PROPOSAL
Oleh
RAHMAD HIDAYAT
NIM. 2020206203422P
Proposal
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Program Studi Sarjana Keperawatan
Oleh
RAHMAD HIDAYAT
NIM. 2020206203422P
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal
Telah diperiksa dan disetujui di hadapan TIM penguji
2022.
NPM : 2020206203422P
MENYETUJUI
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan
Karunia-Nya, sehingga penyusunan Proposal yang berjudul “Hubungan status
imunisasi dengan status gizi balita di Puskesmas Seputih Banyak Lampung
Tengah Tahun 2022”, dapat saya selesaikan. Dalam penyusunan proposal ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
Proposal ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan. Akhirnya penulis berharap semoga
Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Pringsewu, Mei 2022
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN JUDUL DENGAN PENGESAHAN................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 6
D. Ruang Lingkup................................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR SKEMA
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengetahuan dan praktik pengasuhan anak dan pemberian makan anak yang
tidak memadai juga turut menyebabkan tingginya angka gizi buruk (UNICEF,
2019).
permasalah gizi kurang (UNICEF, 2019). Gizi kurang pada balita di Indonesia
juga menunjukan angka yang cukup tinggi, hasil Riset Kesehatan Dasar
pada tahun 2013 sebesar 17,7% pada Tahun 2018, sedangkan prevelensi gizi
kurang di Provinsi Lampung adalah sebesar 13,8% pada tahun 2013 dan
1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2
Status gizi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses
tumbuh kembanga anak. Gizi kurang pada balita akan membawa dampak
menghambat prestasi belajar. Gizi kurang pada Balita juga dapat berdampak
sehat balita, serta dampak yang lebih serius adalah timbulnya kecacatan,
tubuh dan risiko tinggi terjadinya penyakit degeneratif dan kecacatan diusia
senja, serta produktivitas ekonomi rendah yang disebabkan oleh kualitas kerja
Status gizi balita memiliki peranan yang penting dalam proses tumbuh
kembang pada anak terutama pada masa balita. Status gizi balita dapat
dipengaruhi beberapa faktor yang terdiri dari faktor primer dan faktor
gizi dan gangguan ekskresi (Almatsier, 2010 dalam Kemenkes RI, 2017).
Faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya gizi kurang pada balita
(kesakitan) dan mortalitas (kematian) pada anak. Imunisasi yang lengkap akan
anak lebih sehat, dengan tubuh/status sehat asupan makanan dapat masuk
dengan baik, nutrisipun terserap dengan baik. Nutrisi yang terserap oleh tubuh
yang baik. Sebaliknya bayi dengan imunisasi tidak lengkap akan lebih mudah
Sari, 2021).
masalah gizi baru. Imunisasi merupakan cara yang efektif sebagai pencegahan
(PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak masih bayi hingga
remaja tetapi juga kepada dewasa. Cara kerja imunisasi dengan memberikan
antigen bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jamil & Subiyatin (2020) yang
dengan status gizi balita dengan p-value 0.004. Penelitian Rahyana dan
dan riwayat penyakit terhadap pertumbuhan anak usia 24-36 Bulan. Hasil
Penelitian Lupiana, Ilyas dan Oktiani (2018) yang meneliti Hubungan status
imunisasi, pendidikan ibu, sikap ibu dan pendapatan keluarga dengan status
signifikan antara kelengkapan imunisasi dasar dengan status gizi balita dengan
p-value 0.038. Penelitian lain dilakukan oleh Hanifah dan Sari (2020) yang
terhadap status gizi Balita. Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan
yang signifikan antara kelengkapan imunisasi dasar dengan status gizi balita
bahwa jumlah balita dengan status gizi kurang pada 2019 adalah sebanyak 35
balita, sedangkan pada tahun 2020 jumlah balita dengan gizi kurang sebanyak
yang mengalami gizi kurang diketahui bahwa 2 dari 8 balita yang mengalami
resiko yang mempengaruhi status gizi balita penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan status imunisasi dengan status gizi balita
B. Rumusan Masalah
Status gizi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses
sehat balita, serta dampak yang lebih serius adalah timbulnya kecacatan.
Faktor penting yang dapat mempengaruhi terjadinya gizi kurang pada balita
adalah status imuniasi. Imunisasi yang tidak lengkap akan menyebabkan anak
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2022.
D. Ruang Lingkup
masalah yaitu Status imunisasi dan status gizi balita. Penelitian ini akan
Lampung Tengah.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
tua balita tentang manfaat pemberian imunisasi terhadap balita serta faktor
dapat mempengaruhi status gizi balita. Penelitian ini juga diharapkan dapat
Penelitian ini dapat menjadi referensi serta bahan kajian dalam ilmu
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Penilaian status gizi pada dasarnya menurut Supariasa (2016), dapat dibagi
8
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
9
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu:
gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
yang dikonsumsi.
