Anda di halaman 1dari 34

BAB IV.

2
TUJUAN & MANFAAT
MODAL VENTURA
• 6. Tujuan dan Manfaat Modal Ventura
• Tujuan modal ventura adalah membantu antara lain:
a. Pelaksanaan pendirian atau pembentukan suatu perusahaan.
b. Perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana dalam
pengembangan usahanya, terutama pada tahap awal.
c. Perusahaan pada tahap pengembangan suatu produk atau pada
tahap mengalami kemunduran.
d. Merealisasikan suatu gagasan menjadi produk terutama produk
teknologi yang siap dipasarkan tanpa bergabung dari pembiayaan
kredit bank.
e. Memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri.
f. Mengembangkan proyek penelitian dan pengembangan (research
and development).
g. Mengembangkan teknologi baru dan alih teknologi.
h. Mengalihkan kepemilikan suatu perusahaan.
• Usaha modal ventura memiliki beberapa manfaat dari sisi
perusahaan pasangan usaha. Masuknya modal ventura sebagai
sumber pembiayaan akan memberikan manfaat bagi perusahaan
yang bersangkutan sebagai berikut:
1. Memungkinkan Berhasilnya Usaha Lebih Besar
2. Meningkatkan Kemampuan Memperoleh Keuntungan
3. Meningkatkan Bank abilitas
4. Meningkatkan Likuiditas Keuangan
5. Meningkatkan Efisiensi Pendistribusian Produk

7. Kelebihan dan Kekurangan Modal Ventura


• a. Kelebihan Modal Ventura
- Merupakan dana jangka pendek dan menengah yang relatif
murahdan dengan sistem repaymentyang cukup fleksibel.
- Merupakan sumber dana bagi perusahaan yang baru yang
belum memenuhi syarat untuk mendapatkan dana dari
sumber pendanaan lainnya.
- Bantuan manajemen yang diberikan oleh perusahaan
modal ventura terhadap perusahaan pasangan usaha
biasanya ikut menambah majunya perusahaan.
- Biasanya perusahaan modal ventura sangat konsen
terhadap maju mundurnya perusahaan, sehingga jalannya
perusahaan pasangan usaha selalu dimonitor.
- Tambahan modal baru dapat meningkatkan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh pinjaman/bantuan modal
dalam bentuk lainnya.
- Karena umumnya perusahaan modal ventura adalah
perusahaan yang sudah mempunyai reputasi, maka
dengan penyertaan sahamnya ke dalam perusahaan
pasangan usaha, ikut pula menaikkan pamor dari
perusahaan pasangan usaha tersebut.
- Perusahaan pasangan usaha dapat memperluas jaringan
usaha lewat partner-partner baru yang dimiliki oleh
perusahaan modal ventura.
- Karena modal ventura ini umumnya diberikan kepada
perusahaan-perusahaan yang masih kecil, maka ini
merupakan salah satu upaya untuk mengangkat dan
melindungi pengusaha kecil, dan memperluas
kesempatan kerja.
• b. Kekurangan Modal Ventura

