Anda di halaman 1dari 22

FARMAKOTERAPI GANGGUAN DARAH

& KARDIOVASKOLAr
Review golongan obat

Muhamad Rahman
201030700223
06FKKP002
MEKANISME KERJA golongan OBAT HIPERTENSI
Obat hipertensi bekerja dengan cara mengurangi tekanan darah yang tinggi. Ada beberapa
jenis obat hipertensi yang bekerja dengan mekanisme yang berbedaACE inhibitors
1. ARBs (Angiotensin II Receptor Blocker)
2. Diuretik
3. Beta blockers
4. Calcium channel blockers
5. Alpha blockers
6. Vasodilator
MEKANISME KERJA GOLONGAN hipertensi
01. Ace inhibitor
02. diuretik

Obat ini bekerja dengan menghambat enzim yang Bekerja dengan meningkatkan produksi urine.
merangsang pelebaran pembuluh darah. • Contoh obat : Spironolakton
• Contoh obat : Ramipril • Dosis : dosis awal spironolakton biasanya adalah 25-50 mg
• Dosis : Dosis awal 2,5 mg sekali sehari, dapat per hari, yang dapat ditingkatkan secara bertahap hingga
ditingkatkan hingga 5 mg atau 10 mg sekali sehari 100 mg per hari, tergantung pada respons pasien.
tergantung pada respons individu. Dosis maksimum • ES : Dehidrasi, sakit kepala, & gangguan elektrolit
harian adalah 10 mg.
• ES : Hipotensi, Batuk kering, & pusing
03. Beta blocker 04. Calcium channel blocker
Obat ini bekerja dengan mengurangi aktivitas jantung dan
Obat ini bekerja dengan menghambat kalsium masuk ke
menurunkan frekuensi denyut jantung.
dalam sel jantung dan pembuluh darah.
• Contoh obat : Timolol
• Contoh obat : Nifedipine
• Dosis : Dosis awal 1 tetes 0,25% atau 0,5% pada mata yang
• Dosis : biasanya dimulai dengan 10 mg tiga kali sehari.
terkena dua kali sehari (setiap 12 jam). Dosis dapat ditingkatkan
Dosis dapat ditingkatkan hingga 20 mg tiga kali sehari
menjadi 1 tetes 0,5% pada mata yang terkena dua kali sehari
tergantung pada respons pasien. Dosis maksimum
(setiap 12 jam) tergantung pada respons individu.
nifedipine biasanya adalah 120 mg per hari.
• ES : Timolol dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, detak
• ES : Sakit kepala, pusing, & nyeri dada
jantung yang lebih lambat, atau denyut jantung yang tidak teratur.
MEKANISME KERJA GOLONGAN HIPERTENSI
05. Angiostensin Receptor blockers
06. Alfa blockers
Obat ini bekerja dengan menghambat enzim yang
merangsang pelebaran pembuluh darah. Mengurangi efek hormon epinefrin pada pembuluh
• Contoh obat : Candesartan darah, sehingga menyebabkan pelebaran pembuluh
• Dosis : dosis awal candesartan biasanya adalah 16 darah dan menurunkan tekanan darah.
mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 32 • Contoh obat : Terazosin
mg per hari tergantung pada respons pasien. Dosis • Dosis : umumnya dosis awal terazosin untuk
maksimum candesartan adalah 32 mg per hari. pengobatan tekanan darah tinggi adalah 1 mg
• ES : Sakit kepala, Pusing, & Lemas • ES : Pusing, nyeri perut, & sakit kepala

07. vasodilator
Obat ini bekerja dengan melebarkan pembuluh darah,
sehingga mempermudah aliran darah dan menurunkan
tekanan darah
• Contoh obat : Hydralazine
• Dosis : biasanya dimulai dengan 10 mg empat kali sehari.
Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 50 mg
empat kali sehari tergantung pada respons pasien.
• ES : Sakit kepala, Pusing, & Nyeri otot
Interaksi obat GOLONGAN hipertensi
01. Ramipril dan allopurinol
02. Spironolakton dan captopril

