A. Latar Belakang
Pembangunan dibidang kesehatan pada hakikatnya merupakan bagian integral
dari pembangunan kesejahteraan bangsa secara berkesinambungan demi menggapai
cita-cita yang luhur yaitu terciptanya masyarakat adil dan makmur baik spritual maupun
material. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut di tentukan oleh ketersediaan
sumber daya manusia yang berkualitas, fisik yang tangguh, mental yang kuat,
kesehatan yang prima serta cerdas. Sumber daya manusia yang berkualitas ini diawali
dari tumbuh kembangnya seorang anak. Anak adalah karunia dan amanah Tuhan Yang
Maha Esa yang karena ketidakmatangan jasmani dan mentalnya, memerlukan
perlindungan dan perawatan khusus, termasuk perlindungan hukum yang layak
sebelum dan sesudah kelahiran (Deklasrasi Hak Anak). Salah satu hak anak yang harus
dipenuhi, dihargai dan dilindungi adalah hak kesehatan dasar dan kesejahteraan.
Dalam Konvensi Hak Anak Pasal 24, ditetapkan bahwa negara peserta mengakui
hak anak untuk mendapatkan standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai dan
perawatan serta pemulihan kesehatan bila sakit. Berdasarkan Pasal 4 Undang-undang
No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak diamanatkan bahwa setiap anak
mempunyai hak untuk dapat hidup, tumbuh berkembang dan berpartisipasi secara wajar
sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi. Hak anak tersebut merupakan bagian dari hak asasi manusia
sehingga harus dipenuhi, hargai dan dilindungi dan tidak seorang anakpun yang akan
dirampas haknya. Setelah Undang-Undang tersebut berjalan selama 12 tahun, dalam
rangka meningkatkan pemenuhan hak dan perlindungan anak dilakukan perubahan
dengan diterbitkannya Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No 23 Tahun2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal 21 Undang-
Undang No 35 Tahun 2014 mengamanatkan kewajiban pemerintah daerah untuk
menjamin terwujudnya pemenuhan hak dan perlindungan anak melalui pengembangan
Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Terdapat 31 indikator yang digunakan untuk
mengukur pengembangan KLA. Salah satu indikator KLA yang terkait dengan
pemenuhan hak anak atas kesehatan adalah “Pengembangan Pelayanan Ramah Anak
di Puskesmas (PPRAP).
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
diwilayah kerjanya.
Apabila Puskesmas dapat menyelenggarakan upaya pemenuhan hak atas
kesehatan anak atau menjadi Puskesmas Ramah Anak maka sebagian permasalahan
kesehatan anak secara tidak langsung dapat teratasi. Dari sisi pembangunan manusia,
memprioritaskan anak merupakan upaya strategis dan signifikan karena merupakan
investasi yang tepat dan harapan masa depan bangsa dan negara.
Hal ini dilakukan sejalan dengan pengembangan Kabupaten/ Kota Layak Anak
(KLA) yang telah dirintis sejak tahun 2006. Untuk percepatan pelaksanaannya, maka
pengembangan Puskesmas Ramah Anak dijadikan salah satu indikator prioritas dari 31
indikator KLA disamping indikator klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan lainnya.
Pengembangan Puskesmas Ramah Anak selain berdampak pada peningkatan
pemenuhan hak anak atas kesehatan juga akan meningkatkan kinerja .
C. Sasaran Target
Sasaran target pemenuhan Puskesmas Ramah Anak ini adalah pemenuhan
sarana prasarana penyelenggaraan yang dibutuhkan Puskesmas berupa sarana
bermain yaitu taman bermain, sarana edukatif, buku-buku bacaan, fasilitas untuk pojok
laktasi dan hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan anak yang berkaitan dengan
program inovatif Puskesmas Ramah Anak serta pengadaan kaos seragam Ramah
Anak bagi petugas sebagai upaya meningkatkan kinerja dan kekompakan sumber daya
manusia Puskesmas.
D. Kegiatan
1. Pelayanan khusus untuk anak dan konseling bagi anak
2. KIE tentang hak kesehatan anak
3. Pembentukan dan pelaksanaan kelompok Kader Konselor “ SAMAK” yaitu
Kader Konselor Sayang Anak dan Emak.
4. Konseling laktasi dan pelaksanaan IMD saat pelayanan persalinan
5. Kegiatan bermain dan pustaka anak
6. Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit
7. Pembentukan dan pelaksanaan kelompok pendukung ibu untuk meningkatkan ASI
eksklusif.
8. Kerjasama lintas program untuk kegiatan UKS
9. Kerjasama lintas sektoral untuk kegiatan UKBM, Posyandu dan PKPR.
10. Kerjasama lintas program untuk pelayanan maksimal kesehatan anak meliputi :
Cakupan ASI, Peningkatan Asupan Gizi, Imunisasi Dasar Lengkap, dan Layanan
Kesehatan Reproduksi.
11. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kader kesehatan kelurahan
12. Pelayanan rujukan anak korban kekerasan, ketergantungan obat dan anak hamil.
13. Monitoring sanitasi lingkungan Puskesmas agar sesuai standar kesehatan
a. Antropometri
KIT
- Timbangan BB 1 250.000 250.000
- Alat ukur TB 1 100.000 100.000
- Alat ukur BB 1 200.000 200.000
bayi
- Alat ukur PB 1 300.000 300.000
bayi
b. Set APG
c. Timbangan 1 150.000 150.000
bahan makanan
digital
d. Gelas ukur 1 20.000 20.000
e. Pipet 1 set 10.000 10.000
f. 1 set mortir 1 set 150.000 150.000
keramik
g. Food model 1 set 350.000 350.000
TOTAL 50.000.000
b. Balok angka 1
c. Model jam 1
d. Boneka sayur 1
e. Lempar gelang 1
h. Puzzle hewan 1
i. Puzzle buah 1
j. Kolam plastic 1
l. Kuda-kuda an plastic 1
r. Keranjang mainan 1
t. Mobil plastic 1
b. Serodotan 1
c. Jungkitan 1
d. Tangga lingkaran 1
e. Tiang gelantungan
I. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga apa yang menjadi
tujuan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama
terhadap anak menjadi lebih baik dan bermutu, dengan demikian pelaksanaan
Puskesmas Ramah Anak pada UPT Puskesmas Bojongasih dapat terlaksana dengan
optimal.
5 Perawat : 9 PNS
11 Bidan : 7 PNS
12 Analis : 2
Jumlah : 74
C. Sarana dan Prasarana
Keberadaan gedung Puskesmas diatas luas tanah …… meter2 adalah milik
pemerintahan Kota Pematangsiantar, dengan luas bangunan sekitar 1.000 meter2
(khusus luas gedung Puskesmas hanya 324 meter2, sisanya adalah luas bangunan
PONED dan Perawatan Rawat Inap dan UGD). Gedung Puskesmas memiliki dua lantai
dengan pemanfaatan sebagai berikut :
1. Lantai 1 Gedung Puskesmas dimanfaatkan untuk Ruang Pelayanan sebagai berikut :
a. Pelayanan Pendaftaran/Karcis
b. Pelayanan Informasi dan Konsultasi Umum
c. Ruang Pelayanan Poli Umum
d. Ruang Pelayanan KIA/KB
e. Ruang Pelayanan Poli Gigi
f. Ruang Pelayanan P2M (TB, IMS) dan Konseling/VCT HIV-AIDS Ruang “Ramah
Anak”, dan Tumbuh Kembang
g. Ruang Pelayanan “Santun” Lansia
h. Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi
i. Ruang Promosi Kesehatan sekaligus dimanfaatkan untuk Klinik Sanitasi, Klinik
Gizi, Konseling Kesehatan Terpadu, dan Ruang Informasi
j. Ruang Pelayanan Laboratorium sederhana dan Lab. VCT HIV-AIDS
k. Ruang Pelayanan Apotik/Obat
l. Ruang Kepala Puskesmas
m. Ruang Aula
n. Ruang Administrasi Tata Usaha dan Sekretariat JKN
a. Ruang Administrasi Keuangan dan Sekretariat BOK
b. Ruang Programmer
c. Ruang Gudang Barang dan Arsip Administrasi (sementara)
d. Ruang Mushola
2. Lantai 2 gedung Puskesmas
a. Ruang penyimpanan Vaksin
b. Ruang administrasi umum
c. Perpustakaan
3. Lantai 1 Gedung PONED :
a. Meja Pelayanan Pendaftaran PONED
b. Ruang Tindakan Persalinan (2 bed) dan Incubator
c. Ruang Pelayanan Ibu Nifas, rawat ibu dan Bayi (4 bed rawat inap)
d. Ruang Pelayanan USG, CTG
e. Ruang Sterilisasi Peralatan
f. Ruang Gudang
g. Ruang Dapur PONED
h. Ruang Dokumentasi Arsip PONED
i. Ruang Istirahat Staff PONED
4. Lantai 1 IGD
a. Ruang tindakan umum
Halaman depan dan samping digunakan untuk parkir motor dan mobil
D. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Singosari berdasarkan Permenkes No
75 Tahun 2014 yang meliputi Manajemen dan Administrasi, Upaya Kesehatan
Perseorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Mengacu hal tersebut dalam realitas
pelaksanaannya terbagi atas segi pelayanan kesehatan dalam gedung dan pelayanan
kesehatan luar gedung yang diuraikan sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Dalam Gedung :
a. Pengobatan Umum rawat jalan
b. Pengobatan Umum rawat inap (buka 24 Jam)
c. Pelayanan UGD (buka 24 jam)
d. Pelayanan Farmasi (24 Jam)
e. Pelayanan Observasi/Perawatan UGD (buka 24 Jam)
f. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED – buka 24 jam)
g. Pelayanan Persalinan/VK (buka 24 jam)
h. Pelayanan Perawatan Persalinan (buka 24 jam)
i. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
j. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
k. Pelayanan USG
l. Pelayanan IVA
m. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Khusus Anak “Ramah Anak” (on progress)
n. Pelayanan Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK)
o. Pelayanan MTBS dan MTBS
p. Pelayanan Imunisasi
q. Pelayanan Khusus Klinik TB ( DOTS )
r. Pelayanan Khusus VCT (HIV-AIDS) dan Penyakit Infeksi Menular Seksual
s. Pelayanan Kesehatan Khusus “santun” Lansia
t. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
u. Promosi /Penyuluhan Kesehatan Umum Pengunjung
v. Playanan Promosi/Konseling Kesehatan Terpadu(Konseling Gizi,Klinik Sanitasi.
w. Pelayanan Promosi Taman Gizi (on progress)
x. Pelayanan Promosi Taman Herbal (on progress)
y. Pelayanan senam Prolanis
z. Pelayanan arena jalan pijat refleksi kaki (jalan beralas kerikil/batu) ( on Pogres )
aa. Pelayanan Pojok Uro
bb. Pelayanan Pojok ASI (Promkes/KIE Laktasi)
cc. Pelayanan Khusus Kesehatan Haji Tahap Pertama
dd. Pelayanan Khusus Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin
ee. Pelayanan Laboratorium sederhana
2. Pelayanan Kesehatan Luar Gedung :
a. Pelayanan Puskesmas Pembantu ( 1 Pustu)
b. Pelayanan Poskesdes (7unit)
c. Pelayanan Survey Mobile VCT HIV-AIDS-PMS
d. Pelayanan “Screening Kesehatan” Ibu Hmil, dan Usila, PTM.Pelayanan
Kunjungan Rumah Kesehatan Ibu Hamil
e. Pelayanan Pembinaan “Kelas Ibu Hamil”
f. Pelayanan Pembinaan Desa Siaga (8 Desa)
g. Pelayanan Posyandu (75 unit)
h. Pelayanan Posbindu (8 unit)
i. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
j. Pelayanan Upaya Kesehatan Sekolah (30 SD, 7 SMP, 6 SMA)
k. Pelayanan Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (30 SD)
l. Pelayanan Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (8 Desa)
m. Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
n. Pelatihan dokter kecil dan Kader UKS
o. Pelayanan Imunisasi anak sekolah
p. Pemeriksaan Gizi Masyarakat (Penimbangan Balita/ POSYANDU)
q. Pemberian Makanan Tambahan pada Balita kurus
r. Pembinaan Kader Kesehatan Masyarakat (Jumantik, Kader Penanggulangan
Komplikasi Bumil, Kader Posyandu, Kader PHBS)
s. Kesehatan Olah Raga dan Test Kebugaran anggota Kelompok/Institusi (Program
Kesorga)
t. Promosi/Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dan PHBS
u. Pembinaan Kesehatan TTU, TPM, Industri
v. Pelayanan Pemeriksaan Sampel Air Minum/Bersih Masyarakat dan
Institusi/TTU/TPM
w. Pelayanan Pengawasan Kualitas Lingkungan Pemukiman
x. Pembinaan Kesehatan Pengobatan Tradisional (Program Batra)
y. Pelayanan Program Kesehatan Jiwa (kunjungan rumah)
z. Pelayanan Upaya Kesehatan Kerja
aa. Pembinaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
bb. Pelayanan sistem informasi rujukan “SMS SIRESIK ”
cc. Pelayanan Screening Katarak (program Indera)
dd. Pelayanan Surveilans penyakit (KLB, keracunan, campak, DBD, Pelacakan
Kasus Penyakit tertentu dan pasca Haji)
ee. Survey Care Seeking ISPA (Program P2 ISPA)
ff. Pelayanan Pos Kesehatan “Mudik” pada hari Raya Idhul Fitri.
E. Manajemen & Kebijakan Puskesmas
Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Singosari ini,
kami mempunyai Visi dan Misi, dan Tata Nilai sebagai berikut :
1. Visi Organisasi
UPT Puskesmas Singosari mempunyai Visi yang berkesesuaian dengan visi
Dinas Kesehatan Kabupaten Singosari, yaitu :
2. Misi Organisasi
Untuk mencapai Visi organisasi tersebut disusun misi dalam 4 (empat) point di
UPT Puskesmas Singosari sebagai berikut :
a. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Dasar Yang Bermutu,Merata,Terjangkau,
dan Bekeadilan;
b. Meningkatkan Upaya Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular;
c. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk hidup sehat Mandiri.
Berkaitan dengan mengemban misi puskesmas, maka dilakukan langkah-
langkah strategiuntuk mencapainya, antara lain :
a. Optimalisasi standar prosedur operasional (SPO) pelayanan kesehatan menuju
pelayanan prima dan bermutu;
b. Optimalisasi sumber daya tenaga, sarana dan manajemen untuk meningkatkan
status kesehatan masyarakat;
c. Penggerakkan lintas sektoral dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
3. Motto
Motto kebijakan manajemen penyelenggaraan pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Singosari adalah : ”.
4. Tata Nilai
III. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga apa yang menjadi
tujuan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama
terhadap anak menjadi lebih baik dan bermutu, dengan demikian pelaksanaan
Puskesmas Ramah Anak pada UPTD Puskesmas Singosari dapat terlaksana dengan
optimal.