Kelas : 12 IPA
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjungjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualiannya.”
2.UUD RI 1945 Pasal 28D ayat 1
“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum.”
3.UUD RI 1945 Pasal 24 ayat 1
“Kekuasaan kehakimab merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum keadilan.”
4.UUD RI 1945 Pasal 28I ayat 4
“Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab
Negara, terutama Pemerintah.”
5.UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 71
“Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan
hak asasi manusia yang diatur dalam Undang-Undang ini, peraturan perundang-undangan lain, dan
hukum internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh Negara Republik Indonesia.”
6.Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pelayanan Komunikasi Masyarakat
terhadap Permasalahan Hak Asasi Manusia.
Pasal 10 ayat (1) huruf d, yang berbunyi:“Penyampaian Permasalahan HAM yang dikomunikasikan
secara tidak langsung sebagaimana dimaksud dapat menggunakan aplikasi online.”
2.Efek jera yang ditimbulkan dari pelaksanaan eksekusi mati yang ditandai dengan menurunnya jumlah
pengedar dan pengguna narkoba.
Hukuman mati akan menjadi sebuah efek jera paling besar dalam hal peredaran narkoba. Efek jera yang
ditimbulkan dari pelaksanaan eksekusi mati terhadap pengedar narkoba yakni ditandai dengan
menurunnya jumlah pengedar dan pengguna narkoba.
3.Relevansi (kesesuaian) pelaksanaan hukuman mati dengan penegakan hak asasi manusia.
Sebenarnya, kesesuaian pelaksanaan hukuman mati dengan penegakan Hak Asasi Manusia sangat
bertentangan. Hal ini dikarenakan hukuman mati adalah sebuah tindakan pelanggaran HAM. Sudah
dijelaskan bahwa tidak seorang pun boleh mencabut nyawa orang lain, negara sekalipun.
4.Alternatif hukuman bagi pelaku penyalahgunaan narkoba selain hukuman mati.
Untuk menghentikan peredaran narkoba, tidak cukup hanya dengan hukuman mati. Alternatif hukuman
bagi pelaku penyalahgunaan narkoba selain hukuman mati bisa berupa hukuman seumur hidup atau
hukuman penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun sesuai dengan undang-undang yang
berlaku.
Untuk pemalsuan uang, ketentuan perundang-undangan yang dilanggar yakni UU No 7 Tahun 2011
Tentang Mata Uang dan Pasal 36 Ayat (1), (2), dan (3) junto Pasal KUHP tentang Perbuatan Tindak
Pidana yang Berkelanjutan.
Kemudian, untuk penyalahgunaan narkoba, ketentuan perundang-undangan yang dilanggar adalah UU
RI No 35 Tahun 2009 dan Pasal 114 tentang Pengedaran Narkoba.
d.Sanksi yang kemungkinan akan diterima pelaku.
Jawaban:
Sanksi yang kemungkinan akan diterima pelaku pemalsuan uang adalah penjara maksimal 10 tahun dan
denda maksimal 10 milyar, dan untuk pengedar/pengguna uang palsu maksimal 15 tahun penjara dan
denda maksimal Rp 50 miliar. Sanksi yang kemungkinan akan diterima pelaku pengedar narkoba adalah
penjara minimal 5 tahun maksimal 20 tahun, atau bisa dijerat dengan hukuman mati.
e.Solusi untuk mencegah terulangnya kasus tersebut.
Jawaban:
-Meminimalisir kesenjangan masyarakat, sehingga setiap masyarakat Indonesia dapat lebih mudah
untuk menjauhi dan menghindari dua kasus tersebut