Status gizi balita dinilai menurut 3 indeks, yaitu Berat Badan Menurut
Umur (BB/U), Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U), Berat Badan Menurut
a. BB/U adalah berat badan anak yang dicapai pada umur tertentu.
b. TB/U adalah tinggi badan anak yang dicapai pada umur tertentu.
yang dicapai.
Tabel 2.1
Klasifikasi Berat Badan
Tabel 2.2
Standar Berat badan menurut umur (BB/U) anak laki-laki 0-36 bulan.
Tabel 2.3
Standar Berat badan menurut umur (BB/U) anak perempuan 0-36 bulan
berikut :
(dua) tahun berpengaruh terhadap status gizi balita. Balita dengan ASI
b. Pemberian MP-ASI
dimulai ketika ASI saja sangat kurang dalam pemenuhan gizi anak,
Salah satu masalah pertumbuhan anak adalah adanya infeksi pada ibu
d. Status Imunisasi
Imunisasi adalah satu dari upaya kesehatan yang paling eksekutif dan
imunisasi pada anak adalah hal yang sangat penting, karena dapat
nafsu makan anak menjadi rendah, dan gangguan dalam absorpsi zat
zat gizi baik makro maupun mikro sangat tinggi pada 2 tahun pertama
e. Pendidikan Ibu
2018).
f. Sikap Ibu
g. Pendapatan Keluarga
B. Status Imuniasi
1. Pengertian
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
2. Manfaat Imuniasi
Dengan Imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak
masih bayi hingga remaja tetapi juga kepada dewasa. Cara kerja imunisasi
3. Hambatan Imunisasi
lengkap yaitu karena takut anaknya demam, sering sakit, keluarga tidak
sibuk/ repot.
tindakan atau yang biasa disebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
kejang hal ini menyebabkan orang tua atau masyarakat tidak membawa
Indonesia masih cukup tinggi dapat dilihat dari banyaknya balita yang
(PD3I)
c. Imunisasi Tambahan
6. Imunisasi di Indonesia
1956, pada tahun 1974 dinyatakan bebas dari penyakit cacar (Kemenkes
2017).
a. Imunisasi Rutin
b. Imunisasi Tambahan
meliputi :
1) Backlog fighting
tahun.
2) Crash program
memberikan vaksin polio dan campak kepada setiap bayi dan balita
8. Jadwal Vaksin
a. Vaksin Hepatitis B
b. Vaksin polio
c. Vaksin BCG
d. Vaksin DPT
atau 2, 4, 6 bulan.
e. Vaksin Hib
PCV diberikan pada umur 2, 4, dan 6 bulan dengan booster pada umur
12- 15 bulan. Jika belum diberikan pada umur 7-12 bulan, berikan
PCV 2 kali dengan jarak 1 bulan dan booster setelah 12 bulan dengan
g. Vaksin rotavirus
kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan
h. Vaksin influenza
i. Vaksin MR/MMR
k. Vaksin varisela
l. Vaksin hepatitis A
m. Vaksin tifoid
setiap 3 tahun.
Vaksin HPV diberikan pada anak perempuan umur 9-14 tahun 2 kali
dengan jarak 6-15 bulan (atau pada program BIAS kelas 5 dan 6).
o. Vaksin dengue
C. Penelitian Terkait
value 0.037. Bagi ibu dengan balita diharapakan untuk dapat mengkuti
pendidikan ibu, sikap ibu dan pendapatan keluarga dengan status gizi
makanan dengan harga murah dengan nilai gizi dan kualitas yang baik
terhadap status gizi Balita. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
balita yang datang untuk melakukan imunisasi di PMB Siti Maryam pada
imunisasi dasar dengan status gizi balita dengan p-value 0.040. Bagi Ibu
dan datang sesuai jadwal imunisasi yang telah ditentukan, sehingga dapat
Status Gizi Balita. Populasinya dalam penelitian ini adalah anak usia 6-59
bahwa ada hubungan antara status gizi balita adalah riwayat imunisasi P
pengetahuan gizi yang berkaitan dengan zat-zat gizi, pada ibu hamil dan
anak, makanan pendamping ASI (MPASI), menu seimbang, pola asuh dan
imunisasi dasar dan asi eksklusif dengan status gizi balita di Indonesia
(Analisis Data Riskesdas 2018). Sampel pada penelitian ini adalah balita
gizi balita di Indonesia. dengan p-value 0.005. Bagi tenaga kesehatan perlu
program ini, sehingga anak dapat tumbuh dan kembang dengan optimal
sesuai umur anak untuk menciptakan generasi penerus yang cerdas pada
D. Kerangka Teori
Skema 2.1
Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Status Gizi
Balita
(Sumber : Rayhana & Rizalvi, 2020; Lupiana, Ilyas & Oktiani, 2018).
E. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep dari masalah yang
sebagai berikut:
Independent Dependent
F. Hipotesis
Ha :
Ada hubungan status imunisasi dengan status gizi balita di Puskesmas Seputih
H0 :
Tidak ada hubungan status imunisasi dengan status gizi balita di Puskesmas
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian ini adalah Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang dilakukan
status gizi balita di Puskesmas Seputih Banyak Lampung Tengah Tahun 2022.
B. Variabel penelitian
Variabel merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki atau yang didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
1. Variabel Independen
variabel bebeas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status gizi.
C. Definisi Operasional
sebagai berikut :
Cara
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
Operasional Ukur
VARIABEL INDEPENDEN
1. Status Upaya untuk Lembar Ceklis 0 : Tidak Ordinal
Imunisasi meningkatkan Ceklis dan Lengkap
kekebalan Buku KIA bila
tubuh balita skor<12
terhadap suatu 1 : Lengkap
penyakit bila skor
sebagai 12 .
pencegahan
terjadinya gizi
kurang
VARIABEL DEPENDEN
2. Status Gizi Keadaan yang Timbangan Mengukur 0 : Normal Ordinal
diakibatkan berat bila nilai
oleh badan z score -
keseimbangan 3,0
antara asupan sampai <-
zat gizi dari 2,0 SD
makanan 1 : Tidak
dengan normal
kebutuhan bila nilai
zat gizi yang z score
diperlukan >2,0
untuk sampai 2
metabolisme SD
tubuh (Kemenkes
RI, 2017).
1. Populasi
2. Sampel
a. Besar Sampel
sebagai berikut :
N
n=
1+ N ( d 2 )
Keterangan :
n : Besar sample
N : Besar populasi
d : Tingkat kepercayan yang atau ketepatan yang diinginkan (0,1)
157
n=
2 .57
n = 61.08 dibulatkan menjadi 61 sample
b. Kriteria Sampel
1) Kriteria Inklusi
1-5 Tahun.
2) Kriteria Eksklusi
palsy, autisme.
kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
F. Etika Penelitian
Etika penelitain yaitu hak objek penelitian dan yang lainya harus di lindungi
data.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
6. Asas Kemanfaatan
optimal.
manusia)
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen
responden.
2. Uji Validitas
dalam penelitian ini meliputi kuesioner, lembar ceklis dan timbangan tidak
3. Uji Reliabilitas
dengan konsistensi. Data yang tidak reliable, tidak dapat diproses lebih
H. Pengumpulan Data
mendapatkan data pada penelitian. Jika peneliti tidak mengetahui teknik dari
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang dapat
1. Data Primer
merupakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden
2. Data Sekunder
I. Pengolahan Data
setelah pengumpulan data. Data yang masih mentah perlu diolah sedemikian
yang benar, ada 4 tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui yaitu :
1. Editing
penelitian
2. Coding
kode 0 bila imunisasi tidak lengkap dan kode 1 status imunisasi tidak
lengkap, sedangkan pada variabel status gizi kode 0 bila status gizi
3. Processing
Setelah semua isian instrumen terisi dengan benar dan juga telah melewati
pengkodingan serta pemberian skor terhadap item yang perlu diberi skor,
4. Cleaning
data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan
J. Analisa Data
(Sugiyono, 2017).
1. Analisis Univariat
responden berdasarkan usia, jenis kelamin, status imunisasi dan status gizi
balita.
2. Analisis Bivariat
dilihat dari nilai P value. Berlaku ketentuan bila P value lebih besar dari
0,05 maka Ho diterima dan apabila P value lebih kecil atau sama dengan
Tahun 2022.
K. Jalannya penelitian
1. Langkah persiapan
Universitas Muhamadiyah.
2. Langkah pelaksanaan
tujuan penelitian.
pengisian.
IDAI. 2020. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 tahun Rekomendasi Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2020. Jakarta : Ikatan Anak
Indonesia.
Kemenkes RI. 2014. Pusat Data Informasi. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. 2017. Bahan Ajar Gizi. Penilian Status Gizi. Jakarta : Kemenkes
RI.
Kemenkes RI. 2018. Standar Antopometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta :
Direktiorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat
Bina Gizi.
Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta : Kemenkes
RI.
1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2
Rahim, F. K. (2014). Faktor Risiko Underweight Balita Umur 7-59 Bulan. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. Kemas 9 (2) (2014) 115-121.
Rayhana & Rizalvi, U. 2020. Hubungan Pemberian ASI, MP-ASI, Imunisasi dan
Riwayat Penyakit terhadap Pertumbuhan Anak Usia 24-36 Bulan.
Muhammadiyah Journal of Midewifery. Vol. 1 No. 1 Tahun 2020.
Supariasa, I. D., Bakri, B., & Fajar, I. 2016. Penilaian Status Gizi. Jakarta :
Penerbit. Buku Kedokteran EGC.
UNICEF. 2019. Status Anak Dunia 2019. Anak, Pangan Dan Gizi.
1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2
NPM : 2020206203422P
dengan judul “Hubungan status imunisasi dengan status gizi balita di Puskesmas
Seputih Banyak Lampung Tengah Tahun 2022.”. Penelitian ini dilakukan untuk
terutama orang tua tentang manfaat pemberian vaksin terhadap status gizi dan
proses kembang.
Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan
peneliti.
LEMBAR PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk ikut
Nama :
Usia :
Alamat :
memahami tujuan dan manfaat yang akan dilakukan. Saya yakin bahwa peneliti
akan menghargai menjunjung tinggi hak-hak saya. Saya mengerti partisipasi saya
kesehatan dan mencegah terjdinya gizi kurang pada balita. Maka dengan ini, saya
Dengan ini, maka saya menyatakan untuk bersedia berpartisipasi secara aktif
.........................................
LEMBAR KUISIONER
HUBUNGAN STATUS IMUNISASI TERHADAP STATUS GIZI BALITA
DI PUSKESMAS SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2022
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda cekis (√) pada jawaban yang sesuai dengan jawaban anda
A. Karakteristik Ibu
1. Kode Responden : (Diisi oleh peneliti)
2. Usia : . . . . . . .Tahun
3. Pendidikan : SD SMP SMA
PT
4. Status Pekerjaan : Bekerja Tidak Bekerja
B. Karakteristik Balita
1. Usia Balita : . . . . . . .Tahun
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Berat Badan Bayi : . . . . . . .Kg (Diisi oleh peneliti)
4. Tinggi Badan Bayi : . . . . . . .Cm (Diisi oleh peneliti)
Jawaban
No Jenis Vaksin
Ya Tidak
1 BCG
2 Polio 1
3 Polio 2
4 Polio 3
5 Polio 4
6 DPT 1
7 DPT 2
8 DPT 3
9 Campak
10 Hepatitis B1
11 Hepatitis B2
12 Hepatitis B3
Tanggal
No Perbaikan Hasil Konsultasi Paraf
Bimbingan
1 4-4-2022 Judul - Konsultasi penulisan Judul
2 5-4-2022 Judul - Acc Judul
3 10-4-2022 BAB I - Perbanyak referensi jurnal
4 12-4-2022 - Perhatikan penulisan dan
sesuaikan panduan penulisan.
5 17-4-2022 Cover - Perbaiki penulisan Judul,
sesuaikan dengan panduan
- Perbaiki penulisan huruh Kapital
pada kata pengantar
- Tambahkan pembimbing II pada
Kata pengantar
- Tambahkan daftar pustaka dan
lampiran-lampiran pada Daftar
Isi
- Tambahkan surat Izin penelitian
pada daftar Lampiran penelitian
BAB I - Kembangkan pembahasan Latar
Belakang
- Tambahkan elaborasi penelitian
- Perbaiki penulisan manfaat
penelitian
BAB II - Tambahkan penelitian terkait
BAB III - Perbaiki uji validitas dan
reliabilitas penelitian
- Sampaikan secara
konsep/definisi pengumpulan
data
- Tambahkan definisi analisa data
Tanggal
No Perbaikan Hasil Konsultasi Paraf
Bimbingan
1 28-3-2022 Judul - Konsultasi Judul
2 29-3-2022 Judul - Acc Judul
- Lanjutkan Kosnultasi Proposal
3 1-04-2022 Cover - Tambahkan penguji I dan penguji
II pada lembar Pengesahan
- Perbaiki Ketua Prodi Fakultas
kesehatan Univesitas
Muhammadiyah Pringsewu
BAB I - Perbaiki penulisan dan
penggunaan kata “&” dalam
kalimat, gunakan kata “dan”
- Perbaiki ruang lingku penelitian
4 15-4-2022 Judul - Perbaiki Tahun pada Cover Judul
- Tambahkan pembimbing 2 pada
Kata pengantar
BAB III - Perjelas pengukuran variabel
kelengkapan imunisasi