Anda di halaman 1dari 15

TUGAS COMPOUNDING & DISPENSING

PENGKAJIAN RESEP
KASUS 3

Disusun Oleh:

ANZARI MUHAMMAD
NPM. 260112150083

PROGRAM PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
Resep:
Dr. Spong., SpPD
Jl. Sayur No. 4 Bandung
SIP. NO. 123456 Telp. 022-345678

I. Bandung, 14 Oktober 2012 Pengkajian


Resep R/ Amlodipin 5 mg No.XIV
S 1dd1
NO. URAIAN PADA RESEP
R/ Methycobal 500 No. XIV
S 2dd1 Inscription
Identitas dokter
R/ Dizepam 5 mg No.V (lima)
S 1dd1 hs
1. Nama dokter Ada
2. Pro dokter
SIP : Tn. Petrick Ada
Alamat : Jl. Sate No. 10 Bandung
3. Alamat dokter Ada
4. Nomor telepon Ada
Tempat dan tanggal penulisan
5. Ada
resep
Invocatio
Tanda resep diawal penulisan
6. Ada
resep (R/)
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama Obat Ada
8. Kekuatan obat Ada
9. Jumlah obat Ada

Signatura

10. Nama pasien Ada

11. Jenis kelamin Ada

12. Umur pasien Tidak ada

13. Barat badan Tidak ada


Alamat pasien
14. Ada
Aturan pakai obat
15. Ada

16. Iter/tanda lain Tidak ada

Subscriptio

17. Tanda tangan/paraf dokter Tidak ada

II. Deskripsi Obat Sesuai Pengkajian Resep


A. Amlodipin 5 mg
Zat Aktif : Amlodipine
Bentuk Sediaan : Tablet
Potensi : 5 mg
Dosis : Dosis Awal: 5 mg satu kali sehari
Dosis Maksimum: 10 mg satu kali sehari
Cara Pemakaian : Diminum 1 kali sehari satu tablet
Golongan : Obat Keras
Stabilitas : Stabil
Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (dibawah 30°C)
Indikasi : Untuk pengobatan hipertensi, dapat digunakan sebagai
agen tunggal untuk mengontrol tekanan darah pada
sebagian besar penderita hipertensi. Amlodipin juga
diindikasikan untuk pengobatan iskemia myokardial, baik
karena obstruksi fixed (angina stabil), maupun karena
vasokonstriksi (angina varian) dari pembuluh darah
koroner.
Kontra-indikasi : Amlodipine tidak boleh diberikan pada pasien yang
hipersensitif terhadap amlodipine dan golongan
dihidropiridin lainnya.
Farmakologi : Menghambat ion kalsium ketika memasuki saluran lambat
atau area sensitive tegangan selektif pada otot polos
vasukuler dan miokardium selama depolarisasi,
menghasilkan relaksasi otot polos vaskuler koroner dan
vasodilatasi koroner; meningkatkan penghantaran oksigen
pada pasien angina vasospastik.
Efek Samping :
 Kardiovaskular: palpitasi, peripheral edema, syncope, takikardi,
bradikardi, dan aritmia. 
 SSP: sakit kepala, pusing, dan kelelahan. 
 Pada kulit: dermatitis, rash, pruritus, dan urtikaria.
 Saluran pencernaan: mual, nyeri perut, kram, dan tidak nafsu makan.
 Saluran pernafasan: nafas menjadi pendek-pendek, dyspnea, dan
bersin-bersin. 
 Efek samping lain: flushing, nyeri otot, dan nyeri atau inflamasi. 
Interaksi Obat :
 Dengan Obat: diltiazem, simvastatin, klaritromisin, eritromisin,
 Dengan Makanan:
o Jus anggur dapat meningkatkan efek atau toksisitas dengan
peningkatan kadar amlodipin.
o Ginseng, efedra, dan yohimbe dapat memperparah efek
hipotensif.
o Bawang putih dapat menurunkan efek antihipertensi.
o Makanan tinggi kalsium dapat mengurangi efek hipotensif dari
calcium channel blocker.
Peringatan : Pada pasien dengan gangguan fungsi hati perlu
pengawasan karena waktu paruh amlodipine menjadi lebih
panjang.
B. Methycobal® 500 µg
Zat Aktif : Mecobalamin
Bentuk Sediaan : Kapsul
Potensi : 500 µg
Dosis : 500 µg tiga kali sehari
Cara Pemakaian : Diminum 2 kali sehari satu kapsul sebelum makan
Golongan : Obat Keras
Stabilitas : Stabil
Penyimpanan : Terlindung dari cahaya
Indikasi : Untuk penderita kekurangan Vitamin B12, neuropati
perifer (gangguan saraf tepi dengan gejala kesemutan atau
keram), dan anemia pernisiosa (penurunan kadar sel darah
merah akibat gangguan penyerapan Vitamin B12).
Kontra-indikasi : Methycobal dikontraindikasikan pada penderita alergi
komponen obat Methycobal; penderita ppenyakit jantung,
paru-paru dan darah tinggi.
Farmakologi : Mecobalamin adalah jenis endogen koenzim B12 yang
berperan dalam sintesis metionin dari homosistein,
diangkut ke organel sel saraf dan mempromosikan asam
nukleat dan sintesis protein. Mecobalamin
mempromosikan transportasi dan regenerasi aksonal dan
mempromosikan sintesis lesitin dan meningkatkan
mielinisasi neuron (sintesis fosfolipid) sehingga
mengembalikan transmisi sinaptik yang tertunda dan
mengurangi neurotransmitter normal.

