Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang
akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Tumor Otak adalah penyakit yang timbul akibat tumbuhnya jaringan abnormal di otak.

ASPEK FARMAKOLOGI SISTEM SARAF (STROKE, TUMOR OTAK)


PENGGOLONGAN
Manajemen farmakologi Stroke
Penyuntikkan rtPA.
Obat antiplatelet : aspirin.
Obat antikoagulan : seperti heparin
Obat antihipertensi : (ACE inhibitor), obat penghambat alfa dan beta (alpha- dan beta-
blocker), diuretik thiazide, dan obat antagonis kalsium (calcium channel blocker).
Statin : seperti atorvastatin

Manajemen Farmakologi Tumor OtaK


Kemoterapi ; obat yang digunakan untuk kemoterapi adalah temozolomide dan vincristine.
Operasi pengangkatan tumor; Antikonvulsan ,Kortikosteroid 

INDIKASI
Indikasi Penggunaan Farmakologi Stroke
Penyuntikan rtPA :diindikasika pada penderita stroke infark
Obat antiplatelet ; Aspirin untuk mengurangi demam dan meredakan nyeri ringan hingga
sedang seperti nyeri pada otot, sakit gigi, pilek dan sakit kepala. Obat ini juga digunakan
untuk mengurangi risiko stroke pada pasien stroke dan serangan jantung atau angina (nyeri
dada berat) pada pasien dengan penyakit arteri koroner kronis.
Obat anti koagulan ; heparin digunakan untuk mengobati dan mencegah pembekuan darah
di pembuluh darah, arteri, atau paru-paru. Heparin juga digunakan sebelum operasi untuk
mengurangi risiko penggumpalan darah.
Obat anti Hiipertensi ;ACE INHIBITOR, untuk hipertensi pada pasien diabetes yang
tergantung pada insulin dengan nefropati, ALPHA BLOCKER, digunakan untuk
menangani hipertensi atau tekanan darah tinggi. Obat ini juga dapat digunakan untuk
mengatasi gangguan berkemih pada pria akibat pembesaran kelenjar prostat, DIURETIK
THIAZIDE untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Indikasi Penggunaan Farmakologi Tumor Otak


Temozolomide ; untuk megobati glioma (tumor) ganas yang berulang atau progresif,
Melanoma metastasis (kanker kulit), Glioblastoma multiforme (tumor otak).
Vinncristine untuk mengatasi kanker darah (leukemia), kanker paru-paru, neuroblastoma,
tumor otak, tumor Wilms, sarkoma Kaposi, serta limfoma.

Antikonvulsan digunakan untuk meredakan nyeri akibat gangguan saraf (neuropati),


mencegah dan mengobati sakit kepala, serta mengobati gangguan bipolar.
Kortikosteroid digunakan untuk menambah hormon steroid dalam tubuh bila diperlukan,
dan meredakan peradangan atau inflamasi, serta menekan kerja sistem kekebalan tubuh
yang berlebihan.

KONTRA INDIKASI

Terapi trombolitik, relatif antara lain usia lanjut, stroke ringan, atau stroke yang membaik
dengan cepat.
Aspirin; Usia di bawah 16 tahun dengan infeksi virus (seperti influenza dan varicella),
karena berkaitan dengan sindrom Reye,Menyusui,Tukak peptik aktif, Hemofilia,Gangguan
perdarahan,Hipersensitivitas, Polip nasal yang berkaitan dengan asma.
Heparin ; pasien dengan riwayat heparin induced thrombocytopenia (HIT), memiliki risiko
perdarahan umum ataupun lokal, seperti pada hipertensi berat tidak terkontrol, insufisiensi
hati berat, ulkus peptik aktif, endokarditis septik akut atau subakut, perdarahan intrakranial,
ACE NHIBTOR; Hipersensitif terhadap penghambat ACE (termasuk angiodema);
penyakit renovaskuler (pasti atau dugaan); stenosis aortik atau obstruksi keluarnya darah
dari jantung; kehamilan.
DIURETIK THIAZIDE ; hipokalemia yang refraktur, hiponatremia; hiperkalsemia;
gangguan ginjal dan hati yang berat.
THEMOZOLOMIDE ; kehamilan (Lampiran 4); menyusui, hipersensitif terhadap
temozolomid atau dakarbazin, mielosupresi parah
VINCRISTINE ; pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat tersebut dan
berpotensi mengalami cross-sensitivity terhadap obat alkaloid vinka lainnya. Peringatan
keras terkait vincristine diutamakan terkait pemberiannya yang hanya boleh melalui
intravena.
ANTIKONVULSAN ; Obat ini kontraindikasi pada wanita hamil.

