Anda di halaman 1dari 35

J a n t u ng

ip e rte s i D an
n
n O b a t H
g o l o n g a Z a t G iz i
Peng e r da s a r ka n
k s i ny a B
t a I n te ra
Se r
e l o mp ok 6
K
ANTIHIPERTENSI
Adalah golongan obat obatan yang digunakan untuk
menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi

Efek samping :

Batuk, sakit kepala, mual, diare, lelah, mengantuk


OBAT HIPERTENSI
1. ACEI (angiotensin-converting enzyme inhibitors)
inhibitor.

penghambat enzim pengubah angiotensin adalah kelompok


obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi, gagal
jantung, dan gagal ginjal kronis. Obat ini membuat dinding
pembuluh darah rileks sehingga tekanan darah dapat
menurun
Indikasi :
Pereda nyeri

Bentuk :
kapsul
Kontrasindikasi

Efek samping :
Batuk kering dengan rentang 5% hingga 30%.
Dosis
Sebesar 54,63% pasien mendapatkan terapi ACEi dosis rendah dan 45,37% dosis tinggi.
Dosis rendah kaptopril, lisinopril dan ramipril ditentukan berdasarkan dosis minimum
harian yang digunakan pada pasien hipertensi.
• Dosis rendah kaptopril yaitu <50 mg/hari,
sedangkan untuk dosis tinggi ≥50 mg/hari.
• Dosis rendah lisinopril dan ramipril yaitu ≤ 5 mg
sedangkan untuk dosis tinggi > 5 mg.13,14.
Nama Dagang
2. Antagonis kalsium
(calcium channel blockers)

Adalah kelompok obat yang berguna untuk menurunkan


tekanan darah. Obat ini hanya boleh digunakan sesuai
resep dokter.
Selain untuk menurunkan tekanan darah, antagonis
kalsium juga digunakan untuk menangani gangguan
pada jantung dan pembuluh darah.
Efek samping & Dosis
Efek samping
pusing, nyeri kepala, rasa panas di muka (flushing)
Selain itu, obat-obat ini menghambat agregasi trombosit dan kelainan darah lain,
gangguan penglihatan,reaksi kulit alergis, nervositas
dan rasa tidak bertenaga

Dosis
Dewasa: dosis awal 1 mg per jam diberikan langsung melalui vena sentral, dosis
ditingkatkan menjadi 2 mg per jam jika tidak terjadi penurunan tekanan darah.
Dewasa <70 kgBB atau dewasa yang memiliki tekanan darah tidak stabil: dosis awal ≤
0,5 mg per jam.
Nama Dagang
ANTIANGINA
Adalah senyawa yang digunakan untuk mencegah dan mengobati gejala
angina pectoris. Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena
iskemik miokard dan bersifat sementara atau reversible Angina biasanya
terjadi waktu latihan, stress, emosi yang parah, atau setelah makan yang berat.
Selama periode - periode ini, otot jantung menuntut lebih banyak oksigen
darah daripada arteri-arteri yang menyempit dapat berikan.
Penyebab nya ?
Penyebab dari penyakit angina pectoris adalah :

a) Kebutuhan O2 meningkat → exercise berlebihan


b) Penyediaan O2 menurun → sumbatan vaskuler
TIPE ANGINA
1. ANGINA STABIL

Angina stabil terjadi karena adanya sumbatan anatomik berupa


aterosklerosis koroner sehingga aliran darah koroner tidak dapat
memenuhi kebutuhan jantung yang meningkat. Biasanya terjadi
pada keadaan stress atau berkerja, pada waktu olah raga atau emosi.
2. ANGINA VARIAN

terjadi karena vasospasme pembuluh darah yang timbul sewaktu


beristirahat yang mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen pada
jaringan jantung.

