Disusun oleh:
------
A. DATA DASAR
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Pasien
Nama Tn.
: P
Umur 53 Tahun
:
Jenis Kelamin Laki-laki
:
Status Perkawinan Menikah
:
Agama Islam
:
Suku Jawa
:
Pendidikan SMA
:
Alamat
:
Tanggal Pengkajian 3 Oktober 2022
:
Diagnosa Medis Hipertensi
:
Keluarga terdekat yang bisa
dihubungi
Nama Ny.S
:
Umur 49 Tahun
:
Pendidikan SMA
:
Hubungan dengan klien Istri
:
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Masuk RS (UGD/Poliklinik):
Klien datang ke UGD Puskesmas pada tanggal 2 Oktober 2022 diantar
oleh istrinya dengan keluhan pusing, sakit kepala, keluar darah dari hidung
secara tiba-tiba. Klien mengatakan sakit kepala dirasakan secara tiba-tiba
di bagian tengkuk dengan skala nyeri 5 (0-10), nyeri terasa seperti dipukul-
pukul dan klien mengatakan pola tidur dan aktivitasnya terganggu akibat
nyeri tersebut. Saat dilakukan pengkajian wajah klien tampak memerah
dan klien tampak tegang. TD : 190/120 mmHg, RR : 24 x/mnt, N : 85
x/mnt, S : 37,5°C
b. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian/Riwayat Penyakit Sekarang:
1) Keluhan utama saat pengkajian :
Klien mengatakan pusing dan sakit kepala
2) Keluhan penyerta
Klien mengatakan hanya pusing dan sakit kepala
c. Riwayat Kesehatan Lalu:
Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sebelumnya dan pernah
dirawat di RS dengan riwayat penyakit yang sama.
g. Lingkungan
keluarga mengatakan didalam rumah klien bersih akan tetapi dilingkungan sekitar
rumah terdapat pabrik singkong dan polusi dari pabrik.
Saat sakit
Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan selera makan baik. Klien
menga takan selalu menghabiskan makanan yang di sediakan puskesmas,
klien mendapat diit rendah garam, klien mengatakan sebelum sakit klien
selalu berdoa. Klien mengatakan minum air putih kurang lebih 1.500 ml.
klien terpasang infus dengan RL dengan jumlah 20 tts/menit
Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit juga tidak ada kesulitan dalam buang air
kecil, buang air kecil sekitar 1.500 cc dalam sehari, warna pekat
2) Eliminasi BAB
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam buang air besar, klien
mengatakan buang air besar 2x dalam sehari
Saat sakit
Klien mengatakan selama masuk Puskesmas baru 3x buang air besar, klien
mengatakan tidak ada kesulitan dalam buang air besar.
Saat Sakit
klien mengatakan mandi tetap 2x/hari.
Saat sakit
Klien mengatakan saat masuk Rs tidur klien tidak nyenyak ketika tidur
jam 21:00 dan terbangun jam 03:00 malam, klien terbangun karena seperti
merasa nyeri dibagian dada, jika sudah terbangun untuk tidur lagi.
Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit klien tidak ada kesulitan pada pergerakkan
tubuh, duduk dan berbaring diatas tempat tidur.
d) Auskultasi
Auskultasi bunyi jantung 1 (Lup) pada inter costa 4-5 mid clvikula
sinstra, bunyi jantung II (dup) aorta dan pulmonal pada inter costa 2-3
dextra dan ICS 2-3 steral sinistra. Tidak terdengar bunyi jantung
tambahan.
Hematologi
Limfosit
5. PENATALAKSANAAN
Tuliskan penatalaksanaa medis & keperawatan yang klien peroleh selama proses
perawatan dengan menyertakan waktu:
a. Penatalaksanaan Medis (Therapi obat, Operatif dan lain-lain)
B. ANALISA DATA
NO DATA (S) MASALAH (P) ETIOLOGI (E)
1. DS :
DO :
2. DS :
DO :
3. DS :
DO :
1.
2.
3.
