Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM MANAJEMEN B3 DAN LIMBAHNYA

TAHUN 2019

1. Pendahuluan
Pembangunan sarana pelayanan kesehatan rumah sakit akhir-akhir ini berkembang
sangat pesat, sehingga kedepan dapat memberikan kontribusi positif dalam program
peningkatan kesehatan masyarakat. Tidak terbatas pada pelayanan kesehatan, pelayanan
rumah sakit telah berkembang ke arah kenyamanan dan keamanan lingkungan rumah
sakit dengan didukung oleh kebijakan rumah sakit ramah lingkungan yang dikenal
dengan istilah “Green Hospital “.
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit
maupun orang sehat yang memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan, penularan
penyakit sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Kegiatan rumah sakit tidak
terlepas adanya bahan berbahaya, hal tersebut disebabkan dalam kegiatan memang bahan
berbahaya tersebut tidak bisa dihindarkan,sebab merupakan bagian dari proses palayanan
di rumah sakit.
Berkaitan dengan itu dalam rangka meningkatkan rasa aman dan nyaman dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal di rumah sakit, maka perlu dilakukan
upaya untuk melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun yang ada di rumah
sakit, yang berasal dari beberapa unit pelayanan. Pengelolaan bahan berbahaya dan
beracun menjadi penting karena bahan tersebut dapat menimbulkan dampak yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja baik pada petugas
kesehatan, pasien maupun pengunjung di lingkungan rumah sakit itu sendiri. Selain itu
bahan berbahaya juga akan menghasilkan limbah B3 sehingga terjadi pencemaran
lingkungan di sekitar rumah sakit. Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan,
mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan atau membuang B3. Pengelolaan
bahan berbahaya dan beracun ini dilakukan oleh rumah sakit dan buangan dari
penggunaan Bahan Berbahaya dimusnahkan oleh pihak ke tiga.

2. Latar belakang
Kawasan RS merupakan suatu lingkungan area publik dimana di dalamnya terdapat
komponen manusia, mesin, bangunan, bahan berbahaya dan peralatan lainnya. Bahan
berbahaya atau yang disebut B3 adalah bahan-bahan yang selama pembuatan, pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan, penggunaan dan pembuangan limbah dapat melepaskan debu,
partikel, gas, serat, radiasi yang bisa menimbulkan iritasi, korosif, keracunan, kebakaran,
ledakan dan bahaya lain yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan, cacat, kematian dan
kerusakan harta benda dan lingkungan hidup.
Pelayanan kesehatan di RS dewasa ini tidak lepas dari penggunaan berbagai bahan
berbahaya serta fasilitas fisik, medis, dan peralatan lainnya yang harus dikelola secara efektif.
Tujuan dari program pengelolaan bahan berbahaya dan beracun yaitu untuk mengurangi dan
mengendalikan bahaya dan resiko, mencegah terjadinya kecelakaan kerja, dan cedera akibat
penggunanaan atau pemakaian bahan berbahaya tersebut.
Oleh karena itu semua kegiatan pelayanan yang menggunakan bahan berbahaya
hendaknya dilengkapi dengan standar dan prosedur yang ketat mengingat bahan tersebut
sangat toksik baik terhadap manusia maupun terhadap lingkungan.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu disusun suatu program Pegelolahan Bahan
Berbahaya yang berkelanjutan di RS agar penggunaan bahan berbahaya terkelola dengan
baik dan tidak mengakibatkan kerugian (loss) pada saat pembuatan, pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan, penggunaan dan pembuangan limbah sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

3. Tujuan umum dan tujuan khusus

A. Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan program ini adalah sebagai upaya dalam
melaksanakan kegiatan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun di RS. Dengan
melaksanakan program pengelolaan bahan berbahaya dan beracun yang baik dan
benar diharapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja
dan pencemaran lingkungan sebagai upaya peningkatan mutu dan keselamatan tenaga
kesehatan, pasien, pengunjung/ pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar
rumah sakit. Pada akhirnya akan meningkatakan pelayanan di RSUD Kepahiang.

B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelaksanaan program ini antara lain:
a. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja
karena penggunaan bahan berbahaya.
b. Untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup
yang diakibatkan oleh B3.
c. Melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai
dengan fungsinya kembali. Menghilangkan/mengurangi sifat bahaya dan beracun
B3 agar tidak membahayakan kesehatan manusia.

4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


A. Kegiatan pokok

a. Data inventarisasi B3 dan limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, dan lokasi
b. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 dan limbahnya
c. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur bila
terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan
d. Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 dan limbahnya
e. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar) dan insiden
lainnya
f.Dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan lainnya
g. Pengadaan/pembelian B3, pemasok(supplier) wajib melampirkan material
safety
data sheet/lembar data pengaman (MSDS/LDP)
B. Rincian kegiatan
a. Inventarisasi daftar B3 dan limbahnya di RS yang meliputi jenis, jumlah, dan
lokasi
b. Melakukan pemantauan penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 dan
limbahnya
c. Pemantauan Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan,
prosedur bila terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan
d. Pemantauan Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 dan limbahnya
e. Pembuatan Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar) dan
insiden lainnya.
f. Melakukan Dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan
lainnya
g. Melakukan Pengadaan/pembelian B3, pemasok(supplier) wajib melampirkan
material safety data sheet/lembar data pengaman (MSDS/LD)

5. Cara melaksanakan Kegiatan


A. Pengadaan
Seluruh B3 yang diperlukan diruangan-ruangan disediakan oleh IPSRS
B. Pendistribusian
a. Pendistribusian B3 dilakukan dari IPSRS ke unit pelayanan.

b. Pramubakti ruangan mengambil kebutuhan B3 setiap bulannya ke rumah tangga.


C. Penyimpanan
Penyimpanan B3 diruangan diletakkan di lemari B3 dan terpisah dari barang-barang
yang lain, harus ada MSDS, daftar inventaris B3. kartu stock B3, pelabelan dan
simbol B3. (IPSRS dismpan di kak ical)
d. Penggunaan
Kebutuhan pemakaian bahan berbahaya dan beracun yang ada diruangan harus habis
dalam waktu satu bulan.

6. Sasaran
Seluruh limbah B3 rumah tangga

7. Skedul (Jadwal) pelaksanaan kegiatan (ceklist)

8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan pengelolaan bahan berbahaya dan
beracun (B3) maka perlu dibuat evaluasi hasil kegiatan. Evaluasi ini dilakukan dengan
membandingkan hasil dengan target yang telah ditentukan dalam program. Hasil evaluasi
ini sebagai dasar perbaikan dan tindak lanjut dan dilaporkan kepada direksi.

9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan keamanan dan keselamatan di RS
sebagai berikut :

A. Pencatatan pada program dilakukan dengan langkah langkah monitoring secara


mingguan ,bulanan, triwulan , semester serta tahunan.
B. Langkah monitoring dilakukan pada saat proses kegiatan dilaksanakan.
C. Data dikumpulkan, dievaluasi serta dianalisa dalam laporan program kerja.

Anda mungkin juga menyukai