Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA HIPERTENSI

Disusun oleh:

------

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU - LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) PROFESI NERS STIKes
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

A. DATA DASAR
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Pasien
Nama Tn.
: P
Umur 53 Tahun
:
Jenis Kelamin Laki-laki
:
Status Perkawinan Menikah
:
Agama Islam
:
Suku Jawa
:
Pendidikan SMA
:
Alamat
:
Tanggal Pengkajian 3 Oktober 2022
:
Diagnosa Medis Hipertensi
:
Keluarga terdekat yang bisa
dihubungi
Nama Ny.S
:
Umur 49 Tahun
:
Pendidikan SMA
:
Hubungan dengan klien Istri
:

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Masuk RS (UGD/Poliklinik):
Klien datang ke UGD Puskesmas pada tanggal 2 Oktober 2022 diantar
oleh istrinya dengan keluhan pusing, sakit kepala, keluar darah dari hidung
secara tiba-tiba. Klien mengatakan sakit kepala dirasakan secara tiba-tiba
di bagian tengkuk dengan skala nyeri 5 (0-10), nyeri terasa seperti dipukul-
pukul dan klien mengatakan pola tidur dan aktivitasnya terganggu akibat
nyeri tersebut. Saat dilakukan pengkajian wajah klien tampak memerah
dan klien tampak tegang. TD : 190/120 mmHg, RR : 24 x/mnt, N : 85
x/mnt, S : 37,5°C
b. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian/Riwayat Penyakit Sekarang:
1) Keluhan utama saat pengkajian :
Klien mengatakan pusing dan sakit kepala
2) Keluhan penyerta
Klien mengatakan hanya pusing dan sakit kepala
c. Riwayat Kesehatan Lalu:
Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sebelumnya dan pernah
dirawat di RS dengan riwayat penyakit yang sama.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga:


Klien mengatakan keluarga klien tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit seperti hipertensi, DM, jantung dan penyakit degeneratif
lainnya.

e. Riwayat Psikososial Spiritual


1) Psikologis
Klien mengatakan ingin sembuh, ingin menjalani pengobatan TB
dengan tuntas
2) Sosial
Keluarga mengatakan klien tinggal bersama anak dan istrinya. Anak
dan istrinya selalu memberikan semangat kepada klien untuk proses
penyembuhannya. Klien dikenal baik dengan tetangga dilingkungan
sekitar rumahnya
3) Spiritual
Klien mengatakan ia selalu berdoa meminta kesembuhan penyakitnya,
meskipun sedang sakit klien tetap melaksanakan kewajiban nya sebagai
seorang muslim seperti sholat dan membaca Al-Quran.

f. Pengetahuan Pasien & Keluarga


Keluarga mengatakan mengerti tentang hipertensi, sedangkan klien mengatakan
masih sering makan yang berminyak dan tinggi garam

g. Lingkungan
keluarga mengatakan didalam rumah klien bersih akan tetapi dilingkungan sekitar
rumah terdapat pabrik singkong dan polusi dari pabrik.

h. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit:


Jabarkan pola kebiasaan sehari-hari dengan rinci meliputi pola sebelum dan saat
sakit sebagai berikut :
1). Pola Pemenuhan Nutrisi & Cairan :
Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit seminggu yang lalu nafsu makannya baik,
makan 3 kali sehari dengan porsi makan yang kurang lebih 3 sendok nasi dan
di habiskan. Klien mengatakan jenis makanan sehari-hari nasi putih dan lauk
seperti sayur, ikan atau tahu tempe. Klien mengatakan tidak membatasi porsi
makannya, klien mengatakan tidak memiliki alergi makanan, klien makan
mengggunakan tangan kanan, sebelum makan klien berdoa. Klien
mengatakan minum 7-8 gelas 1.500cc sehari dengan jenis minuman air putih,
pemenuhan melalui oral.