D. RENCANA KEPERAWATAN
Definisi : ketidakmampuan Definisi: kemampuan membersihkan sekret atau Definisi : mengidentfikasi dan mengelola kepatenan jalan nafas
membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mepertahankan jalan
obstruksi jalan nafas untuk nafas paten Tindakan :
mempertahankan jalan nafas Observasi :
tetap paten. Setelah dilakukan tindakan keprawatan diharapkan - Monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman, usaha napas )
masalah pada jalan nafas dapat teratasi dengan - Monitor bunyi nafas tambahan ( mis, gurgling, mengi,
Penyebab: kriteria hasil: wheezing, ronkhi kering )
fisiologis 1. Jalan nafas paten - Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma )
1. Spasme jalan nafas 2. Sekret berkurang Teraupeutik :
2. Benda asing dalam jalan 3. Frekuensi nafas dalam batas normal - Pertahankan kapatenan jalan napas dengan head-tilt dan
nafas 4. Kilen mampu melakuan Batuk chin- lift ( jaw-thrust jika curiga trauma
3. Sekresi yang tertahan efektif dengan benar Servikal )
4. Proses infeksi - Posisikan semi-fowler atau fowler
5. Respon alergi - Berikan minum hangat
Situasional - Lakukan fisiotrapi dada, jika perlu
1. Merokok aktif - Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
2. Merokok pasif - Berikan oksigen , jika perlu
3. Terpajan polutan Edukasi :
Gejala tanda mayor - Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,jika tidak
Subjektif :- kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Obektif : Kolaborasi :
1. Batuk tidak efektif - Kolaborasi pemberian bronkodilator,
2. Tidak mampu batuk ekspetoran,mukolitik, jika perlu
3. Sputum berlebih
4. Mengi,wheezing 2. Latihan Batuk Efektif
dan/atau ronkhi kering
5. Mekonium di jalan Definisi : melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk
nafas ( pada neonatus ) efektif secara efetif untuk membersihkan laring, trakeadan
Gejala tanda minor brounklolus dari sekret atau benda asing di jalan nafas.
Subjektif :
1. Dispnea Tindakan :
2. Sulit bicara Observasi
3. Ortopnea - Identifikasi kemampuan batuk
Objektif : - Monitor adanya retensi sputum
1. Gelisah - Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
2. Sianosis - Monitor input dan output cairan (mis. Jumlah dan
3. Bunyi nafas menurun karakteristik)
4. Frekuensi nafas berubah Terapeutik
5. Pola nafas berubah - Atur posisi semi fowler atau fowler
- Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
- Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik
,ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu ( dibulatkan) 8 detik.
- Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas
dalam yang ke-3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran,
jika perlu
3. Pemantauan Respirasi
Definisi : mengupulkan dan menganalisis data untuk
memastikan kepatenan jalan nafas dan ke efektifan pertukaran
gas.
Tindakan :
Observasi :
- Monitor frekuensi,irama, kedalaman dan upaya nafas
- Monitor pola napas seperti ( seperti bradipnea
taipnea,hiperventilasi)
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan nafas
- Palpasi kesmetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik :
- Atur interval pemantauan resprasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Eduasi :
- Jelaskan tujuan dan perusedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan , jika perlu
Definisi : Asupan nutrisi tidak Definisi : keadekuatan asupan nutrisi untuk Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi
cukup untuk memenuhi memenuhi kebutuhan metabolisme. yang seimbang
kebutuhan dari metabolisme
Setelah dilakukan tindakan keprawatan nutrisi Tindakan
Penyebab : dapat terpenuhi dengan kreteria hasil. Observasi :
1. Ketidakmampuan 1. Kekuatan otot mengunyah meningkat Identifikasi stataus nutrisi
menelan makanan 2. Kekuatan otot menelan meningkat Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
2. Ketidakmapuan 3. Serum albumin meningkat Identifikasi makanan yang disukai
mencerna makanan 4. Verbalisasi keinganan untuk meningkatkan Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis cairan
3. Ketidakmampuan nutrisi Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
mengabsorbsi nutrien 5. Pengetahuan untuk memilih makanan yang
4. Peningkatan kebutuhan Monitor asupan makan makanan
sehat meningkat
metabolisme Monitor berat bedan
6. Pengetahun untuk memilih minuman
5. Faktor ekonomi yang baik meningkat Monitor hasil pemeriksaan laboraturium
6. Faktor pisikologis 7. Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi Trapeutik :
yang tepat Lakukan oral hygiene seblum makan , jika perlu
Gejala dan tanda mayor : 8. Penyiapan dan penyimpanan makanan Fasilitasi menentukan pedoman diet, (mis.piramida
Subjektif : - meningkat makanan )
9. Sikap terhadap makanan/minuman Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Objektif : Berat badan menurun sesuai dengan tujuan kesehatan meningkat Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
minimal 10% dibawah rentang 10. Perasaan cepat kenyang menurun Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
ideal 11. Nyeri abdomen menurun Berikan siplemen makanan ,jika perlu
12. Rambut rontok menurun Hentikan pemberian makanan melalui selang
Gejala dan tanda minor : 13. Diare menurun nasogastrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Subjektif : 14. Berat badan membaik Edukasi :
1. Cepat kenyang setelah 15. Indek masa tubuh (IMT) membaik Anjurkan posisi duduk, jika mampu
makan 16. Frekuensi makan membaik Ajarkan diet yang di programkan
2. Kram/nyeri abdomen 17. Bising usus membaik Kolaborasi :
3. Nafsu makan menurun 18. Tebal lipatan kulit trisep membaik Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan ( mis.
