Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : DHEA OKTAVIA PUTRI PANJAITAN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 031323363

Tanggal Lahir : 28 OKTOBER 1996

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4431/MANAJEMEN PEMERINTAHAN

Kode/Nama Program Studi : 071/ILMU PEMERINTAHAN

Kode/Nama UPBJJ : 12/MEDAN

Hari/Tanggal UAS THE : SABTU/10 JULI 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : DHEA OKTAVIA PUTRI PANJAITAN


NIM : 031323363
Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4431/MANAJEMEN PEMERINTAHAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : ILMU PEMERINTAHAN
UPBJJ-UT : MEDAN

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Medan,10 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

Dhea Oktavia Putri Panjaitan


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Organisasi didefinisikan sebagai penyusunan dan penyatuan berbagai kegiatan dimana orang-
orang bekerja sama di dalam suatu hubungan yang saling ketergantungan. Berdasarkan pada
definisi tersebut, berikan suatu contoh organisasi yang Anda ketahui kemudian berikan analisis
dengan menggunakan 4 (empat) unsur yang membentuk organisasi menurut Fremont G. Kast dan
James E. Rosenweig!
Penyelesaian : Contoh organisasi : Di dalam suatu instansi pemerintah atau swasta. Si A sudah
seharusnya naik pangkat karena ia telah bekerja lebih dari empat tahun. Tetapi oleh atasannya
tidak pernah diusulkan untuk naik pangkat tersebut,sehingga si A kecewa atas perlakuan
atasannya itu. Kebetulan ia kenal baik dengan pucuk pimpinan di bagian (biro) tempat ia
bekerja,mungkin dahulu pernah satu kelas di SMA sehingga ia mengadukan nasibnya pada pucuk
pimpinan ini. Pucuk pimpinan berjanji akan memanggil atasan si A untuk membereskan kenaikan
pangkatnya. Tidak lama sesudah itu maka si A naik pangkat. Kalau organisasi formal tidak dapat
dijadikan saluran untuk memenuhi keperluan dan keinganan para anggota organisasi maka mereka
akan mencari wadah yang tidak resmi dan disebut organisasi informal.
4 empat unsur yang membentuk organisasi menurut Fremont G Kast dan James E.Rosenweig :
1) Goals-oriented yaitu mengarah kepada pencapaian tujuan.
2) Sistem psikososial yaitu orang-orang berhubungan satu sama lain dalam kelompok kerja.
3) Aktivitas yang terstruktur yaitu orang-orang bekerja sama dalam suatu hubungan yang terpola.
4) Sistem teknologi yaitu orang menggunakan pengetahuan dan teknologi.

2. Perubahan kultur pemerintahan menuju pemerintahan yang baik (good governamce) harus dimulai
dari perubahan sikap dan perilaku (etika) pejabat dan lembaga pemerintahan. Dari segi etika,
pemerintahan adalah perbuatan atau kegiatan yang erat kaitannya dengan manusia dan
kemanusiaan.
Berdasarkan pada pernyataan tersebut, berikan penjelasan mengenai perubahan kultur
pemerintahan menggunakan contoh kongkrit di daerah sekitar Anda, dianalisa menggunakan 3
(tiga) dari 6 (enam) nilai-nilai keutamaan dalam modul yang harus dikembangkan dalam etika
pemerintahan !
Penyelesaian : Kultur (Budaya) organisasi dan manajemen pemerintahan merupakan gambaran
sikap dan perilaku pejabat/lembaga pemerintahan dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.
Karena itu,perubahan kultur organisasi dan manajemen pemerintahan hendaknya dimulai dari
perubahan sikap san perilaku pejabat dan lembaga pemerintahan. Dengan demikian,perubahan
kultur pemerintahan menuju pemerintahan yang baik (good governance) dapat terwujud. 6 nilai-
nilai keutamaan yang harus di kembangkan dalam etika pemerintahan :
1) Penghormatan terhadap hidup manusia dan hak asasi manusia lainnya.
2) Kejujuran baik terhadap diri sendiri maupun terhadap manusia lainnya.
3) Keadilan dan kepantasan merupakan sikap yang terutama yang harus diperlakukan terhadap
orang lain
4) Kekuatan moralitas, ketabahan serta berani karena benar terhadap godaan
5) Kesederhanaan dan pengendalian diri
6) Nilai nilai agama dan sosial budaya termasuk nilai agama agar manusia dapat bertinfak secara
professional dan bekerja keras.

