PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
PT JASA RAHARJA (PERSERO) KLATEN
DENGAN
RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN BAGI KORBAN
KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Pada hari ini, ........ tanggal .......belas bulan .... tahun .......... bertempat di
Boyolali, kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Berdasarkan :
1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana
Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan;
2. Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
4. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 1965 dan Peraturan
Pemerintah Nomor : 18 Tahun 1965;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36 /PMK.010/ 2008 tentang
Besar Santunan dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu
Lintas;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37 /PMK.010/ 2008 tentang
Besar Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib
Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan Umum Di Darat,
Sungai/Danau, Ferry/Penyeberangan Laut Dan Udara;
9. Keputusan Bersama Kapolri dan Direktur Utama PT. Jasa Raharja
(Persero) No. Pol. : KEP/18/IV/2004 dan SKEP/01/2004 tanggal
22 April 2004 ; (????)
10. Kesepakatan Bersama Antara POLRI, Departemen Kesehatan, dan
PT. Jasa Raharja (Persero) No. Pol : KEP/43/XI/2008, Nomor :
HK.06.01/11/3997/2008, Nomor : SKEB/13/2008 Tanggal 15 Juli
2008 Tentang Penanganan Dan Santunan Korban Kecelakaan Lalu
Lintas
11. Surat Telegram Kapolda Jateng nomor ST / 188 / I / 2011 tanggal
25 Januari 2011 tentang tindak lanjut dan penjabaran penanganan
sorban kecelakaan lalu lintas dengan PT. Jasa Raharja, Rumah
Sakit dan Dinas Kesehatan.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perjanjian Kerjasama ini yang dimaksud dengan :
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Perjanjian Kerjasama ini dimaksudkan untuk Pelayanan kesehatan bagi
Korban Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan tujuan untuk
membantu biaya perawatan dan pengobatan yang ditimbulkan oleh
kecelakaan bagi para peserta / korban kecelakaan yang dijamin sesuai
dengan UU No. 33 dan 34 Tahun 1964 jo PP No. 17 dan 18 Tahun 1965
yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA
BAB III
RUANG LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN
Pasal 3
(1) Pelayanan kesehatan yang diberikan PIHAK KEDUA kepada
peserta/korban kecelakaan meliputi :
a. Pelayanan Gawat Darurat;
b. Pelayanan Rawat Inap, ICU, Ruang perawatan khusus, Kamar
Operasi;
c. Perawatan rawat jalan.
BAB IV
SURAT JAMINAN
Pasal 4
(1) Setiap korban kecelakaan yang dijamin sesuai dengan UU No. 33 dan
34 Tahun 1964 jo PP No. 17 dan 18 Tahun 1965 memerlukan
pengobatan dan perawatan akan diterbitkan Surat Jaminan oleh
PIHAK PERTAMA;
(2) Surat Jaminan dari Jasa Raharja ditandatangani oleh Kepala PT Jasa
Raharja (persero) Klaten atau penanggung jawab pelayanan.
(3) Mekanisme penerbitan surat jaminan dikoordinasikan dengan PIHAK
KEDUA/keluarga korban melalui telpon maupun fax dalam
kesempatan pertama;
(4) Dalam hal kasus kecelakaan tunggal dan terlambat lapor kepada
Kepolisian tidak diterbitkan Surat Jaminan.
(5) Dalam hal kasus kecelakaan tunggal dan terlambat lapor
sebagaimana dimaksud ayat (4), jika korban adalah peserta BPJS
kesehatan maka diberlakukan sebagai pasien dengan penjamin BPJS
Kesehatan.
BAB V
PROSEDUR PELAYANAN PENGOBATAN DAN PERAWATAN
Pasal 5
(1) PIHAK PERTAMA memberikan surat jaminan kepada PIHAK KEDUA
dan untuk memberikan pelayanan kesehatan/perawatan kepada
korban kecelakaan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam setelah ada
pemberitahuan dari PIHAK KEDUA/keluarga korban ;
(2) Apabila dalam waktu 2 x 24 jam surat jaminan belum diterima PIHAK
KEDUA, maka seluruh biaya perawatan korban kecelakaan langsung
ditagihkan kepada peserta/korban;
(3) Penempatan peserta yang memerlukan perawatan dan pengobatan di
rumah sakit disesuaikan dengan batas maksimal biaya yang
disediakan oleh Pemerintah melalui PIHAK PERTAMA.
BAB VI
BIAYA PERAWATAN DAN PENGOBATAN
Pasal 6
(1) Biaya/tarif perawatan dan pengobatan yang berlaku adalah
biaya/tarif pelayanan kesehatan yang dikeluarkan oleh PIHAK
KEDUA termasuk biaya Ambulance dari TKP ke Rumah Sakit tempat
perawatan maupun dari Rumah Sakit Pertama ke Rumah sakit
rujukan maksimal Rp. 250.000,- setiap kali pemakaian Ambulance;
(2) Biaya yang timbul akibat dari perawatan dan pengobatan
peserta/korban kecelakaan akan diganti sesuai dengan kwitansi
biaya maksimal Rp. 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah ) sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan R.I. No. 36 dan 37 /
PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008;
(3) Apabila biaya perawatan dan pengobatan yang diberikan oleh PIHAK
KEDUA ternyata melebihi ketentuan dalam ayat (2) diatas, maka
kekurangan biaya akan menjadi beban/tanggungjawab pihak
peserta/korban kecelakaan sendiri;
(4) Pengajuan biaya perawatan dan pengobatan peserta/korban
kecelakaan diajukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA;
(5) PIHAK KEDUA menerima penggantian biaya perawatan dan
pengobatan yang di timbulkan peserta/korban kecelakaan dari PIHAK
PERTAMA setelah persyaratan administrasi dinyatakan lengkap
sebagaimana diatur PIHAK PERTAMA;
(6) Asli kwitansi biaya perawatan atas nama korban di tanda tangani
oleh Kepala Rumah Sakit atau Pejabat yang ditunjuk berikut rincian
biaya perawatan dan bermeterai cukup;
(7) Pembayaran biaya perawatan dan pengobatan dari PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA dilakukan dengan cara melalui jasa
Perbankan, yaitu mentranfer ke rekening PIHAK KEDUA.
BAB VII
PENAGIHAN PEMBAYARAN
Pasal 7
(1) Penagihan PIHAK kepada PIHAK PERTAMA atas biaya perawatan dan
pengobatan peserta/korban kecelakaan yang telah diberikan oleh
PIHAK KEDUA dilengkapi dokumen penagihan berupa :
a. Surat permintaan pembayaran dengan mencantumkan alamat
transfer (alamat, nama bank, nomor rekening) sebagaimana
tersebut dalam ayat (5 ) pasal ini;
b. Kwitansi rangkap 3 (tiga) yang dibubuhi materai cukup yang
terdiri dari 1 lembar kwitansi asli dan 2 (dua) lembar foto copy
kwitansi;
c. Surat pengantar berobat dan atau resume medis sesuai
keterangan yang berlaku pada PIHAK KEDUA;
d. Rekapitulasi/Surat Penagihan dari PIHAK KEDUA dalam rangkap
3 (tiga);
e. Dokumen-dokumen lain seperti foto rontgent, surat keterangan
cacat tetap yang dibutuhkan dan diminta PIHAK PERTAMA;
(2) Penagihan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, hanya dapat
dilakukan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan Jaminan yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA;
(3) Apabila dalam waktu 30 hari kerja pembayaran biaya perawatan dan
pengobatan belum dilunasi oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK
KEDUA membuat surat teguran kepada PIHAK PERTAMA, apabila
dalam waktu 7 hari kerja PIHAK PERTAMA belum menyelesaikan
kewajibannya, maka PIHAK KEDUA berhak memutuskan perjanjian
kerjasama ini dengan tidak mengurangi kewajiban masing-masing
pihak untuk menyelesaikannya;
(5) Transfer atas pembayaran dimaksud dalam ayat (4) pasal ini, akan
dialamatkan kepada :
PIHAK KEDUA,
Nama : Bendahara Penerimaan RSUD Pandan Arang Boyolali
Alamat : Jl. Kantil no. 14 Boyolali
Bank : Bank Jateng Cabang Boyolali
No. Rek. : 1 – 026 . 00180 . 8
(6) PIHAK PERTAMA dapat tidak membayarkan terhadap penagihan
PIHAK KEDUA yang lebih dari 3 (tiga) bulan sejak periode transaksi
terakhir atas pelayanan perawatan dan pengobatan peserta / korban
kecelakaan yang dilakukan PIHAK KEDUA
BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 8
BAB IX
SURAT MENYURAT DAN CONTAC PERSON
Pasal 9
PIHAK KEDUA
a. Nama : NURI MASHUDI, S.Sos
Jabatan : Kasi Perencanaan,Anggaran dan Mobilisasi Dana
b. Nama : SURATMI, SE.
Jabatan : Bendahara Penerimaan
(2) Penggantian Pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini,
hanya dilaksanakan atas pemberitahuan dari PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA untuk kemudian dituangkan secara tertulis dalam
bentuk Amandemen/Slide Letter;
Pasal 10
(1) Untuk kelancaran pelaksanaan perjanjian Kerjasama ini, dalam
hal terdapat komplain/keluhan yang dialami salah satu pihak
sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, dapat
disampaikan oleh SALAH SATU PIHAK KEPADA PIHAK LAINNYA
melalui Contact Person yang ditunjuk oleh PARA PIHAK untuk
menangani/menindaklanjuti permasalahan/komplain/keluhan
tersebut :
PIHAK PERTAMA :
a. Nama : SUPRIYO JOKO YUWONO, SE.
Unit Kerja : Bagian Kantor Pelayanan Jasa Raharja Klaten
No. Telp. : 081328198630
No. Fax. :
b.
PIHAK KEDUA :
a. Nama : dr. RITA INDRIHASTUTI
Unit Kerja : RSUD Pandan Arang Boyolali
No. Telp. : 085725670775
No. Fax. : 0276-321435
b. Nama : YUNI ETTY ARMAWATI, S.H
Unit Kerja : RSUD Pandan Arang Boyolali
No. Telp. : 081329364324
No. Fax. : 0276-321435
BAB X
EVALUASI DAN JANGKA WAKTU
Pasal 11
Evaluasi terhadap pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini dilakukan
secara bersama-sama pada setiap akhir tahun berjalan ;
Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu selama 2 (dua)
tahun terhitung mulai tanggal ditanda tangani dan dapat diperpanjang
atas persetujuan PARA PIHAK
BAB XI
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN PEMUTUSAN
PERJANJIAN KERJASAMA
Pasal 12
BAB XII
SANKSI
Pasal 13
(1) Dalam hal PIHAK KEDUA melanggar (tidak memenuhi) ketentuan
yang tercantum dalam Perjanjian Kerjasama ini, PIHAK PERTAMA
akan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis dalam Surat
Peringatan.
(2) Apabila peringatan sebagaimana dalam ayat (1) tersebut diatas tidak
diindahkan maka PIHAK KEDUA secara sepihak akan memutuskan
Perjanjian Kerjasama ini sesuai dengan pasal 14 ayat (5).
(3) Dalam hal terjadi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2)
tersebut diatas, maka PIHAK PERTAMA akan melakukan
peserta/korban kecelakaan dari PIHAK KEDUA sebagai pasien umum
dan demikian juga apabila PIHAK KEDUA melanggar (tidak
memenuhi) ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Kerjasama
ini, maka PIHAK PERTAMA dapat melakukan hal yang sama.
(4) Dalam waktu 2 (dua) bulan pembayaran atas perawatan dan
pengobatan belum dilunasi oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA
berhak mengirimkan surat teguran yang harus dibalas dalam waktu
7 hari kerja, bila sampai batas waktu 30 hari kerja, belum dibayar,
maka PIHAK KEDUA berhak memutuskan Perjanjian Kerjasama.
(5) Dengan diberlakukan pemutusan Perjanjian Kerjasama oleh PIHAK
KEDUA, PIHAK PERTAMA tetap berkewajiban untuk membayar biaya
atas perawatan dan pengobatan peserta/korban kecelakaan kepada
PIHAK KEDUA.
(6) Apabila dalam waktu 2 (dua) bulan pembayaran atas perawatan dan
pengobatan peserta/korban kecelakaan oleh PIHAK KEDUA belum
dilunasi (dokumen penagihan sudah lengkap), maka PIHAK
PERTAMA berkewajiban untuk membayar kepada PIHAK KEDUA.
BAB XIII
ADDENDUM
Pasal 14
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini baik
perubahan/dan atau penambahan akan disepakati oleh PARA PIHAK
yang akan dituangkan dalam addendum yang merupakan satu kesatuan
serta bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini
BAB IVX
PENUTUP
Pasal 15
Perjanjian Kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK
pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebut pada awal
Perjanjian Kerjasama ini, dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai
cukup, masing-masing pihak memperolehnya dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama bagi PARA PIHAK.