Anda di halaman 1dari 13

Nama : Melandika Dwi Sakinah

NPM : 23344082
Kelas :E
MK : Compounding and Dispensing

1. Skinning resep
2. Skrining Administrasi
Nama Dokter : Ada
Paraf Dokter : Tidak ada
Alamat Dokter : Ada
SIP Dokter : Ada
Tanggal Pembuatan Resep : Ada
Jumlah Obat : Ada
Aturan Pakai : Ada
Nama Pasien : Ada
Alamat Pasien : Tidak ada
Umur Pasien : Ada
Nomor Telpon Pasien : Tidak ada

3. Skrining Farmasetika
Nama Obat Bentuk dan Dosis dan Stabilitas Aturan dan Cara Penggunaan
Kekuatan Jumlah Obat
Sediaan

Verapamil Verapamil tabet 160 mg /hari; Stabil pada suhu ruangan 2 x sehari 1 tab
80mg 60 tablet
Diminum siang & malam hari
P.O

Amiodarone Amiodarone 200 mg /hari; Stabil pada suhu ruangan 1 x sehari 1 tab
HCL tablet 30 tablet
200mg Diminum pada pagi hari P.O

Candesartan Candesartan 16mg /hari; 30 Stabil pada suhu ruangan 1 x sehari 1 tab
tablet 16mg tablet
Diminum pada pagi hari P.O

Furosemide Furosemid 40 mg /hari; 7 Stabil pada suhu ruangan 1 x sehari 1 tab


40mg tablet
Diminum pada pagi hari P.O

KSR Kalium klorida 600 mg /hari; Stabil pada suhu ruangan 1 x sehari 1 tab
600mg 7 tablet
Diminum pada pagi hari P.O
4. Skrining Klinis
Nama Obat Kesesuaian Klinis

Verapamil Indikasi Pengobatan angina pektoris dan penegahan aretmia

Kontraindikasi Mual, sakit kepala atau pusing, sembelit, kelelahan, detak jantung lambat,
tekanan darah rendah

Efek Samping Susah buang air besar, pusing, sakit kepala, hipotensi dan padel edema, pada
pemberian bersama obat-obat betabloker , kadang-kadang dapt terjadi hipotensi
berat, denyut jantung lambat, congestive heart failure dan gangguan kondis av

Amiodaron Indikasi Fibrilasi ventrikel berulang, takikardia ventrikel tidak stabil yang berulang

Kontraindikasi Sinus bradikardi, blok AV, hamil, sinoatrial, distrioidisme

Efek Samping Gangguan saluran cerna, sakit kepala, lesuh/letih, mialgia, tremor, ataksia,
parestesia, gagal jantung kongestik, inflamasi paru, mikro deposit pada kornea
(reverssibel)

Candesarta Indikasi Hipertensi, pengobatan pasien dengan gagal jantung dan gangguan fungsi
sistolik ventrikel kiri ketika obat menghambat ACE tidak ditoleransi

Kontraindikasi Hifersensitif, pasien dengan gangguan hati yang berat dengan atau tanpa
ketoasidosis, wanita hamil dan menyusui

Efek Samping Infeksi saluran pernafasan bagian atas, nyeri punggung dan pusing

Furosemide Indikasi Udema yang disebabkan oleh payah jantung, sirosis hati, penyakit ginjal
termasuk sindrom nefrotik; hipertensi ringan sampai dedang

Kontraindikasi Gagal ginjal akut dengan anuria, koma hepatik, hipokalemia, hiponatremia
dan/atau hipovolamia dengan atau tanpa hipotensi, gangguan fungsi ginjal atau
hati

Efek Samping Haus, hiperurisemia,hipokalemia, anoreksia, azotemia, reaksi hipersensitif,


reaksi dermatologi, gangguan saluran pencernaan, denyut jantung tidak teratur,
reaksi hematologi.

