pengukuran atas konsep maupun variabel abstrak yang ingin diukur
sesuai dengan definisi teoritisnya. Validitas ini dapat dilihat dari konsistensi, koherensi, dan
kredibilitas antara alat ukur dengan konstruk atau variabel yang diukur. Dalam artikel tersebut,
validitas konstruk dapat dilihat dari kemampuan alat ukur untuk mengukur konsep maladministrasi
dan etika pelayanan publik yang bersifat abstrak, tetapi memiliki gejala atau indikator yang dapat
diamati dan diukur. Misalnya, indikator maladministrasi seperti ketidakadilan,
ketidakakuntabelan , ketidaktransparanan, ketidakprofesionalan, ketidakproporsionalan, dan
ketidakresponsifan dalam pelayanan publik. Indikator etika pelayanan publik seperti integritas,
profesionalisme, netralitas, akuntabilitas, partisipasi, dan transparansi dalam pelayanan publik.
4. Penelitian tentang maladmnistrasi dan etika pelayanan publik
UPAYA MEMINIMALISIR PRAKTEK MAL ADMNISTRASI
DALAM MENINGKATKAN PUBLIC SERVICE

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah saat ini sedang menghadapi beberapa tekanan. Dikarenakan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan public. Dan juga memajukan kontribusi masyarakat. Oleh karena itu, peran e-governance atau e-
governance menjadi semakin penting bagi semua pengambil keputusan. Manajemen tradisional (traditional
management), identik dengan manajemen kertas, mulai menurun. Konversi administrasi tradisional menjadi
administrasi elektronik (e-government) saat ini menjadi salah satu perdebatan hangat dalam kebijakan publik.
Di Indonesia, e-government baru dimulai dengan inisiatif yang dimulai beberapa tahun lalu.
Reformasi birokrasi pemerintahan pertama kali terjadi karena pemerintah ingin memberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat, sesuai UUD 1945. Fokus utama pemerintah harus pada peningkatan pelayanan
publik, karena pelayanan publik merupakan hak sosial fundamental masyarakat (social rights). hak) atau hak
fundamental).
Secara umum, penyampaian layanan kepada publik (masyarakat) saat ini berlangsung melalui hubungan
langsung antara penyedia layanan (birokrasi negara) dan warga negara. Ternyata, jenis komunikasi langsung
ini banyak digunakan oleh para pelaku interaksi pelayanan, baik di pihak birokrat (penyedia layanan) maupun
di pihak anggota masyarakat (penerima layanan). Dari sudut pandang masyarakat, sebagian oknum warga
ingin mendapatkan pelayanan dengan mudah dengan cara menyuap oknum petugas pelayanan atau
memberikan uang pelican. Praktik-praktik tersebut tentunya akan mempengaruhi pengguna Layanan lainnya,
yang pada gilirannya akan mempengaruhi kualitas Layanan secara umum.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana agar tidak terjadi maladministrasi dalam pelayanan public
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini, bertujuan untuk mempelajari tentang Maladministrasi dikarenakan banyak kendala atau
penyimpangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagai hak sosial dasar masyarakat. Seringkali
terjadi penyimpangan, termasuk kasus pengaduan, yang dapat menimbulkan akibat hukum ketika sanksi
pidana dijatuhkan.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini semoga dapat memberikan kontribusi terhadap Pelayanan public dalam memajukan
pelayanan public dikarena sering terjadi Maladmnistrasi.
2. Manfaat Praktis
Manfaat bagi masyarakat agar masyarakat lebih bisa mengawasi
Program-program pelayanan public agar tidak terjadi maladministrasi.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Mengenai administrasi publik, satu kesamaan antara penyalahgunaan dalam kegiatan administrasi
dan etika adalah bahwa masalah etika negara menjadi tolak ukur ketika menilai etika administrasi untuk
perilaku administrasi publik yang menyimpang dari etika administrasi (kesalahan administrasi). Dari sini
dapat disimpulkan bahwa kesalahan administrasi merupakan perbuatan yang menyimpang dari nilai-
nilai etika (Maulidar, 2010:2). Maka salah urus berbanding lurus dengan etika yang buruk.
BAB III
METODOLOGI
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian upaya meminimalisir praktek maladmnistrasi dalam
meningkatkan public service adalah penelitian hukum normatif yaitu, penelitian yang berkaitan dengan
standar kebijakan yang tercantum dalam peraturan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan penelitian
kepustakaan (library research) dimana beberapa sumber literatur dikumpulkan sehubungan dengan
pembahasan penelitian. Informasi yang dikumpulkan dapat dianalisis untuk menggambarkan dan
memperjelas makna masalah hukum. Mengenai metode analisis, penulis memerlukan metode analisis
deskriptif. Semua informasi yang diperoleh dari studi kepustakaan dikumpulkan dan digabungkan untuk
dianalisis lebih lanjut dan hasil analisis disajikan sebagai hasil akhir, yang merupakan tanggapan atas
rumusan masalah sebagai tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana batasannya. dalam penyelenggaraan
pelayanan publik yang beretika
BAB IV
HASIL TEMUAAN
Penelitian tentang upaya meminimalisir praktek maladmnistrasi dalam Meningkatkan public servise dengan
ada 1 pertayaan yaitu bagaimana cara Meminimalisir maladmnistrasi yaitu dengan :
1. Meningkatkan efisensi dan efektivitas
2. Mempercepat layanan untuk masyarakat
3. Lebih efisien dalam manajemen data dan infromasi
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Bennis, W. and M.Mische, 1995. The 21 Century Organization. Pfeiffer&Company. New York.
Hartono, Sunaryati; Budhi Masturi, Enni Rochmaeni, Winarso, Panduan investigasi untuk Ombudsman
Indonesia, diterbitkan Atas dukungan The Asia Fondation Indonesia. 2003
Indrajit, R. E E-Government: strategi pembangunan dan pengembanganSistem pelayanan publik berbasis
teknologi digital. Penerbit Andi Yogyakarta. 2002

Anda mungkin juga menyukai