Saat sakit

Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan selera makan baik. Klien
menga takan selalu menghabiskan makanan yang di sediakan puskesmas,
klien mendapat diit rendah garam, klien mengatakan sebelum sakit klien
selalu berdoa. Klien mengatakan minum air putih kurang lebih 1.500 ml.
klien terpasang infus dengan RL dengan jumlah 20 tts/menit

2). Pola Eliminasi


1) Eliminasi BAK
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam buang air besar, klien
mengatakan buang air kecil 4x dalam sehari, warna pekat

Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit juga tidak ada kesulitan dalam buang air
kecil, buang air kecil sekitar 1.500 cc dalam sehari, warna pekat

2) Eliminasi BAB
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam buang air besar, klien
mengatakan buang air besar 2x dalam sehari

Saat sakit
Klien mengatakan selama masuk Puskesmas baru 3x buang air besar, klien
mengatakan tidak ada kesulitan dalam buang air besar.

3).Pola Personal Hygiene


Sebelum Sakit
klien mengatakan mandi 2x/hari..

Saat Sakit
klien mengatakan mandi tetap 2x/hari.

4). Pola Istirahat & Tidur


Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit jarang tidur siang karena suka mencari
besi/tembaga, klien mengatakan jika malam klien tidur jam 20:00.

Saat sakit
Klien mengatakan saat masuk Rs tidur klien tidak nyenyak ketika tidur
jam 21:00 dan terbangun jam 03:00 malam, klien terbangun karena seperti
merasa nyeri dibagian dada, jika sudah terbangun untuk tidur lagi.

5). Pola Aktivitas & Latihan


Sebelum sakit
Klien mengatakan kegiatan sehari-hari sebelum sakit pergi ke sawah atau
ke ladang, tidak ada kesulitan pergerakan tubuh

Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit klien tidak ada kesulitan pada pergerakkan
tubuh, duduk dan berbaring diatas tempat tidur.

6). Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Klien mengatakan merokok, sering mengkonsumsi gorengan, makanan yang
berkuah santan dan asin.

3. Pengkajian Fisik (Pengkajian Fokus)


Pengkajian Fisik meliputi Pemeriksaan Umum & Pemeriksaan Persistem
a. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum Baik


Kesadaran Composmentis
Tekanan Darah 190/120 mmHg
Nadi 85 x/menit
Suhu 37,5 C
RR 24 x/menit

b. Pemeriksaan fisik per sistem


1). Sistem Penglihatan:
Bentuk simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis (merah muda),
kantung mata klien hitam, sclera berwarna putih, tidak terdapat oedema.

2). Sistem Pendengaran :


Simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat serumen, bersih, pendengaran
baik

3). Sistem Wicara


Tidak ada kesulitan / gangguan wicara yang dialami.

4). Sistem Pernafasan


a) Inspeksi Bentuk Hidung Simetris, terdapat secret, tidak ada polip, klien
tidak mengalami epitaksis, Bentuk dada normochest, gerakan dada
simetris kanan dan kiri, tidak ada alat bantu pernapasan.
b) PalpasiTidak ada pembesaran kelenjar tyroid ataupun tumor dileher
c) Perkusi Suara nafas sonor
d) Auskultasi Bunyi nafas vesikuler, Tidak terdapat clubbing finger pada
klien

5). Sistem Kardiovaskuler


a) Inspeksi
Konjungtiva tanpak pucat,
b) Palpasi
Ictus cordis teraba 2 cm dibawah aerola mamae, tidak ada peningkatan
vena jugularis, teraba detak jantung pada inter costa 5 mid clavikula
sinistra.
c) Perkusi Batas jantung atas Inter Costa 4-5 mid clavikula sinistra, batas
bawah Inter Costa mid clavikula sinistra, batas kanan sternalis sinistra,
batas kiri axila anterior sinistra.

d) Auskultasi
Auskultasi bunyi jantung 1 (Lup) pada inter costa 4-5 mid clvikula
sinstra, bunyi jantung II (dup) aorta dan pulmonal pada inter costa 2-3
dextra dan ICS 2-3 steral sinistra. Tidak terdengar bunyi jantung
tambahan.