- Bila dilihat secara jangka panjangnya, pendanaan lewat


modal ventura ini bisa sangat mahal, berhubung dengan
sistem bagi hasil yang diterapkannya;
- Bantuan finansial lewat modal ventura hanya dapat
diberikan kepada perusahaan tertentu saja, dan biasanya
sangat selektif.
- Para pendiri perusahaan pasangan usaha yang dibiayai
oleh per usahaan modal ventura dapat kehilangan kontrol
dan kepemilikan dan perusahaanya berimbang
manajemen dan saham yang dpegang oleh perusahaan
modal ventura. Dan, apabila perusahaan menunjukkan
gejala kegagalannya, perusahaan cenderung di take over
atau bahkan langsung dilikuidasi.
• Pembiayaan yang dapat diberikan perusahaan
modal ventura dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu :
1. Penyertaan Secara Langsung
• Penyertaan langsung (direct investement) adalah
penyertaan PMV ke dalam PPU secara langsung
dalam bentuk penyertaan modal saham (equity
investment). Penyertaan langsung ini dilakukan
dengan cara mengambil sejumlah saham tertentu
dari PPU.
• Dalam penyertaan secara langsung dalam bentuk
saham ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a. Mendirikan Suatu Usaha Bersama dalam Bentuk
Perseroan Terbatas.
b. Penyertaan/Pengambilan Sejumlah Saham
dalam Simpanan (Porto Folio) pada Perusahaan
Pasangan Usaha.
2. Penyertaan Secara Tidak Langsung
• Penyertaan secara tidak langsung (indirect investment)
adalah penyertaan modal oleh PMV pada PPU tidak dalam
bentuk penyertaan modal (equity), tetapi dalam bentuk
obligasi konversi (convertible bond) atau partisipasi
terbatas/bagi hasil (profit sharing).
• Berikut penjelasan dari kedua bentuk penyertaan
secara tidak langsung tersebut:
a. Obligasi Konversi (Convertible Bond)
• Obligasi Konversi merupakan obligasi di mana
pihak pemegang obligasi tersebut mempunyai hak
atau kewajiban untuk menukarkan obligasi
tersebut dengan saham dari perusahaan penerbit
pada waktu yang ditentukan
b. Partisipasi Terbatas/Bagi Hasil
• Penyertaan modal dengan pola bagi hasil (profit sharing)
adalah merupakan bentuk penyertaan oleh PMV yang
didasarkan pada prinsip-prinsip bagi hasil dalam suatu
usaha bersama antara PMV dan PPU.
• 9. Dokumentasi Yang Diperlukan dalam
Pembiayaan Modal Ventura
• Dokumen yang paling penting dalam suatu deal
modal ventura adalah dokumen pokoknya, yang
sering disebut dengan ShareholderAgreement.
Atau boleh juga disebut dengan Venture Capital
Agreement.
• Dokumen pokok ini harus dibuat dalam bentuk tertulis.
Sebab, menurut Pasal 13 (1) SK Menkeu No.
1251/KMK.013/1988, maka sampel kontraknya (tertulis)
harus dilampirkan pada saat dimintakan izin usaha.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setidak-
tidaknya kontrak modal ventura (dokumen pokoknya)
harus dibuat dalam bentuk tertulis.
• Perjanjian Modal Ventura berisikan hal-hal yang
mirip dengan perjanjian penyertaan modal atau
jual beli saham biasa. Isinya antara lain:
1. Terms and Conditions bagi perusahaan modal ventura
sebagai pemegang saham, jumlah dan persentase
saham yang akan dipegangnya.
2. Lamanya divestasi dan cara exit.
3. Dalam hal divestasi, kepada siapa saham harus
ditawarkan ter lebih dahulu.
4. Posisi mana yang bakal diduduki oleh perusahaan modal
ventura, apakah manajer, direktur, komisaris atau
jabatan-jabatan lainnya.
5. Undertaking (usaha) dari pendiri.dll.
• Berbagai variasi sering diketemukan untuk
dokumen informal ini. Bisa hal itu dalam bentuk
Letter of Offer (surat penawaran) dari pihak
Perusahaan Modal Ventura, atau berbentuk
"Proposal" dari pihak Perusahaan Pasangan Usaha.
Atau bisa juga proposal kemudian diikuti oleh
Letter of Offer.
• Tetapi ada pula yang lebih spesifik menyebut
dokumen informal ini berupa Term Sheet (Ikhtisar
Transaksi), atau Commitment Letter
(Pemberitahuan Transaksi) ataupun Investment
Memorandum (Memo Investasi).
• Data lain dari Kleiner Perkins Caufie/d & Byers, sebuah
perusahaan modal ventura yang sangat terkenal di USA.
menyebutkan bahwa dalam dekade 1980-an, perusahaan
ini menerima proposal rata-rata 2000 (dua ribu) buah per
tahun. Dari jumlah tersebut, hanya 100 (seratus) buah
saja yang diperhatikan secara serius. Dan dari 100 buah
tersebut, hanya 12 (dua belas) buah saja yang disetujui.
• Data dari Crosspoint Venture Hanners, sebuah
perusahaan modal Ventura yang lain, dalam hal ini
perusahaan modal ventura tersebut menerima sekitar
1000 (seribu) buah proposal dalam tahun 1991. Di antara
1000 (seribu) proposal tersebut, yang dipertimbangkan
untuk diterima hanya 8 buah saja.
• Sementara di Indonesia sendiri, PT Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia yang merupakan perusahaan modal
ventura paling ber pengalaman di sini mempunyai
pengalaman bahwa antara tahun 1985 sampai tahun 1990
terdapat 438 (empat ratus tiga puluh delapan) proposal
yang masuk, tetapi yang diterima hanya 27 (dua puluh
tujuh) buah, atau sebanyak 62% saja.
• a. Proposal untuk Memperoleh Modal Ventura
• Menurut kacamata pihak pemodal ventura, pada prinsipnya calon
perusahaan pasangan usaha harus memenuhi kriteria tertentu yang
dilakukan dengan menganalisis faktor-faktor sebagai berikut:
1. Analisis Fundamental, yaitu terhadap soundness dari
bisnisperusahaan pasangan usaha.
3.Analisis Finansial, yaitu merupakan
analisis dan proyeksiterhadap
kemungkinan-kemungkinan pertumbuhan
bisnis yang bersangkutan.
4.Analisis Portofolio, yakni merupakan
analisis apakah investasj terhadap
perusahaan pasangan usaha bisa cocok
terhadap model” model pembiayaan
modal ventura, atau kemampuan dari per
usahaan modal ventura sendiri.
5.Analisis Divestasi, yakni yang mencoba
menganalisis tentang timing, model dan
return yang diterima pada saat divestasi.
3.Analisis Finansial, yaitu merupakan
analisis dan proyeksiterhadap
kemungkinan-kemungkinan pertumbuhan
bisnis yang bersangkutan.
4.Analisis Portofolio, yakni merupakan
analisis apakah investasj terhadap
perusahaan pasangan usaha bisa cocok
terhadap model” model pembiayaan
modal ventura, atau kemampuan dari per
usahaan modal ventura sendiri.
5.Analisis Divestasi, yakni yang mencoba
menganalisis tentang timing, model dan
return yang diterima pada saat divestasi.
• Hasil riset dari Tyebjee dan Bruno (1981) di USA
menunjukkan bahwa ada beberapa kecenderungan dari
pihak pemodal ventura dalam menganalisis proposal atau
business plan dari calon perusahaan pasangan usaha,
yaitu sebagai berikut:
1. Solicited Deals lebih cenderung diterima daripada
Unsolicited Deals.
2. Entrepreneur yang memiliki kemampuan manajemen
yang umum, lebih dapat diterima ketimbang mereka
yang mempunyai keahlian dalam bidang khusus saja.
3. Pengusaha yang mengabdikan full time kepada bisnis
yang dimintakan pendanaannya lebih besar
kemungkinan diterima dibandingkan dengan pengusaha
parttimer.
4. Besarnya deal biasanya mempengaruhi keputusan untuk
apakah memberikan modal ventura atau tidak.
5. Deal yang besarnya berukuran menengah (antara 0,5
sampai 1,5 juta dolar USA) umumnya lebih cenderung
diterima ketimbang deal yang lebih besar ataupun lebih
kecil.
6. Barunya produk, tahap pengembangan produk, dan
tahap perkembangan perusahaan tidak membawa
pengaruh yang signifikan terhadap diterima tidaknya
proposal.
• Selanjutnya hasil riset Tyebjee dan Bruno juga
menyebutkan bahwa faktor-faktor yang sering dipakai
oleh pemodal ventura dalam mengevaluasi calon
perusahaan pasangan usaha adalah sebagai berikut:
1. Kualitas manajemen;
2. Faktor laba;
3. Faktor Cash-out;
4. Faktor Viability (kelangsungan hidup);
5. Faktor pasar;
6. Proteksi terhadap risiko yang tidak terkontrol.
• Dalam Journal of Business Venturing pernah diperinci
adanya 10 faktor yang selalu mengkontribusi terhadap
suksesnya suatu pendanaan dengan sistem modal ventura
ini, yaitu sebagai berikut;
• (a) Persentase dari para pendiri telah memegang posisi
yang serupa dengan posisi yang akan dipegang nantinya
pada perusahaan pasangan usaha.
• (b) Persentase dari para pendiri yang sebelumnya telah
bekerja pada organisasi yang mempunyai angka
pertumbuhan yang cepat.
• (c) Tingkat kelengkapan dari tim manajemen dari para
pendiri pada saat pendanaan.
• (d) Joht Experience (pengalaman) sebelumnya di
antara para pendiri.
• 
• (e) Proyeksi target pasar dari perusahaan pasangan
usaha.
• (f) Performan harga produk jika dihubungkan dengan
persaingan yang ada.
• (g) Tingkat keterperincian dari rencana pengembangan
teknologi.
• (h) Tersedianya pelanggan dari produk dengan
kemampuan beli yang tinggi.
• (i) Kecilnya kemungkinan tersaingnya produk oleh
pesaing yang lebih kuat.
• (j) Besar kecilnya persentase saham yang dipegang
oleh perusahaan modal ventura tidak mempunyai korelasi
terhadap sukses atau tidaknya bisnis dari perusahaan
pasangan usaha.
• 
• b. Business Plan
• Pihak perusahaan pasangan usaha harus pula
mempersiapkan busines plamya untuk kemudian menjadi
bahan pertimbangan bagi perusahaan modal ventura
untuk memastikan apakah dana modal ventura dapat di
berikan atau tidak. Business Plan ini menjadi sangat
krusial bagi per mainan modal ventura, karena dalam
bisnis modal ventura pada prinsipnya tidak dikenal
adanya jaminan-jaminanhutang, seperti gadai, hipotik,
garansi dan sebagainya. Karena itu, perusahaan modal
ventura dalam menyalurkan dana, returnnya hanya
diharapkan semata-mata dari baiknya prospek bisnis yang
bersangkutan.
 
