Mou Puskesmas
Mou Puskesmas
ANTARA
BALAI PENYELENGGARA JAMINAN KESEHATAN SOSIAL
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DENGAN
PUSKESMAS .....................
TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN SEMESTA (JAMKESTA)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2019
Nomor :
Nomor :
Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama bagi Peserta Jaminan Kesehatan
Semesta yang selanjutnya disebut Perjanjian, dibuat pada Hari Kamis Tanggal Tiga Bulan
Januari Tahun Duaribu Sembilanbelas (3-1-2019),oleh dan antara pihak-pihak:
2. (Nama Kepala Puskesmas .....................) dalam hal ini diwakili secara sah dan
berkedudukan selaku Kepala Puskesmas, berdasarkan Surat Keputusan Bupati/walikota
……………..Nomor ……………………. tanggal ……………. yang dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Puskesmas ............... yang beralamat di ..............., untuk
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dan untuk
masing-masing disebut PIHAK.PARA PIHAK terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar
hidup yang layak dan meningkatkan martabatnya yang diselenggarakan melalui Sistem
Jaminan Sosial Nasional yang dikembangkan oleh Pemerintah.
b. Bahwa penyelenggaraan Sistem jaminan Sosial Nasional diselenggarakan dalam bentuk
Jaminan Kesehatan Nasional yang berlaku di seluruh Indonesia.
c. Peraturan Gubernur nomor 63 tahun 2016 tentang Sistem Jaminan Kesehatan Semesta
menyebutkan, untuk mendukung dan melengkapi penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
Nasional di Daerah Istimewa Yogyakarta, dikembangkan program–program pendampingan
yang dilaksanakan melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan
Sosial DIY.
d. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 87 Tahun 2018 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian tugas, dan Fungsi serta Tata kerja Unit
Pelaksanan Teknis pada Dinas Kesehatan.
e. Surat Keputusan Gubernur DIY nomor 53/DPA/2018 tanggal 17 Desember 2018 tentang
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah (DPA-OPD) Tahun
Anggaran 2019.
1
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf
d, dan huruf e. PARA PIHAK sepakat mengadakan kerjasama penyelenggaraan Pelayanan
Jaminan Kesehatan Jamkesta Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2019 (selanjutnya disebut
perjanjian) sebagaimana diatur dalam pasal-pasal berikut:
Pasal 1
DEFINISI
2
spesialistik atau sub spesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap
tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang perawatan khusus.
(8) Klaim biaya pelayanan kesehatan adalah penagihan pembayaran biaya dari PPK atas biaya
pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap peserta Jamkesta.
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Maksud perjanjian ini adalah sebagai dasar jaminan pemberian pelayanan kesehatan
tingkat pertamayang bermutu bagi peserta Jamkesta DIY dan jaminan ketepatan dan
kelancaran pembiayaan jaminan dari program Jamkesta DIY.
(2) Tujuan perjanjian ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama,
mengendalikan mutu dan pembiayaan pelayanan jaminan kesehatan di Puskesmas.
Pasal3
OBYEK PERJANJIAN
Obyek perjanjian ini adalah pemberian pelayanan kesehatan dan pengelolaan dana pembiayaan
pelayanan kesehatan dan dituangkan dalam petunjuk teknis yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 4
RUANG LINGKUP KERJASAMA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bekerjasama dalam Penyelenggaraan Jamkesta
Daerah Istimewa Yogyakarta yang meliputi:
(1) PelayananKesehatan Tingkat Pertamasesuai kompetensi dan kewenangan PIHAK KEDUA
bagi Peserta Jamkesta berupa:
a) Pelayanan perawatan
i. Rawat Jalan;
ii. Rawat Inap;
iii. Gawat Darurat;
iv. Rujukan Medis
b) Pelayanan Preventif;
i. Peserta Jamkes Posbindu (Penyakit Tidak Menular, Disabilitas, dan Usia Lanjut)
ii. Peserta Jamkes Preventif TORCH
iii. Peserta Jamkes Preventif KIA
iv. Peserta Jamkes ANC(+)
c) Pelayanan Rehabilitatif;
i. Homecare Katastropik penduduk miskin ber-KTP DIY paska perawatan Rumah
Sakit
ii. Homecare Psikotik Berat penduduk miskin ber-KTP DIY
iii. Homecare Disabilitas Sakit Berat penduduk miskin ber-KTP DIY
d) Pelayanan Penunjang Medis;
i. Pelayanan Rujukan Laboratorium;
(2) Pelayanan Jaminan Pembiayaan Kesehatan sesuai yang diamanatkan peraturan
perundangan kepada PIHAK PERTAMA dalam pengembangan manfaat Jaminan
Kesehatan Semesta.
3
Pasal 5
PERNYATAAN DAN JAMINAN
Pasal 6
HAK PARA PIHAK
Pasal 7
KEWAJIBAN PARA PIHAK
4
a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta Jamkesta sesuai dengan standar
yang berlaku;
b. Melakukan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi peserta Jamkesta;
c. Mengajukan klaim pelayanan pelayanan kesehatan peserta Jamkesta kepada PIHAK
PERTAMA sesuai waktu yang disepakati yaitu paling lambat tanggal 10(Sepuluh) bulan
berikutnya;
d. Memberikan laporan kegiatan pelayanan kesehatan untuk peserta Jamkesta kepada
PIHAK PERTAMA.
Pasal 8
PEMBIAYAAN
(1) Pembiayaan program Jamkesta DIY menjadi beban anggaran PIHAK PERTAMA.
(2) Besar pembayaran sesuai tarif yang disepakatiberdasar ketentuan perundangan yang
berlaku dan/atau Besaran Tarif sebagaimana tercantum Peraturan Daerah yang berlaku di
wilayah PIHAK KEDUA.
Pasal 9
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
(1) Perjanjian kerjasama berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian kerja sama sampai
dengan tanggal 31 Desember 2019 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA
PIHAK.
(2) Permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan salah satu
PIHAK selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum masa perjanjian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berakhir.
(3) Pada jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) PIHAK PERTAMA akan
melakukan penilaian kembali terhadap PIHAK KEDUA atas:
a. Fasilitas dan kemampuan pelayanan kesehatan;
b. Kepatuhan dan komitmen terhadap perjanjian.
(4) Apabila sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 belum ada pembatalan dari PARA
PIHAK maka Perjanjian ini dianggap masih berlaku sampai dengan Perjanjian selanjutnya
yang dilakukan selambat-lambatnya 1(satu) bulan setelah masa berlaku perjanjian
berakhir.
Pasal 10
PELAKSANAAN PERJANJIAN
Pasal 11
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
(1) Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada peserta Jamkesta, apabila ditemukan
penyimpangan pelayanan, PIHAK PERTAMA berhak memberikan konfirmasi kepada
PIHAK KEDUA secara lisan atau tertulis.
5
(2) Dalam hal pelaksanaan pembayaran klaim, apabila ditemukan perbedaan pembayaran,
PIHAK KEDUA berhak memberikan konfirmasi kepada PIHAK PERTAMA secara lisan
atau tertulis.
Pasal 12
EVALUASI
Perjanjian ini akan dievaluasi minimal 6 (enam) bulan sekali untuk melihat pencapaian indikator
pelaksanaan Jamkesta.
Pasal 13
KEADAAN MEMAKSA
(1) PARA PIHAK dapat menunda atau membebaskan kewajiban masing-masing bila terjadi
hal-hal diluar kekuasaan manusia /keadaan memaksa. PARA PIHAK harus saling
memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender setelah terjadinya keadaan memaksa disertai bukti-bukti yang layak
adanya keadaan memaksa dan akibat-akibatnya terhadap pelaksanaan kewajiban masing-
masing. Keterlambatan memberitahukan terjadinya keadaan memaksaakan
mengakibatkan tidak diterimanya alasan keadaan memaksa.
(2) Keadaan memaksa sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah bencana alam (gempa bumi,
banjir, taufan, tanah longsor), sabotase, huru hara, pemberontakan, pemogokan yang jelas
dinyatakan dalam keadaan memaksa.
(3) Keadaan sebagaimana dimaksud ayat (2) harus ada hubungan sebab akibat secara
langsung dengan kerugian yang dialami PARA PIHAK yang dituangkan dalam berita
acara.
Pasal 14
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Pasal 15
PERSELISIHAN
(1) Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul sebagai akibat
pelaksanaan perjanjian ini sepanjang memungkinkan akan diselesaikan secara
musyawarah mufakat antara PARA PIHAK.
(2) Apabila tidak tercapai kata sepakat sebagaimana dimaksud ayat (1), maka PARA PIHAK
setuju untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui jalur institusional Dinas
Kesehatan DIY dan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.
(3) Selama proses penyelesaian sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) PARA PIHAK
menjamin para peserta Jamkesta tetap memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
ketentuan dalam perjanjian ini.
Pasal 16
PERUBAHAN
(1) Segala perubahan terhadap hal-hal yang diatur dalam perjanjian ini hanya dapat dilakukan
atas persetujuan tertulis dari PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari perjanjian ini
6
(2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur dalam perjanjian
tersendiri berdasar kesepakatan PARA PIHAK dan akan dituangkan dalam suatu
addendum (perjanjian tambahan) yang mengikat setelah ditanda tangani PARA PIHAK
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 17
BERLAKUNYA PERJANJIAN
(1) Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 dan
ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(2) Kegiatan oleh PARA PIHAKberlaku sejak perjanjian ditandatangani dengan mengikuti
ketentuan perjanjian ini.
(3) Segala ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam perjanjian ini berlaku serta mengikat
PARA PIHAK yang menandatangani serta pengganti-penggantinya.
(4) Perjanjian ini tidak berakhir apabila salah satu PIHAK yang menandatangani perjanjian ini
meninggal dunia atau adanya perubahan dan atau mutasi jabatan dan atau perubahan
status badan hukum PIHAK KEDUA yang menggantikan tetap terikat serta wajib mentaati
perjanjian ini.
Pasal 18
CIDERA JANJI
Pasal 19
AKIBAT CIDERA JANJI “CIDERA JANJI PIHAK PERTAMA”
(1) Dalam hal terjadi “Cidera Janji PIHAK PERTAMA” sebagaimana dimaksud pasal 18 ayat
(1) huruf a, huruf b perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menyampaikan
pemberitahuan tertulis guna membatalkan perjanjian kepada PIHAK PERTAMA
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) berlaku setelah adanya peringatan ketiga dari
PIHAK KEDUA dengan tenggang waktu peringatan masing-masing 15 (lima belas) hari
kerja
Pasal 20
7
AKIBAT CIDERA JANJI “CIDERA JANJI PIHAK KEDUA”
(1) Dalam hal terjadi Cidera Janji PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pasal 18 ayat (2)
huruf c perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak menyampaikan pemberitahuan
tertulis guna menunda pembayaran klaim dari PIHAK KEDUA
(2) Dalam hal terjadi Cidera Janji PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pasal 18 ayat (2)
huruf a, huruf b, huruf d perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak menyampaikan
pemberitahuan tertulis guna membatalkan perjanjian kepada PIHAK KEDUA
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) berlaku setelah adanya peringatan ketiga dari
PIHAK PERTAMA dengan tenggang waktu peringatan masing-masing 15 (lima belas) hari
kerja
Pasal 21
KETENTUAN LAIN-LAIN
(1) Perjanjian ini tidak dapat dialihkan kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari PARA PIHAK.
(2) Pemberitahuan, surat menyurat, komunikasi dan korespondensi dalam pelaksanaan
perjanjian ini akan diberitahukan atau disampaikan oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK
lainnya kepada alamat sebagai berikut.
PIHAK PERTAMA
Kepada Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta
Up. Kepala UPTD Balai Penyelenggara Jamkessos Dinas Kesehatan DIY
Alamat : Jalan Prof. Dr. Sardjito nomor 5Jetis Yogyakarta
Nomor Telepon : (0274) 562080
Nomor Fax : (0274) 562080
PIHAK KEDUA
Kepada (kepala puskesmas ................)
Alamat : (alamat puskesmas)
(3) Apabila salah satu pihak pindah ke alamat lain, maka pihak tersebut harus terlebih dahulu
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lain paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelumnya.
(4) Apabila setelah penandatanganan perjanjian ini pemberlakuan atau perubahan terhadap
suatu undang-undang, keputusan atau peraturan lain di Indonesia merugikan secara
material terhadap kewajiban-kewajiban dari salah satu pihak berdasarkan perjanjian ini,
PARA PIHAK dengan itikad baik berunding dan melakukan perubahan. Perubahan
tersebut setelah ditandatangani sebagaimana mestinya oleh PARA PIHAK akan
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
8
Pasal 22
PENUTUP
Perjanjian ini dibuat 2 (dua) rangkap asli di atas kertas bermaterai cukup , ditandatangani oleh
PARA PIHAK dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Mengetahui,
Kepala Dinas
(Nama) .
NIP. .
9
Lampiran I Juknis Puskesmas Faskes Tingkat Pertama
RUANG LINGKUP
10
Lampiran II Tata Cara Pembayaran
1. Pengajuan klaim pelayanan kesehatan tingkat pertama kepada Kantor Bapel Jamkessos
dilakukan oleh setiap faskes tingkat Pertama secara kolektif setiap bulan pada tanggal 10
(sepuluh) pada bulan berikutnya, atas pelayanan yang sudah diberikan kepada peserta
Bapel Jamkessos dan keluarganya.
2. Penagihan Klaim pelayanan Kesehatan
1. Faskes Dasar membuat tagihan klaim atas biaya pelayanan kesehatan dengan
menggunakan Software excel.
3. Pengajuan klaim PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilakukan setiap bulan secara
rutin paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya, dalam bentuk softcopy berupa file
excel dan hardcopy meliputi :
a. Formulir yang telah ditandatangani pasien
b. Fotokopi Identitas peserta/rekomendasi dan fotokopi identitas lain seperti
KTP,kartu keluarga.
c. Berkas pendukung lain yang diperlukan seperti hasil laboratorium, tagihan rawat
jalan/inap
4. Selanjutnya tagihan klaim tersebut akan diverifikasi oleh Petugas Verifikator Bapel
5. Pembayaran Tagihan
a. PIHAK PERTAMA wajib membayar tagihan biaya pelayanan kesehatan PIHAK KEDUA
paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sejak dokumen klaim diterima lengkap dan benar
di Bapel Jamkessos PIHAK PERTAMA.
b. Kadualarsa klaim adalah 2 (dua) tahun sejak pelayanandiberikan. Tagihan yang
diajukanlebihdari 2 (dua) tahun sejakberakhirnyaBulanPelayanan Commented [u1]: Kedaluwarsa?
dan/atauberakhirnyaPerjanjianiniberhakuntukditolak proses pembayarannya oleh
PIHAK PERTAMA.
c. PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab untuk membayar tagihan yang timbul karena
PIHAK KEDUA memberikan fasilitas dan/atau pelayanan kesehatan di luar yang menjadi
hak Peserta.
11
Lampiran III Besaran Pembiayaan pelayanan tingkat Pertama
12