Efek Samping :
 Jarang terjadi, yaitu mual, diare, ruam kulit, anoreksia.
 Kadang terjadi, yaitu nyeri dan indurasi pada tempat injeksi, sakit
kepala, berkeringat, demam.
Interaksi Obat :
 Dengan Obat: diltiazem, simvastatin, klaritromisin, eritromisin,
 Dengan Makanan:
o Jus anggur dapat meningkatkan efek atau toksisitas dengan
peningkatan kadar amlodipin.
o Ginseng, efedra, dan yohimbe dapat memperparah efek
hipotensif.
o Bawang putih dapat menurunkan efek antihipertensi.
o Makanan tinggi kalsium dapat mengurangi efek hipotensif dari
calcium channel blocker.
Peringatan : Hentikan terapi bila tidak ada respon dalam jangka waktu
tertentu, Neonatus, bayi prematur, bayi dan anak.
pengawasan karena waktu paruh amlodipine menjadi lebih
panjang.
C. Diazepam 5 mg
Zat Aktif : Diazepam
Bentuk Sediaan : Tablet
Potensi : 5 mg
Dosis :
 Ansietas: 2-10 mg, 2-4 kali sehari
 Terapi tambahan pada spasme otot rangka: 2 -10 mg. 3-4 kali sehari
dalam dosis bagi
 Penghentian alkohol akut: 10 mg 3-4 kali sehari selama 24 jam
pertama, kemudian dikurangi menjadi 5 mg 3 – 4 kali sehari
 Premidikasi:
o dewasa: 10 mg
o anak-anak diatas 2 tahun: 0,25 mg/kg

 Pada penderita dengan gangguan pulmoner kronik, penderita hati dan


ginjal kronik dosis dikurangi
Cara Pemakaian : Diminum 1 kali sehari satu tablet selama 5 hari
Golongan : Obat Keras
Stabilitas : Stabil
Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (dibawah 30°C) terlindung dari
cahaya
Indikasi : Untuk pengobatan jangka pendek pada gejala ansietas,
sebagai terapi tambahan untuk meringankan spasme otot
rangka karena inflamasi atau trauma; kelainan motorik
serebral, digunakan juga untuk meringankan gejala-gejala
pada penghentian alkohol akut dan premidikasi anestesi.
Kontra-indikasi : Penderia hipersensitif, bayi dibawah 6 bulan, qanita
hamil dan menyusui, glaucoma, gangguan pulmoner akut,
keadaan Phobia
Farmakologi :
 Diazepam merupakan turunan bezodiazepin. Kerja utama diazepam
yaitu potensiasi inhibisi neuron dengan asam gamma-aminobutirat
(GABA) sebagai mediator pada sistim syaraf pusat.
 Dimetabolisme menjadi metabolit aktif yaitu N-desmetildiazepam dan
oxazepam.
 Kadar puncak dalam darah tercapai setelah 1 – 2 jam pemberian oral.
Waktu paruh bervariasi antara 20 – 50 jam
 Waktu paruh desmetildiazepam bervariasi hingga 100 jam, tergantung
usia dan fungsi hati.
Efek Samping : Mengantuk, ataksia, kelelahan, erupsi pada kulit, edema,
mual dan konstipasi, perubahan libido, sakit kepala,
amnesia, hipotensi, gangguan visual dan retensi urin.