Kombinasi obat Ramipril dan Allopurinol dapat Dengan menggunakan kaptopril bersama spironolactone,
meningkatkan risiko terkena reaksi alergi dan infeksi kadar potasium dalam darah anda (hiperkalemia) bisa
yang parah, seperti sesak napas; Ketatan tenggorokan; meningkat, khususnya jika anda mengalami dehidrasi atau
Pembengkakan wajah, bibir, atau lidah; Gatal; Ruam; penyakit ginjal, diabetes, gagal jantung, atau jika anda sudah
Demam; Dan/atau nyeri otot atau kelemahan. dewasa.

03. Timolol dan aminophylline 04. Candesartan dan captopril

Kombinasi Timolol dan aminophylline, timolol dapat menjadi kurang Dengan menggunakan kaptopril bersama candesartan,
efektif dan meningkatkan efek aminofiloid. Contohnya sepert risiko efek sampingan seperti tekanan darah rendah,
mengalami mual, muntah, insomnia, getaran, kegelisahan, detak kerusakan fungsi ginjal, dan kondisi yang disebut
jantung yang tidak rata, atau sulit bernapas. hiperkalemia (kalium darah tinggi).
MEKANISME KERJA golongan OBAT antiaritmia
Berikut ini adalah golongan obat antiaritmia :
1.Beta blockers
2.Calcium channel blockers
3.Potassium channel blockers
4.Sodium channel blockers
5.Digoxin
6.Adenosine
MEKANISME KERJA GOLONGAN antiaritmia
01. Beta blockers
02. Calcium channel blockers

Menghambat aktivitas beta-adrenergik di jantung, Menghambat masuknya kalsium ke dalam sel otot
sehingga menurunkan frekuensi dan kekuatan jantung, sehingga menurunkan kecepatan kontraksi
kontraksi jantung dan mengurangi tekanan darah. jantung dan menurunkan tekanan darah.
• Contoh obat : Bisoprolol • Contoh obat : Amlodipine
• Dosis : 2,5-5 mg yang diberikan satu kali per hari. • Dosis : Dosis awal amlodipine biasanya adalah 5 mg
• ES : Kelelahan, Gangguan pernapasan, dan per hari, yang dapat ditingkatkan menjadi 10 mg per
gangguan pencernaan hari tergantung pada kondisi medis pasien.
• ES : Mulut kering, mual, & Depresi

03. Potassium channel blockers

Obat ini bekerja dengan melebarkan pembuluh darah, sehingga


mempermudah aliran darah dan menurunkan tekanan darah
• Contoh obat : Amiodarone
• Dosis : dosis awal amiodarone adalah 800-1.600 mg per hari yang
dibagi menjadi beberapa dosis dalam waktu 24 jam, selama 1
sampai 3 minggu.
• ES : Kebotakan, mual, & mata kering
MEKANISME KERJA GOLONGAN antiaritmia
04. Sodium channel blockers
05. digoxin
Menghambat aliran ion natrium ke dalam sel jantung, Meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan menurunkan
sehingga memperlambat konduksi listrik dan frekuensi jantung dengan mempengaruhi ion kalsium
menstabilkan irama jantung. dalam sel otot jantung.
• Contoh obat : Flecainide • Contoh obat : Digoxin
• Dosis : untuk mengobati aritmia supraventrikular • Dosis : Dosis awal digoxin biasanya adalah 0,125-0,25
adalah 50-100 mg, yang diberikan dua atau tiga kali mg, yang diberikan satu kali per hari melalui mulut atau
sehari. melalui injeksi intravena jika kondisi pasien
• ES : kepala pusing, perubahan nafsu makan, & membutuhkan pemberian obat secara parenteral.
gatal • ES : Gangguan pencernaan, sistem saraf, & jantung