6). Sistem Neurologi


Klien mengatakan tidak merasa pusing ataupun sakit kepala dan nyeri
kepala, kesadaran composmentis GCS 15,

7). Sistem Pencernaan


a) Inspeksi Sclera ikterik, tidak ada palaktoskizis pada mulut,
b) Auskultasi Bising usus 10x/m
c) PalpasiTidak ada nyeri tekan pda abdomen
d) Perkusi
Terdengar timpani pada kuadran kiri dan kanan bawah dan
pekak pada kuadran kiri kanan atas

8). Sistem Immunology


Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Klien mengatakan tidak ada
alergi baik terhadap cuaca, debu maupun bulu binatang

9). Sistem Endokrin


Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar karotis, serta tidak
ada
hiperglikemi dan hipoglikemi

10). Sistem Urogenital


Frekuensi berkemih 4-5x warna kuning dan bau khas

11). Sistem Integumen


Warna sawo matang,Tugor kulit elastis, tidak ada oedem, akral hangat,

12). Sistem Muskuloskeletal


Tidak terdapat fraktur, tidak terdapat nyeri tekan, kemampuan pergerakan
sendi dan tungkai bebas kekuatan otot tangan kanan dan kiri, kaki kanan
dan kiri maksimal.

13). Sistem Reproduksi


Tidak ada gangguan seksual
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Tabel Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai runjukan

Hematologi

lengkap 7,7 g/dl 14.0 – 18.0

Hemoglobin 3,19 10٨6/ul 4.50 – 6.00

Eritrosit 4,30 10٨3/ul 4.00 – 12.00

Leukosit 23,9 % 40.0 – 48.0

Hematocrit 247 10٨3/ul 150 – 450

Trombosit 48,5 Pg 27.0 – 31.0

Neutrophil 37,1 g/c 32.0 – 37.0

Limfosit

5. PENATALAKSANAAN
Tuliskan penatalaksanaa medis & keperawatan yang klien peroleh selama proses
perawatan dengan menyertakan waktu:
a. Penatalaksanaan Medis (Therapi obat, Operatif dan lain-lain)

b. Penatalaksanaan Keperawatan (Saat pengkajian)

B. ANALISA DATA
NO DATA (S) MASALAH (P) ETIOLOGI (E)
1. DS :

DO :

2. DS :
DO :

3. DS :
DO :

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS

1.
2.
3.
D. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi


1 SDKI SLKI SIKI

Bersihan nafas tidak efektif Jalan Nafas 1. Menejemen Jalan Nafas

Definisi : ketidakmampuan Definisi: kemampuan membersihkan sekret atau Definisi : mengidentfikasi dan mengelola kepatenan jalan nafas
membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mepertahankan jalan
obstruksi jalan nafas untuk nafas paten Tindakan :
mempertahankan jalan nafas Observasi :
tetap paten. Setelah dilakukan tindakan keprawatan diharapkan - Monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman, usaha napas )
masalah pada jalan nafas dapat teratasi dengan - Monitor bunyi nafas tambahan ( mis, gurgling, mengi,
Penyebab: kriteria hasil: wheezing, ronkhi kering )
fisiologis 1. Jalan nafas paten - Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma )
1. Spasme jalan nafas 2. Sekret berkurang Teraupeutik :
2. Benda asing dalam jalan 3. Frekuensi nafas dalam batas normal - Pertahankan kapatenan jalan napas dengan head-tilt dan
nafas 4. Kilen mampu melakuan Batuk chin- lift ( jaw-thrust jika curiga trauma
3. Sekresi yang tertahan efektif dengan benar Servikal )
4. Proses infeksi - Posisikan semi-fowler atau fowler
5. Respon alergi - Berikan minum hangat
Situasional - Lakukan fisiotrapi dada, jika perlu
1. Merokok aktif - Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
2. Merokok pasif - Berikan oksigen , jika perlu
3. Terpajan polutan Edukasi :
Gejala tanda mayor - Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,jika tidak
Subjektif :- kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Obektif : Kolaborasi :
1. Batuk tidak efektif - Kolaborasi pemberian bronkodilator,
2. Tidak mampu batuk ekspetoran,mukolitik, jika perlu
3. Sputum berlebih
4. Mengi,wheezing 2. Latihan Batuk Efektif
dan/atau ronkhi kering
5. Mekonium di jalan Definisi : melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk
nafas ( pada neonatus ) efektif secara efetif untuk membersihkan laring, trakeadan
Gejala tanda minor brounklolus dari sekret atau benda asing di jalan nafas.
Subjektif :
1. Dispnea Tindakan :
2. Sulit bicara Observasi
3. Ortopnea - Identifikasi kemampuan batuk
Objektif : - Monitor adanya retensi sputum
1. Gelisah - Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
2. Sianosis - Monitor input dan output cairan (mis. Jumlah dan
3. Bunyi nafas menurun karakteristik)
4. Frekuensi nafas berubah Terapeutik
5. Pola nafas berubah - Atur posisi semi fowler atau fowler
- Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
- Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik
,ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu ( dibulatkan) 8 detik.
- Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas
dalam yang ke-3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran,
jika perlu

3. Pemantauan Respirasi
Definisi : mengupulkan dan menganalisis data untuk
memastikan kepatenan jalan nafas dan ke efektifan pertukaran
gas.

Tindakan :
Observasi :
- Monitor frekuensi,irama, kedalaman dan upaya nafas
- Monitor pola napas seperti ( seperti bradipnea
taipnea,hiperventilasi)
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan nafas
- Palpasi kesmetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik :
- Atur interval pemantauan resprasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Eduasi :
- Jelaskan tujuan dan perusedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan , jika perlu

2 SDKI SLKI SIKI

Defisit nutrisi Setatus Nutrisi 1. Menejemen Nutrisi

Definisi : Asupan nutrisi tidak Definisi : keadekuatan asupan nutrisi untuk Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi
cukup untuk memenuhi memenuhi kebutuhan metabolisme. yang seimbang
kebutuhan dari metabolisme
Setelah dilakukan tindakan keprawatan nutrisi Tindakan
Penyebab : dapat terpenuhi dengan kreteria hasil. Observasi :
1. Ketidakmampuan 1. Kekuatan otot mengunyah meningkat  Identifikasi stataus nutrisi
menelan makanan 2. Kekuatan otot menelan meningkat  Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
2. Ketidakmapuan 3. Serum albumin meningkat  Identifikasi makanan yang disukai
mencerna makanan 4. Verbalisasi keinganan untuk meningkatkan  Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis cairan
3. Ketidakmampuan nutrisi  Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
mengabsorbsi nutrien 5. Pengetahuan untuk memilih makanan yang
4. Peningkatan kebutuhan  Monitor asupan makan makanan
sehat meningkat
metabolisme  Monitor berat bedan
6. Pengetahun untuk memilih minuman
5. Faktor ekonomi yang baik meningkat  Monitor hasil pemeriksaan laboraturium
6. Faktor pisikologis 7. Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi Trapeutik :
yang tepat  Lakukan oral hygiene seblum makan , jika perlu
Gejala dan tanda mayor : 8. Penyiapan dan penyimpanan makanan  Fasilitasi menentukan pedoman diet, (mis.piramida
Subjektif : - meningkat makanan )
9. Sikap terhadap makanan/minuman  Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Objektif : Berat badan menurun sesuai dengan tujuan kesehatan meningkat  Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
minimal 10% dibawah rentang 10. Perasaan cepat kenyang menurun  Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
ideal 11. Nyeri abdomen menurun  Berikan siplemen makanan ,jika perlu
12. Rambut rontok menurun  Hentikan pemberian makanan melalui selang
Gejala dan tanda minor : 13. Diare menurun nasogastrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Subjektif : 14. Berat badan membaik Edukasi :
1. Cepat kenyang setelah 15. Indek masa tubuh (IMT) membaik  Anjurkan posisi duduk, jika mampu
makan 16. Frekuensi makan membaik  Ajarkan diet yang di programkan
2. Kram/nyeri abdomen 17. Bising usus membaik Kolaborasi :
3. Nafsu makan menurun 18. Tebal lipatan kulit trisep membaik  Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan ( mis.
19. Membrane mukosa membaik Pereda nyeri, antiemetic), jika perlu
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang di butuhkan.
2. Peromosi Berat Badan