MEKANISME KERJA

Terapi Tromboitik (rTPA) ; bekerja dengan melarutkan gumpalan darah dengan cepat,


membantu mengalirkan darah kembali ke jantung dan membantu mencegah kerusakan
pada otot jantung. 
ASPIRIN; dengan menghambat jalur cyclooxigenase (COX) dan sistesis prostaglandin.
HEPARIN ; menghambat kerja faktor pembekuan, yaitu protein dalam tubuh yang
berperan dalam proses pembekuan darah
ACE INHIBITOR ; menghambat enzim dalam tubuh untuk memproduksi hormon
angiotensin II, yaitu zat yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan
meningkatkan kerja jantung.
DEURETIK THIAZIDE menghambat reabsorbsi NaCl dengan terikat pada sinporter yang
berperan untuk kotranspor Na+/Cl–. Terjadi peningkatan ekresi Cl– , Na+ dan disertai
H2O.
THEMOZOLOMIDE; bekerja dengan memperlambat pertumbuhan sel kanker.
VINCRISTINE ; bekerja dengan menghambat pembelahan sel, sehingga pertumbuhan sel
kanker dalam tubuh dapat diperlambat atau dihentikan.
ANTIKONVULSAN ; Obat antikonvulsan atau antikejang bekerja dengan cara
menormalkan aktivitas listrik yang ada di otak, sehingga kejang dapat dicegah .

DOSIS DAN CARA PEMBERIAN

Terapi Trombolitik ; Infus 0.9 mg/kg IV (maksimal dosis 90 mg) selama 60 menit, dengan
10% dosis diberikan bolus selama 1 menit.
ASPIRIN ; Dewasa: 81-325 mg/hari. Dewasa: 162-325 mg sebelum prosedur pemasangan
ring, diikuti dengan 81-325 mg/hari setelah prosedur dilakukan. Dewasa: 325-650 mg
setiap 4 jam sekali atau 975 mg setiap 6 jam sekali, atau 500-1000 mg setiap 4-6 jam
HEPARIN ; Dosis awal adalah 50 U/kgBB, diikuti dengan infus 15-25 U/kgBB, per jam.
5.000 U diberikan 2 jam sebelum operasi. Selanjutnya dosis diberikan tiap 8-12 jam,
selama 7 hari atau sampai pasien dapat bergerak. 15.000-20.000 U per 12 jam atau 8.000-
10.000 U per 8 jam.
ACE INHIBITOR ; Dewasa: 10 mg, 1 kali sehari. Dosis pertama diberikan sebelum tidur
untuk menghindari penurunan tekanan darah yang drastis. Dosis pemeliharaan: 10–40 mg,
1 kali sehari. Anak-anak dengan berat badan ≥50 kg: 5–10 mg, 1 kali sehari.
DEURETIK THIAZIDE ; Dosis: edema, dosis awal 12,5-25 mg sehari, untuk penunjang
jika mungkin dikurangi; edema kuat pada pasien yang tidak mampu untuk
mentoleransi diuretika berat, awalnya 75 mg sehari. Hipertensi, dosis awal 12,5 mg sehari,
jika perlu tingkatkan sampai 25 mg sehari
THEMOZOLOMIDE ; Dosis awal: 150 mg/m2 oral sekali sehari. Dosis aturan: 200
mg/m2 oral sekali sehari. Durasi terapi: 5 hari berturut-turut per siklus pengobatan 28 hari.
VINCRISTINE ; Untuk pasien dewasa, dosisnya adalah 1.4–1.5 mg/m2 luas permukaan
tubuh, satu kali seminggu. Dosis maksimal adalah 2 mg/minggu.
ANTI KONVULSAN ; Dewasa: dosis awal 25 mg, 1 kali sehari pada 2 minggu pertama,
diikuti 50 mg 1 kali sehari pada 2 minggu ke dua. Dosis dapat ditingkatkan sampai 50–100
mg per hari tiap 1–2 minggu. Dosis perawatan 100–400 mg per harI.

EFEK SAMPING

TERAPI TROMBOLITIK ; mual, muntah, dan perdarahan. Bila trombolitik digunakan


pada infark miokard, dapat terjadi aritmia reperfusi.
ASPIRIN ; Yang umum terjadi akibat konsumsi aspirin antara lain adalah perut mulas,
sakit maag, dan mudah mengalami perdarahan, seperti mimisan, lebam, dan perdarahan
yang sulit berhenti apabila terluka
HEPARIN ; Iritasi dan alergi di tempat suntikan,Nyeri ringan,Trombositopenia
(heparin induced thrombocytopenia),Hematoma, yaitu perdarahan di bawah
kulit,Meningkatkan enzim hati, Osteoporosis pada penggunaan jangka panjang.
ACE INHIBITOR ; atuk kering, Penglihatan kabur, Kelelahan, Pusing, Kehilangan daya
pengecap, Tekanan darah rendah (hipotens) Hiperkalemia,Demam.
DEURETIK THIAZIDE ; Pusing,Sakit kepala,Mulut kering, Kram perut, Kram otot,
Sembelit atau konstipasi, Impotensi, Telinga berdenging (tinnitus)
THEMOZOLOMIDE ; Gangguan Pencernaan: Mual, muntah, sembelit, diare, sakit
perut,Sakit kepala, Kelelahan, Kejang-kejang, Gangguan memori, Gangguan konsentrasi,
Tremor atau gemeteran, Penglihatan kabur.
VINCRITINE ; Efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan vincristine antara lain:
Rambut rontok. Pusing atau sakit kepala. Sariawan.
ANTIKNVULSAN ; Pusing, kantuk, mual, muntah,tremor, lemas, penglihata ganda.

Anda mungkin juga menyukai