3. ANGINA TIDAK STABIL

Angina jenis ini biasanya berkembang pesat dan sering tidak terduga.
Gejala sakit dada mungkin berlangsung selama sekitar 30 menit dan
dapat bertahan bahkan ketika pasien beristirahat.
Angina jenis ini adalah keadaan darurat sejak angina tak terduga dan
fungsi jantung dapat dengan cepat memburuk dan ini dapat
meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.
TERAPI FARMAKOLOGI ANGINA
1. NITRAT ORGANIK
(Gliserin Trinitat/ Nitrogliserin)

 Indikasi : profilaksis dan pengobatan angina; gagal jantung kiri.

 Efek Samping: sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural

 Dosis:
Sublingual, 0,3-1 mg, bila perlu diulang.
Oral profilaksis angina, 2,6-2,8 mg 3 kali sehari atau 10 mg 2-3 kali sehari.
Infus intravena, 10-200 mcg/menit.
2. BETA BLOCKER (β-blocker)

A.Oksprenolol
• Sediaan obat :
Tab 40 mg, 80 mg, tab lepas lambat 80 mg
• Dosis :
40-160 mg 3 kali sehari.

B. Metoprolol
• Sediaan obat :
Tab 50 dan 100 mg, tab sustained-release 100 mg
• Dosis :
50-100 mg 2-3 kali sehari
Efek Samping Beta-bloker
• Efek farmakologisnya : gagal jantung, bronkospasme.
• Saluran cerna : mual, muntah, diare, konstipasi.
• Sentral : mimpi buruk, insomnia, halusinasi, rasa capek, pusing
• Alergi : rash, demam dan purpura.
• Efek pada kardiovaskuler : payah jantung kongestif, bradirkardi
Karena dosis lebih : kejang, depresi.

• Indikasi :
Angina pectoris, aritmia, hipertensi, infark miokard, kardiomiopati obstruktif hipertropik,
feokromositoma (takikardi dan aritmia akibat tumor), tirotoksikosis, migren, glaukoma,
ansietas.

• Kontraindikasi :
Penyakit Paru Obstruktif, Diabetes Militus (hipoglikemia), Penyakit Vaskuler, Disfungsi
Jantung.
ANTIKARDIOTONIK
Adalah obat yang digunakan untuk memperkuat jantung dan digunakan pada gangguan
jantung yang disebut dekompensasi jantung (gagal jantung)

Gagal jantung adalah ketidakmampuan mempertahankan curah jantung yang cukup untuk
kebutuhan tubuh sehingga timbul akibat klinis
Gejala Gagal Jantung

o Sesak napas selama ber aktivitas / istirahat


o Kelelahan yang ekstrem
o Pembengkakan kaki, pergelangan kaki, perut atau daerah punggung
bawah
Penggolongan Obat
 DIGOXIN
Indikasi :

Untuk mengobati gagal jantung kongestif, untuk mengobati gangguan irama jantung pada


atrium (serambi bagian atas jantung yang membiarkan darah mengalir ke jantung).
 
Efek samping :

Biasanya karena dosis yang tinggi menyebabkan mual,muntah, diare, gangguan


penglihatan, sakit kepala,mengantuk, bingung, gelisah.
ANTIARITMIA
Adalah kondisi dimana gangguan terjadi pada irama jantung. Penderita aritmia bisa
merasakan irama jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur
Gejala & Penyebab
 Gejala aritmia yang dapat muncul antara lain :

Jantung berdetak lebih cepat dari normal (takikardia)


Jantung berdetak lebih lambat dari normal (bradikardia)
Pusing
Pingsan
Cepat lelah
Sesak napas

 Penyebab :

Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja
dengan baik. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh kelainan katup jantung, penyakit
jantung bawaan, penyakit jantung koroner, dll.
PENGOBATAN ANTIARITMIA
Propafenone

• Merek dagang Propafenone: Rytmonorm


• Bentuk : Tablet
• Dosis : Dewasa: dosis awal diberikan sebanyak 150 mg, tiga kali sehari.
Dosis bisa ditingkatkan setiap 3-4 hari sekali, dengan dosis maksimal hingga 300 mg,
tiga kali sehari.
Lansia: diskusikan dengan dokter.