19. Membrane mukosa membaik Pereda nyeri, antiemetic), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang di butuhkan.
2. Peromosi Berat Badan
Tindakan
Observasi :
Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
Monitor adanya mual dan muntah
Monitor jumlah kalori yang dikonsumsinya sehari-hari
Monitor berat badan
Monitor albumin,limfosit, dan elektrolit serum
Terapeutik :
Berika perawatan mulut sebelum pemberian
makan,jika perlu
Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien ( mis.
Makanan dengan tekstur halus,makanan yang dibelender,
makanan yang cair diberikan melalaui NGT atau
gastrostomy, total parenteral nutrition sesuai indikasi)
Hidangkan makanan secara menarik
Berikan suplemen, jika perlu
Berikan pujian pada pasien /keluaraga untung
peningkatan yang capai
Edukasi :
jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun
tetap terjangkau
jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
Definisi : Gangguan kualitas Definisi : Kedekuatan kualitas dan Definisi : Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur
kuantitas waktu tidur akibat kuantitas
faktor eksternal Tindakan
Setelah dilakukan tindakan keprawatan diharapkan Observasi :
Penyebab kualitas tidur pasien kembali normal dengak Identifikasi pola aktivitas dan tidur
1. Hambatan lingkungan ( kereteria hasil sebagai berikut : Identifikasi faktor pengganggu tidur ( fisik dan /
mis, kelembapan 1. Keluhan sulit tidur menurun / hilang atau pisikologi)
lingkungan sekitar, suhu 2. Keluhan sering terjaga menurun/hilang Identifikasi makanan dan minuman yang
lingkungan , 3. Keluhan tidur tidak puas tidur mengganggu tidur ( mis. Kopi, the, alcohol. Makan
pencahayaan , menurun/hilang mendekti waktu
kebisingan ,bau tidak 4. Keluhan pola tidur berubah menurun/hilang tidur, minum banyak air sbelum tidur )
sedap, jadwal 5. Keluhan istirahat tidak cukup Identifikasi obat tifur yang dikonsumsi
2. Kurang kontrol tidur menurun/hilang Terapeutik :
3. Kurang privasi 6. Kemampuan beraktivitas meningkat Modifikasi lingkungan ( mis.
4. Restraint fisik Pencahayaaan,kebisingan, sushu,matras, dan tempat tidur
5. Ketiadaan teman tidur )
6. Tidak familiar dengan Batasi waktu tidur siang jika perlu
peralatan tidur Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
Tetapkan jadwal tidur rutin
Gejala dan tanda mayor Lakukan perosedur untuk meningkatan kenyamanan (
Subjektif : mkis. pijat, pengaturan posisi, terapi akupresur )
1. Mengeluh sulit tidur Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/ atau
2. Mengeluh sering tinjakan untuk menunjang siklur tidur terjaga
terjaga Edukasi :
3. Mengeluh tidak puas Jelaskan tidur cukup selama sakit
tidur
Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
4. Mengeluh pola tidur
Anjurkan menghindari makanan/minuman
berubah
yang mengganggu tidur
5. Mengeluh istirahat
Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak
tidak cukup Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi
Objektif :- terhadap gangguan pola tidur ( mis. Pisikologis, gaya
hidup, sering
Gejala dan tanda minor berubah shift bekerja )
Subjektif : Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
1. Mengeluh kemampuan nonfarmokologi lainnya
beraktifitas menurun
Objektif : - 2. Edukasi Aktivitas /Istirahat
Definisi :
Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat
Tindakan :
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik :
Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas
dan istirahat
Jadwalkan pemeberian pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya
Edukasi :
Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik /
olahraga secara rutin
Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok,
aktivitas bermain atau aktivitas lainnya
Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
Ajarkan cara mengindentifikasi kebutuhan istirahat ( mis.
Kelelahan , sesak napas saat aktivitas)
Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis
aktivitas sesuai kemampuan
Definisi : ketiadaan atau Definisi : kecukupan informasi kognitif yang Definisi : mengajarkan mengelola faktor resiko penyakit
kurangnya informasi kognitif berkaitan dengan topik tertentu dan perilaku hidup bersih dan sehat.
yang berkaitan dengan topik
tertentu. Setelah dilakukan tindakan keprawatan Tindakan
diaharapkan pengetahuan dapat terpenuhi dank lien Observasi :
Penyabab : mampu memahami tentang kesehatan dengan Identifikasi kesiapan dan kemampuan
1. Keteratasan kognitif kriteria hasil : menerima informasi
2. Gangguan fungsi kognitif 1. Perilaku sesuai enjuran meningkat Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
3. Kekeliruan mengikuti 2. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan
anjuran 3. Kemampuan menjelaskan pengetahuan sehat.
4. Kurang terpapar tentang suatu topik meningkat Terapeutik :
informasi 4. Kemampuan menggambarkan Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
5. Kurang minat dalam pengalaman sebelumnya yang sesuai topik Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
belajar meningkat Berikan kesempatan untuk bertanya
6. Kurang mampu 5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan Edukasi :
mengingat 6. Pertanyaan tentang masalah yang di hadapi Jelaskan faktor risiko yang dapat
7. Ketidaktahuan menurun mempengaruhi kesehatan
menemukan sumber 7. Peresepsi yang keliru terhadap masalah Ajarkan perilaku hidup bersih sehat
informasi menurun Ajarkan strategi yang dapat digunakan
8. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Gejala dan Tanda Mayor menurun
Subjektif : 9. Perilaku membaik 2. Edukasi Pola Perilaku Kesehatan
1. Menanayakan masalah
yang di haadapi
Definisi : Memberikan infomasi untuk meningkatkan atau
Objektif : mempertahankan perilaku kebersihan diri dan lingkungan
1. Menunjukan perilaku
tidak sesuai anjuran Tindakan
2. Menunjukan persepsi Observasi :
yang keliru terhadap Identifikasi kesiapan dan kemampuan
masalah menerima informasi
Gejala dan Tanda Minor Identifikasi kemampuan menjaga kebersihan diri
Subjektif : - dan lingkungan
Monitor kemampuan melakukan dan
Objektif : mempertahankan kebersihan diri dan lingkungan
1. Menjalani pemeriksaan Terapeutik :
yang tidak tepat Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
2. Menunjukan perilaku Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
berlebihan ( mis. Apatis, Berikan kesempatan untuk bertanya
bermusuhan, agitas, Peraktekan bersama keluarga cara menjaga
heteria ) kebersihan diri dan lingkungan
Edukasi :
Jelaskan masalah yang dapat timbul akibat tidak
menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Ajarkan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Tindakan :
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
Terapeutik :
Sediakan materi dan media edukasi
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan keluargan dan pasien untuk bertanya
Edukasi :
jelaskan gejala fisik penarikan nikotin (mis. Sakit
kepala, pusing, mual, dan insomnia )
jelaskan gejala berhenti merokok ( mis. Mulut
kering, batuk , tenggorokan gatal )
jelaskan aspek pisikososial yang mempengaruhi
perilaku merokok
informasikan produk pengganti nikotin ( mis,
permen karet, semprotan hidung, inhaler )
ajarkan cara berhenti merokok.
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam batas normal
2. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa
dilakukan
3. Memonitor interaksi anak dan orang tua saat
makan
4. Memonitor lingkungan saat makan
5. Menjadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
selama jam makan
6. Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
7. Memonitor turgor kulit
8. Memonitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
patah
9. Memonitor mual dan muntah
10. Memonitor kadar Hb, dan kadar Ht
11. Memonitor pertumbuhan dan perkembangan
12. Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
13. Memonitor kalori dan intake nutrisi
14. Mencatat adanya edema
15. Mencatat warna lidah jika berwarna magenta