Anda di halaman 1dari 11

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH INTERAKSI OBAT

KELOMPOK 2
1. Salamatul Maimanah
2. Juwita Putri
3. Alam Maya Silalahi
4. Sri Fathiya Safaatsih
5. Ava Zaujah
6. Selvi Sugiyarti
7. Sintia Ayu Widyawati
Skrining Resep
1) Administratif (Kelengkapan Resep)

No Uraian Pada Resep


Ada Tidak
Inscriptio
1 Identitas Dokter :
Nama dokter 
2 SIP Dokter 
3 Alamat Dokter 
4 Nomor Telepon 
5 Tempat dan tanggal penulisan resep 
Invocatio
6 Tanda resep diawa 
Penulisan resep ( R/ )
Prescriptio / Ordonatio
7 Nama obat 
8 Kekuatan obat 
9 Jumlah obat 
Signatura
10 Nama paien 
11 Jenis kelamin 
12 Umur pasien 
13 Berat badan 
14 Alamat pasien 
15 Aturan pakai obat 
16 Iter / tanda lain 
Subscriptio
17 Tanda tangan / paraf dokter 
Kesimpulan :
Resep yang diberikan kurang lengkap
OBAT ORAL
1.LAMESON
Kandungan : 6α-Metilprednisolon.
Indikasi : Kondisi meradang & alergi, rematik yang merespon terapi kortikosteroid.
Kontra Indikasi : Tuberkulosa, ulkus peptikum, infeksi jamur sistemik, herpes simpleks,
diabetes melitus, cacar air.
Perhatian : Hamil, stres, cenderung psikosis (penyakit jiwa atas dasar kelainan
organik atau gangguan emosi yang ditandai dengan kehancuran
kepribadian dan kehilangan kontak dengan kenyataan, seringkali dengan
delusi, halusinasi, atau ilusi), insufisiensi/kegagalan ginjal, hipertensi.
Interaksi obat : antidiabetik, obat-obat anti radang non steroid, Rifampisin,
Barbiturat.
Efek Samping : Retensi Natrium & cairan, gangguan penyembuhan luka, gangguan
metabolisme karbohidrat, kelemahan otot, peningkatan tekanan dalam
mata dan dalam tengkorak, osteoporosis.
Dosis : Diawali dengan dosis sebesar 4-8 mg/hari, kemudian secara bertahap
dikurangi sampai dosis terendah yang efektif untuk pemeliharaan.
Penyajian ; Dikonsumsi bersamaan dengan makanan Atau segera setelah makan.

2. MOVIX
Kandungan : Movix Tablet mengandung komposisi aktif berikut: Meloxicam.
Indikasi : untuk perawatan Nyeri otot, Nyeri sendi, Peradangan otot, Radang
sendi, Nyeri otot, Nyeri sendi, Nyeri urat, Peradangan otot, Radang
tendon, Radang sendi dan kondisi lainnya.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas pada Movix Tablet adalah sebuah kontraindikasi.
Sebagai tambahan, Movix Tablet tidak boleh dikonsumsi jika Anda
memiliki kondisi berikut:
 Tua
 gagal ginjal
 gangguan hati berat
 gangguan perdarahan
 hipersensitivitas
Perhatian Katakan pada dokter Anda jika kondisi Anda berlanjut atau memburuk.
Poin-poin konseling penting dijabarkan dibawah ini.
 Hamil, berencana untuk hamil atau menyusui
 Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin berat
 Memiliki ginjal atau hati atau masalah jantung, tekanan darah tinggi,
gangguan pencernaan inflamasi, asma bronkial atau lupus eritematosus
sistemik
 Memiliki operasi mengalami
 Mengambil obat untuk tekanan darah, pengencer darah, obat-obatan
untuk depresi dan infeksi, steroid atau pembunuh rasa sakit lainnya
 Tua atau seorang wanita menggunakan alat kontrasepsi kontrasepsi untuk
kontrasepsi

