Anda di halaman 1dari 8

GRACE AARONA TARIGAN

201905000147
NO DHK 18.
1. pesepeda ditabrak mobil mewah, bagaimana analisis anda terhadap aturan pengawalan
mobil dan aturan bersepeda?
Jawab :
Analisis saya terhadap aturan pengawalan mobil dapat dilihat dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 1993, kendaraan yang digunakan untuk keperluan
tertentu mendapat prioritas menggunakan jalan untuk lalu lintas.  
Dalam Pasal 65 ayat 1 disebutkan, pengguna jalan wajib mendahulukan sesuai urutan
prioritas sebagai berikut: ……………………………………………………………….

1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas


2. Ambulans yang membawa orang sakit
3. Kendaraan untuk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas
4. Kendaraan Kepala Negara (Presiden dan Wakil Presiden) atau Pemerintah
Asing yang menjadi tamu negara
5. Iring-iringan pengantar jenazah
6. Konvoi, pawai atau kendaraan orang cacat
7. Kendaraan yang penggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut
barang-barang khusus.

Berdasarkan ayat 2 Pasal 65 PP Nomor 43 Tahun 1993, kendaraan dengan prioritas


tersebut harus disertai dengan pengawalan oleh petugas berwenang atau dilengkapi
isyarat atau tanda-tanda lain. Ayat 3 menegaskan bahwa petugas berwenang
melakukan pengamanan apabila mengetahui adanya pemakai jalan yang
diprioritaskan tersebut. 
Kemudian ayat 4 menambahkan, perintah atau larangan yang dinyatakan dengan alat
pemberi isyarat lalu-lintas tentang isyarat berhenti tidak diberlakukan kepada
kendaraan-kendaraan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf “a” sampai dengan
“e”. Tujuan dari pengawalan di jalan adalah memberikan keamanan, baik terhadap
kendaraan yang dikawal maupun pengguna jalan lain. Polri merupakan pihak yang
paling berwenang dalam pengamanan di jalan karena hal ini merupakan bagian dari
tugas pokok Polri. Sesuai dengan Pasal 14 ayat 1a UU Nomor 2 tahun 2002 tentang
Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan, dalam melaksanakan tugas pokoknya,
Polri bertugas melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli terhadap
kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan. 
Sementara itu, bila terdapat tindakan pengawalan, pengguna jalan diwajibkan untuk
memberikan prioritas kepada kendaraan yang dikawal.  
Telah diatur dalam Pasal 34 ayat 1 PP Nomor 43 Tahun 1993 ditegaskan bahwa
dalam keadaan tertentu, petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat
melakukan tindakan: 
1. Memberhentikan arus lalu lintas dan/atau pemakai jalan tertentu
2. Memerintahkan pemakai jalan untuk jalan terus
3. Mempercepat arus lalu lintas
4. Memperlambat arus lalu lintas
5. Mengubah arah arus lalu lintas
Pengguna jalan diwajibkan mematuhi perintah yang diberikan oleh petugas
kepolisian, sebagaimana tercantum dalam Ayat 2 Pasal 34 PP Nomor 43 Tahun
1993. Mengenai aturan bersepeda Aturan bersepeda tersebut diterbikan Menteri
Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melalui Peraturan Menteri Perhubungan
(Permenhub) Nomor 59 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Pesepeda di Jalan. Aturan
bersepeda ini diteken 14 Agustus 2020 tapi baru dipublikasikan belakangan
ini. Persyaratan keselamatan dalam aturan bersepeda meliputi: 
1. Spakbor 
2. Bel 
3. Sistem rem 
4. Lampu 
5. Alat pemantul cahaya berwarna merah 
6. Alat pemantul cahaya roda berwarna putih atau kuning, dan 
7. Pedal
Dalam Pasal 8, disebutkan pula sejumlah larangan yang tidak boleh dilanggar oleh
pesepeda, yaitu: 
 Dengan sengaja membiarkan sepeda ditarik oleh kendaraan bermotor dengan
kecepatan yang membahayak keselamatan
 Mengangkut penumpang, kecuali sepeda dilengkapi dengan tempat duduk penumpang
di bagian belakang sepeda
 Menggunakan atau mengoperasikan perangkat elektronik saat berkendara
 Menggunakan payung saat berkendara
 Berdampingan dengan kendaraan lain
 Berkendara dengan berjajar lebih dari 2 sepeda
Pada hakikatnya Setiap orang yang berkendaraan bermotor terutama di jalan wajib
mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda. Dalam hal seseorang
mengemudikan kendaraan bermotor tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki
atau pesepeda, ia dapat dikenai pidana kurungan maksimal dua bulan atau denda
maksimal Rp500 ribu. Tetapi yang harus dicatat ialah jika pengendaraan tidak
bermotor juga dilarang menggunakan jalur jalan jika tidak disediakan jalur khusus
untuk kendaraan tidak bermotor. Kendaraan tidak bermotor yang dimaksud yaitu
kendaraan yang digerakan oleh manusia atau digerakan oleh hewan. Penyedia jalur
khusus bagi kendaraan bermotor ada di Pergub DKI 128 tahun 2019. Penyediaan lajur
sepeda dilaksanakan pada badan jalan, terpisah dari kendaraan bermotor dengan
dilengkapi marka jalan, rambu lalu lintas, dan perlengkapan jalan lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Jika pada kasus tersebut dimana
pesepeda ada disituasi dimana ada jalur khusus untuk sepeda, akan tetapi pesepeda
tetap menggunakan jalur kendaraan bermotor, maka yang bersangkutan (si pesepeda)
bisa dikenakan Pasal 299 UU 22/2009 yaitu: kurungan 15 hari atau denda maksimal
100 ribu. Akan tetapi, jika kasus nya dimana si mobil mewah ini menabrak pesepeda
padahal pesepeda tersebut sudah berada di jalur khususnya yaitu jalur khusus sepeda,
maka pengendara mobil bisa dikenakan Pasal 284 UU 22/2009 yaitu : Dalam hal
seseorang mengemudikan kendaraan bermotor tidak mengutamakan keselamatan
pejalan kaki atau pesepeda, ia dapat dikenai pidana kurungan maksimal dua bulan
atau denda maksimal Rp500 ribu

