PENDAHULUAN
1.3 MANFAAT
1.3.1 Bagi Klien
a. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan.
b. Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat.
1.3.2 Bagi Perawat
a. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
b. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang di
konsumsi klien/pasien.
c. Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat.
1.3.3 Bagi Institusi
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat.
b. Terciptanya model asuhan keperawatan professional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
Tehnik pengelolaan obat kontrol penuh ( sentralisasi) adalah
pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien
diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat. Pengeluaran dan
pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat (Nursalam, 2014).
Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang
secara operasional dapat didelegasikan pada staf yang ditunjuk. Keluarga
wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat.
Dokter
Perawat
Surat Persetujuan
Farmasi / Apoteker
Sentralisasi Obat
Lembar serah
terima obat
Perawat Buku serah
terima / masuk
obat
Keluarga / Pasien
BAB III
KEGIATAN
3.1 PELAKSANAAN
1. Topik : Sentralisasi Obat
2. Hari/Tanggal : Sabtu, 03 Maret 2021
3. Waktu : 13.00 WIB s/d selesai
4. Tempat : Ruang Tulip 3 barat
3.2 METODE
1. Role Play.
2. Pengawasan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerima dan
pemberi obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku
serah terima obat.
2. Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal dan
jam pemberian obat, jenis pemberian obat oral atau injeksi, sesuai
dengan identitas pasien pada format kontrol dan pemakaian obat.
3.3 INSTRUMEN
1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2. Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki
3. Format pemberian obat
4. Format serah terima obat
5. Tanda bukti serah terima obat
3.4 PENGORGANISASIAN
Kepala ruangan : Safitri A
Katim : Kristin M
PA : Niken Y
Farmasi : Ayu Intan
Pasien : Putri
Keluarga Pasien : Rafika D
3.5 PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Prolog
Pada hari Sabtu jam 13.00 WIB seluruh perawat (KATIM dan PA)
shift pagi serta kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk
melakukan sentralisasi obat.
b. Sesi I di Nurse Station
Kepala ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului
dengan do’a dan kemudian mempersilahkan KATIM dinas pagi untuk
menjelaskan tujuan dilaksanakan sentralisasi obat, manfaat
dilaksanakannya sentralisasi obat, cara penyimpanan dan pemberian
obat.
c. Sesi II di Ruang Perawatan Pasien
Perawat Associate memanggil keluarga pasien untuk menghadap ke
kantor perawat, untuk dilakukan sentralisasi obat.
d. Sesi III di Nurse Station
KATIM menyampaikan tentang sentralisasi obat kepada pasien dan
keluarga, tujuan dan manfaat dilaksanakan sentralisasi obat, cara
pengelolaan obat, cara penyimpanan dan pemberian obat, cara
mengelola jika ada obat habis dan obat baru. Memberi kesempatan
keluarga untuk bertanya. KATIM meminta pasien/keluarga untuk
mengisi surat persetujuan sentralisasi obat, Pasien atau keluarga
memberikan obat ke perawat dan menerima tanda bukti serah terima
obat dari perawat. Perawat menerima obat dari pasien/keluarga,
mengisi format pemberian obat pada kolom terima dan menulis nama
pasien/keluarga dan perawat. Kemudian perawat menyimpan obat
yang telah diterima di kotak obat. Perawat meletakkan obat di tempat
obat saat mau memberikan obat sesuai jadwal.
Setelah proses sentralisasi obat selesai dilakukan, maka KATIM
menandatangani surat persetujuan pengelolaan obat dengan diketahui
oleh kepala ruangan.
3.6 KRITERIA EVALUASI
3.6.1 Struktur (input)
a. Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan diruang Tulip
b. Persiapan dilakukan sebelumnya
c. Perawat yang bertugas
3.6.2 Proses
a. Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan
yang telah ditentukan dan pasien yang telah menyetujui
informed consent untuk dilakukan sentralisasi obat
b. Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah
ditentukan
3.6.3 Hasil
a. Pasien puas dengan hasil sentralisasi obat.
b. Obat dapat diberikan secara tepat sesuai dengan 6T dan 1W.
c. Perawat mudah memberikan obat.
d. Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan
benar.
DAFTAR PUSTAKA
Pada tanggal 03 Maret 2021 akan dilaksanakan Sentralisasi obat pada pasien
Ny. P, KATIM memberikan berkas-berkas sentralisasi obat yang akan
dilakukan kepada karu
KATIM : assalamualaikum selamat pagi ..
KARU : waalikumsalam selamat pagi juga perawat kristin
KATIM : maaf bu mengganggu waktunya, saya yang bertugas pada
pagi ini. Saya akan melakukan sentralisasi obat pada Ny. P
usia 27 tahun yang dirawat di kamar Q2 dengan diagnosa
TB Paru
KARU : baik. Apakah sudah di siapkan semua berkas-berkasnya?
KATIM : Sudah pak. Disini saya sudah siapkan alur sentralisasi
obat, formulir penerimaan obat dan lembar persetujuan.
KARU : Ya baik perawat kristin, silahkan laksanakan dan jangan
lupa di check lagi dan di jelaskan pada pasien serta keluarga
nya.
KATIM : baik pak
Petugas farmasi menuju ke ruangan nurse station untuk mengambil daftar
resep obat pasien
FARMASI : Assalamualaikum
PA : Waalaikumsalam
FARMASI : Mbak., apakah ada resep untuk hari ini ?
PA : Iya ada mbak ini daftar resepnya (PA menyerahkan resep
kepada petugas Farmasi)
FARMASI : baik mbak nanti obatnya akan antar ke ruangan (Petugas
Farmasi kembali ke farmasi)
Setelah itu petugas farmasi kembali ke nurse station untuk memberikan obat
sesuai resep obat.
FARMASI :Assalamualaium (sambil membawa obat)
KATIM :Waalaikumsalam wr.wb, mbak (sambil mempersilahkan
petugas farmasi duduk)
FARMASI :Mbak ini obat untuk Ny. P usia 27 tahun kamar Q2 obatnya
ada obat injeksi solvinex 1x4 ml/gram, , ranitidin 1x50mg,
ondansentron 1x8mg
KATIM : Iya mbak (KATIM menerima obat sambil mencocokkan
obat yang diberikan petugas farmasi dengan advis dokter di
lembar medikasi). Baik mbak, obatnya sudah lengkap.,
terimakasih..
FARMASI : baik mbak, sama-sama. Saya kembali ke ruangan ya mbak
KATIM : silahkan mbak
KATIM : Perawat Aulina tolong panggilkan keluarga pasien atas
nama Ny. P usia 27 tahun di kamar Q2 ya
Aulina : Baik perawat Kristin (PA memanggil keluarga pasien)
(............................................) (.............................................)
Saksi 1:........................(....................................)
Saksi 2:........................(....................................)
RSUD SIDOARJO
SYSTEM UNIT DOSE DISPENSING(UDD)
No Dokumen No No halaman
Revisi
STANDAR
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
PROSEDUR
OPERASIONAL DIREKTUR
PENGERTIAN Unit dose dispensing merupakan salah satu sistem
unit distribusi obat dan alat kesehatan kepada pasien
rawat inap untuk pemakaian per unit (satu kali injeksi
atau satu kali minum).
TUJUAN 1. Meningkatkan efektifitas penggunaan obat bagi
pasien terkait farmakoekonomi.
2. Meningkatkan pelayanan obat secara terkoordinir
dan terkontrol (terutama untuk pasien rawatinap)
3. Mengontrol penggunaan dan kepatuhan pasien
atas obat yang diresepkan .
4. Meminimalkan masalah terkait pemberian obat
oleh perawat maupun petugas farmasi.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur RSUD Sidoarjo nomor : 22 tahun
2017 tentang pelayanan farmasi di RS Umum Daerah
Kabupaten Sidoarjo.
PROSEDUR a. Terima resep dan bubuhkan paraf pada kolom T
(terima) ;
b. Siapkan dan kemas obat perunit (tiap kali pemakaian)
sesuai jam injeksi dan jam minum obat , beri etiket
dengan warna yang berbeda sesuai dengan jam
pemberian, bubuhkan paraf pada kolam R (racik) dan
kolam E (etiket)
1. Etiket warna merah muda untuk pemberian pukul
06.00-08.00 .
2. Etiket warna kuning untuk pemberian pukul
14.00-16.00.
3. Etiket warna putih untuk pemberian 17.00-19.00
4. Etiket warna hijau untuk pemberian pukul 22.00-
24.00
c. Lakukan pengkajian obat (verifikasi) sebelum obat
diberikan kepada pasien atau sebelum obat
diserahterimakan kepada perawat;
d. Lakakan pengiriman dan serah terima obat kepada
perawat untuk resep kolektif , bubuhkan paraf pada
kolam S (Serah) ;
e. Dokumentasi serahterima obat dari farmasi ke perawat
dalam lembar medikasi pasien.
UNIT TERKAIT 1. Tenaga teknis kefarmasian
2. Apoteker
3. Perawat ruangan .