06. Adenosine
Menstimulasi reseptor adenosin di jantung, sehingga
menurunkan frekuensi jantung dan memperbaiki irama jantung.
• Contoh obat : Adenosine
• Dosis : Dosis awal adenosine untuk mengatasi aritmia
supraventrikular adalah 6 mg, yang diberikan melalui infus
intravena (IV) selama 1-2 detik.
• ES : Sesak Napas, mual ,& pusing
Interaksi obat GOLONGAN antiaritmia
01. Bisoprolol dan atazanavir
02. Amiodarone dan azitthromycin

MengKombinasikan dengan obat-obatan ini dapat


meningkatkan risiko detak jantung yang tidak teratur yang
Menggunakan atazanavir bersama bisoprolol dapat
dapat mengancam kehidupan. Selain itu, kadar darah
meningkatkan risiko detak jantung yang tidak teratur
amiodarone dapat meningkat dengan pengobatan seperti
yang mungkin serius. Anda akan mengalami pusing,
azithromycin, yang dapat menyebabkan timbulnya efek
pusing, pingsan, atau detak jantung yang tidak
sampingan yang serius seperti pneumonia (radang paru-
teratur selama perawatan dengan obat-obatan ini
paru), kerusakan saraf, cedera liver, ketidaknormalan tiroid,
dan gangguan penglihatan.
03. Amlodipin dan tizanidine 04. Flecainide dan methadone

Dengan menggunakan kombinasi obat ini, dapat


Tizanidine dan amlodipine mungkin memiliki efek aditif dalam
meningkatkan risiko detak jantung yang tidak teratur
menurunkan tekanan darah anda. Anda mungkin mengalami
yang mungkin serius dan dapat mengancam kehidupan.
sakit kepala, pusing, pusing, pingsan, dan/atau perubahan
Seperti magnesium atau kalium yang hilang karena
denyut jantung
diare atau muntah yang parah atau berkepanjangan.
MEKANISME KERJA golongan OBAT antiplatelet

Obat antiplatelet adalah obat-obatan yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah
dengan menghambat fungsi trombosit atau platelet. Beberapa golongan obat antiplatelet yang
sering digunakan antara lain:
1.Aspirin
2.ADP receptor inhibitors
3.GPIIb/IIIa inhibitors
MEKANISME KERJA GOLONGAN antiplatelet
01. aspirin
02. ADP receptor inhibitors
Bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase
(COX) dalam trombosit, sehingga menghambat Inhibitor reseptor ADP adalah jenis obat yang membantu
pembentukan prostaglandin dan tromboksan, yang mencegah pembekuan darah. Ada dua jenis inhibitor
merupakan zat yang merangsang penggumpalan reseptor ADP: inhibitor P2Y12 dan inhibitor P2Y1.
darah. • Contoh obat : Clopidogrel
• Contoh obat : Aspirin • Dosis : Dosis awal yang umum adalah 75 mg per hari,
• Dosis : dosis aspirin yang umum digunakan adalah diberikan sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi dua
75-150 mg per hari. dosis kecil.
• ES : Gangguan pencernaan, mengantuk, & Pusing • ES : Pendarahan, demam, & Sakit kepala

03. GPIIb/IIIa Inhibitors

Menstimulasi reseptor adenosin di jantung, sehingga menurunkan frekuensi jantung dan memperbaiki
irama jantung.
• Contoh obat : Eptifibatide:
• Dosis : Dosis awal eptifibatide adalah 180 mcg/kg BB IV sebagai bolus, diikuti dengan infus intravena 2
mcg/kg BB per menit selama 72-96 jam.
• ES : Pendarahan, Hipotensi, & nyeri kepala
Interaksi obat GOLONGAN antiplatelet
01. Aspirin dan acetazolamide
02. Clopidogrel dan dabigatran

Jika menggabungkan obat ini akan menyebabkan


beberapa hal yaitu : Menimbulkan dengungan di Menggunakan dabigatran bersama clopidogrel dapat
telinga anda, sakit kepala, mual, muntah, pusing, meningkatkan risiko pendarahan, termasuk pendarahan
halusinasi, napas yang cepat, demam, kejang-kejang, yang parah dan kadang-kadang mematikan
atau koma.