Interaksi obat : Jika Anda mengonsumsi obat lain atau produk toko pada waktu
bersamaan, efek dari Movix Tablet dapat berubah. Ini dapat
meningkatkan resiko Anda untuk efek samping atau menyebabkan obat
Anda tidak bekerja dengan baik. Katakan pada dokter Anda tentang semua
obat, vitamin, dan suplemen herbal yang Anda gunakan, sehingga dokter
Anda dapat membantu Anda mencegah atau mengatur interaksi
obat. Movix Tablet dapat berinteraksi dengan obat dan produk berikut ini:
 Cholestyramine
 Diuretics
 Furosemide
 Methotrexate
 Thiazides
 NSAID
Dosis : Dosis awal 7,5 mg/hari kemudian dapat ditingkatkan 8
mg/hari
Peyajian : Tablet dapat diminum bersama makan atau tanpa makan.
Efek Samping : Berikut adalah daftar efek samping yang memungkinkan yang
dapat terjadi dari semua bahan-bahan konstitusi Movix Tablet. Ini
bukanlah daftar yang komprehensif. Efek-efek samping ini
memungkinkan, tetapi tidak selalu terjadi. Beberapa efek samping
ini langka tetapi serius.
 Gangguan pencernaan
 Mual
 Sakit perut
 Pencernaan yg terganggu
 Muntah
 Gatal atau ruam pada kulit
 Pembengkakan di kaki
 Sembelit
 Ringan atau sakit kepala
 Diare

3. AVITER
Kandungan : Terdapat kandungan beberapa zat di dalam obat aviter terkandung suatu zat yang
bernama glukosamin, asam amino, dan juga beberapa jenis vitamin, serta di dalam
obat aviter juga terkandung mineral yang memang sangat dibutuhkan oleh tubuh
anda.
Indikasi : Aviter termasuk ke dalam jenis obat suplemen yang memang sudah banyak
digunakan karena manfaatnya yakni sebagai obat yang digunakan untuk
meningkatkan sistem imunitas atau sistem kekebalan tubuh.
Kontraindikasi : Jangan pernah memberikan obat aviter kepada seseorang yang mengalami
gangguan hipersensitifitas. tidak disarankan untuk memberikan obat ini atau
mengkonsumsi obat ini jika anda termasuk seseorang yang memiliki riwayat
penyakit phenilketonuria.
Perhatian : Jika anda termasuk seseorang yang memiliki alergi terhadap glukosamin, maka
penggunaan obat ini harus sebelumnya berkomunikasi dengan dokter agar
nantinya dokter bisa memberikan saran serta anjuran yang tepat bagi anda karena
jika anda paksakan untuk menggunakan obat aviter maka kemungkinan anda bisa
mengalami gatal – gatal, sakit tenggorokan, atau juga bisa menyebabkan anda
mengalami ruam di kulit.
 Disarankan untuk berhati – hati jika anda memberikan obat ini terhadap pasien yang memiliki
masalah hati maupun ginjal.
 Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwasanya obat aviter menyebabkan kantuk. Oleh karena
itu anda dilarang untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi serta
menguras tenaga.
 Sementara bagi ibu menyusui, sebaiknya anda mengurangi penggunaan obat aviter karena belum
ditemukan suatu penelitan atau studi yang menunjukkan keamaan dari penggunaan obat aviter
terhadap ibu menyusui.
 Sebaiknya anda menghindari penggunaan obat aviter dalam jangka waktu yang lama yakni
melebihi waktu 4 minggu atau sebulan.
 Adapun bagi ibu hamil, mungkin dokter akan menyarankan anda untuk tidak menggunakan obat
ini karena belum adanya suatu penelitan yang memadai yang menunjukkan akan keamaan yang
terjadi jika obat ini dikonsumsi oleh ibu hamil.
Interaksi obat : Berikut adalah interaksi dengan obat-obat lain :
 Penggunaan glucosamine bersamaan dengan warfarin bisa meningkatkan international
normalized ratio (INR).

