Anda di halaman 1dari 57

KELOMPOK 7

FARMASI PRAKTIS II KELAS B


SEDATIF DAN
PSIKOTROPIKA
ANGGOTA KELOMPOK
1. Sauqi Akbar - 1211012050
2. Ronita Afriani - 1211012051
3. Lakmi Nurul Suci - 1211013005
4. Daeng Erlangga - 1211013016
5. Afifah Makhirliana - 1211013022
RESEP
1
SKRINING
ADMINISTRASI
NO Uraian Kelengkapan
1. Inscription
- Nama Dokter Tidak tercantum, karena resep dari kelompok
- SIP Dokter kami saat mengambil gambar terpotong pada
- Alamat Dokter bagian nama dokter dan alamat Apotek.
- No telpon
- Tempat dan Tanggal
Penulisan Resep
2. Invocatio
Tanda resep diawal penulisan Ada, setiap item obat yang tulis terdapat tanda
resep (R/) R/
3 Prescriptio/Ordinatio
- Nama obat Ada
- Kekuatan obat Ada
- Jumlah obat Ada
4 Signatura
- Nama pasien Ada
- Jenis kelamin Tidak Ada
- Umur pasien Tidak Ada
- Berat badan Tidak Ada
- Alamat pasien Tidak Ada
- Aturan pakai obat Ada
- Iter/tanda lain Tidak Ada
5 Subscriptio
- Tanda tangan/paraf Tidak ada
dokter
Kesimpulan: Resep secara administrasi tidak lengkap karena komponen-
komponen dari beberapa bagian resep tidak tercantum. Jika hal tersebut
sangat diperlukan dapat dikonfirmasi kepada pasien atau kepada dokter
yang bersangkutan.
SKRINING
FARMASETIK
NO Kriteria Permasalahan Solusi

1 Bentuk sediaan R/ yang pertama merupakan Perhitungan dibuat


sediaan 3 macam tablet yang sesuai dengan dosis
dibuat menjadi satu kapsul yang diminta oleh
R/ ke-2 tablet dokter dan
dijelaskan kepada
pasien bahwa resep
berupa kapsul yang
berisi 3 campuran
obat. Hal ini untuk
kenyamanan pasien
saat menggunakan
obat.
2 Stabilitas obat - Amitriptilin Penyimpanan kapsul
Terdekomposisi oleh adanya racikan harus dalam
air, logam berat dan cahaya. kondisi kedap dan
- Haloperidol terlindung dari
Disimpan pada ruang kedap cahaya. Hindari
udara dan terlindung dari penyimpanan di
cahaya. ruang terbuka.
- Clobazam Sedapat mungkin
Terlindung dari cahaya. disimpan dalam
- Zolmia kotak khusus untuk
Disimpan pada ruang kedap obat.
udara dan terlindung dari
cahaya.
3 Inkompatibilitas Haloperidol Tidak ada masalah
Presipitat dibentuk setelah dalam campuran
pelarutan inkompatibel dengan obat yang
heparin sodium, sodium digunakan.
nitroprusida, cefmetazole
sodium dan dipenhidramin.
4 Cara Pemberian Secara oral. Pasien dapat
menggunakan.
5 Jumlah dan R/ Ke-1sebanyak 30 kapsul Pengunaan kapsul
aturan pakai untuk 10 hari. racikan harus
Sedangkan zolmia sebanyak 20 teratur.
tablet untuk 20 hari. Zolmia diberikan
hanya pada malam
hari.
KARAKTERIS
TIK OBAT
A. AMITRIPTILIN HCL
Komposisi : Amitriptilin hidroklorida
Indikasi : antidepresan trisiklik bekerja dengan cara menghambat
reuptake noradrenaline pada CNS, menghambat reuptake dari serotonin
(5-HT), mencegah reuptake neurotransmitter monoamine.
Dosis : Amitriptyline HCl 75 mg equivalent dengan Amitriptyline basa
66.3 mg. Pada pengobatan depresi , dosis awal : 50-75 mg dalam dosis
terbagi (atau dosis tunggal pada malam hari). Dosis lanjutan sampai 150
mg sehari diberikan pada pagi dan sore.
Pemberian Obat : secara oral
Martindale p. 376- 382
Kontra Indikasi: gangguan fungsi hati dan hipersensitivitas
Peringatan: hati-hati pada pemberian pada pasien yang mengalami retensi urin,
hyperplasia prostat, konstipasi kronik, pasien glaucoma dan phaeochromocytoma.
Obat ini menghambat salivasi dan harus diusahakan pemeriksaan rutin ke dokter
gigi jika menggunakan terapi ini dalam jangka panjang. Penggunaan amitriptilin
ini tidak direkomendasikan pada anak-anak. Jika digunakan harus dibatasi
dengan pemberian jangka pendek dan lakukan latihan fisik.
Efek samping: mulut kering, konstipasi, retensi urin, hipertermia, insomnia,
tremor, neuropati pheripheral, halusinasi, gangguan gastrointestinal seperti iritasi
lambung, mual dan muntah, hipersensitivitas seperti gangguan pada kulit dan
delirium.
Interaksi obat: barbiturate, rifampicin, cimetidine, methylphenidate, CBB,
carbamazepine, phenytoin, valproate,
Kategori kehamilan: tidak direkomendasikan

Martindale p. 376- 382


KARAKTERIS
TIK OBAT
B. HALOPERIDOL
Komposisi: Haloperidol
Indikasi: Haloperidol merupakan butyrophenone dengan bentuk mirip dengan
phenothiazine, chlorpromazine. Bekerja sebagai antipsikotik, digunakan pada
pengobatan psikosis seperti skizoprenia, gangguan bipolar, syndrome Tourrtte. Juga
digunakan sebagai antiemetic untuk mengatasi mual dan muntah beberapa jenis
penyebab.
Dosis: Haloperidol decanoate 141 m setara dengan 100 mg Haloperidol.
Dosis awal 0.5- 5 mg 2 atau 3 kali sehari. Pada beberapa kasus digunakan sampai
30 mg sehari. Dosis lanjutan 3-10 mg sehari.
Pemberian Obat : diberikan secara oral atau melalui injeksi dalam bentuk
basenya.
Martindale p. 1000-1001
Kontra Indikasi: Pasein hipertiroid
Peringatan: Haloperidol harus digunakan dengan peringatan khusus pada
pasien yang menerima lithium, syndrome encephalopathic dilaporkan
setelah penggunaan kombinasi ini.
Efek samping: kurang menyebabkan sedasi, hipotensi atau efek
antimuskarinik dibandingkan dengan chlorpromazine, tetapi menyebabkan
kejadian efek extrapyramidal yang lebih tinggi. Haloperidol jika diberikan
kepada anak harus dengan pemantauan karena dapat meningkatkan resiko
terjadinya reaksi distonik.
Interaksi obat: Lithium, Chlorpromazine, antasida, antiaritmia
(amiodarone, disopyramide, procainamide, quinidine), rifampicin,
carbamazepine, phenobarbital dan phenytoin.
Kategori kehamilan: Tidak direkomendasikan
Martindale p. 1000-1001
KARAKTERIS
TIK OBAT
C. CLOBAZAM

Komposisi: Clobazam
Indikasi: Clobazam adalah 1,5-benzodiazepine kerja panjang
dengan penggunaan mirip dengan diazepam (a 1,4-
benzodiazepine). Biasanya digunakan sebagai terapi penunjang
pada pengobatan epilepsy. Juga digunakan pada pengobatan jangka
pendek pada anxietas akut.
Dosis: 20-30 mg sehari, ditingkatkan jika diperlukan maksimum 60
mg sehari.
Pemberian Obat: digunakan secara oral Martindale p. 477-478
Kontra Indikasi: Ibu menyusui, hipersensitivitas
Peringatan: hati-hati penggunaan saat berkendara dan
menjalankan alat berat terutama pada pasien epilepsy.
Efek samping: Sedasi, kelemahan otot dan ataksia, Depresi CNS,
vertigo, sakitkepala, bingung dan depresi, gangguan pada
gastrointestinal, tremor dan retensi urin.
Interaksi obat: felbatame dan stiripentol
Kategori kehamilan: tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan intoksikasi pada neonates.

Martindale p. 477-478
KARAKTERIS
TIK OBAT
D. ZOLMIA

Komposisi : Zolpidem Tartrate 10 mg


Indikasi : Zolpidem tatrat adalah imidazopyridine yang dilaporkan
mirip dengan senyawa sedative benzodiazepine (diazepam), tetapi
anxiolytic yang minimal, relaksasi otot, dan antikonvulsan.
Digunakan sebagai hipnotik untuk penanganan insomnia.
Dosis : dosis yang digunakan 10 mg diberikan segera sebelum
diam. Pada pasien lansia atau pasien yang lemah pengobatan harus
dibatasi dengan dosis 5 mg. diberikan pada malam hari.
Pemberian Obat : oral
Martindale p. 1037-1038
Kontra Indikasi : pasien gangguan hati
Peringatan : dapat terjadi overdosis, pada beberapa kasus dapat
menyebabkan terjadinya depresi CNS.
Efek samping : Sedasi, kelemahan otot dan ataksia, Depresi
CNS, vertigo, sakitkepala, bingung dan depresi, gangguan
pada gastrointestinal, tremor dan retensi urin.
Interaksi obat : paroxetine, rimpaficin, ritonavir, itraconazole,
asam valproate, carbamazepine dan phenytoin.
Kategori kehamilan : tidak direkomendasikan.

Martindale p. 1037-1038
DOS
IS
NO Nama Obat Dosis Resep Dosis Literatur Rekomendasi dosis
1 Amitriptiline 12.5 mg 50-75 mg (dosis Dosis sesuai
HCl 3x1 tunggal/terbagi)
Sehari
2 Haloperidol 0.5 mg 0.5- 5 mg 2 atau 3 kali Dosis sesuai
3x1 sehari
3 Clobazam 5 mg 20-30 mg sehari Dosis sesuai
3x1
4 Zolmia 10 mg 10 mg Dosis sesuai
1x1 Malam hari
Kesimpulan :
Dosis sesuai dengan lieratur. Obat diatas merupakan obat sedative dan hipnotik serta
antidepressant. Hindari pengunaan jangka panjang.
PERTIMBANGAN KLINIS
1. Indikasi
Permasalahan :
Pasien diindikasikan menderita kejang dan mengalami sulit tidur. Dari resep
kita tidak mengetahui apakah pasien baru menderita penyakit ini atau sudah
kambuhan/relaps. Umur pasien juga tidak diketahui.

Solusi
Lakukan konseling dengan pasien dan Tanya jawab seputar gejala dan
penyakit yang dirasakan saat ini.
PERTIMBANGAN KLINIS
2. Kontraindikasi
Permasalahan:
Dari keempat obat dikontraindikasikan kepada pasien yang mengalami
gangguan hati, ibu hamil dan menyusui, serta pasien yang hipersensitivitas.

Solusi:
Melakukan Tanya jawab dengan pasien dengan penyakit lain yang
dideritanya dan riwayat hipersensitivitas terhadap obat.
PERTIMBANGAN KLINIS
3. Interaksi
Permasalahan :
Tidak ada interaksi antara obat dalam resep ini karena tidak terdapatnya obat
seperti: barbiturate, rifampicin, cimetidine, methylphenidate, CBB,
carbamazepine, phenytoin, valproate, felbatame dan stiripentol.

Solusi :
Obat aman digunakan pasien.
PERTIMBANGAN KLINIS
4. Duplikasi/polifarmasi
Permasalahan : ada, karena ada obat yang mempunyai indikasi yang sama
dan ketika digunakan bersama akan menimbulkan efek yang sinergi.

Solusi : perlu perhitungan dosis untuk campuran yang tetap dari obat
antiepilepsi dan sedatifnya.
PERTIMBANGAN KLINIS
5. Alergi
Permasalahan : Timbulnya gangguan pada kulit berupa kemerahan atau reaksi
hipersensitivitas lainnya.

Solusi : perlu dilakukan Tanya jawab tentang alergi yang diderita oleh pasien.
Terutama obat yang sudah pernah digunakan.
PERTIMBANGAN KLINIS
6. Efek samping
Permasalahan :
Mulut kering, konstipasi, retensi urin, hipertermia, insomnia, tremor,
neuropati pheripheral, halusinasi, gangguan gastrointestinal seperti iritasi
lambung, mual dan muntah, hipersensitivitas seperti gangguan pada kulit dan
delirium.
Solusi : Dalam resep ini telah diberikan hipnotik yaitu Zolmia. Karena
beberapa efek samping diatas tidak terjadi pada semua orang, maka jika
pasien mengalami ketidaknyamanan disarankan untuk segera menghubungi
dokter atau apoteker.
Mulut kering dan retensi urin dapat diatasi dengan menyarankan pasien
banyak minum.
PERTIMBANGAN KLINIS
7. Reaksi obat merugikan/ADR
Permasalahan : obat diatas merupakan golongan sedative dan hipnotik. Ada
yang merupakan golongan psikotropika. Efek yang merugikan berupa Sedasi
dan adiktif jika penggunaan jangka panjang. Kebanyakan pasien
menggunakan obat ini dalam jangka panjang.
Solusi :
Jika pasien memang sudah menggunakan obat hipnotik (Zolmia) dalam
jangka panjang sedapat mungkin mengurangi penggunaan dengan cara
menurunkan dosis secara bertahap. Zolmia memiliki efek adiktif dan sedasi
lebih rendah dibandingkan dengan diazepam.
Untuk obat antiepilepsinya dapat digunakan dengan pemantauan.
KONSELING DAN PIO
1. Dilarang mengendarai kendaraan atau bekerja dengan alat berat selama
menggunakan obat ini.
2. Zolmia digunakan untuk mengatasi insomnia yang disebabkan oleh obat
antidepressant trisiklik (Amitriptiline) sehingga pasien dapat tidur dengan nyaman. Jadi
penggunaannya pada malam hari.
3. Zolmia merupakan golongan psikotropika yang dapat menyebabkan ketergantungan
oleh pasien jika menggunakan dalam jangka panjang.
4. Obat dalam resep ini digunakan dalam jangka panjang biasanya terjadi
relaps/kambuhan, perlu pemantauan oleh dokter dan apoteker dalam tercapainya
outcome terapi.
5. Jika terjadi reaksi yang tidak diinginkan atau pasien mengalami ketidaknyamanan
selama penggunaan obat, harus segera memberitahukan kepada dokter atau apoteker.
6. Lakukan latihan rutin seperti berolahraga untuk memperbaiki aliran darah terutama
mengatasi insomnia. Sehingga pasien dapat mengurangi penggunaan pil tidur.
7. pasien sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.
PERHITUNGAN RACIKAN
R/ Amitriptilin12,5 mg (Sediaan 25 mg)  12.5/25 x 30 cap = 15 tab
Haloperidol 0.5 mg (sediaan 0.5 mg)  30 tab
Clobazamm 5 mg (sediaan 10 mg)  5/10 x 30 cap = 15 tab
S3ddCap 1 XXX
Perhitungan cangkang kapsul
Misal berat
- Amitriptilin 100 mg/tab x 15 tab = 1500 mg
- Haloperidol 80 mg/tab x 30 tab = 2400 mg
- Clobazam 80 mg/tab x 15 tab = 1200 mg total 5100 mg/ 30 cap = 170 mg
1 grain = 65 mg , x grain = 170 mg  2.6 grain ~ 3 grain
7-3 = + 4 (Kapsul no 4)
RESEP 2