03. Eptifibatide dan heparin

Menggunakan heparin bersama dengan eptifibatide bisa membuat mudah pendarahan, dan lebih tepatnya
pendarahan ringan, memar, muntah, darah dalam urine, sakit kepala, dan lemas
MEKANISME KERJA golongan OBAT antikoagulan

Obat antikoagulan adalah jenis obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah atau
mengurangi risiko pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan
pembuluh darah lainnya. Golongan obat antikoagulan terdiri dari:
1.Antikoagulan parenteral
2.Antikoagulan oral
3.Antagonis Vitamin K
MEKANISME KERJA GOLONGAN antikoagulan
01. Antikoagulan parentearal
02. Antikoagulan oral
Mekanisme kerja antikoagulan parenteral adalah dengan Mekanisme kerja antikoagulan oral adalah dengan
menghambat aktivitas faktor pembekuan darah tertentu. menghambat produksi atau aktivitas faktor pembekuan
Antikoagulan parenteral digunakan untuk pencegahan darah oleh hati.
atau pengobatan kondisi yang memerlukan tindakan • Contoh obat : Rivaroxaban
antikoagulan yang cepat dan intensif. • Dosis : Pada pasien dengan fibrilasi atrium adalah 20 mg
• Contoh obat : Fondaparinux sekali sehari, sedangkan dosis untuk pengobatan
• Dosis : Dosis awal bivalirudin adalah 0,75 mg/kg dosis trombosis vena dalam adalah 15 mg dua kali sehari
tunggal, diikuti dengan infus 1,75 mg/kg/jam. selama 3 minggu, kemudian 20 mg sekali sehari selama
3 bulan.
• ES : Anemia, pendarahan, & Nyeri • ES : Pendarahan
Interaksi obat GOLONGAN antikoagulan
01. Fondaparinux dan dasatinib 02. rivaroxaban

Menggunakan dasatinib bersama fondaparinux dapat Menggunakan rivaroxaban bersama alteplase dapat
meningkatkan risiko perdarahan, terlebih lagi jika meningkatkan risiko perdarahan, termasuk
seseorang lansia atau menderita penyakit ginjal atau hati perdarahan yang parah dan kadang-kadang
menggunakan 2 kombinasi obat ini mematikan.
MEKANISME KERJA golongan OBAT arni
ARNI (Angiotensin Receptor Neprilysin Inhibitor) adalah golongan obat hipertensi yang
mengombinasikan angiotensin receptor blocker (ARB) dan neprilysin inhibitor. Mekanisme
kerja ARNI adalah dengan menghambat efek angiotensin II pada reseptor AT1 dan
meningkatkan efek peptida natriuretik dan peptida diuretik pada neprilysin.
 Contoh obat : Valsartan
 Dosis : Dosis awal 24/26 mg yang ditingkatkan menjadi 97/103 mg dua kali sehari setelah
2-4 minggu pemakaian.
 ES : Efek samping yang umum terjadi adalah hipotensi, batuk kering, sakit kepala, dan
peningkatan kadar kalium dalam darah.
Interaksi obat GOLONGAN aRNI
01. VALSARTAN DAN AMILORIDE

Penggunaan amilorida bersama valsartan dapat


meningkatkan kadar potasium dalam darah. Tingkat tinggi
potasium dapat berkembang menjadi kondisi yang disebut
hiperkalemia, yang dalam kasus-kasus yang parah dapat
menyebabkan gagal ginjal, kelumpuhan otot, ritme
jantung tidak teratur, dan gagal jantung.
MEKANISME KERJA GOLONGAN antiangina
01. nitrat
02. beta- blocker

Bekerja dengan melebarkan pembuluh darah dan obat yang mengurangi tekanan darah dan memperlambat
meningkatkan suplai darah ke jantung. Nitrat detak jantung. Mereka membantu mengurangi beban
umumnya diberikan dalam bentuk tablet sublingual, jantung dan meningkatkan pasokan oksigen ke jantung.
spray oral, atau patch transdermal. • Contoh obat : atenolol
• Contoh obat : nitroglycerin • Dosis : biasanya mulai dari 25-50 mg satu kali sehari,
• Dosis : Diberikan dalam bentuk sublingual 0,3-0,6 sedangkan dosis metoprolol biasanya mulai dari 25-50
mg mg dua kali sehari.
• ES : Lemah, pusing, & sakit kepala • ES : Kram perut, kehilangan nafu makan, & Depresi

03. Calcium channel blocker

Obat ini mengurangi kontraksi pembuluh darah dan memperlambat detak jantung, sehingga membantu
mengurangi tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung.
• Contoh obat : nifedipine
• Dosis : Biasanya mulai dari 10-20 mg tiga kali sehari, sedangkan dosis amlodipine biasanya mulai dari
5-10 mg satu kali sehari.
• ES : merasa lemas, pusing, & Nyeri dada
MEKANISME KERJA golongan OBAT antiangina

Obat antiangina adalah obat yang digunakan untuk mengatasi angina atau nyeri dada yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai darah dan kebutuhan oksigen oleh jantung.
Berikut adalah beberapa golongan obat antiangina yang umum digunakan:
1.Nitrat
2.Beta- blocker
3.Calcium channel blocker
Interaksi obat GOLONGAN antIANGINA
01. NITROGLYCERIN dan sildenafil
02. ATENOLOL dan atazanavir

Menggunakan sildenafil bersama dengan nitrogliserin Penggunaan atazanavir bersama atenolol dapat
tidak dianjurkan. Dikombinasikan dengan obat-obatan meningkatkan risiko detak jantung yang tidak teratur yang
ini dapat menyebabkan tekanan darah turun secara mungkin serius. Anda harus segera mencari bantuan medis
berlebihan, yang dapat mengakibatkan hilangnya jika anda tiba-tiba mengalami pusing, pusing, pingsan, atau
kardiovaskular. detak jantung yang tidak teratur selama perawatan dengan
obat-obatan ini, baik bersama-sama maupun sendirian.

03. NIFEDIPINE dan morfin

Nifedipine dapat meningkatkan kadar darah dan efek sampingan morfin yang mencakup tekanan
pernapasan, sedasi yang dalam, koma, dan bahkan kematian.
Perbedaan 6 jenis obat
 Obat antihipertensi adalah obat yang digunakan untuk mengurangi tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti serangan
jantung, stroke, gagal jantung, kerusakan ginjal, dan masalah mata.
 Obat antiaritmia adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan irama jantung atau aritmia.
Aritmia dapat terjadi ketika sinyal listrik di jantung tidak berfungsi dengan benar, sehingga
menyebabkan detak jantung yang tidak teratur atau terlalu lambat atau terlalu cepat.
 Obat antiplatelet adalah obat yang digunakan untuk mencegah pembentukan bekuan darah atau
trombosit pada pembuluh darah. Bekuan darah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan
serius, seperti serangan jantung, stroke, dan trombosis vena dalam.
 Antikoagulan adalah obat yang digunakan untuk mencegah pembentukan bekuan darah atau trombus
pada pembuluh darah. Bekuan darah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti
serangan jantung, stroke, trombosis vena dalam, dan emboli paru.
 Obat ARNI (angiotensin receptor-neprilysin inhibitor) adalah obat yang digunakan untuk mengobati
hipertensi atau tekanan darah tinggi dan gagal jantung dengan fungsi sistolik terganggu. Obat ARNI
bekerja dengan menghambat angiotensin receptor dan enzim neprilysin, sehingga dapat meningkatkan
fungsi jantung dan mengurangi risiko gagal jantung.
 Anti-angina adalah obat yang digunakan untuk mengobati angina, yaitu nyeri atau ketidaknyamanan
pada dada yang disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen ke jantung. Angina sering disebabkan
oleh penyempitan atau penyumbatan arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung.
Thank you
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai