Komposisi: Clobazam
Indikasi: Clobazam adalah 1,5-benzodiazepine kerja panjang
dengan penggunaan mirip dengan diazepam (a 1,4-
benzodiazepine). Biasanya digunakan sebagai terapi penunjang
pada pengobatan epilepsy. Juga digunakan pada pengobatan jangka
pendek pada anxietas akut.
Dosis: 20-30 mg sehari, ditingkatkan jika diperlukan maksimum 60
mg sehari.
Pemberian Obat: digunakan secara oral Martindale p. 477-478
Kontra Indikasi: Ibu menyusui, hipersensitivitas
Peringatan: hati-hati penggunaan saat berkendara dan
menjalankan alat berat terutama pada pasien epilepsy.
Efek samping: Sedasi, kelemahan otot dan ataksia, Depresi CNS,
vertigo, sakitkepala, bingung dan depresi, gangguan pada
gastrointestinal, tremor dan retensi urin.
Interaksi obat: felbatame dan stiripentol
Kategori kehamilan: tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan intoksikasi pada neonates.
Martindale p. 477-478
KARAKTERIS
TIK OBAT
D. ZOLMIA
Martindale p. 1037-1038
DOS
IS
NO Nama Obat Dosis Resep Dosis Literatur Rekomendasi dosis
1 Amitriptiline 12.5 mg 50-75 mg (dosis Dosis sesuai
HCl 3x1 tunggal/terbagi)
Sehari
2 Haloperidol 0.5 mg 0.5- 5 mg 2 atau 3 kali Dosis sesuai
3x1 sehari
3 Clobazam 5 mg 20-30 mg sehari Dosis sesuai
3x1
4 Zolmia 10 mg 10 mg Dosis sesuai
1x1 Malam hari
Kesimpulan :
Dosis sesuai dengan lieratur. Obat diatas merupakan obat sedative dan hipnotik serta
antidepressant. Hindari pengunaan jangka panjang.
PERTIMBANGAN KLINIS
1. Indikasi
Permasalahan :
Pasien diindikasikan menderita kejang dan mengalami sulit tidur. Dari resep
kita tidak mengetahui apakah pasien baru menderita penyakit ini atau sudah
kambuhan/relaps. Umur pasien juga tidak diketahui.
Solusi
Lakukan konseling dengan pasien dan Tanya jawab seputar gejala dan
penyakit yang dirasakan saat ini.
PERTIMBANGAN KLINIS
2. Kontraindikasi
Permasalahan:
Dari keempat obat dikontraindikasikan kepada pasien yang mengalami
gangguan hati, ibu hamil dan menyusui, serta pasien yang hipersensitivitas.
Solusi:
Melakukan Tanya jawab dengan pasien dengan penyakit lain yang
dideritanya dan riwayat hipersensitivitas terhadap obat.
PERTIMBANGAN KLINIS
3. Interaksi
Permasalahan :
Tidak ada interaksi antara obat dalam resep ini karena tidak terdapatnya obat
seperti: barbiturate, rifampicin, cimetidine, methylphenidate, CBB,
carbamazepine, phenytoin, valproate, felbatame dan stiripentol.
Solusi :
Obat aman digunakan pasien.
PERTIMBANGAN KLINIS
4. Duplikasi/polifarmasi
Permasalahan : ada, karena ada obat yang mempunyai indikasi yang sama
dan ketika digunakan bersama akan menimbulkan efek yang sinergi.
Solusi : perlu perhitungan dosis untuk campuran yang tetap dari obat
antiepilepsi dan sedatifnya.
PERTIMBANGAN KLINIS
5. Alergi
Permasalahan : Timbulnya gangguan pada kulit berupa kemerahan atau reaksi
hipersensitivitas lainnya.
Solusi : perlu dilakukan Tanya jawab tentang alergi yang diderita oleh pasien.
Terutama obat yang sudah pernah digunakan.
PERTIMBANGAN KLINIS
6. Efek samping
Permasalahan :
Mulut kering, konstipasi, retensi urin, hipertermia, insomnia, tremor,
neuropati pheripheral, halusinasi, gangguan gastrointestinal seperti iritasi
lambung, mual dan muntah, hipersensitivitas seperti gangguan pada kulit dan
delirium.
Solusi : Dalam resep ini telah diberikan hipnotik yaitu Zolmia. Karena
beberapa efek samping diatas tidak terjadi pada semua orang, maka jika
pasien mengalami ketidaknyamanan disarankan untuk segera menghubungi
dokter atau apoteker.
Mulut kering dan retensi urin dapat diatasi dengan menyarankan pasien
banyak minum.
PERTIMBANGAN KLINIS
7. Reaksi obat merugikan/ADR
Permasalahan : obat diatas merupakan golongan sedative dan hipnotik. Ada
yang merupakan golongan psikotropika. Efek yang merugikan berupa Sedasi
dan adiktif jika penggunaan jangka panjang. Kebanyakan pasien
menggunakan obat ini dalam jangka panjang.
Solusi :
Jika pasien memang sudah menggunakan obat hipnotik (Zolmia) dalam
jangka panjang sedapat mungkin mengurangi penggunaan dengan cara
menurunkan dosis secara bertahap. Zolmia memiliki efek adiktif dan sedasi
lebih rendah dibandingkan dengan diazepam.
Untuk obat antiepilepsinya dapat digunakan dengan pemantauan.
KONSELING DAN PIO
1. Dilarang mengendarai kendaraan atau bekerja dengan alat berat selama
menggunakan obat ini.
2. Zolmia digunakan untuk mengatasi insomnia yang disebabkan oleh obat
antidepressant trisiklik (Amitriptiline) sehingga pasien dapat tidur dengan nyaman. Jadi
penggunaannya pada malam hari.
3. Zolmia merupakan golongan psikotropika yang dapat menyebabkan ketergantungan
oleh pasien jika menggunakan dalam jangka panjang.
4. Obat dalam resep ini digunakan dalam jangka panjang biasanya terjadi
relaps/kambuhan, perlu pemantauan oleh dokter dan apoteker dalam tercapainya
outcome terapi.
5. Jika terjadi reaksi yang tidak diinginkan atau pasien mengalami ketidaknyamanan
selama penggunaan obat, harus segera memberitahukan kepada dokter atau apoteker.
6. Lakukan latihan rutin seperti berolahraga untuk memperbaiki aliran darah terutama
mengatasi insomnia. Sehingga pasien dapat mengurangi penggunaan pil tidur.
7. pasien sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.
PERHITUNGAN RACIKAN
R/ Amitriptilin12,5 mg (Sediaan 25 mg) 12.5/25 x 30 cap = 15 tab
Haloperidol 0.5 mg (sediaan 0.5 mg) 30 tab
Clobazamm 5 mg (sediaan 10 mg) 5/10 x 30 cap = 15 tab
S3ddCap 1 XXX
Perhitungan cangkang kapsul
Misal berat
- Amitriptilin 100 mg/tab x 15 tab = 1500 mg
- Haloperidol 80 mg/tab x 30 tab = 2400 mg
- Clobazam 80 mg/tab x 15 tab = 1200 mg total 5100 mg/ 30 cap = 170 mg
1 grain = 65 mg , x grain = 170 mg 2.6 grain ~ 3 grain
7-3 = + 4 (Kapsul no 4)
RESEP 2
RESEP OBAT :
1.Lansoprazole
2.Ulcumaag
3.Gitas Plus
4.Braxidin
SKRINING
1.
RESEP
ADMINISTRASI (KELENGKAPAN RESEP)
PADA RESEP
No. URAIAN
ADA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
Tidak Ada
1 Nama dokter Tidak Ada
2 SIP dokter Tidak Ada
3 Alamat dokter
Prescriptio/Ordonatio
Kesimpulan:
Resep tersebut tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena data pasien, data dokter tidak lengkap
Solusi : Tanyakan pada dokter dan pasien saat konseling
2. KESESUAIAN FARMASETIS
No Kriteria Permasalahan Solusi
1 Bentuk sediaan Lansoprazol, ulcumaag dan Gitas Pada saat konseling beri tahu pasien untuk
menyimpan obat pada wadah tertutup dan
Plus : kapsul tidak tahan pada suhu kamar
keadaan lembab
2 Stabilitas obat Karena sedian dalam bentuk kapsul Simpan obat dalam wadah yang tertutup
rapat dan terhindar dari sinar matahari
jadi kurang stabil secara fisik langsung
3 Inkompatibiltas -
-
4 Cara pemberian
-
-
5 Jumlah dan aturan pakai Aturan pakai obat ada yang sebelum Konselingkan kepada pasien aturan pakai
obat yang benar
makan, terkadang pasien lupa atau
jarak waktunya terlalu singkat
3. KARAKTERISTIK OBAT
1. LANSOPRAZOLE
Komposisi : Lansoprazole 30 mg (ISO 48 Hal : 498)
Indikasi : Pengobatan jangka pendek tukak usus, tukak lambung, dan refluks esophagus
(ISO 48 Hal : 498)
Dosis : Gastric Ulcer : Dewasa : 30 mg/hari selama 8 minggu (A to Z drug fact)
1 Indikasi - -
2 Kontraindikasi Semua obat dalam resep kontra indikasi Obat tidak disarankan untuk ibu hamil/menyusui,
dengan ibu hamil dan menyusui
3 Interaksi Lansoprazole berinteraksi dengan sukralfat Lansoprazole sebaiknya diberikan 30 menit sebelum
pemberian sukralfat
yaitu sukralfate dapat menunda dan
menurunkan absorpsi lansoprazole
4 Dupikasi/polifarma - -
si
5 Alergi Tidak ada dicantumkan riwayat alergi dari Tanyakan pada pasien pada saat konseling
pasien
6 Efek samping Efek samping Braxiden dapat menyebabkan Konselingkan kepada pasien bahwa ES obat dapat
mengantuk pada awal terapi sehingga menyebabkan kantuk pada awal terapi sehingga dianjurkan
disarankan untuk tidak menjalankan mesin untuk tidak menjalankan mesin setelah konsumsi obat.
setelah konsumsi obat.
7. Reaksi obat yang
-
merugikan -
(ADR/Adverse
Drug Reaction)
PENYERAHAN DAN PEMBERIAN
INFORMASI OBAT/PIO, KOMUNIKASI
INFORMASI EDUKASI/KIE, DAN
1. Lansoprazole KONSELING
Lansoprazol dikonsumsi sebelum makan
Instruksikan kepada pasien untuk mengikuti bland diet per konsultasi gizi/instruction
Menginformasikan pasien bahwa efek obat tahan lama obat sehingga menyebabkan pengurangan sekresi
lambung, beberapa obat yang memerlukan pH asam lambung (misalnya, ketoconazole, ampisilin, persiapan
besi, digoxin) mungkin tidak diserap dengan baik.
Memberitahu pasien bahwa antasida dapat digunakan saat menggunakan lansoprazole.
Anjurkan pasien untuk menghindari konsumsi minuman beralkohol
Informasikan pasien untuk memanggil penyedia layanan kesehatan jika mengembangkan efek samping yang
parah seperti melena, perdarahan rektum, kesulitan bernapas, hemoptisis, atau gerakan otot yang abnormal.
Anjurkan pasien untuk tidak mengambil obat OTC tanpa memeriksa dengan dokter pertama.
(A to Z drug fact)
2. Sukralfat
Beritahu pasien untuk tidak menghancurkan atau mengunyah tablet.
Beritahu pasien untuk mengkonsumsi dengan segelas air, pada perut kosong minimal 1 jam
sebelum makan.
Jika pasien mengkonsumsi obat lain, anjurkan pasien untuk mengkonsumsi obat ini 2 jam sebelum
atau setelah konsumsi sucralfate, jika memungkinkan.
Anjurkan pasien untuk tidak mengkonsumsi antasida dalam ½ jam dari konsumsi obat ini.
Menyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengkonsumsi obat
lain (termasuk OTC).
Jelaskan bahwa peningkatan asupan cairan dan serat, dan olahraga dapat mencegah sembelit akibat
obat.
Anjurkan pasien untuk melaporkan gejala berikut kepada dokter : mengantuk, sembelit, diare, mual,
ruam, pruritus, atau efek samping lainnya (termasuk tanda-tanda perdarahan GI).
(A to Z drug fact)
3. Gitas Plus
Obat disimpan pada suhu dibawah 30 derajat celcius terhindar dari sinar matahari
Hindari minuman beralkohol
(Apotik online)
4. Braxidin
Anjurkan pasien untuk konsumsi obat dengan makanan atau susu untuk mencegah iritasi GI.
Menginformasikan pasien bahwa pada awal terapi akan mengakibatkan mengantuk yang
buruk/parah
Menyarankan pasien untuk hati-hati saat mengemudi atau melakukan tugas-tugas lain yang
membutuhkan kewaspadaan mental.
Anjurkan pasien untuk bangkit perlahan, terutama jika orang tua, untuk menghindari pingsan.
Menyarankan pasien untuk melaporkan perubahan perilaku, seperti episode kegembiraan,
stimulasi atau kemarahan akut, kepada dokter.
Menginformasikan pasien yang menerima terapi jangka panjang atau mengambil dosis tinggi
yang gejala penarikan dapat terjadi jika obat tiba-tiba dihentikan.
Menyarankan pasien untuk menghindari asupan minuman beralkohol.
Pasien hati-hati untuk tidak mengambil obat otc tanpa konsultasi dokter
(A to Z drug fact)
RESEP
3
SKRINING RESEP
1) Administratif (Kelengkapan Resep) PADA RESEP
No. URAIAN
ADA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1 Nama dokter ü
2 SIP dokter ü
3 Alamat dokter ü ü
4 Nomor telepon ü ü
5 Tempat dan tanggal penulisan resep ü
Invocatio
6 Tanda resep diawal penulisan resep (R/) ü
Prescriptio/Ordonatio
7 Nama Obat ü
8 Kekuatan obat ü ü
9 Jumlah obat ü
Signatura
10 Nama pasien ü ü
11 Jenis kelamin ü ü
12 Umur pasien ü ü
13 Barat badan ü
14 Alamat pasien ü
15 Aturan pakai obat ü
16 Iter/tanda lain ü
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter ü ü
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena
Banyak data pasien yang belum diketahui
Solusi
Tanyakan pada pasien saat konseling
2. KESESUAIAN FARMASETIS
No Kriteria Permasalahan Solusi
1 Bentuk sediaan -
2 Stabilitas obat -
3 Inkompatibiltas -
3 Inkompatibiltas -
4 Cara pemberian -
4 Cara pemberian -
5 Jumlah dan aturan pakai -
Komposisi:
Diazepam
Indikasi:
Memperbaiki manajemen dalam gangguan kecemasan, meringankan gejala akibat kecanduan alcohol akut, meringankan kecemasan berlebih dan mengurangi recall memory,
terapi kejang otot, gangguan saraf dan epilepsy.
Unlabeled use(s): Terapi sindrom iritasi perut, meringankan serangan panic dan stress
(A to Z Drug)
Dosis:
Dewasa dan Anak : Biasa direkomendasikan IM/IV 2 sampai 20 mg, tergantung insikasi dan kebutuhan. Pada konsisi akut, injeksi bisa diberikan berulang selang 1 jam, tetapi
3-4 jam lebih disarankan. Dosis dan rute bervariasi berdasakan indikasi dan umur.
(A to Z Drug)
Pemberian Obat:
Per Oral
Kontra Indikasi:
Hipersensitif pada benzodiazepine, psikosis, glaucoma angle luas akut, shock, koma, intoksikasi alcohol akut, anak dibawah 6 bulan, laktasi (A to Z Drug)
Peringatan:
Jangan berikan secara oral dalam 1 jam bersama dengan antacid
Jauhkan Dari jangkauan anak-anak
Efek Samping:
Kardiovaskular : Kardivovaskular kolaps, bradikardia, takikardia, hipertensi, palpitasi, edema ; SSP : Ataksia, Rasa lela,
sakit kepala, kehilangan suara ; Gastrointestinal : Konstipasi, diare, mulut kering, mual, muntah, anoreksia (A to Z Drug)
Interaksi Obat:
Cimetidin, kontrasepsi oral, disulfiram : Dapat meningkatkan efek diazepam dengan peningkatan sedasi dan penyesuaian
fungsi psikomotor.
Digoxin : dapat meningkatkan konsentrasi serum digoksin
Theophylin : Antagonis efek esedatif (A to Z Drug)
Kategori kehamilan: D (A to Z Drug)
Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat yang sejuk dan jauh dari cahaya matahari
Mekanisme Kerja:Aksi potensial pada GABA, menghambat neurotransmitter, meningkatkan inhibisi neural dan depresi
sistem saraf pusat, terutama pada sistem limbik dan formasi retikular (A to Z Drug)
2. Neurodex
Komposisi:
Vitamin B1, Vitamin B6, Vitamin B12
Indikasi:
Gejala-gejala kekurangan vitamin neurotropic, kelainan saraf, muntah-muntah selama 3 bulan pertama kehamilan,
anemia, penambah tenaga untuk masa penyembuhan, lelah, dan usia lanjut.
Dosis:
2-3 kali sehari s1 tablet
Pemberian Obat:
PerOral
Kontra Indikasi:
Hipersentivitas terhadap Vitamin B1, B6, B12
Peringatan:
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Efek samping:
Kardiovaskular : Hipotensi, kolaps ; SSP : Lemah, lelah ; Kulit : Pruritus, urtikaria ; GI : Mual, muntah (A to Z Drug)
Interaksi Obat:
Tidak stabil pada larutan netral dan larutan Basa (A to Z Drug)
Kategori Kehamilan:
A (A to Z Drug)
Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat yang sejuk dan jauh dari sinar matahari
Mekanisme Kerja:
Thiamin, berfungsi dalam pembentukan ATP pada metabolisme karbohidrat
Vitamin B6 berfungsi sebagai koensim asam amino pada metabolisme karbohidrat dan lemak
(A to Z Drug)
3. Dexamethason
Komposisi:
Dexamethason
Indikasi:
Uji hiperfungsi kortikal adrenal, gangguan rheumatic, penyakit pada kolagen, alergi, inflamasi, penyakit
pernapasan akibat alergi, gangguan hematologi. (A To Z Drug)
Dosis:
Dosis umum : PO 0,75-9 mg/hari (A to Z Drug)
Pemberian Obat:
PerOral (A to Z Drug)
Kontra Indikasi:
Infeksi fungi sistemik, terapi vaksin virus hidup, monoterapi topical pada infeksi bakteri (A to Z Drug)
Peringatan:
Dieksresikan pada ASI, hati-hati penggunaan pada ibu hamil
(A to Z drug)
Efek Samping:
Kardiovaskular : Tromboemboli, thrombophlebitis, aritmia kardia, hipertensi SSP : Meningkatkan tekanan intracranial
dengan papilledema, vertigo, neuritis GI : mual, muntah Moon Face (A to Z Drug)
Interaksi Obat:
Aminoglutethimide : Dapat meningkatkan induksi deksamethason pada supresi adrenal
Antikolinesterase : Menyebabkan efek antagonis antikolinesterase pada myasthenia gravis
Barbiturat : Menurunkan efek deksamethason (A to Z Drug)
Kategori kehamilan:
C (A to Z Drug)
Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat yang sejuk dan jauh dari cahaya matahari
Mekanisme Kerja:
Sintesis glukokortikoid aksi panjang dengan menekan formasi, mengeuarkan aktivitas mediator endrogen dari inflamasi
termasuk prostaglandin, kinin, histamin, enzim liposom dan sistem komplemen. (A to Z Drug)
4. DOSIS
Kesimpula Rekomendas
No. Nama Obat Dosis Resep Dosis Literatur
n i
1
Diazepam 2 mg Maks 2,5 mg (A to Z Sesuai -
Drug)
2
Neurodex 1-2 tab 2-3 kali sehari Sesuai -
perhari
3
Dexametha 1 tab sehari 0,75-9 mg/hari Sesuai -
son
5. PERTIMBANGAN KLINIS
No. Kriteria Permasalahan Solusi
1 Indikasi -
2 Kontraindikasi -
3 Interaksi -
4 Dupikasi/polifarmasi -
5 Alergi -
6
Efek samping Efek samping dexamethason Berikan informasi bahwa efek samping masih dalam
menyebabkan moonface kadar normal ketika terjadi moonface, namun ketika
terjadi efek samping berlebihan bisa langsung
konsultasi lagi ke dokter.
7. Reaksi obat yang Deksamethason dieksresikan di ASI Berikan informasi saat konseling, hati-hati
merugikan
digunakan jika pasien hamil atau menyusui
(ADR/Adverse
Drug Reaction)
PENYERAHAN DAN PEMBERIAN INFORMASI
OBAT/PIO, KOMUNIKASI INFORMASI
EDUKASI/KIE, DAN KONSELING