KSR Indikasi Rnitis, urtikaria, hayfever

Kontraindikasi Mulut kering, mengantuk, pandangan kabur

Efek Samping mengantuk, pusing, sembelit, gangguan kecemasan, mual, penglihatan kabur,
gelisah, penurunan koordinasi, mulut kering, sulit buang ari kecil, iritabilitas,
masalah konsentrasi
5. Telaah Resep
Keterangan Nama
No. Telaah Resep Paraf
Iya Tidak Obat
1. Kelengkapan atau Kejelasan 
resep
2. Tepat Obat 
3. Tepat Dosis 
4. Tepat Rute 
5. Tepat Frekuensi 
6. Duplikasi 
7. Alergi 
8. Interaksi 
9. Berat Badan 
10. Kontra Indikasi 

6. Verifikasi dan PIO


Verifikasi

Double Nama Catatan/


Kesesuaian
No. Telaah Obat Check Obat Paraf
Iya Tidak 1 2
1. Benar pasien   
2. Benar obat   
3. Benar dosis   
4. Benar rute   
pemberian
5. Benar waktu   
pemberian

PIO
Nama Pasien : HJ. Alfiah
Umur Pasien : 86 th
Informasi : 1. Varapamil tablet 80mg digunakan 2x sehari
sebanyak 1 tablet, obat diminum pada pagi dan
malam hari, berfungsi untuk menurunkan
hipertensi. Disimpan pada suhu ruang dan
terlindung dari cahaya matahari dan
kelembaban.
2. Amiodaron tablet 200mg, obat untuk jantung
diminum pada pagi hari 1x sehari sebanyak 1
tablet. Disimpan pada suhu ruang dan
terlindung dari cahaya matahari dan
kelembaban.
3. Candesartan tablet 16 mg, obat antihipertensi
ini diminum 1x sehari sebanyak 1tablet pada
pagi hari. Dan untuk cara penyimpanannya
disimpan pada suhu ruang dan terlindung dari
cahaya matahari dan kelembaban.
4. Furosemide tablet 40 mg, obat ini diindikasikan
untuk edema/bengkak/penumpukan cairan
didalam tubuh. Obat diminum pagi hari karena
efek samping yang timbul seringnya BAK,
diminum 1 kali sehari sebanyak 1 tablet.
Disimpan pada suhu ruang dan terlindung dari
cahaya matahari dan kelembaban.
5. KSR tablet 600mg, suplemen kalium diminum
1tablet sehari pada pagi hari. Disimpan pada
suhu ruang dan terlindung dari cahaya matahari
dan kelembaban.
1. Skinning resep (II)

2. Skrining Administrasi
Nama Dokter : Ada
Paraf Dokter : Tidak ada
Alamat Dokter : Ada
SIP Dokter : Tidak ada
Tanggal Pembuatan Resep : Ada
Jumlah Obat : Ada
Aturan Pakai : Ada
Nama Pasien : Ada
Alamat Pasien : Tidak ada
Umur Pasien : Ada
Nomor Telpon Pasien : Tidak ada
3. Skrining Farmasetika
a. Candesartan 8 mg
Sediaan yang diambil = 10 tab
b. Atorvastatin 20 mg
Sediaan yang diambil = 10 tab
c. Bisoprolol 5 mg
Sediaan yang diambil = 10 tab

4. Skrining Klinis
1. Candesartan 8 mg
Cara pemakaian : Oral
Golongan : Obat keras
Kategori : angiotensin receptor blockers (ARB)
Indikasi : untuk menangani hipertensi pada orang dewasa
dan anak berusia ≥1 tahun, serta untuk menangani
gagal jantung pada orang dewasa.
Dosis :  Hipertensi
Dewasa: Awalnya, 8 mg sekali sehari
disesuaikan dengan respons. Maks: 32 mg/
hari sebagai tunggal atau dalam 2 dosis
terbagi. Pasien dengan deplesi volume
intravaskular: Awalnya, 4 mg sekali sehari
Anak: 1- <6 tahun Awalnya, 0,2 mg/ kg
sekali sehari- hari. Pemeliharaan: 0,05-0,4
mg/kg/sebagai dosis harian tunggal atau
dalam 2 dosis terbagi. hari Maks: 0,4 mg/
kg setiap hari. 6- <17 tahun <50 kg:
Awalnya, 4-8 mg sekali sehari, disesuaikan
dengan respons terhadap 2-16 mg/>50 kg: 8-
16 mg sekali sehari, disesuaikan hari;
sesuai dengan respon 4-32 mg/ hari.
 Gagal jantung dengan penurunan fraksi
ejeksi
Dewasa: Pada pasien dengan ventrikel kiri
disfungsi sistolik yang tidak dapat
mentoleransi ACE- inhibitor atau sebagai
terapi tambahan untuk ACE- inhibitor:
Awalnya, 4 mg sekali sehari, dapat
digandakan dengan interval tidak <2 minggu
jika diperlukan. Maks: 32 mg sekali sehari.
Efek samping :  Signifikan: Angioedema, hipotensi,
hiperkalemia, gangguan ginjal
 Gangguan sistem darah dan limfatik:
Agranulositosis, leukopenia, neutropenia.
 Gangguan gastrointestinal: Mual.
 Gangguan hepatobilier: Hepatik abnormal
fungsi atau hepatitis
 Gangguan sistem kekebalan: Urtikaria.
 Infeksi dan infestasi: Pernafasan infeksi.
 Pemeriksaan penunjang: Peningkatan enzim
hati.
 Gangguan metabolisme dan nutrisi:
Hiponatremia.
 Jaringan ikat dan muskuloskeletal gangguan:
Artralgia, nyeri punggung, mialgia.
 Gangguan sistem saraf: Pusing, sakit kepala,
pusing. Pernafasan, toraks dan mediastinum
 gangguan: Batuk.
 Gangguan kulit dan jaringan subkutan:
Ruam, pruritus.
Interaksi obat : Peningkatan risiko hipotensi dengan diuretik
dosis dan anestesi. Ditingkatkan kadar K serum
dengan diuretik hemat K (misalnya
spironolakton), suplemen K, pengganti garam
yang mengandung K atau obat lain yang
meningkatkan kadar K (misalnya heparin).
Dapat meningkatkan konsentrasi lithium serum.
Penurunan efek antihipertensi, dan peningkatan
risiko perburukan fungsi ginjal dan peningkatan
serum K dengan NSAID (misalnya selektif COX-
2 inhibitor, aspirin).
Berpotensi Fatal: Pemberian bersama dengan
aliskiren pada pasien diabetes dapat
meningkatkan risiko gangguan ginjal, hipotensi
dan hiperkalemia.
Kontra indikasi : Gangguan hati berat dan/ atau kolestasis. Anak-
anak (<1 tahun). Kehamilan Penggunaan
bersamaan dengan aliskiren pada pasien dengan
diabetes mellitus atau gangguan ginjal sedang
hingga berat (GFR <60 mL/ menit/1.73m2).
(MIMS, 2019)
2. Atorvastatin 20 mg
Cara pemakaian : Oral
Golongan : Obat keras
Kategori : Statin
Indikasi : menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan
trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol
baik (HDL) di dalam darah.
Dosis :  Hiperkolesterolemia homozigot familial
Dewasa: Sebagai tambahan untuk lainnya
perawatan penurun lipid (misalnya LDL
apheresis): 10-80 mg setiap hari
 Hiperkolesterolemia familial heterozigot,
Dislipidemia campuran, Nonfamilial
hiperkolesterolemia
Dewasa: Dosis bersifat individual sesuai
dengan kadar LDL- C awal, tujuan terapi,
dan respons pasien. Dosis awal biasa: 10
atau 20 mg sekali sehari. Dapat disesuaikan
dengan respon pada interval 2-4 minggu.
Kisaran biasa Pasien yang membutuhkan
pengurangan >45% dalam 10-80 mg sekali
sehari. Maks: 80 mg setiap hari. Kolesterol
LDL: Dapat dimulai pada 40 mg sekali
sehari.
Anak: Keluarga heterozigot hiperkoles-
terolemia: 10-17 tahun Awalnya, 10 mg
sekali sehari. Dapat menyesuaikan sesuai
dengan respons pada 4 minggu selang.
Kisaran dosis biasa: 10-20 mg sekali sehari.
 Profilaksis kejadian kardiovaskular pada
pasien berisiko tinggi
Dewasa: Pencegahan primer: Awalnya, 10
mg setiap hari. Dapat diberikan pada dosis
yang lebih tinggi yang diperlukan untuk
mencapai kadar kolesterol LDL sesuai
dengan pedoman saat ini.
Efek samping :  Signifikan: Miopati, mialgia, diabetes
mellitus, transaminase serum persisten
ketinggian. Jarang, miopati nekrotikans yang
dimediasi imun (IMNM), penyakit paru
interstisial.
 Gangguan sistem darah dan limfatik:
Trombositopenia.
 Gangguan telinga dan labirin: Tinnitus,
gangguan pendengaran.
 Gangguan mata: Penglihatan kabur
 Gangguan saluran cerna : Diare, konstipasi,
mual, dispepsia, disgeusia, perut kembung.
 Gangguan umum dan kondisi situs admin:
Malaise, asthenia, kelelahan, pireksia.
 Gangguan Hepatobilier: Kolestasis.
 Pemeriksaan penunjang: LFT abnormal,
peningkatan serum kreatin kinase, WBC urin
positif.
 Gangguan metabolisme dan nutrisi:
Hiperglikemia.
 Gangguan muskuloskeletal dan jaringan
penghubung : Kejang otot, pembengkakan
sendi, muskuloskeletal dan nyeri ekstremitas.
 Gangguan sistem saraf: Sakit kepala,
pusing, parestesia, amnesia.
 Gangguan kejiwaan: Insomnia, mimpi
buruk.
 Gangguan ginjal dan kemih: ISK
 Gangguan sistem reproduksi dan payudara:
Jarang, ginekomastia.
 Gangguan pernapasan, toraks dan
mediastinum: nasofaringitis, nyeri faring-
laringeal.
 Gangguan kulit dan jaringan subkutan:
Alopecia ruam kulit, pruritus, urtikaria.
 Gangguan pembuluh darah: Epistaksis.
 Berpotensi Fatal: Rhabdomyolysis parah
dengan gagal ginjal akut, hepatitis, gagal
hati. Jarang, sindrom Stevens- Johnson,
anafilaksis, nekrolisis epidermal toksik.
Interaksi obat : Dapat meningkatkan risiko miopati dan
rhabdomyolysis dengan sedang hingga
penghambat CYP3A4 ampuh (misalnya HIV
HCV protease inhibitor, itrakonazol, dan
ketoconazole, klaritromisin, eritromisin,
verapamil, diltiazem), fenofibrate, gemfibrozil,
ezetimibe, niacin, colchicine, kombinasi tetap
lopinavir/ ritonavir. Penggunaan bersamaan
dengan penginduksi CYP3A4 (misalnya
rifampisin, efavirenz, fenitoin), antasida dan
colestipol dapat mengurangi plasma konsentrasi
atorvastatin. Mungkin Al atau Mg,
meningkatkan kadar serum digoksin dan
kontrasepsi oral (misalnya norethindroneest).
Berpotensi Fatal: Penggunaan bersamaan
dengan siklosporin, telaprevir,
glecaprevir/pibrentasvir dan tipranavir/ ritonavir
menghentikan kombinasi dapat mempotensiasi
risiko miopati atau rhabdomyolisis. Pemberian
bersama dengan atau dalam waktu 7 hari sejak
asam fusidat sistemik dapat meningkatkan
risiko rhabdomyolisis yang fatal.
Kontra indikasi : Penyakit hati aktif, persisten yang tidak dapat
dijelaskan peningkatan serum transaminase.
Kehamilan dan laktasi. Penggunaan bersamaan
dengan kombinasi siklosporin, asam fusidat
sistemik, telaprevir, glecaprevir/ pibrentasvir dan
tipranavir ritonavir. (MIMS, 2019)

Anda mungkin juga menyukai