Anda di halaman 1dari 3

4.

4 Pengelolaan Logistik dan Obat


4.4.1 Persiapan
1. Menunjuk penanggung jawab pelaksana sentralisasi obat
2. Penyusunan proposal kegiatan
3. Mempersiapkan teknis pelaksaan kegiatan
4.4.2 Pelaksaan
1. Pelaksaan Kegiatan Sentralisasi Obat
Hari/Tanggal : Jum’at, 23 November 2018
Tempat : Ruang 7A Rumah Sakit STIKES NU Tuban
Waktu : 16,00-16.30 WIB
Nama Kegiatan : Sentralisasi Obat
2. Pengorganisasian
Kepala Ruang : Faridatus Saidah
Sore PJ : Apriliyan Muzafar
PP : Suci Mu’amanah
PA : Zulfah Zahrotul Qulub
Malam PJ : Uci Nurul Hidayati
PP : Devi Meiyana
PA : Indah Sriwahyuni
3. Mekanisme Kerja
Tabel 4.4 Mekanisme Kegiatan Sentralisasi Obat di Ruang 7A Tahun 2018

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


Persiapan 1. Katim mengucapkan
salam dan melaporkan
kegiatan sentralisasi
kepada karu.
2. Karu menanyakan
persiapan sentralisasi obat 10 Menit Nurse Karu,
oral dan injeksi. Station Katim
3. Katim menyebutkan hal-
hal yang sudah disiapkan.
4. Karu memeriksa
administrasi obat
(meliputi: informed
consent, formulir
pemberian obat, lembar
serah terima obat)
Pelaksaan 1. Katim menerima obat dari
depo farmasi, dengan
model one day dose.
2. Katim melakukan
pencatatan pada format
penerimaan obat oral dan
injeksi, yang meliputi:
a. Identitas pasien
b. Nama obat, dosis dan
cara pemberiaanya.
c. Jumlah obat yang
diterima dan farmasi.
d. Jam dan nama
penerimaan obat.
3. Katim menjelaskan
informed consent
sentralisasi obat.
4. Katim menyiapkan kartu
serah terima obat.
5. Katim memberikan
penjelasan pada pasien dan
keluarga mengenai nama
obat yang akan diberikan,
manfaat, dosis, cara
pemberian, efek samping,
dan kontraindikasinya.
6. Katim memberikan obat
kepada pasien sesuai
dengan jadwal yang sudah
ditentukan.
7. Katim memberikan obat
kepada pasien dengan
melibatkan keluarga
8. Kemudian katim.
menandatangani format
pemberian obat oral
maupun injeksi serta
mengobservasi efek
samping dari obat yang
telah diberikan.
9. Karu mengecek kembali
kelengkapan
pendokumentasian
sentralisasi obat,

4. Hambatan
Masalah yang terdapat pada pelaksaan sentralisasi obat adalah ruangan belum
mempunyai sentralisasi obat seutuhnya dikarenakan belum terdapat adanya profesi
farmasi klinik akan tetapi ruangan hanya memiliki tempat penyimpanan obat
sementara.
5. Dukungan
Perawat dan pembimbing ruangan bekerjasama dalam kegiatan sentralisasi
obat pasien sehari-hari. Pasien dan keluarga juga kooperatif saat pelaksaan sentralisasi
obat. Dapat dipertanggung jawabkan secara hukum maupun secara moral karena
proses pemberian terapi terdokumentasi secara kronologis.

Anda mungkin juga menyukai