RESEP OBAT :
1.Lansoprazole
2.Ulcumaag
3.Gitas Plus
4.Braxidin
SKRINING
1.
RESEP
ADMINISTRASI (KELENGKAPAN RESEP)
PADA RESEP
No. URAIAN
ADA TIDAK
Inscription

  Identitas dokter:
Tidak Ada
1 Nama dokter Tidak Ada
2 SIP dokter      Tidak Ada
3 Alamat dokter   

4 Nomor telepon   Tidak Ada

5 Tempat dan tanggal penulisan    Tidak Ada


resep
Invocatio

6 Tanda resep diawal penulisan resep (R/) Ada

Prescriptio/Ordonatio

7 Nama Obat Ada

8 Kekuatan obat Tidak Ada

9 Jumlah obat Ada


Signatura
10 Nama pasien Ada
11 Jenis kelamin Tidak Ada
12 Umur pasien Tidak Ada
13 Barat badan Tidak Ada
14 Alamat pasien Tidak Ada
15 Aturan pakai obat Ada
16 Iter/tanda lain Tidak Ada  
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter Ada

Kesimpulan:
Resep tersebut tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena  data pasien, data dokter tidak lengkap
Solusi : Tanyakan pada dokter dan pasien saat konseling
2. KESESUAIAN FARMASETIS
No Kriteria Permasalahan Solusi
1 Bentuk sediaan Lansoprazol, ulcumaag dan Gitas Pada saat konseling beri tahu pasien untuk
menyimpan obat pada wadah tertutup dan
Plus : kapsul  tidak tahan pada suhu kamar
keadaan lembab 
 
 
 
2 Stabilitas obat  Karena sedian dalam bentuk kapsul Simpan obat dalam wadah yang tertutup
rapat dan terhindar dari sinar matahari
jadi kurang stabil secara fisik  langsung
 

3 Inkompatibiltas - 
-
4 Cara pemberian  
-
 - 
5 Jumlah dan aturan pakai Aturan pakai obat ada yang sebelum Konselingkan kepada pasien aturan pakai
obat yang benar
makan, terkadang pasien lupa atau
jarak waktunya terlalu singkat 
 
 
3. KARAKTERISTIK OBAT
1. LANSOPRAZOLE
Komposisi : Lansoprazole 30 mg (ISO 48 Hal : 498)
Indikasi : Pengobatan jangka pendek tukak usus, tukak lambung, dan refluks esophagus
(ISO 48 Hal : 498)
Dosis : Gastric Ulcer : Dewasa : 30 mg/hari selama 8 minggu (A to Z drug fact)

Pemberian obat : oral (A to Z drug fact)


Kontra indikasi : Hipersensitivitas (AHFS 2011)
Peringatan: Tidak dianjurkan pada anak dibawah 1 tahun, pada pasien kerusakan hati :
pertimbangankan penyesuaian dosis (A to Z drug fact)
Efek samping: CNS: Sakit kepala. GI: Diare, sakit perut dan mual (A to Z drug fact)
Interaksi Obat: Ketoconazole: Efeknya dapat menyebabkan penurunan lansoprazole.
Sukralfate : dapat menunda dan menurunkan absorpsi, sebaiknya lansoprazole diberikan 30
menit sebelum pemberian sukralfate. (A to Z drug fact)
Kategori Kehamilan: B (A to Z drug fact)
Cara Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar dalam wadah yang kering (A to Z drug fact)
Mekanisme Kerja: Menekan sekresi asam lambung dengan menghambat pompa proton
dalam sel parietal lambung. (A to Z drug fact)
2. ULCUMAAG
Komposisi : Sukralfate 500 mg (ISO 48 Hal : 482)
Indikasi : Tukak lambung dan usus 12 jari, gastritis kronik (ISO 48 Hal : 482)
Dosis : Duodenal Ulcer: Dewasa : PO : 1 g 4 kali sehari selama 4-8 minggu (AHFS 2011)
Pemberian obat : Oral (A to Z drug fact)
Kontra indikasi : Standard considerations ( A to Z drug fact)
Peringatan : Hati-hati pada penderita kelainan fungsi ginjal, penggunaan bersama
tetrasiklin atau obat-obat antaside memerlukan jarak waktu 1-2 jam (ISO 48 Hal 482)
Efek samping : Konstipasi dan sakit kepala (ISO 48 Hal 482)
Interaksi Obat: Aluminum-containing antacids: Dapat meningkatkan total boby burden dari
aluminium. Cimetidine, ciprofloxacin (dan beberapa antibiotic quinolone), diclofenac,
digoxin, hydantoins (eg, phenytoin), ketoconazole, pencillamine, ranitidine, tetracycline,
theophylline: absorpsi oral dan efek farmakologi dari obat dapat menurun jika diberikan
bersama sukralfate. Diberikan 2 jam sebelum sukralfat ( A to Z drug fact)
Kategori Kehamilan: B (A to Z drug fact)
Cara Penyimpanan: Simpan pada suhu ruang (A to Z drug fact)  
Mekanisme Kerja: Adheres to ulcer in acidic gastric juice, membentuk lapisan pelindung
sebagai penghalang terhadap asam, garam mineral dan enzyme dalam lambung dan
duodenum. (A to Z drug fact)
3. GITAS PLUS

Komposisi : Hiosina-N-butilbromida 10 mg dan parasetamol 500 mg (ISO


48 Hal 499)
Indikasi : Nyeri peroksima pada penyakit lambung atau usus halus, nyeri
spastik pada saluran empedu, saluran kemih dan organ genitalis (ISO 48 Hal
499)
Dosis : Paracetamol : PO 325 to 650 mg prn tiap 4 - 6 jam atau 1 g 3 - 4 kali per hari.
Tidak lebih dari 4 g/hari. (A to Z druf fact)
Pemberian Obat: Oral (ISO 48 Hal 499)
Kontra Indikasi: Glaukoma, hipertrofi prostat dengan kecenderungan retensi
urin, stenosis mekanis di daerah saluran cerna, takikardia, megakolon,
hipersensitifitas, porfiria, penderita gangguan fungsi hati. (ISO 48 Hal 499)
Peringatan: Kehamilan, masa menyusui, usia lanjut, Kolitis ulserativa, ileus paralitikum,
stenosis pylorus (Medicastore.com)
Efek samping: Kekeringan pada mulut dan kulit, konstipasi, palpitasi, flushing, aritmia
jantung, bradikardia dan trakikardia, hati-hati dalam menjalankan kendaraan bermotor atau
menghidupkan mesin, dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati (ISO 48 Hal 499)
Interaksi Obat: -
Kategori Kehamilan: C (Medicastore.com)
Cara Penyimpanan: Simpan pada suhu di bawah 30 derajat celcius terlindung dari cahaya
(Apotik online)
Mekanisme Kerja : Menghambat prostaglandin pada CNS (A to Z drug fact)
 
4. BRAXIDIN
Komposisi : Klordiazepoksid 5 mg, klidinium bromide 2,5 mg (ISO 48 Hal 498)
Indikasi : Anxietas syndrome (AHFS 2011), pengobatan gejala tukak lambung dan usus 12
jari (ISO 48 hal 498)
Dosis : Klordiazepoksid : PO 5–10 mg tid or qid. ( A to Z drug fact)
Clidinium bromide : 2.5 or 5 mg (1 or 2 capsules of clidinium bromide in fixed
combination with chlordiazepoxide hydrochloride) 3 or 4 kali sehari sebelum makan dan
tidur (AHFS 2011)
Pemberian Obat: Oral (ISO 48 Hal 498)
Kontra Indikasi: Glaukoma dan hipertrofi prostat (ISO 48 Hal 498)
Peringatan: Tidak boleh diberikan pada trisemester pertama, hati-hati pada penderita dengan
gangguan hati (ISO 48 Hal 498)
Efek samping: CV : Cardiovascular collapse; hypotension; hypertension; tachycardia;
bradycardia; edema; GI : konstipasi, diare, mual, anoreksia, mulut kering ; HEMA : anemia;
thrombocytopenia; leukopenia; neutropenia, dll (A to Z drug fact)
Interaksi Obat: Alcohol and CNS depressants: Additive CNS depressant effects are possible.
Cigarette smoking, theophyllines: Mungkin berefek antagonis sedative. Cimetidine, oral
contraceptives, disulfiram, omeprazole: Mungkin meningkatkan efek dari chlordiazepoxide
dengan sedasi berlebihan dan mengganggu fungsi psychomotor. Digoxin: Mungkin
meningkatkan konsentasi seru digoxin. ( A to Z drug fact)
Kategori Kehamilan: D
Cara Penyimpanan: Simpan dalam lemari es (A to Z drug fact)
Mekanisme Kerja: Mempotensiasi aksi gaba untuk menghasilkan depresi SSP (A to Z drug
fact)
4. DOSIS
No. Nama Obat Dosis Resep Dosis Literatur Kesimpulan Rekomendasi
1.   Lansoprazole 30 mg 30 mg/hari selama 8 Sesuai
minggu (A to Z drug fact)
 
 
2  Ulcumaag 500 mg 1 g 4 kali sehari selama 4- Dosis kurang dari Tanyakan
8 minggu (AHFS 2011) dosis literatur kepada dokter
 
3  Gitas Plus Hiosina-N-butilbromida : Paracetamol : 325 to 650 Sesuai
10 mg mg prn tiap 4 - 6 jam atau
  Paracetamol : 500 mg
  1 g 3 - 4 kali per hari.
Tidak lebih dari 4 g/hari.
(A to Z druf fact)

 4  Braxidin Chorliazepoksid : 5 mg Chordiazepokside : 5-10 Sesuai


Clidinium bromide : 2,5 mg tiga kali sehari atau
  mg empat kali sehari ( A to Z
drug fact)
Clidinium bromide : 2,5-5
mg tiga atau empat kali
sehari (AHFS 2011)
5. PERTIMBANGAN KLINIS
No. Kriteria Permasalahan Solusi

1 Indikasi  - -

2 Kontraindikasi  Semua obat dalam resep kontra indikasi Obat tidak disarankan untuk ibu hamil/menyusui,
dengan ibu hamil dan menyusui
3 Interaksi  Lansoprazole berinteraksi dengan sukralfat Lansoprazole sebaiknya diberikan 30 menit sebelum
pemberian sukralfat
yaitu sukralfate dapat menunda dan
menurunkan absorpsi lansoprazole
4 Dupikasi/polifarma  - -
si
5 Alergi  Tidak ada dicantumkan riwayat alergi dari Tanyakan pada pasien pada saat konseling
pasien

6 Efek samping Efek samping Braxiden dapat menyebabkan Konselingkan kepada pasien bahwa ES obat dapat
mengantuk pada awal terapi sehingga menyebabkan kantuk pada awal terapi sehingga dianjurkan
disarankan untuk tidak menjalankan mesin untuk tidak menjalankan mesin setelah konsumsi obat.
setelah konsumsi obat.
 
7. Reaksi obat yang  
-
merugikan  -
(ADR/Adverse  
Drug Reaction)
PENYERAHAN DAN PEMBERIAN
INFORMASI OBAT/PIO, KOMUNIKASI
INFORMASI EDUKASI/KIE, DAN
1. Lansoprazole KONSELING
 Lansoprazol dikonsumsi sebelum makan
 Instruksikan kepada pasien untuk mengikuti bland diet per konsultasi gizi/instruction
Menginformasikan pasien bahwa efek obat tahan lama obat sehingga menyebabkan pengurangan sekresi
lambung, beberapa obat yang memerlukan pH asam lambung (misalnya, ketoconazole, ampisilin, persiapan
besi, digoxin) mungkin tidak diserap dengan baik.
Memberitahu pasien bahwa antasida dapat digunakan saat menggunakan lansoprazole.
Anjurkan pasien untuk menghindari konsumsi minuman beralkohol
Informasikan pasien untuk memanggil penyedia layanan kesehatan jika mengembangkan efek samping yang
parah seperti melena, perdarahan rektum, kesulitan bernapas, hemoptisis, atau gerakan otot yang abnormal.
Anjurkan pasien untuk tidak mengambil obat OTC tanpa memeriksa dengan dokter pertama.

(A to Z drug fact)
2. Sukralfat
 Beritahu pasien untuk tidak menghancurkan atau mengunyah tablet.
 Beritahu pasien untuk mengkonsumsi dengan segelas air, pada perut kosong minimal 1 jam
sebelum makan.
 Jika pasien mengkonsumsi obat lain, anjurkan pasien untuk mengkonsumsi obat ini 2 jam sebelum
atau setelah konsumsi sucralfate, jika memungkinkan.
 Anjurkan pasien untuk tidak mengkonsumsi antasida dalam ½ jam dari konsumsi obat ini.
 Menyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengkonsumsi obat
lain (termasuk OTC).
 Jelaskan bahwa peningkatan asupan cairan dan serat, dan olahraga dapat mencegah sembelit akibat
obat.
 Anjurkan pasien untuk melaporkan gejala berikut kepada dokter : mengantuk, sembelit, diare, mual,
ruam, pruritus, atau efek samping lainnya (termasuk tanda-tanda perdarahan GI).