• EFEK SAMPING :
Mual dan muntah
Diare
Sembelit
Tubuh mudah lelah
Jantung berdebar
Nyeri dada
2. DILTIAZEM

Merek dagang Diltiazem: Farmabes 5, Herbesser

Bentuk : Cairan suntik

Dewasa: dosis awal 250 mcg/kgBB, disuntikkan ke dalam


pembuluh darah vena selama kurang-lebih 2 menit. Dosis bisa
ditambahkan sebanyak 350 mcg/kgBB setelah 15 menit jika
diperlukan
Gagal Jantung Trombolik
Manfaat obat trombolitik untuk pengobatan
infark miokard telah diketahui dengan pasti.
Yang termasuk dalam golongan obat ini di
antaranya streptokinase, urokinase, alteplase,
dan anistreplase
A. ALTEPLASE
• Indikasi :

Terapi trombolitik pada infark miokard akut, embolisme paru dan stroke iskemik akut
• Kontraindikasi :

stroke akut, kejang yang menyertai stroke, stroke berat, riwayat stroke pada pasien
diabetes, stroke 3 bulan sebelumnya, hipoglikemi, hiperglikemi
• Efek Samping :

risiko perdarahan otak meningkat pada stroke akut.


• Dosis :

• Infark miokard, rejimen dipercepat (dimulai dalam 6 jam). Awal, injeksi intravena
15 mg, diikuti dengan infus 35 mg selama 60 menit (total 100 mg selama 90
menit); pada pasien dengan berat badan kurang dari 65 kg, dosis diturunkan.
B. STREPTOKINASE
• Indikasi :

trombosis vena dalam, embolisme paru, tromboembolisme arterial akut, trombosis lintas
arteriovena; infark miokard akut.
• Kontraindikasi :

digunakan dalam pengobatan trombosis vena yang mengancam jiwa, dan dalam embolisme
paru. Pengobatan harus dimulai dengan tepat.
• Efek Samping :

dapat menyebabkan reaksi alergi dan anafilaksis. Selain itu, pemah dilaporkan terjadinya
sindrom Guillain-Barre setelah pengobatan streptokinase.
• Dosis :

Trombosis vena dalam, embolisme paru, tromboembolisme arterial akut, vena retina pusat atau
trombosis erfercil: infus intravena, 250.000 unit selama 30 menit, kemudian 100.000 unit
setiap jam selama sampai dengan 24-72 jam menurut kondisiInfark miokard, 1.500.000 unit
selama 60 menit.
ANTITROMBUS
Antitrombotik adalah obat yang dapat menghambat agregasi
trombosit sehingga menyebabkan terhambatnya
pembentukan trombus pada pembuluh darah. Beberapa
obat yang termasuk golongan ini adalah aspirin, heparin, ,
tiklopidin, dipiridamol, dan clopidogrel.
ASPIRIN
• Indikasi : Pereda Nyeri

• Bentuk : Tablet, sirup, kaplet, infus, drop, dan suppositoria

• Kontraindikasi :

Anak-anak <16 tahun dan sedang dalam proses pemulihan dari infeksi virus.

Kehamilan (dosis> 100 mg setiap hari selama trimester ke-3) dan menyusui

Penggunaan bersamaan dengan NSAID dan methotrexate lainnya.


•Farmakonetetik
Absorpsi: Diserap dengan cepat dari saluran gastrointestinal; kurang dapat
diandalkan (rektal); diserap melalui kulit. Dihidrolisis sebagian oleh
esterase menjadi salisilat selama absorpsi di saluran pencernaan.
Ketersediaan hayati: 50-75% (rilis langsung). Waktu untuk konsentrasi
plasma puncak: Kira-kira 1-2 jam (lapisan nonenterik); 3-4 jam (dilapisi
enterik); Kira-kira 2 jam (tutup pelepasan diperpanjang).
Distribusi: Tersebar luas dan cepat ke sebagian besar jaringan dan cairan
tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi: 170
mL/kg. Pengikatan protein plasma: 80-90%.
Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi asam salisilat, glukuronida
fenolik salisil, asil glukuronida salisilat, asam gentisat, dan asam gentisurat.
Menjalani metabolisme jalur pertama.
Ekskresi: Melalui urin (75% sebagai asam salisilat, 10% sebagai asam
salisilat). Waktu paruh eliminasi: 15-20 menit.
Merek dagang : Aptor; Aspirin Bayer; Bodrexin; Frosit; Naspro Forte;
Restor; Ascardia
HEPARIN
• Indikasi : Deep Vein Thrombosis, pencegahan deep vein
thrombosis, pencegahan tromboembolisme pada fibrilasi atrial,
embolisme paru, gangguan trombotis atau tromboembolik
• Bentuk : Injeksi,infus

• Kontraindikasi : Anastesi epidural selama proses melahirkan,


anastesi lohoregional padaprosedur bedah elektif (pada psien yang
diberikan heparin sebagai terapi dibandingkan sebagai
pencegahan)
• Dosis : Intravena infus

Pencegahan terjadinya penyumbatan kembali arteri koroner yang diikuti


pengobatan trombolitik pada pasien serangan jantung

→ 60 U/kg

→ Dosis maksimum: 4000 U

→ Sebagai injeksi bolus

→ 5000 U jika streptokinase digunakan

→ Dosis selanjutnya 12 U/kg/jam (maksimum: 1000 U/jam)

→ Diberikan selama 48 jam


Farmakokinetik Penyerapan: diserap dari sistem sirkulasi
Penyebaran: secara luas terikat pada protein plasma
Metabolisme: dimetabolisme sebagian di hati menjadi uroheparin (heparin
desulfatisasi sebagian); terlihat bahwa heparin dipindahkan dari sistem
peredaran terutama oleh sistem retikuloendotelium dan bisa terlokalisir di
arteri vena endotelium.
Ekskresi: dikeluarkan melalui air seni (sebagai metabolit, atau s/d 50%
sebagai bentuk awal obat setelah pemberian dosis besar). Waktu paruh: 1
s/d 6 jam

Merek dagang Hepagusan; Hico; Heparinol; Inviclot


INTERAKSI OBAT DAN
MAKANAN
a) Antihipertensi

Antagonis kalsium (CCBs)


Interaksi makanan
Sebelum mengonsumsi antagonis kalsium, Anda perlu
memperhatikan beberapa hal berikut:
o Jangan menggunakan obat golongan antagonis kalsium bila alergi
terhadap obat ini.
o Jangan mengonsumsi jeruk bali saat menggunakan obat antagonis
kalsium. Konsumsi jeruk bali bersamaan dengan penggunaan
antagonis kalsium dapat mempengaruhi tekanan darah dan detak
jantung.
o Jangan minum minuman beralkohol jika menggunakan obat ini.
Alkohol dapat meningkatkan efektivitas obat dan risiko terjadinya
efek samping
b) Antitrombus
Aspirin

Interaksi Obat
→ Peningkatan risiko perdarahan gastrointestinal dan ulserasi
dengan kortikosteroid.
→ Peningkatan risiko perdarahan dengan antikoagulan
kumarin (misalnya heparin, warfarin, fenindione) dan agen
antiplatelet (misalnya clopidogrel, dipyridamole).
→ Dapat menyebabkan asidosis berat dan peningkatan
toksisitas SSP dengan penghambat karbonat anhidrase
(misalnya acetazolamide).
→ Meningkatkan efek hipoglikemik sulfonilurea.
→ Mengurangi pengikatan fenitoin dan valproat ke albumin
serum yang menyebabkan peningkatan konsentrasi bebas
obat.
KESIMPULAN
Obat-obat yang telah dijelaskan diatas
merupakan obat-obat yang membantu
untuk memperbaiki kelainan yang terjadi
pada sistem kardiovaskuler. Obat
kardiovaskuler terdiri dari 6 jenis obat
yaitu antihipertensi, antiangina,
antikardiotonik, antiaritmia, obat gagal
jantung trombolitik, dan antitrombus.
Meskipun tujuan dan manfaatnya hampir
sama, akan tetapi dosis yang dianjurkan
berbeda-beda karena mekanisme kerja
masing-masing obat juga berbeda.

Anda mungkin juga menyukai