Interaksi Obat :
 Penggunaan bersama obat-obat depresan Susunan Syaraf Pusat atau
alkohol dapat meningkatkan efek depresan.
 Cimetidin dan Omeprazol mengurangi bersihan benzo-diazepin.
 Rifampisin dapat meningkatkan bersihan benzodiazepin.
Peringatan :
 Jangan mengemudikan kendaraan bermotor atau menjalankan mesin
selama minum obat ini.
 Ansietas atau ketegangan karena stress kehidupan sehari-hari biasanya
tidak memerlukan pengobatan dengan ansiolitik.
 Keefektifan dalam pengobatan jangka lama (lebih dari 4 bulan) belum
diuji secara klinis sistematik.
 Penggunaan jangka lama dapat menyebabkan ketergantungan pada
obat
 Pada penderita lemah dan lanjut usia dianjurkan dengan dosis efektif
terkecil.
 Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan pulmoner kronik,
penderita fungsi hati dan ginjal kronik.
 Hentikan pengobatan jika terjadi reaksi-reaksi paradoksikal seperti
keadaan hiper eksitasi akut. ansietas. halusinasi dan gangguan tidur.

III. Analisis Drug Related Problem (DRP)


Obat Indikasi Dosis Masalah Solusi Keterangan

Amlodipin Anti 1 kali - - Dosis awal yang


hipertensi sehari 5mg dianjurkan
Golongan (5mg/hari) adalah 5mg satu
Kalsium kali sehari,
Kanal dengan dosis
Blocker max. 10mg satu
kali sehari
Methycobal Neuropati 3 kali Dosis Rekomendasi
perifer sehari 5mg subterapi 2 peningkatan
(5mg/hari) kali sehari frekuensi
5mg interval
pemberian 2x1
5mg/hari
menjadi 3x1
mg/hari
Diazepam Antiepilepsi 1 kali sehari - - Untuk mengatasi
Antikonvulsi 5mg insomnia,
(5mg/hari) konsumsi obat ini
sebelum tidur.
IV. Penyiapan Obat

A. Etiket
 Amlodipin

Apotek Pharmendevour
SIA:303/SIA/2015
Jl. Muararajeun Bandung
081831248909
Anzari M., S.Farm.,Apt.

Rx: 24 Bandung, 14 Oktober 2012


Tn. Petrick
Amlodipin
1 tablet sehari pada pagi hari
SEBELUM MAKAN
Jumlah : 14 tablet
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
 Methycobal®

Apotek Pharmendevour
SIA:303/SIA/2015
Jl. Muararajeun Bandung
081831248909
Anzari M., S.Farm.,Apt.

Rx: 25 Bandung, 14 Oktober 2012


Tn. Petrick
Methycobal®
1 kapsul secara oral setiap 12 jam
(jam 6 pagi dan jam 6 sore)
SEBELUM MAKAN
Jumlah : 14 kapsul
HARUS DENGAN RESEP DOKTER

 Diazepam

Apotek Pharmendevour
SIA:303/SIA/2015
Jl. Muararajeun Bandung
081831248909
Anzari M., S.Farm.,Apt.

Rx: 25 Bandung, 14 Oktober 2012


Tn. Petrick
Diazepam
1 hari 1 tablet jika perlu
SETELAH MAKAN
Jumlah : 14 kapsul
HARUS DENGAN RESEP DOKTER

B.
Perhitungan Harga
C. Penyerahan Obat Pada Pasien
 Selesai pengemasan dan pemberian etiket, pada saat penyerahan obat
kepada pasien hendaknya diberikan penjelasan-penjelasan atau informasi
yang cukup berkaitan dengan obat yang diserahkan. Karena pada resep
ini terdapat diazepam golongan psikotropika, maka resep tidak dapat
diulang.
 Pastikan bahwa pasien telah menerima:
(1) Obat yang benar
(2) Jumlah yang tepat
(3) Informasi yang sesuai tentang bagaimana meminum obat tersebut
 Pemberian obat kepada pasien meliputi:
(1) Pemeriksaan resep
(2) Mengumpulkan obat sesuai resep
(3) Menghitung jumlah obat
(4) Mengemas obat dalam wadah yarg sesuai
(5) Memberikan obat kepada pasien