(A to Z drug fact)
3. Gitas Plus
Obat disimpan pada suhu dibawah 30 derajat celcius terhindar dari sinar matahari
Hindari minuman beralkohol

(Apotik online)
4. Braxidin
 Anjurkan pasien untuk konsumsi obat dengan makanan atau susu untuk mencegah iritasi GI.
 Menginformasikan pasien bahwa pada awal terapi akan mengakibatkan mengantuk yang
buruk/parah
 Menyarankan pasien untuk hati-hati saat mengemudi atau melakukan tugas-tugas lain yang
membutuhkan kewaspadaan mental.
 Anjurkan pasien untuk bangkit perlahan, terutama jika orang tua, untuk menghindari pingsan.
 Menyarankan pasien untuk melaporkan perubahan perilaku, seperti episode kegembiraan,
stimulasi atau kemarahan akut, kepada dokter.
 Menginformasikan pasien yang menerima terapi jangka panjang atau mengambil dosis tinggi
yang gejala penarikan dapat terjadi jika obat tiba-tiba dihentikan.
 Menyarankan pasien untuk menghindari asupan minuman beralkohol.
 Pasien hati-hati untuk tidak mengambil obat otc tanpa konsultasi dokter

(A to Z drug fact)
RESEP
3
SKRINING RESEP
1)      Administratif (Kelengkapan Resep) PADA RESEP
No. URAIAN
ADA TIDAK
Inscription
  Identitas dokter:    
1 Nama dokter ü  
2 SIP dokter   ü
3 Alamat dokter ü    ü
4 Nomor telepon ü    ü
5 Tempat dan tanggal penulisan resep ü
Invocatio
6 Tanda resep diawal penulisan resep (R/) ü
Prescriptio/Ordonatio
7 Nama Obat ü
8 Kekuatan obat ü    ü
9 Jumlah obat ü
Signatura
10 Nama pasien ü    ü
11 Jenis kelamin ü    ü
12 Umur pasien ü    ü
13 Barat badan ü  
14 Alamat pasien ü  
15 Aturan pakai obat ü  
16 Iter/tanda lain ü  
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter ü    ü 
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena
Banyak data pasien yang belum diketahui
Solusi
Tanyakan pada pasien saat konseling
2. KESESUAIAN FARMASETIS
No Kriteria Permasalahan Solusi
1 Bentuk sediaan -

No Kriteria Permasalahan Solusi


1 Bentuk sediaan -
2 Stabilitas obat -

2 Stabilitas obat -

3 Inkompatibiltas -
3 Inkompatibiltas -

4 Cara pemberian -
4 Cara pemberian -
5 Jumlah dan aturan pakai -

5 Jumlah dan aturan pakai -


3.
KARAKTERIST
IK OBAT
1)     Diazepam

Komposisi:

Diazepam

Indikasi:

Memperbaiki manajemen dalam gangguan kecemasan, meringankan gejala akibat kecanduan alcohol akut, meringankan kecemasan berlebih dan mengurangi recall memory,
terapi kejang otot, gangguan saraf dan epilepsy.

Unlabeled use(s): Terapi sindrom iritasi perut, meringankan serangan panic dan stress

(A to Z Drug)

Dosis:

Dewasa dan Anak : Biasa direkomendasikan IM/IV 2 sampai 20 mg, tergantung insikasi dan kebutuhan. Pada konsisi akut, injeksi bisa diberikan berulang selang 1 jam, tetapi
3-4 jam lebih disarankan. Dosis dan rute bervariasi berdasakan indikasi dan umur.

Dosis harian : Anak ³ 6 MO: PO 1 to 2.5 mg tid or qid

(A to Z Drug)

 Pemberian Obat:

Per Oral

Kontra Indikasi:

Hipersensitif pada benzodiazepine, psikosis, glaucoma angle luas akut, shock, koma, intoksikasi alcohol akut, anak dibawah 6 bulan, laktasi (A to Z Drug)
Peringatan:
Jangan berikan secara oral dalam 1 jam bersama dengan antacid
Jauhkan Dari jangkauan anak-anak
 
Efek Samping:
Kardiovaskular : Kardivovaskular kolaps, bradikardia, takikardia, hipertensi, palpitasi, edema ; SSP : Ataksia, Rasa lela,
sakit kepala, kehilangan suara ; Gastrointestinal : Konstipasi, diare, mulut kering, mual, muntah, anoreksia (A to Z Drug)
 
Interaksi Obat:
Cimetidin, kontrasepsi oral, disulfiram : Dapat meningkatkan efek diazepam dengan peningkatan sedasi dan penyesuaian
fungsi psikomotor.
Digoxin : dapat meningkatkan konsentrasi serum digoksin
Theophylin : Antagonis efek esedatif (A to Z Drug)
 Kategori kehamilan: D (A to Z Drug)
 
Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat yang sejuk dan jauh dari cahaya matahari
 
Mekanisme Kerja:Aksi potensial pada GABA, menghambat neurotransmitter, meningkatkan inhibisi neural dan depresi
sistem saraf pusat, terutama pada sistem limbik dan formasi retikular (A to Z Drug)
2.  Neurodex
Komposisi:
Vitamin B1, Vitamin B6, Vitamin B12
 
Indikasi:
Gejala-gejala kekurangan vitamin neurotropic, kelainan saraf, muntah-muntah selama 3 bulan pertama kehamilan,
anemia, penambah tenaga untuk masa penyembuhan, lelah, dan usia lanjut.
 