Dosis : Aviter diberikan dengan dosis sebagai berikut :


 1- 2 sachet/hari sesudah makan.
Penyajian :

 Efek samping : Suplemen yang mengandung glucosamine bisa mengakibatkan efek


samping ringan meliputi gatal-gatal dan ketidaknyamanan lambung (misalnya, diare, mulas,
mual, dan muntah).
 Efek samping lainnya berupa hati seperti terbakar, dispepsia, konstipasi, sakit perut, jantung
berdebar, mengantuk, dan sakit kepala.
 Ada laporan bahwa pasien yang memiliki penyakit hati kronis kondisinya memburuk setelah
menggunakan suplemen yang mengandung glucosamine. Namun efek samping ini sangat
jarang terjadi.
 Sebuah studi awal menemukan bahwa pada penggunaan dosis yang besar (di luar dosis yang
dianjurkan), obat yang mengandung glucosamine dapat merusak sel-sel pankreas. Hal ini
mungkin meningkatkan risiko penyakit diabetes melitus.

1. Interaksi Farmakokinetik
Lameson Movix Interaksi Obat
Absorpsi Diabsorpsi cukup baik di usus. Saat terabsorpsi Tidak terjadi
oleh tubuh akan interaksi antara
terjadi perubahan kedua obat ini.
konsentrasi obat
dalam plasma.
Kadar puncak dalam
plasma dicapai
dalam 3 jam setelah
pemberian per oral
Distribusi Methylprednisolone berikatan la diberi bersama Tidak terjadi
dengan reseptor protein makanan yang kaya interaksi antara
spesifik corticosteroid binding lemak, kadar puncak kedua obat ini.
globulin (CBG), suatu dalam plasma
globulin yang disintesa di tertunda 1-2 jam.
lever. Sekitar 95% Kadarnya akan
kortikosteroid yang yang menurun sebanyak
beredar disirkulasi akan 37% bila diberikan
berikatan dengan CBG dan bersama antasid
sisanya sekitar 5% beredar yang mengandung
bebas dan atau terikat longgar alumunium dan
dengan albumin magnesiuman.
Metabolisme Biotransformasi steroid terjadi .Celecoxib Tidak terjadi
di dalam dan di luar hati. dimetabolisme oleh interaksi antara
Semua kortikosteroid yang sitokrom P450 2C9 kedua obat ini.
aktif memiliki ikatan rangkap dan menghasilkan
pada atom C4,5 dan gugus metabolit yang tidak
keton pada atom C3. Reduksi aktif
ikatan rangkap C4,5 terjadi di
dalam hati dan jaringan
ekstrahepatik serta
menghasilkan senyawa
inaktif. Perubahan gugus
keton menjadi gugus hidroksil
hanya terjadi di hati. Sebagian
besar hasil reduksi gugus
keton pada atom C3 melalui
gugus hidroksilnya secara
enzimatik bergabung dengan
asam sulfat atau asam
glukuronat membentuk ester
yang mudah larut dan
kemudian diekskresi.
Ekskresi Reaksi enzimatik yang diekskresikan Tidak terjadi
membuat produk akhir melalui feses interaksi antara
menjadi mudah larut untuk sebanyak 57% dan kedua obat ini.
diekskresi terutama terjadi di 27% melalui urine
hati dan sebagian kecil di
ginjal

