Disusun oleh :
Ridwan M. 171.024
M Yasin 171.121
Fakultas Hukum
Bandung 2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. karena berkat rahmat dan
hidayah- Nya kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuransi
Kecelakaan Penumpang” . Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Hukum Asuransi .
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematikanya. Oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN :
BAB II PEMBAHASAN :
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….13
3.2 Saran………………………………………………………………...14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian asuransi kecelakaan penumpang.
2. Untuk mengetahui undang-undang yang mengatur mengenai
asuransi kecelakaan penumpang.
3. Untuk mengetahui pengecualian terhadap asuransi kecelakaan
penumpang.
4. Untuk mengetahui system pembayaran premi terhadap asuransi
kecelakaan penumpang.
1.4 Kegunaan
Kegunaan dari makalah ini adalah untuk membantu para pembaca
untuk mengetahui konsep perencanaan dan pengorganisasian pesan
-pesan bisnis. Selain untuk pembaca makalah ini juga disusun untuk
memberikan manfaat bagi kami berupa menambah
pembendaharaaan ilmu mengenai penulisan makalah dan lebih
memperdalam ilmu Manajemen Risiko dan Asuransi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
13
14
1. Dalam hal persyaratan penuntutan hak korban kepada pihak asuransi PT.
Jasa Raharja berkaitan dengan persyaratan dengan identitas korban untuk
memperoleh dana santunan asuransi yang diajukan oleh asuransi PT. Jasa
Raharja kepada si korban atau ahli warisnya apa bila tidak terpenuhi
persyaratan tersebut maka sebaiknya asuransi PT. Jasa Raharja memberikan
kelonggaran atau kemudahan kepada pihak korban atau ahli warisnya,
sebaiknya hanya meninta alat bukti tentang kecelakaan diri saja ini berkaitan
dengan batas waktu pengajuan penuntutan dan juga pengurusan data diri
korban yang cukup panjang atau lama.
2. Dalam hal penanganan korban kecelakaan lalu lintas diharapkan PT. Jasa
Raharja Harus turun tangan langsung tidak harus menanti laporan dahulu
dari korba tentang kecelakaan, ini berkaitan hak dan tanggung jawab dimana
setiap korban telah melakukan kewajibannya yaitu membayar iuran wajib
dan sumbangan wajib sehingga apa yang terjadi padanya dan berkaitan
dengan lalu lintas maka apa yang menjadi haknya harus diberikan,karena
tidak semua orang yang mengerti dan memahami tentang hak mereka.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jasaraharja.co.id/layanan/lingkup-jaminan
https://nuepoel.wordpress.com/2009/05/13/jasa-raharja-asuransi-kecelakaan-lalu-
lintas-jalan-dan-penumpang-umum/amp/