3. Mengukur efektivitas organisasi pemerintah dengan pendekatan sumber diukur dari sisi input,
yaitu dengan mengukur keberhasilan organisasi dalam mendapatkan berbagai macam sumber
yang dibutuhkan.
Berikan analisis mengenai efektivitas organisasi pemerintah di daerah Anda dengan menggunakan
3 (tiga) dimensi pengukuran efektivitas organisasi dari perspektif pendekatan sumber pada modul,
cukup dari poin a hingga c! Sertakan contoh menggunakan organisasi kongkritnya !

Penyelesaian : Analisis Efektivitas Organisasi Dalam Program Pelayanan


Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Di Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang menggunakan 3 dimensi pengukuran efektivitas organisasi dari
persfektif pendekatan :

1) Efektivitas Organisasi Dalam Program Pelayanan Administrasi Terpadu


Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Gunungpati

a) Pendekatan Sasaran

Tidak semua pegawai paham agenda optimalisasi kecamatan, namun


setidaknya pegawai sudah memahami tupoksi masing-masing. Selain itu
ada munculnya Kasi baru mengakibatkan kinerja belum maksimal.
Namun kemauan pegawai untuk belajar tinggi sehingga jalannya
pelayanan tidak terhambat. Kelengkapan fasilitas yang disediakan
Kantor Kecamatan Gunungpati dalam penyelenggaraan PATEN juga
sudah lengkap terjamin dan tidak hanya sebatas itu saja, sikap yang
ditunjukkan oleh pegawai sudah profesional. Namun karena masih
adanya permasalahan dari segi kuantitas SDM, meskipun lama waktu
pelayanan sudah bisa dilihat secara jelas, tetap saja bisa berubah
tergantung ada atau tidaknya pejabat yang memiliki kewenangan untuk
memberikan pelayanan.

b) Pendekatan Sumber

Sudah ada Kasi Pelayanan Publik yang secara khusus menangani


PATEN. Informasi yang dibutuhkan bisa diakses secara mudah oleh
masyarakat. Fasilitas yang disediakan sudah lengkap sesuai Peraturan
Walikota Semarang No. 43 Tahun 2012 Tentang Standar PATEN Di
Kota Semarang. Masyarakat juga bisa secara leluasa menyampaikan
saran/kritik. Dan pegawai mau untuk belajar dalam rangka upaya
senantiasa memberikan yang terbaik pada masyarakat.

c) Pendekatan Proses

Sikap pimpinan terhadap pegawai dirasakan sangat baik. Komunikasi


yang tercipta dinamis baik secara vertikal maupun horizontal. Selalu
menerapkan musyawarah. Kerjasama yang tercipta baik, atas dasar
kesadaran pribadi untuk saling tolong menolong.

2) Faktor Pendukung dan Penghambat Efektivitas Kantor Kecamatan


Gunungpati Kota Semarang

a) Ciri Organisasi

Kantor Kecamatan Gunungpati secara optimal melaksanakan peranannya


sebagai penyelenggara PATEN. Hal ini diwujudkan salah satunya
dengan tersedianya fasilitas penunjang PATEN sudah dipenuhi secara
maksimal.

b) Ciri Lingkungan

Dari lingkungan internal, masalah kekurangan staff masih dianggap


sebagai kendala. Untuk faktor eksternal, faktor geografis dan perbedaan
latar belakang pendidikan masyarakat yg berbeda-beda juga menjadi
penghambat. Jadi meskipun Kantor Kecamatan Gunungpati sudah
menyediakan fasilitas secara lengkap mengikuti perkembangan
jaman, akan tetap kurang efektif apabila sasaran pelayanan atau
masyarakat sendiri tidak tahu cara menggunakannya.

c) Ciri Pekerja
Peran pegawai sudah disesuaikan dengan tupoksi namun tidak menutup
kemungkinan untuk saling bantu dalam menyelesaikan pekerjaan lain
yang bukan tugasnya sebagai jalan keluar terhadap permasalahan yang
masih dihadapi yakni kurangnya sumber daya manusia. Kompetensi
pegawai khususnya yang bertugas langsung untuk memberikan
pelayanan sudah dirasa cukup. Namun tetap ada upaya peningkatan
keterampilan bagi pegawai Kantor Kecamatan Gunungpati, sebagai
contoh Diklat ToT dan Outbound Training.

d) Kebijakan dan Praktek Manajemen

Strategi yang dimiliki Kantor Kecamatan Gunung Pati disesuaikan


dengan kebijakan PATEN yang ada di Kota Semarang, dan merupakan
pilot project.. Sumber daya yang dimiliki diupayakan untuk
dimanfaatkan secara maksimal (contoh : anak PKL yang turut
diberdayakan).

4. Pada umumnya dalam organisasi Jepang berlaku suatu kode etik yang melahirkan ciri-ciri khas
pada manajemen Jepang. Berdasarkan pada pernyataan tersebut, berikan penjelasan Anda
mengenai ciri manajemen organisasi Jepang dianalisis menggunakan 2 (dua) ciri berikut meliputi,
sistem kerja seumur hidup, dan jalan karier yang tidak berdasarkan spesialisasi! Berikan contoh
kongkritnya pada penerapan di organisasi Jepang !
Penyelesaian : Manajemen Jepang
Rakyat Jepang mempunyai satu sikap hidup yang dinamakan “makoto” yaitu sikap yang
menjunjung tinggi kemurnian dalam batin dan motivasi dan yang menolak adanya tujuan yang
semata-mata hanya berguna bagi diri sendiri. Dalam sikap ini yang terpenting bukan sasaran
melainkan cara bertindak seseorang untuk mencapai sasaran itu yaitu dengan penuh kejujuran dan
kesungguh-sungguhan. Sikap ini dipengaruhi oleh ajaran agama Budha yang mempunyai
anggapan bahwa untuk menuju kesempurnaan hidup seseorang tidak hanya memilih hidup sebagai
pendeta melainkan juga dengan cara hidup sungguhsungguh dalam pekerjaan apapun. Adapun
budaya kerja jepang yang dikenal adalah budaya ”Kaizen” yang bemakna:
1) Bermakna proses penyempurnaan secara berkelanjutan (terus menerus dan tiada henti)
2) Berjalan dengan dilandasi oleh dorongan untuk berfikir dan belajar secara terus menerus
dan disiplin menuju arah kesempurnaan.
 Ciri Ciri Manajemen Jepang
1) Bentuk khas dari manajemen Jepang adalah organisasi “Gemeinschaft” dan banyak kegiatan
yang sudah disepakati bersama dilaksanakan oleh kelompok-kelompok. Hubungan antar
manajer bersifat hangat dan semua pihak bekerja sama berdasarkan keyakinan bahwa semua
merupakan bagian dari perusahaan yang sama. Organisasi ini luwes sehingga mudah
menyesuaikan dengan lingkungannya.
2) Teknik modern dan manajemen modern diperkenalkan secara agreif dan diintegrasikan dalam
“Gemeinschaft” Untuk industrialisasi dan membangun manajemen modern berdasarkan
teknologi modern diperlukan pengenalan konsep dan teknik manajemen modern secara luas.
Manajemen Jepang dengan agresif memasukkan konsep dan teknik manajemen modern dari
Amerika. Kampanye perbaikan produktivitas di jepang dimulai dengan dukungan Amerika
Serikat, manajer dididik dalam konsep dan teknik manajemen modern . Dengan demikian
unsur-unsur yang menghambat dari manajemen Jepang tradisional dibuang dan dipadukan
dengan manajemen modern yang sesuai.
3) Inovasi dalam manajemen Jepang
 Pengendalian perekonomian oleh pemerintah dihapuskan, kompetisi bebas mulai
berlaku.
 Inovasi melalui demokratisasi manajemen sesudah perang
4) Konsep konsep manajerial manajemen Jepang Konsep manajemen Jepang mengatakan
perusahaan adalah “ie” (keluarga) yang mangacu kepada sistem keluarga Jepang tradisional
tetapi sekarang menggunakan gagasan gemeinschaft manajerial. Sasaran perusahaan Jepang
bukan maksimalisasi keuntungan tetapi terjaminnya kelangsungan dan perkembangan
perusahaan sendiri.
5) Manajemen oleh manajer profesional Karakteristik manajemen Jepang setelah perang yang
terutama adalah pemisahan antara kepemilikan dan manajemen dalam perusahaan-perusahaan
yang besar dan manajemen oleh manajer profesional. Manajemen Gemeinschaft Jepang
dilakukan oleh para manajer profesional.
6) Ikatan perburuan Sifat gemeinschaft dari manajemen jepang telah berperan dalam
menstabilkan ikatan perburuan di Jepang, karena itu ikatan perburuan di Jepang menunjukkan
ciri ikatan kepercayaan yang kuat, dan juga stabil. Serikat buruh Jepang adalah bagian dari
organisasi gemeinschaft yang memberikan kritik konstuktif bagi manajemen.
7) Sistem manajemen pengintegrasian Manajemen Jepang dilaksanakan dengan memanfaatkan
teknik dan manajemen modern, untuk efektivitas manajemen diperlukan suatu sistem yang
mengintegrasikan keduanya. Sistem integrasi ini secara naluriah telah dibuat dengan
mengadakan pengendalian langsung oleh para manajer ketika mereka melakukan
pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai