Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PERMOHONAN

BANTUAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)


PUSKESMAS
TAHUN 2024

UPTD PUSKESMAS BAITO


KABUPATEN KONAWE SELATAN
KATA PENGANTAR

Upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak di era otonomi


daerah dilakukan melalui pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA),
yaitu sistem pembangunan berbasis anak yang dilakukan melalui
pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam
bentuk kebijakan, program dan kegiatan yang ditujukan untuk
pemenuhan hak dan perlindungan anak.
Pengukuran KLA menggunakan 31 indikator yang mencerminkan
pemenuhan hak dan perlindungan anak dari aspek kelembagaan 5 (lima)
kluster substansi Konvensi Hak Anak (KHA).Salah satu klaster substansi
tersebut yaitu klaster ke 3 tentang “Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan”, yang
diukur melalui 9 (sembilan) indikator dan salah satu indikatornya adalah
“Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas”.
Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP) adalah upaya atau
pelayanan di Puskesmas yang dilakukan berdasarkan pemenuhan,
perlindungan dan penghargaan atas hak-hak anak sesuai 4 (empat) prinsip
perlindungan anak, yaitu: non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak
untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan, serta penghargaan
terhadap pendapat anak.
Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung hingga tersusunnya proposal ini.

Baito, 03 April 2024


Kepala UPTD Puskesmas Baito
Kabupaten konawe Selatan

Ike Merdeka Wati, S.ST


Nip. 19890801 201001 2 002
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan dibidang kesehatan pada hakikatnya merupakan bagian
integral dari pembangunan kesejahteraan bangsa secara berkesinambungan
demi menggapai cita-cita yang luhur yaitu terciptanya masyarakat adil dan
makmur baik spritual maupun material. Keberhasilan pembangunan
kesehatan tersebut di tentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia yang
berkualitas, fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima serta
cerdas. Sumber daya manusia yang berkualitas ini diawali dari tumbuh
kembangnya seorang anak. Anak adalah karunia dan amanah Tuhan Yang
Maha Esa yang karena ketidakmatangan jasmani dan mentalnya, memerlukan
perlindungan dan perawatan khusus, termasuk perlindungan hukum yang
layak sebelum dan sesudah kelahiran (Deklarasi Hak Anak). Salah satu hak
anak yang harus dipenuhi, dihargai dan dilindungi adalah hak kesehatan
dasar dan kesejahteraan.
Dalam Konvensi Hak Anak Pasal 24, ditetapkan bahwa negara peserta
mengakui hak anak untuk mendapatkan standar kesehatan tertinggi yang
dapat dicapai dan perawatan serta pemulihan kesehatan bila sakit.
Berdasarkan Pasal 4 Undang-undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak diamanatkan bahwa setiap anak mempunyai hak untuk dapat hidup,
tumbuh berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Hak anak tersebut merupakan bagian dari hak asasi manusia
sehingga harus dipenuhi, hargai dan dilindungi dan tidak seorang anakpun
yang akan dirampas haknya. Setelah Undang-Undang tersebut berjalan selama
12 tahun, dalam rangka meningkatkan pemenuhan hak dan perlindungan
anak dilakukan perubahan dengan diterbitkannya Undang-Undang No 35
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak. Pasal 21 Undang-Undang No 35 Tahun 2014
mengamanatkan kewajiban pemerintah daerah untuk menjamin terwujudnya
pemenuhan hak dan perlindungan anak melalui pengembangan
Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Terdapat 31 indikator yang digunakan
untuk mengukur pengembangan KLA. Salah satu indikator KLA yang terkait
dengan pemenuhan hak anak atas kesehatan adalah “Pengembangan
Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PPRAP).
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.
Apabila Puskesmas dapat menyelenggarakan upaya pemenuhan hak
atas kesehatan anak atau menjadi Puskesmas Ramah Anak maka sebagian
permasalahan kesehatan anak secara tidak langsung dapat teratasi. Dari sisi
pembangunan manusia, memprioritaskan anak merupakan upaya strategis
dan signifikan karena merupakan investasi yang tepat dan harapan masa
depan bangsa dan negara.
Hal ini dilakukan sejalan dengan pengembangan Kabupaten/ Kota Layak
Anak (KLA) yang telah dirintis sejak tahun 2006.Untuk percepatan
pelaksanaannya, maka pengembangan Puskesmas Ramah Anak dijadikan
salah satu indikator prioritas dari 31 indikator KLA disamping indikator klaster
kesehatan dasar dan kesejahteraan lainnya.
Pengembangan Puskesmas Ramah Anak selain berdampak pada
peningkatan pemenuhan hak anak atas kesehatan juga akan meningkatkan
kinerja .

B. Maksud dan Tujuan


UPTD Puskesmas Baito akan mengoptimalisasi program inovatif
Puskesmas Ramah Anak sehingga mempercepat pengembangan Puskesmas
menjadi Puskesmas Ramah Anak dan mempercepat upaya pemenuhan hak
dan perlindungan anak melalui penyelenggaraan Puskesmas Ramah Anak.
1. Tujuan Umum
Mewujudkan visi dan misi UPTD Puskesmas Baito
2. Tujuan Khusus
a. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan;
b. Peningkatan kualitas dan kinerja sumber daya manusia;
c. Optimalisasi program inovatif Puskesmas Ramah Anak.

C. Sasaran Target
Sasaran target pemenuhan Puskesmas Ramah Anak ini adalah
pemenuhan sarana prasarana penyelenggaraan yang dibutuhkan dalam
gedung Puskesmas berupa sarana bermain yaitu taman bermain, sarana
edukatif, buku-buku bacaan, fasilitas untuk pojok laktasi dan hal-hal yang
berhubungan dengan kebutuhan anak yang berkaitan dengan program inovatif
Puskesmas Ramah Anak serta pengadaan kaos seragam Ramah Anak bagi
petugas sebagai upaya meningkatkan kinerja dan kekompakan sumber daya
manusia Puskesmas.

D. Kegiatan
1. Pelayanan khusus untuk anak dan konseling bagi anak
2. KIE tentang hak kesehatan anak
3. Konseling laktasi dan pelaksanaan IMD saat pelayanan persalinan
4. Kegiatan bermain dan pustaka anak
5. Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit
6. Pembentukan dan pelaksanaan kelompok pendukung ibu untuk
meningkatkan ASI eksklusif.
7. Kerjasama lintas program untuk kegiatan UKS
8. Kerjasama lintas sektoral untuk kegiatan UKBM, Posyandu dan PKPR.
9. Kerjasama lintas program untuk pelayanan maksimal kesehatan anak
meliputi : Cakupan ASI, Peningkatan Asupan Gizi, Imunisasi Dasar
Lengkap, dan Layanan Kesehatan Reproduksi.
10. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kader kesehatan
11. Pelayanan rujukan anak korban kekerasan, ketergantungan obat dan anak
hamil.
12. Monitoring sanitasi lingkungan Puskesmas agar sesuai standar kesehatan
E. Kebutuhan Sarana Fasilitas Ramah Anak
KEBUTUHAN SARANA PEMENUHAN FASILITAS RAMAH ANAK
UPTD PUSKESMAS BAITO TAHUN 2024

NO URAIAN TUJUAN

1. Banner Ramah Anak Mendukung pelayanan

2. Brosur dan lefleat tentang hak Mendukung pelayanan


kesehatan anak,

3. Sarana berupa Alat Permainan Mendukung pelayanan


Edukasi (APE) dan buku cerita

4. Taman bermain Mendukung pelayanan

a. Ayunan

b. Serodotan

c. Jungkitan

d.Tangga lingkaran

e. Tiang gelantungan

5. Pojok Laktasi Mendukung pelayanan

a. Konseling menyusui kit

b. Media KIE tentang ASI dan IMD

F. DESKRIPSI UPTD PUSKESMAS BAITO


UPTD Puskesmas Baito merupakan Puskesmas Induk yang ada di
Kecamatan Baito terletak di Jalan Poros Baito-Mekar Jaya Desa Baito
Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan, terletak di 18 km dari pusat
Kabupaten Konawe Selatan. Adapun batas wilayah kerja:

• Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Mowila


• Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Palangga
• Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Palangga
• Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Andoolo
UPTD Puskesmas Baito ditetapkan menjadi UPTD Puskesmas Baito Non
Rawat Inap dan mempunyai surat Izin Operasional yang ditetapkan oleh
Pemerintah dan Perizinan Nomor: 503/007/DPM-PTSP/IOPP/2019 tentang
Izin Opesional Puskesmas.

UPTD Puskesmas Baito Kabupaten Konawe Selatan berlokasi di Jalan


Poros Baito-Mekar Jaya Desa Baito Kecamatan Baito Kabupaten Konawe
Selatan, dengan wilayah kerja sebanyak 8 desa didukung jaringan
dibawahnya sebanyak 2 Polindes 1 Pustu, 3 Poskesdes, serta 8 Posyandu
Balita dan Posyandu PTM/Lansia.

G.PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga apa yang
menjadi tujuan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
terutama terhadap anak menjadi lebih baik dan bermutu, dengan demikian
pelaksanaan Puskesmas Ramah Anak pada UPTD Puskesmas Baito dapat
terlaksana dengan optimal.

Baito, 03 April 2024


Kepala UPTD Puskesmas Baito
Kabupaten konawe Selatan

Ike Merdeka Wati, S.ST


Nip. 19890801 201001 2 002

Anda mungkin juga menyukai