RAHARJA
KELOMPOK 6
NAMA KELOMPOK
Sebagaimana dimuat dalam Anggaran Dasar PT Jasa Raharja, pasal 3 ayat 1 dan
2, bidang usaha Perusahaan adalah Asuransi Sosial, maksud dan tujuan serta
bidang usaha Perseroan adalah Turut melaksanakan dan mendukung program
kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi, jaminan sosial dan nasional pada
umumnya , khususnya di bidang asuransi kerugian dengan menyelenggarakan
program asuransi sosial, dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan
untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat guna
meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas.
• BIDANG USAHA UTAMA
1. Pelaksanaan asuransi kecelakaan kapal umum sesuai dengan Undang No.33
Tahun 1964 berikut pelaksanaannya dan asuransi tanggung jawab menurut
hukum pihak ketiga sesuai dengan Undang No.34 Tahun 1964 berikut
peraturannya;
2. Mengadakan dan menutup perjanjian asuransi kendaraan bermotor dan
asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga dalam hal
kecelakaan alat angkutan;
3. Menerima pertanggungan tidak langsung untuk ditahan sendiri oleh
Perseroan; dan
4. Melakukan kegiatan-kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Selain bidang usaha utama di atas, Perseroan dapat melakukan bidang usaha
dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan
dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Jenis Premi
Pembayaran Premi dalam program asuransi kecelakaan pada PT Jasa Raharja dikenal dengan 2
(dua) bentuk yaitu Iuran Wajib (IW) dan Sumbangan Wajib (SW). Iuran Wajib dikutip atau
dikenakan kepada penumpang alat transportasi umum seperti kereta api, pesawat terbang, bus
dan sebagainya (pasal 3 (1) a UU No.33/1964 jo pasal 2 (1) PP No.17/1965). Sedangkan khusus
penumpang kendaraan bermotor umum di dalam kota dan Kereta Api jarak pendek (kurang dari
50 km) dibebaskan dari pembayaran iuran wajib tersebut. Sumbangan Wajib dikutip atau
dikenakan kepada pemilik / pengusaha kendaraan bermotor (pasal 2 (1) UU No.34/1964 jo pasal
2 (1) PP No.18/1965).
• Besaran Premi dan Santunan
Untuk Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Santunannya di
atur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.010/2017 tentang Besar
Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan
Penumpang Umum di Darat, Sungai/Danau, Ferry/Penyeberangan, Laut dan Udara.
Untuk Sumbangan Wajib dan santunannya diatur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 16/PMK.010/2017 tentang Besar Santunan dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan
Lalu Lintas Jalan..
• Teknis Pengutipan Premi
Iuran Wajib
Setiap penumpang yang akan menggunakan alat transportasi umum membayarkan iuran
wajib yang disatukan dengan ongkos angkut pada saat membeli karcis atau membayar tarif
angkutan dan pengutipan ini dilakukan oleh masing-masing operator (pengelola) alat
transportasi tersebut
Sumbangan Wajib
Pembayaran SW dilakukan secara periodik (setiap tahun) di kantor Samsat pada saat
pendaftaran atau perpanjangan STNK
DAFTAR PUSTAKA
• https://www.jasaraharja.co.id/
TERIMA KASIH