Dosis:
2-3 kali sehari s1 tablet
 
Pemberian Obat:
PerOral
 
Kontra Indikasi:
Hipersentivitas terhadap Vitamin B1, B6, B12
Peringatan:
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
 
Efek samping:
Kardiovaskular : Hipotensi, kolaps ; SSP : Lemah, lelah ; Kulit : Pruritus, urtikaria ; GI : Mual, muntah (A to Z Drug)
 
Interaksi Obat:
Tidak stabil pada larutan netral dan larutan Basa (A to Z Drug)
 
Kategori Kehamilan:
A (A to Z Drug)
 
Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat yang sejuk dan jauh dari sinar matahari
 
Mekanisme Kerja:
Thiamin, berfungsi dalam pembentukan ATP pada metabolisme karbohidrat
Vitamin B6 berfungsi sebagai koensim asam amino pada metabolisme karbohidrat dan lemak
(A to Z Drug)
3. Dexamethason
Komposisi:
Dexamethason
 
Indikasi:
Uji hiperfungsi kortikal adrenal, gangguan rheumatic, penyakit pada kolagen, alergi, inflamasi, penyakit
pernapasan akibat alergi, gangguan hematologi. (A To Z Drug)
 
Dosis:
Dosis umum : PO 0,75-9 mg/hari (A to Z Drug)
 
Pemberian Obat:
PerOral (A to Z Drug)
 
Kontra Indikasi:
Infeksi fungi sistemik, terapi vaksin virus hidup, monoterapi topical pada infeksi bakteri (A to Z Drug)
Peringatan:
Dieksresikan pada ASI, hati-hati penggunaan pada ibu hamil
(A to Z drug)
 Efek Samping:
Kardiovaskular : Tromboemboli, thrombophlebitis, aritmia kardia, hipertensi SSP : Meningkatkan tekanan intracranial
dengan papilledema, vertigo, neuritis GI : mual, muntah Moon Face (A to Z Drug)
 Interaksi Obat:
Aminoglutethimide : Dapat meningkatkan induksi deksamethason pada supresi adrenal
Antikolinesterase : Menyebabkan efek antagonis antikolinesterase pada myasthenia gravis
Barbiturat : Menurunkan efek deksamethason (A to Z Drug)
 Kategori kehamilan: 
C (A to Z Drug)
 Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat yang sejuk dan jauh dari cahaya matahari
Mekanisme Kerja:
Sintesis glukokortikoid aksi panjang dengan menekan formasi, mengeuarkan aktivitas mediator endrogen dari inflamasi
termasuk prostaglandin, kinin, histamin, enzim liposom dan sistem komplemen. (A to Z Drug)
4. DOSIS
Kesimpula Rekomendas
No. Nama Obat Dosis Resep Dosis Literatur
n i
1
Diazepam 2 mg Maks 2,5 mg (A to Z Sesuai -
  Drug)
 
 
2
Neurodex 1-2 tab 2-3 kali sehari Sesuai -
  perhari
 
3
Dexametha 1 tab sehari 0,75-9 mg/hari Sesuai -
son
 
 
5. PERTIMBANGAN KLINIS
No. Kriteria Permasalahan Solusi
1 Indikasi -
2 Kontraindikasi -
3 Interaksi -
4 Dupikasi/polifarmasi -
5 Alergi -
6
Efek samping Efek samping dexamethason Berikan informasi bahwa efek samping masih dalam
menyebabkan moonface kadar normal ketika terjadi moonface, namun ketika
terjadi efek samping berlebihan bisa langsung
konsultasi lagi ke dokter.

7. Reaksi obat yang Deksamethason dieksresikan di ASI Berikan informasi saat konseling, hati-hati
merugikan
digunakan jika pasien hamil atau menyusui
(ADR/Adverse
Drug Reaction)
PENYERAHAN DAN PEMBERIAN INFORMASI
OBAT/PIO, KOMUNIKASI INFORMASI
EDUKASI/KIE, DAN KONSELING

Informasi yang disampaikan :


1. Penyimpanan Obat
2. Cara Penggunaan Obat terutama obat penenang seperti diazepam
3. Efek samping obat yang kurang nyaman

Anda mungkin juga menyukai