• Biasanya suatu business plan itu berisikan antara lain:
1. Outlook industri (pertumbuhan industri)
2. Harga dan volume penjualan dari produk yang akan
dihasilkan.
3. Rencana yang strategis untuk mencapai target
penjualan.
4. Keuntungan yang kompetitif.
5. Proyeksi di bidang keuangan.
6. Analisis risiko, bisnis dan finansial.
7. Adaptasi dengan persyaratan-persyaratan investasi.
8. Keberadaannya dalam perindustrian umumnya.
• 10. Biaya Dalam Modal Ventura
• Di antara biaya tersebut dapat disebutkan sebagai
berikut :
1. Biaya Bunga
2. Management Fee
3. Biaya Lain-lain
B Proses dan Prosedur Kemitraan Pembiayaan
Perusahaan Modal Ventura Terhadap Perusahaan
Pasangan Usaha
1. Proses Kemitraan Pembiayaan Perusahaan Modal
Ventura
• Pada prinsipnya proses pendanaan lewat modal ventura
ini dapat dikata; gorikari ke dalam empat tahap sebagai
berikut:
• Tahap investasi oleh perusahaan modal ventura,
• Tahap transaksi modal ventura antara perusahaan modal
dengan perusahaan pasangan usaha,
• Tahap pertumbuhan perusahaan pasangan usaha, dan
• Tahap pada saat dan setelah divestasi,
2. Prosedur Kemitraan Pembiayaan Perusahaan Modal
Ventura
• Hubungan antara perusahaan modal ventura (PMV) dan
perusahaan pasangan usaha (PPU) merupakan hubungan
kemitraan. Konsekuensi logis dari kemitraan adalah
bahwa setiap pihak harus berupaya saling membantu
demi memperoleh keuntungan bersama yang dibagi
sesuai dengan kesepakatan sebagaimana yang tertuang di
dalam kontrak, dalam hal ini adalah kontrak modal
ventura (venture capital agreement).
• 3. Evaluasi dan Negosiasi

• Dalam melakukan evaluasi terhadap perusahaan


pasangan usaha, maka dalam buku-buku mengenai
finance disebutkan sedikit-dikitnya ada 5 (lima) metode,
yaitu (a) metode tradisional, (b) metode fundamental,
(c) metode David Silver, (d) Metode Stanley Golder
(Metode First Chicago), dan (e) Metode Finnernity
(Program Business Wits).
• Perbedaan di antara kelima tersebut pada prinsipnya
berkisar pada masalah faktor-faktor dan kriteria apa
yang digunakan untuk mengukur suatu perusahaan
pasangan usaha. dan apa sasaran yang hendak dicapai.
• Pada prinsipnya negosiasai dilakukan terhadap seluruh
aspek dan detil dari bisnis modal ventura. Tetapi paling
tidak terdapat sepuluh poin yang mesti diwanti-wanti :
1. Bentuk Investasi
2. Struktur Managerial
3. Jika Perusahaan Pasangan Usaha dalam Kesulitan
4. Proteksi Dana Investasi
5. Reputasi Perusahaan Modal Ventura
6. Memasok Dana Tambahan
7. Divestasi
8. Pemilikan Saham Oleh Eksekutif
9. Level Perkembangan Perusahaan Pasangan Usaha
10.Isi Lainnya dari Dokumentasi
• 4. Kedudukan Para Pihak Dalam Perjanjian
Pembiayaan Modal Ventura

• Dalam perjanjian pembiayaan penyertaan modal antara


perusahaan modalventura dengan PPU ditegaskan bahwa
pihak pertama yaitu perusahaan modalventura
merupakan suatu perseroan terbatas yang bergerak
dalam bidang usaha modal ventura dengan tujuan
menyertakan modal, baik secara langsung maupun tidak
langsung pada usaha-usaha skala kecil dan menengah,
• selanjutnya usaha-usaha skala kecil dan menengah yang
menggunakan penyertaan modal tersebut (disebut pihak
kedua) bersedia menerima syarat-syarat yang ditentukan
secara sepihak oleh perusahaan modalventura,
sebagaimana tertuang dalam perjanjian yang berbentuk
standar (perjanjian baku).
• C. Hak dan Kewajiban para Pihak dalam Modal Ventura
• Hak Perusahaan ModalVentura.
1. Menerima pembayaran imbalan jasa yang diperoleh
setiap bulan sesuai yang diperjanjikan.
2. Menerima pembayaran denda atas keterlambatan
pengembalian pokok dan bagi hasil oleh PPU.
3. Menerima pembayaran biaya administrasi yang dihitung
dari jumlah fasilitas pembiayaan yang dibayar pada
saat pencairan dana dilakukan.
4. Menerima pembayaran angsuran pengembalian pokok
dana/modal sejumlah yang tertera dalam perjanjian.
5. Menerima dan memeriksa laporan keuangan dari PPU.
6. Mengadakan pengawasan, pembinaan dan
pendampingan terhadap PPU.
7. Menerima jaminan guna menjamin pembayaran kembali
dari Pihak Kedua.
8. Menerima pembayaran seluruh fasilitas dana seketika
dan sekaligus apabila PPU melakukan kelalaian.
9. Meninjau kembali secara berkala atau menarik kembali
atau membatalkan fasilitas dana yang telah diberikan
kepada Pihak Kedua apabila terjadi kejadian-kejadian
yang menurut Pihak Pertama dapat membahayakan
pokok jumlah fasilitas dana tersebut.
2. Kewajiban Perusahaan Modal Ventura
• yaitu menyediakan dan pada waktunya menyerahkan
fasilitas dana kepada Pihak Kedua sesuai jangka waktu
yang telah diperjanjikan.
 
3.Hak Perusahaan Pasangan Usaha
• Menerima fasilitas dana dari perusahaan modalventura
sesuai yang diperjanjikan dan dalam jangka waktu yang
telah diperjanjikan.
• Melakukan pembayaran lebih dahulu sisa jumlah fasilitas
dana meskipun jangka waktu belum berakhir.
• Kewajiban Perusahaan Pasangan Usaha
1. Menggunakan fasilitas dana sesuai dengan yang diperjanjikan.
2. Membayar imbalan jasa bagi hasil.
3. Membayar denda per hari setiap keterlambatan pengembalian
pokok dan bagi hasil.
4. Mengembalikan seluruh jumlah fasilitas dana.
5. Memenuhi syarat-syarat dari Pihak Pertama agar dapat
melakukan penarikan dana.
6. Membuat dan menyerahkan laporan keuangan kepada Pihak
Pertama.
7. Memberikan fasilitas penuh dalam hal pengawasan, pembinaan
dan pendampingan oleh Pihak Pertama termasuk pemberian
informasi atau keterangan yang benar mengenai dirinya.
8. Menyerahkan jaminan guna menjamin pembayaran
kembali kepada Pihak Pertama.
9. Melaksanakan segala janji yang telah disanggupi
olehnya.
10.Menyatakan dan menjamin Pihak Pertama tentang
kebenaran hal-hal yang dicantumkan di dalam
Pernyataan-pernyataan pada khususnya dan perjanjian
tersebut pada umumnya.
11.Tidak melakukan hal-hal mengenai pembatasan-
pembatasan tanpa sepengetahuan dan seizin secara
tertulis dari Pihak Pertama.
12.Membayar seluruh fasilitas dana seketika dan sekaligus
apabila dinilai telah melakukan kelalaian di dalam
perjanjian.

Anda mungkin juga menyukai