2. Interaksi Farmakodinamik
Lameson Movix Interaksi Obat
Indikasi Kondisi meradang & alergi, untuk Tidak terjadi
rematik yang merespon perawatan Nyeri interaksi antara
terapi kortikosteroid. otot, Nyeri sendi, kedua obat ini.
Peradangan otot,
Radang sendi, Nyeri
otot, Nyeri
sendi, Nyeri urat,
Peradangan
otot, Radang tendon,
Radang sendi dan
kondisi lainnya.
Mekanisme Kerja Kortikosteroid bekerja NSAID dapat bekerja Penggunaan
dengan mempengaruhi di berbagai tempat bersama NSAID
kecepatan sintesis protein. pada jalur proses harus diwaspadai
Molekul hormon memasuki peradangan terjadinya
sel jaringan melalui (inflammatory peningkatan resiko
membran plasma secara pathway); terutama perdarahan saluran
difusi pasif di jaringan melalui hambatan pencernaan.
target, kemudian bereaksi siklooksigenase dan
dengan resepto protein dengan demikian
spesifik dalam sitoplasma menghambat sintesis
sel jaringan dan membentuk prostaglandin.
kompleks reseptor steroid,
lalu bergerak menuju
nukleus dan berikatan
dengan kromatin. Ikatan ini
menstimulasi transkripsi
RNA dan sintesis protein
spesifik.
KIE
Pasien Datang
Pasien : Assalamualaikum wr wb
Apoteker : Waalaikumussalam wr wb, silahkan masuk dan silakan duduk
Pasien : terimakasih
Apoteker : Sebelumnya perkenalkan nama saya Sintia, saya selaku apoteker di
rumahsakit ini, jadi ada yang bisa saya bantu pak?
Pasien : Saya ingin mengkonsultasikan resep yangsaya dapatkan dari dokter X, ini
bu resepnya...
Apoteker : baik saya terima resepnya..
Apakah bapak bersedia meluangkan waktunya untuk saya memberikan
penjelasan tentang obat dalam resep ini...
Pasien : Ya saya bersedia..
Apoteker : Jadi apakah dokter telah menjelaskan mengenai obat ini?
Pasien : Sejauh ini dokter hanya menjelaskan penyakit yang saya derita dan cara
penggunaan obat ini
Apoteker : Bagaimana dokter menjelaskan cara pemakaian obat anda?
Pasien : untuk yang lameson 2 tablet sekali minum di pagi hari, untuk yang movix
2 kali sehari, dan yang satu lagi ini 3 kali sehari
Apoteker : Apakah dokter sudah menjelaskan tentang efek samping obatnnya?
Pasien : untuk efek sampinya belum dokter jelaskan
Apoteker : Jadi untuk obat ynag diberikan dokter ini ada 3 macam, lameson,
movix dan aviter,
untuk Lameson sebagai obat meredakan radang & alergi, rematik yang
merespon terapi kortikosteroid
Diminum 1x sehari pada pagi hari dan dikonsumsi bersamaan dengan
makanan Atau segera setelah makan
Efek samping dari obat ini penurunan natrium & cairan, gangguan
penyembuhan luka
untuk movix sebagai obat nyeri otot, nyeri sendi
diminum 2x sehari dengan rentang waktu minum obat 12 jam
efek samping dari obat ini seperti mual sakit perut, sembelit, sakit
kepala, diare
untuk aviter obat suplemen untuk meningkatkan sistem imunitas atau
sistem kekebalan tubuh diminum 3x sehari sesudah makan
efek samping ringan meliputi gatal-gatal dan ketidaknyamanan
lambung
Pasien : pantas saja bu, selama ini terkadang saya merasa mual dan sakit kepala
setelah meminum obat ini, tapi apakah ini tidak berbahaya bu?
Apoteker : tidak pak, karena itu merupakan efek samping yang timbul setelah
meminum obat, dan aman selagi bapak meminum obat secar teratur
dan sesuai dengan yang dokter anjurkan. Namun jika bapak merasakan
hal lain diluar efek samping yang saya jelaskan tadi mungkin bapak
bisa mengkonsultasikanya kembali kepada dokter.
Pasien : oyaya, terima kasih atas konsultasinya bu
Apoteker : ya pa sama-sama semoga ini membantu, dan semoga cepat sembuh,
terimakasih atas kunjungan pak
Pasien : Assalamualaikum wr wb
Apoteker : Waalaikumsalam

Anda mungkin juga menyukai