V. Informasi Obat dan Konseling


A. Amlodipin
 Amlodipin diminum satu kali dalam sehari bisa diminum sebelum atau
sesudah makan yang diindikasikan sebagai obat anti hipertensi pada
pasien.
 Efek samping yang mungkin terjadi dari amlodipin adalah kepala terasa
pusing sehingga disarankan untuk tidak mengemudi, mengoperasikan
peralatan berat atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan
dan konsentrasi khususnya bagi orang tua.
 Bicarakan dengan dokter jika mengalami efek samping yang
berkepanjangan dan menyulitkan pasien seperti merasa lelah dan pusing,
jantung berdegup kencang, merasa mual dan tidak nyaman pada bagian
perut serta pergelangan kaki membengkak.
B. Methycobal®
 Methycobal diminum 2 kali sehari setiap 12 jam yang diindikasikan
sebagai obat neurotropik atau membantu perbaikan fungsi-fungsi syaraf
pasien.
 Efek samping yang mungkin terjadi adalah ruam kulit, mual muntah,
penurunan nafsu makan dan diare.
C. Diazepam
 Diazepam diminum satu kali dalam sehari pada saat akan tidur.
 Diazepam dapat menyebabkan kantuk, pusing dan penglihatan kabur
sehingga disarankan untuk tidak mengemudi, mengoperasikan peralatan
berat saat mengkonsumsi obat ini.
 Bicarakan dengan dokter jika mengalami efek samping yang
berkepanjangan dan menyulitkan pasien seperti mengalami perubahan pola
pikir dan perilaku, mudah lupa dan merasa bingung serta bersikap agresif.
D. Konseling
 Menjaga dan mengatur pola makan yaitu dengan mengurangi konsumsi
garam yang berlebih.
 Minum obat sesuai dengan aturan dokter dan diminum secara teratur.
 Modifikasi gaya hidup yaitu tidur dan istirahat yang cukup disertai dengan
olahraga ringan yang teratur.

VI. Dokumentasi (Catatan Penggunaan Pasien)


Apoteker harus menjamin pendokumentasian dan dokumentasi seluruh
aktivitas Petayanan Kefarmasian yang dilaksanakan.  Apoteker harus
menyediakan dokumen yang dibutuhkan, antara lain:
 Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik,
 Sumber informasi yang ditetapkan oleh peraturan perundangan yang
berlaku,
 Patient Medication Record (PMR),
 Monitoring Efek Samping Obat (MESO),
 Standar Prosedur Operasional (SPO).

Patient Medication Record atau Catatan Pengobatan Pasien minimal


meliputi data-data sebagai berikut:
 Data dasar pasien
 Nama dan jumlah obat yang diberikan
 Keluhan/ gejala penyakit pasien
 Penyakit dan obat yang pernah diderita sebelumnya
 Penyakit dan obat yang pernah diderita sebelumnya

Contoh Catatan Pengobatan Pasien:


Nama
Catatan Pelayanan
No. Tanggal Nama Dokter Obat/Dosis/Cara
Apoteker
Pemberian
1. 14 Oktober dr.Spong.,SpPD - Amlodipin - Amlodipin
2012 Dosis : 5 mg - diminum
Pemberian: Ѕ1dd1 setelah makan pada
(Sehari 1 kali 1 tablet) pagi hari.  
- Methycobal - Methycobal
Dosis : 500 µg diminum setelah
Pemberian: S2dd1 makan pada pagi
(sehari 2 kali 1 kapsul) dan siang hari,
sebaiknya tidak
diminum pada
malam hari (waktu
istirahat/tidur).
- Diazepam - Diazepam
Dosis: 5 mg diminum sehari satu
Pemberian: Ѕ1dd1 hs kali satu tablet
(Sehari 2 kali 1 tablet) setelah makan pada
malam hari atau
sebelum tidur. 

DAFTAR PUSTAKA
Eisai Co., Ltd. 2014. Methycobal. Drug for peripheral neurophaties.
ISO Indonesia Volume 46. 2011. Penerbit: Ikatan Apoteker Indonesia.
Jaya, Hexpharm. 2013. Amlodipine. Tersedia online di :
http://www.hexpharmjaya.com/page/amlodipine.aspx [diakses pada tanggal
19 Desember 2015].
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek.

Anda mungkin juga menyukai