2. Sebutkan undang – undang apa saja yang paling sering dibawa ke MK ?


Jawab :
- Undang – Undang No 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). (62
kali ).
- Undang – Undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ( 38 kali )
- Undang – Undang No 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum ( 35 kali ).
- Undang – Undang No 8 tahun 2015 tentang pemilihan umum anggota DPR, DPD,
dan, DPRD. ( 35 kali ).
- Undang – Undang No 8 tahun 2015 tentang Perubahan atas UU No. 1 tahun 2015
tentang penetapan Peraturan Pemerintah Penggantian UU No. 1 Tahun 2004
tentang pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi UU. ( 34 kali ).
- UU No.42 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden ( 33
kali ).
- UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. ( 29 kali ).
- UU No 30 tahun 2002 tentang komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ( 26
kali ).
- UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD
( 25 kali ).
- UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat. ( 25 kali ).1
3. Jelaskan uu apa saja yang sanksinya sampai mati, kalau begitu apakah uu tersebut
tidak melanggar uud 1945?
Jawab :
1. Tindak Pidana tentang Senjata Api, Amunisi, atau sesuatu Bahan Peledak
(UU No. 12/DRT/1951);
2. Tindak Pidana Ekonomi (UU No. 7 /DRT/1955);
3. Tindak Pidana tentang Tenaga Atom ( UU No. 3 Tahun 1964);
4. Tindak Pidana Narkotika dan Psikotropika ( UU No. 22 Tahun 1997 dan
UU No. 5 Tahun 1997);
5. Tindak Pidana Korupsi ( UU No. 31 Tahun 1999 jo UU NO. 20 Tahun
2001);
6. Tindak Pidana terhadap Hak Asasi Manusia (UU No. 26 Tahun 2000);
7. Tindak Pidana Terorisme ( Perpu No.1 Tahun 2002).
Ketua Sub Komisi Pengkajian Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM) Soelistyowati Soegondo mengatakan
bahwa eksekusi hukuman mati terhadap enam orang terpidana mati tidak
bertentangan konstitusi. Bahkan, ia berpendapat bahwa hukuman matisejalan
dengan Pasal 28J ayat (2) UUD 1945. Hukuman mati itu inkonstitusional.
Menurut konstitusi, hak hidup merupakan salah satu hak yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaanapapun," 2
UU NO. 35 tahun 2009 tentang Narkotika :
1
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5c3c74a2844a2/sejak-mk-berdiri--ini-10-uu-terbanyak-diuji/
2
https://media.neliti.com/media/publications/25220-ID-penerapan-pidana-mati-dalam-hukum-pidana-nasional-
dan-perlindungan-hak-azasi-man.pdf
Pada dasarnya, uu ini tidak menentang UUD 1945 sebab pada dasarnya pidana
mati bersifat inkonstitusional. Dalam UUD 1945 memang berisi tentang hak untuk
hidup dan hak tersebut tidak dapat dikurangi dalam hal apapun. Namun, jika
negara teap menerapkan hukuman mati seharusnya tetap disertai beberapa
Batasan. Hukuman mati tidak bisa di terapkan kecuali pada kejathatan yang serius
narkoba. MK pada 30 Oktober 2017 menolak uji materi hukuman mati terhadap
narkoba , dan disini juga menjelaskan hukuman mati tidak berrtentangan dengan
hak hidup. Menurut MK, hak asasi dalam konstitusi mesti dipakai dalam hal
menghargai dan menghormati hak asasi orang lain demi berlangsungnya
ketertiban umum dengan keadilan social. Dengan demikian, MK hak asasi
manusia harus dibatasi dengan instrument UU, yakni hak untuk hidup tidak dapat
dikurangi kecuali diputuskan oleh pengadilan. Kejahatan narkotika termasuk
kedalam kejahatan luar biasa , cara penegakan hukumnya menurut MK adalah
tindakan yang berat yakni pidana mati, dengan demikian hak untuk hidup tidak
dapat dikurangi kecuali diputuskan oleh pengadilan.

4. Surat edaran merupakan peraturan perundang – undangan atau tidak ?


Jawab :
Pada dasarnya dilihat dari ketentuan UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang- Undangan, Surat Edaran bukan termasuk jenis peraturan
perundang-undangan (regeling), bukan pula keputusan tata usaha negara
(beschikking). SE merupakan sebuah peraturan kebijakan (beleidsregel) Guru  Besar
Ilmu  Perundang-Undangan Universitas  Indonesia, Maria   Farida   Indrati
menegaskan bahwa SE tidak termasuk kategori  peraturan  perundang-undangan. 
Meskipun dianggap   sebagai  peraturan,  sifatnya   hanya  untuk  kalangan
intern.Surat Edaran hanya dikategorikan sebagai instrumen administratif yang bersifat
internal. Surat Edaran ini hanya diperoleh, di capai dan bahkan hanya ditujukan untuk
memberikan  petunjuk   lebih   lanjut   mengenai   suatu   norma   peraturan  
perundang-undangan yang  bersifat  umum.Materi muatan Surat Edaran digunakan
untuk membuat prosedur untuk mempermudah, atau memperjelas  peraturan  yang 
mestinya sudah harus dilaksanakan. Karena  sifatnya  hanya   memperjelas,   maka SE
tidak boleh  menabrak apalagi  menegasikan  peraturan  perundang-undangan
sebagaimana yang  diatur  dalam  Pasal 7 ayat  (1) UU No. 12 Tahun 2011.
Pada hakikatnya dilihat dari beberapa  literatur,  Surat Edaran terbilang
sebagai beleidsregel dan pseudo  wetgeving, dimana maksud dari istilah tersebut
yaitu produk  hukum  yang  secara  materil  mengikat   umum.   Namun 
keberadaannya  bukan   termasuk kedalam peraturan perundang-undangan, karena
ketiadaan wewenang pembentuk untuk  membuatnya sebagai  peraturan perundang-
undangan.
Sedangkan dilihat lagi dari sisi peraturan lain dan dalam Peraturan Kepala Arsip
Nasional RI  No.  2  Tahun  2014  tentang  Pedoman Tata Naskah Dinas, Surat Edaran
dapat dikategorikan sebagai produk tata naskah  dinas.  Sehingga  akhirnya  Surat
Edaran hanya sebatas alat komunikasi kedinasan berupa pemberitahuan kepada
kalangan internal. Dikarenakan sifatnya informatif, maka SE tidak boleh mengatur 
hal-hal  yang  melamapui kewenangan  dan bertentangan  dengan  peraturan 
perundang-undangan.Keberadaan SE dalam  praktik  pemerintahan  sedikit  banyak 
menimbulkan polemik.  Secara formil, SE tunduk pada kaidah tata naskah dinas, 
tetapi  dari  aspek  materil  terkadang mengandung norma yang bersifat mengatur
(regeling) dan menetapkan (beschikking). Hal ini kontradiktif  dengan  tujuan  awal
SE sebagai  instrumen  informasi.Perumusan SE  harus  tetap mengacu  pada  asas-
asas  umum  pemerintahan  yang  baik sebagaimana diatur dalam UU No. 5 Tahun
1986, UU No.  28  Tahun  1999, dan UU No. 30 Tahun 2014. Tidak hanya itu, Surat
Edaran juga terikat pada asas-asas pembentukan serta peraturan perundang-undangan
yang  baik dan tentunya cukup mengikat (beginselen  van  behoorlijke  regelgeving). 
Peraturan kebijakan yang secara tidak langsung mengikat publik akan menimbulkan
masalah jika pembentukannya  tidak memenuhi   asas   pembentukan   peraturan  
perundang-undangan,   baik dari aspek formil  maupun  materil.3

5. Ambillah 5 undang undang , uu itu isinya apakah karna a,b, c, atau d menurut uu pasal
10 tahun 2011
Jawab :
Dasar hukum UU 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah Pasal 5 Ayat
(1), Pasal 21 Ayat (1), Pasal 27, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
Penjelasan Umum UU Perlindungan Konsumen

3
https://www.pta.palembang.go.id/v2/index.php/berita/berita-pengadilan/artikel/956-mengukur-kekuatan-
hukum-surat-edaran
Pembangunan dan perkembangan perekonomian umumnya dan khususnya di bidang
perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang
dan/atau jasa yang dapat dikonsumsi. Di samping itu, globalisasi dan perdagangan
bebas yang didukung oleh kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika telah
memperluas ruang gerak arus transaksi barang dan/atau jasa melintasi batas-batas
wilayah suatu negara, sehingga barang dan/atau jasa yang ditawarkan bervariasi baik
produksi luar negeri maupun produksi dalam negeri.
Kondisi yang demikian pada satu pihak mempunyai manfaat bagi konsumen karena
kebutuhan konsumen akan barang dan/atau jasa yang diinginkan dapat terpenuhi serta
semakin terbuka lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang
dan/atau jasa sesuai dengan keingingan dan kemampuan konsumen.
Di sisi lain, kondisi dan fenomena tersebut di atas dapat mengakibatkan kedudukan
pelaku usaha dan konsumen menjadi tidak seimbang dan konsumen berada pada
posisi yang lemah. Konsumen menjadi obyek aktivitas bisnis untuk meraup
keuntungan yang sebesar-besarnya oleh pelaku usaha melalui kiat promosi, cara
penjualan, serta penerapan perjanjian standar yang merugikan konsumen.
Perlindungan hukum adalah segala bentuk upaya pengayoman terhadap harkat dan ...
Tujuan penggunaan barang atau jasa nanti
menentukan termasuk konsumen ... undang perlindungan konsumen tampaknya
berusaha menghindari penggunaan ... kepastian hukum untuk memberikan
perlindungan kepada konsumen. konsumen ke dalam suatu produk hukum
yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun. 1999 tentang ... Asas kepastian
hukum dimaksudkan agar pelaku usaha maupun konsumen ... termasuk ke
dalam kategori konsumen akhir karena penumpang ...4

6. Hal – hal apa yang tidak boleh dilanggar oleh perda ?


Jawab :
Perbuatan yang dilarang dalam peraturan daerah merupakan persoalan yang perlu
men- dapatkan perhatian dalam pembentukannya, oleh karena perumusan perbuatan

4
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwial-
3PzMbvAhVW8HMBHdL_B-kQFjADegQIAhAD&url=https%3A%2F%2Fsinta.unud.ac.id%2Fuploads
%2Fwisuda%2F1103005080-3-BAB%2520II.pdf&usg=AOvVaw2ZNayM-MmX8ngthqsf_6v5
yang di- larang itu merupakan tindak lanjut dari kegi- atan menimbang dan
menetapkan dengan menggunakan pendekatan filsafat hukum dan politik hukum
terhadap perbuatan yang tidak dikehendaki yang perlu dilarang dalam pera- turan
daerah yang ada sanksi pidananya. Hal-hal yang tidak boleh dilanggar oleh Perda:
Peraturan daerah tidak boleh bertentangan atau berlawanan dengan peraturan yang
ada di atasnya atau yang lebih tinggi darinya. Apabila bertentangan, maka Dewan
Otonomi Daerah hanya bisa menganjurkan agar pemerintah daerah/DPRD yang
bersangkutan mengubah atau mencabutnya.
7. berapa jumlah perda bermasalah di Indonesia ?
jawab :
Pada dasarnya pada 2017 lalu, ada sebanyak 3.143 Perda/Perkada yang dihapus
melalui kebijakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) serta Gubernur terkait. Namun
hal tersebut saat ini tidak dapat dilakukan dikarenakan telah adanya putusan MK
Nomor 137/PUU-XIII/2015 serta Putusan MK no 56//PUU-XIV/2016 yang
membatalkan pasal 251 ayat 2, 3, 4, dan 8 UU 23 Tahun 2014 Tentang Pemda yang
mengatur kewenangan Mendagri dalam menghapus Perda/Perkada. Dampaknya, saat
ini proses tersebut harus melalui uji materi di Mahkamah Agung dengan terlebih
dahulu adanya pengaduan.

Anda mungkin juga menyukai