Anda di halaman 1dari 2

STEP 1

1. ITER
- Iter = Ulanglah!! Perintah dokter untuk meminta / mengizinkan resep yang ditulis boleh diulang atau ditebus kembali
- Jika iter dituliskan di atas sebelah kiri = semua obat dalam R/ boleh diulang
- Jika Iter tertulis disebelah kiri salah satu obat dalam R/ = Hanya obat tersebut yang boleh diulang
- Iter (Ulanglah) , Neter (Tidak boleh diulang)
- Iter pada R/ berisi obat psikotropik tidak boleh diserahkan langsung secara keseluruhan (UU)
- Apotek yang melayani R/ psikotropik dan narkotik harus mendapat nomor telpon dan identitas pasien/pihak yang mengambil
obat (UU)
2. S 1dd 1
3. S 2 dd 1
STEP 2
1. SKRINING ADMINISTRASI
Kajian administratif meliputi:
 nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan;
 nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat, nomor telepon dan paraf; dan
 tanggal penulisan Resep.

2. SKRINING FARMASETIK
 Kajian kesesuaian farmasetik meliputi:
 bentuk dan kekuatan sediaan;
 stabilitas; dan
 kompatibilitas (ketercampuran Obat).

3. SKRINING KLINIS
Pertimbangan klinis meliputi:
 ketepatan indikasi dan dosis Obat;
 aturan, cara dan lama penggunaan Obat;
 duplikasi dan/atau polifarmasi;
 reaksi Obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping Obat, manifestasi klinis lain);
 kontra indikasi; dan
 interaksi.

KLINIS Telmisartan Amlodipin Ranitidine Meloxicam Citicolin Alprazolam


Indikasi Hipertensi, Tukak Nyeri dan
profilaksis Lambung, tukak radang pada
angina duodenum, penyakit
refluks rematik,
esophagus, osteoatrtis yg
memburuk
Dosis Dosis awal 150 mg 2x sehari Osteoatritis :
1x5mg/hari. 1x7,5 mg sehari
DM: 10mg/hari bersama makan.
Dpt ditingkatkan
smpai 15
mg/hari
Efek Samping Edema pretibial, Sakit kepala, Dyspepsia,
gangguan tidur, malaise, pusing, mual,muntah,
sakit kepala, konstipasi, diare, nyeri pertu,
letih, hipotensi, nyeri perut, mual konstipasi,
tremor muntah kembung, diiare
Kontraindkasi Hamil, Hipersensitivitas Hipersensitivitas Hipersensitivitas
menyusui tehadap CCB, terhadap pada meloxicam
ranitidine atau
h2 reseprot
agonis lainnya

4. DRPS
a. Pilifarmasi
Polifarmasi didefinisikan sebagai penggunaan bersamaan 5 macam atau lebih obat-obatan oleh pasien yang sama. Namun,
polifarmasi tidak hanya berkaitan dengan jumlah obat yang dikonsumsi. Secara klinis, kriteria untuk mengidentifikasi
polifarmasi meliputi (Terrie, 2004):
1. Menggunakan obat-obatan tanpa indikasi yang jelas
2. Menggunakan terapi yang sama untuk penyakit yang sama
3. Penggunaan bersamaan obat-obatan yang berinteraksi
4. Penggunaan obat dengan dosis yang tidak tepat
5. Penggunaan obat-obatan lain untuk mengatasi efek samping obat

b. Interaksi
Obat Dengan Obat
1. Alprazolam – Telmisartan
Moderat
Telmisartan dan ALPRAZolam mungkin memiliki efek tambahan dalam menurunkan tekanan darah Anda. Anda
mungkin mengalami sakit kepala, pusing, sakit kepala ringan, pingsan, dan atau perubahan denyut nadi atau detak
jantung.
2. Amlodipin – Meloxicam
Moderat
Sebelum menggunakan meloxicam, beri tahu dokter Anda jika Anda juga menggunakan amLODIPine. Kombinasi ini
dapat menyebabkan tekanan darah Anda meningkat.
3. Telmisartan – Meloxicam
Moderat
Menggabungkan obat-obatan ini dapat mengurangi efek telmisartan dalam menurunkan tekanan darah. Selain itu,
obat-obatan ini dapat mempengaruhi fungsi ginjal Anda, terutama ketika mereka sering digunakan bersama atau secara
kronis
Obat Dengan Makanan
1. Alprazolam – Makanan (Grapfruit dan Alkohol)
Moderat
Grapefruit dan jus grapefruit dapat berinteraksi dengan ALPRAZolam dan menyebabkan efek samping yang berpotensi
berbahaya.
Jangan minum alkohol saat minum ALPRAZolam. Obat ini dapat meningkatkan efek alkohol. Anda mungkin merasa
lebih mengantuk, pusing, atau lelah jika Anda minum ALPRAZolam dengan alkohol.
2. Telmisartan – Mkanan
Moderat
Jika Anda menggunakan telmisartan, Anda harus menghindari pengganti garam yang mengandung kalium atau
suplemen potasium yang dijual bebas tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter Anda. Ini dapat menyebabkan kadar
kalium yang tinggi dalam darah Anda. Kadar kalium yang tinggi dapat menyebabkan kelemahan, detak jantung tidak
teratur, kebingungan, kesemutan pada kaki, atau perasaan berat pada kaki. Hubungi dokter Anda sekaligus jika Anda
memiliki gejala-gejala ini.
3. Meloxicam – makanan

5. INTERPRETASI RESEP
6. PENANGANAN PSIKOTROPIKA
7. PIO DAN KONSELING
Kriteria pasien yang harus menerima Konseling Khusus
1. Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati dan/atau ginjal, ibu hamil dan menyusui).
2. Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (misalnya: TB, DM, AIDS, epilepsi).
3. Pasien yang menggunakan Obat dengan instruksi khusus (penggunaan kortikosteroid dengan tappering down/off).
4. Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin, fenitoin, teofilin).
5. Pasien dengan polifarmasi; pasien menerima beberapa Obat untuk indikasi penyakit yang sama. Dalam kelompok ini juga
termasuk pemberian lebih dari satu Obat untuk penyakit yang diketahui dapat disembuhkan dengan satu jenis Obat.
6. Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah.

8. COPY RESEP
Menurut PERMENKES RI No.9 tahun 2017
Bab IV Pasal 22
1) Pasien berhak meminta salinan resep
2) Salinan resep sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus di sahkan oleh Apoteker
3) Salinan resep sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai aslinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

9. PENGGOLONGAN OBAT

Anda mungkin juga menyukai