Definisi : Memfasilitasi peningkatan berat badan

Tindakan
Observasi :
 Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
 Monitor adanya mual dan muntah
 Monitor jumlah kalori yang dikonsumsinya sehari-hari
 Monitor berat badan
 Monitor albumin,limfosit, dan elektrolit serum
Terapeutik :
 Berika perawatan mulut sebelum pemberian
makan,jika perlu
 Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien ( mis.
Makanan dengan tekstur halus,makanan yang dibelender,
makanan yang cair diberikan melalaui NGT atau
gastrostomy, total parenteral nutrition sesuai indikasi)
 Hidangkan makanan secara menarik
 Berikan suplemen, jika perlu
 Berikan pujian pada pasien /keluaraga untung
peningkatan yang capai
Edukasi :
 jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun
tetap terjangkau
 jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan

3 SDKI SLKI SIKI


Gangguan pola tidur Pola Tidur 1. Dukungan Tidur

Definisi : Gangguan kualitas Definisi : Kedekuatan kualitas dan Definisi : Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur
kuantitas waktu tidur akibat kuantitas
faktor eksternal Tindakan
Setelah dilakukan tindakan keprawatan diharapkan Observasi :
Penyebab kualitas tidur pasien kembali normal dengak  Identifikasi pola aktivitas dan tidur
1. Hambatan lingkungan ( kereteria hasil sebagai berikut :  Identifikasi faktor pengganggu tidur ( fisik dan /
mis, kelembapan 1. Keluhan sulit tidur menurun / hilang atau pisikologi)
lingkungan sekitar, suhu 2. Keluhan sering terjaga menurun/hilang  Identifikasi makanan dan minuman yang
lingkungan , 3. Keluhan tidur tidak puas tidur mengganggu tidur ( mis. Kopi, the, alcohol. Makan
pencahayaan , menurun/hilang mendekti waktu
kebisingan ,bau tidak 4. Keluhan pola tidur berubah menurun/hilang tidur, minum banyak air sbelum tidur )
sedap, jadwal 5. Keluhan istirahat tidak cukup  Identifikasi obat tifur yang dikonsumsi
2. Kurang kontrol tidur menurun/hilang Terapeutik :
3. Kurang privasi 6. Kemampuan beraktivitas meningkat  Modifikasi lingkungan ( mis.
4. Restraint fisik Pencahayaaan,kebisingan, sushu,matras, dan tempat tidur
5. Ketiadaan teman tidur )
6. Tidak familiar dengan  Batasi waktu tidur siang jika perlu
peralatan tidur  Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
 Tetapkan jadwal tidur rutin
Gejala dan tanda mayor  Lakukan perosedur untuk meningkatan kenyamanan (
Subjektif : mkis. pijat, pengaturan posisi, terapi akupresur )
1. Mengeluh sulit tidur  Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/ atau
2. Mengeluh sering tinjakan untuk menunjang siklur tidur terjaga
terjaga Edukasi :
3. Mengeluh tidak puas  Jelaskan tidur cukup selama sakit
tidur
 Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
4. Mengeluh pola tidur
 Anjurkan menghindari makanan/minuman
berubah
yang mengganggu tidur
5. Mengeluh istirahat
 Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak
tidak cukup  Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi
Objektif :- terhadap gangguan pola tidur ( mis. Pisikologis, gaya
hidup, sering
Gejala dan tanda minor berubah shift bekerja )
Subjektif :  Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
1. Mengeluh kemampuan nonfarmokologi lainnya
beraktifitas menurun
Objektif : - 2. Edukasi Aktivitas /Istirahat

Definisi :
Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat

Tindakan :
Observasi :
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik :
 Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas
dan istirahat
 Jadwalkan pemeberian pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya
Edukasi :
 Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik /
olahraga secara rutin
 Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok,
aktivitas bermain atau aktivitas lainnya
 Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
 Ajarkan cara mengindentifikasi kebutuhan istirahat ( mis.
Kelelahan , sesak napas saat aktivitas)
 Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis
aktivitas sesuai kemampuan

4 SDKI SLKI SIKI

Defisit Pengetahuan Tingkat Pengetahuan 1. Eedukasi Kesehatan

Definisi : ketiadaan atau Definisi : kecukupan informasi kognitif yang Definisi : mengajarkan mengelola faktor resiko penyakit
kurangnya informasi kognitif berkaitan dengan topik tertentu dan perilaku hidup bersih dan sehat.
yang berkaitan dengan topik
tertentu. Setelah dilakukan tindakan keprawatan Tindakan
diaharapkan pengetahuan dapat terpenuhi dank lien Observasi :
Penyabab : mampu memahami tentang kesehatan dengan  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
1. Keteratasan kognitif kriteria hasil : menerima informasi
2. Gangguan fungsi kognitif 1. Perilaku sesuai enjuran meningkat  Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
3. Kekeliruan mengikuti 2. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan
anjuran 3. Kemampuan menjelaskan pengetahuan sehat.
4. Kurang terpapar tentang suatu topik meningkat Terapeutik :
informasi 4. Kemampuan menggambarkan  Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
5. Kurang minat dalam pengalaman sebelumnya yang sesuai topik  Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
belajar meningkat  Berikan kesempatan untuk bertanya
6. Kurang mampu 5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan Edukasi :
mengingat 6. Pertanyaan tentang masalah yang di hadapi  Jelaskan faktor risiko yang dapat
7. Ketidaktahuan menurun mempengaruhi kesehatan
menemukan sumber 7. Peresepsi yang keliru terhadap masalah  Ajarkan perilaku hidup bersih sehat
informasi menurun  Ajarkan strategi yang dapat digunakan
8. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Gejala dan Tanda Mayor menurun
Subjektif : 9. Perilaku membaik 2. Edukasi Pola Perilaku Kesehatan
1. Menanayakan masalah
yang di haadapi
Definisi : Memberikan infomasi untuk meningkatkan atau
Objektif : mempertahankan perilaku kebersihan diri dan lingkungan
1. Menunjukan perilaku
tidak sesuai anjuran Tindakan
2. Menunjukan persepsi Observasi :
yang keliru terhadap  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
masalah menerima informasi
Gejala dan Tanda Minor  Identifikasi kemampuan menjaga kebersihan diri
Subjektif : - dan lingkungan
 Monitor kemampuan melakukan dan
Objektif : mempertahankan kebersihan diri dan lingkungan
1. Menjalani pemeriksaan Terapeutik :
yang tidak tepat  Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
2. Menunjukan perilaku  Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
berlebihan ( mis. Apatis,  Berikan kesempatan untuk bertanya
bermusuhan, agitas,  Peraktekan bersama keluarga cara menjaga
heteria ) kebersihan diri dan lingkungan
Edukasi :
 Jelaskan masalah yang dapat timbul akibat tidak
menjaga kebersihan diri dan lingkungan
 Ajarkan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan

3. Edukasi Berhenti Merokok

Definisi : Memberikan inbformasi terkait dampak merokok


dan upaya berhenti merokok.

Tindakan :
Observasi :
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
Terapeutik :
 Sediakan materi dan media edukasi
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan keluargan dan pasien untuk bertanya
Edukasi :
 jelaskan gejala fisik penarikan nikotin (mis. Sakit
kepala, pusing, mual, dan insomnia )
 jelaskan gejala berhenti merokok ( mis. Mulut
kering, batuk , tenggorokan gatal )
 jelaskan aspek pisikososial yang mempengaruhi
perilaku merokok
 informasikan produk pengganti nikotin ( mis,
permen karet, semprotan hidung, inhaler )
 ajarkan cara berhenti merokok.
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi


1. Bersihan nafas tidak efektif 1. Memonitor status respirasi S:
2. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan  pasien mengatakan sesak sedikit berkuang
ventilasi  pasien mengatakan sudah bisa
3. Melakukan fisioterapi dada bila perlu mengeluarkan secret
4. Mengeluarkan sekret dengan batuk atau suction O:
5. Mengauskultasi suara nafas, catat jika perlu  pasien tampak batuk
adanya suara tambahan  pasien tampak duduk denagn posisi semi
6. Mengatur intake cairan untuk mengoptimalkan fowler
keseimbangan  pasien terpasang O2 2 ltr
7. Memberikan bronkodilator bila perlu  auskultasi bunyi nafas ronkhi
8. Ajarkan batuk efektif A:
 masalah Ketidakefektifan bersihan jalan
nafas belum teratasi
P:
 intervensi dilanjutkan

2. Defisit nutrisi Nutrition Managemen S:


1. Mengkaji adanya alergi makanan  Pasien mengatakan selama sakit nafsu
2. Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk makan berkurang
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang  Pasien mengatakan badan terasa letih
dibutuhkan pasien dan lemah
3. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake  Keluarga pasien mengatakan parsi
Fe yang diberikan tidak habis
4. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan protein O:
dan vitamin C
51

5. Menyakinkan diet yang dimakan  Pasien tampak letih


mengandung tinggi serat untuk mencegah  Pasien tamoak berbaring ditempat tidur
konstipasi  Berat badan pasien turun
6. Memberikan makanan yang
terpilih(sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi A:
7. Mengajarkan pasien bagaimana membuat  Masalah Ketidakseimbangan nutrisi
catatan makanan harian kurang dari kebutuhan tubuh tertasi sebagian
8. Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori P:
9. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Intervensi dilanjutkan
10. Mengkaji kemampuan pasien untuk
mendapat nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam batas normal
2. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa
dilakukan
3. Memonitor interaksi anak dan orang tua saat
makan
4. Memonitor lingkungan saat makan
5. Menjadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
selama jam makan
6. Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
7. Memonitor turgor kulit
8. Memonitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
patah
9. Memonitor mual dan muntah
10. Memonitor kadar Hb, dan kadar Ht
11. Memonitor pertumbuhan dan perkembangan
12. Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
13. Memonitor kalori dan intake nutrisi
14. Mencatat adanya edema
15. Mencatat warna lidah jika berwarna magenta

3. Gangguan pola tidur Sleep Enhancement S:


1. Memonitor jam tidur pasien sehari-hari  Keluarga pasien pasien selama sakit
2. Memonitor waktu makan atau minum dngan waktu tidur kurang
tidur  Pasien megatakan susuh tidur karena batuk
3. Memonitor kebutuhan tidur pasien setiap hari dan O:
jamnya  Pasien tampak letih karna kurang tidur
4. Memonitor efek – efek medikasi terhadap pola  Pasien tampak susah tidur
tidur A:
5. Menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat  masalah Gangguan Pola Tidur
6. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman sebagian terastasi
7. Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga P:
8. Memfasilitasi pasien untuk Intervensi dilanjutkan
mempertahankan aktivitas sebelum tidur
9. Mengkolaborasi pemberiaan obat tidur

4. Defisit pengetahuan 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara S:


penularan dan pencegahan penyakit TB paru.  Keluarga pasien mengatakan takut
2. Memberikan leaflef tentang TB Paru. kalau anggota keluarga yang lain tertular
3. Mendiskusikan dengan keluarga dengan  Pasien khawatir denagn penyakit yang
menggunakan leaflet tentang proses dia deita
penularan penyakit TB. O:
4. Mendiskusikan dengan keluarga tentang  Keluarga pasien mengerti dengan apa yang
cara pencegahan penyakit TB. dijelaskan tentang penyakit dan apa
akibatnya
5. Memotivasi keluarga untuk menjelaskan pada keluarga yang lain
kembali tentang proses penularan dan cara  Keluarga tampak memahami
pencegahannya. A:
6. Memberikan pujian kepada keluarga atas  masalah Resiko terjadinya penularan
kemampuannya menjelaskan kembali teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai