ZET TODING
JASA RAHARJA
Pengelola
Penumpang Kereta Api Kecelakaan Kapal Laut Penumpang Kecelakaan Pesawat Udara
(Terjamin oleh Jasa Raharja) (Terjamin oleh Jasa Raharja) (Terjamin oleh Jasa Raharja)
Alat ANGKUTAN PENUMPANG UMUM
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 TAHUN 1965
1. SETIAP PENUMPANG YANG SAH Dari Alat Angkutan Umum Baik Darat, Laut,
Maupun Udara Yang Memiliki Ijin Trayek Reguler dari Instansi Yang
Berwenang.
2. SETIAP PENUMPANG YANG SAH Dari Alat Angkutan Umum Trayek Tidak Tetap
(Kendaraan Dalam Trayek Insidentil) dari Instansi yang Berwenang
3. Kecelakaan Tunggal Kendaraan alat angkutan Umum Yang Memiliki Ijin trayek
Reguler atau Ijin Trayek Tidak Tetap.
JANGKA WAKTU PERTANGGUNGAN
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 TAHUN 1965
1. ANGKUTAN DARAT, dimulai pada saat penumpang naik bis/non bis/kereta api yang
bersangkutan di tempat pemberangkatan dan berakhir pada saat penumpang yang
bersangkutan turun dari angkutan umum di tempat tujuan.
3. ANGKUTAN UDARA, dimulai pada saat penumpang yang bersangkutan naik ke pesawat
udara di tempat pemberangkatan dan berakhir pada saat penumpang yang
bersangkutan turun dari pesawat tempat tujuan.
KEWAJIBAN MASYARAKAT
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 TAHUN 1965
Penumpang Busway
KEWAJIBAN MASYARAKAT
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 TAHUN 1965
SUMBER PEMBIAYAAN (Iuran Wajib)
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 TAHUN 1965
Karcis Kendaraan
PENUMPANG : DARAT, LAUT DAN UDARA Bus Umum
IURAN WAJIB DIBAYAR BERSAMAAN
DENGAN PEMBAYARAN ONGKOS
PENGUSAHA ATAU
OPERATOR
Juncto
Pasal 10
Setiap orang yang berada diluar alat kendaraan angkutan
lalu lintas jalan, yang menimbulkan kecelakaan yang
menjadi korban akibat kecelakaan dari penggunaan alat
angkutan lalu lintas jalan tersebut.
Korban yang dalam ruang lingkup :
1. Pejalan kaki/sejenis ditabrak kendaraan bermotor/kereta
api.
2. Korban tabrakan dua kendaraan bermotor atau lebih.
3. Korban tabrak lari, terlebih dahulu dilakukan penelitian
dan kebenaran kejadian.
Pengecualian kecelakaan tunggal (out of control)
KEWAJIBAN MASYARAKAT
UU. NO. 34 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 18 TAHUN 1965
PEMILIK KENDARAAN :
RODA DUA
RODA EMPAT
KANTOR BERSAMA (SAMSAT)
JASA RAHARJA POLRI – DISPENDA - JASA RAHARJA
SWDKLLJ &
GOL JENIS KENDARAAN KD/SERTIFIKAT
Sepeda Motor 50 cc kebawah, Mobil Jenazah, Mobil Ambulance dan Mobil kebakaran
A Rp. 3.000,-
B Forklift, Buldozer, Traktor, Crane, Mobil Derek, Excavator dan sejenisnya Rp. 23.000,-
Sepeda motor, Sepeda Kumbang dan Scooter diatas 50 cc s/d 250 cc dan kendaraan Bermotor Roda Tiga
C1 Rp. 35.000,-
Bus dan Micro Bus Angkutan Umum serta mobil Penumpang Angkutan Umum lainnya diatas 1.600 cc
EU Rp. 90.000,-
Truck, mobil Tangki, Mobil Gandengan, Mobil Barang diatas 2400 cc, Truck Container dan sejenisnya. Rp. 163.000,-
F
TIDAK TERJAMIN
UU. NO. 33 DAN 34 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 DAN
18 TAHUN 1965
TIDAK TERJAMIN
KORBAN / AW
/ Instansi
KORBAN
Berwenang
KECELAKAAN
A. DOKUMEN DASAR
1. Formulir Pengajuan Santunan
2. Formulir Keterangan Singkat Kecelakaan.
3. Formulir Kesehatan Korban
4. Keterangan Ahli Waris Jika Korban Meninggal Dunia.
Sketsa Korban MDTKP Kecelakaan Mobil terbalik yang menimbulkan Korban MDTKP
PERSYARATAN PERMOHONAN SANTUAN
DOKUMEN PENDUKUNG
KORBAN LUKA-LUKA (DIRAWAT)/CACAT TETAP
CACAT TETAP :
Bila sesuatu anggota badan hilang atau tidak dapat
dipergunakan sama sekali, atau berkurang fungsi dan
tidak dapat sembuh / pulih untuk selama-lamanya, yang
terjadi dalam jangka waktu 365 hari setelah
terjadinya kecelakaan.
1. KAWAT GIGI
2. KAKI/TANGAN BUATAN
3. BOLA MATA BUATAN
4. GENERAL CHECKUP
5. PENUNGGU PASIEN
6. ADM. BIAYA MAKAN
YANG BERHAK MENDAPATKAN SANTUNAN
(PASAL 1.g.) UU No.33 dan 34 1964 yo 12 PP. NO. 17 & 18 TAHUN 1965
KORBAN LUKA-LUKA
Korban sendiri, atau orang yang membiayai selama
penyembuhan yang diakibatkan kecelakaan lalu-lintas.
KADALUARSA HAK SANTUNAN MENJADI
GUGUR JIKA…
Primary Payer
Secondary Payer
KORBAN TERJAMIN UU NO. 33 DAN 34
TAHUN 1964
Mekanisme
• JR memberikan Surat
jaminan ke Rumah Sakit,
tembusan kepada BPJS
JASA RAHARJA Kesehatan /
Primary Payer Ketenagakerjaan
• Pembayaran
reimbustment yang
melebihi nilai maksimal,
JR memberikan surat
keterangan dan
melampirkan kwitansi
Secondary Payer pembayaran dan dokumen
lain yang telah di legalisir
JR
Belum Mendapatkan Kepastian Jaminan dari
JASA RAHARJA
Mekanisme
• Korban laka lantas ---belum mendapatkan kepastian Jaminan --- biaya
perawatan ditanggung BPJS
• Kemudian terjamin --- maka JASA RAHARJA menerbitkan surat jaminan
untuk BPJS Kesehatan/Ketenagakerjaan.
• Biaya perawatan yang telah dibayarkan oleh BPJS kepada Rumah Sakit
akan ditagihkan kepada JASA RAHARJA
• Biaya rawatan yang dibayarkan JASA RAHARJA kepada BPJS, maka
JASA RAHARJA menyampaikan Surat Pemberitahuan kepada
klaiment/ahliwaris korban.
BPJS Telah melakukan
Pembayaran / Jaminan
Mekanisme
atau • BPJS memberikan informasi kepada
JR untuk dapat melakukan Tindak
Lanjut penyelesaian
• BPJS menagihkan biaya tsb dgn
melampirkan: surat keterangan,
Kwitansi pembayaran, dan Dokumen
klaim yang telah dilegalisir.
• JR membayarkan biaya tsb melalui
transfer rekening
PROSES ADMINISTRASI PENGAJUAN
KLAIM YANG DITANGANI RUMAH SAKIT
KORBAN BERADA DALAM RUANG LINGKUP
BPJS KESEHATAN ATAU KETENAGAKERJAAN
PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PERWAKILAN CIREBON JL. DR. WAHIDIN S. NO. 32TELP. / FAX (0231) 209382