Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN OTHER AUTOIMMUNE


HEMOLYTIC ANAEMIAS DI RUANG GERIATRI DASAR RUMAH SAKIT
UMUM PUSAT Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Stase Keterampilan Dasar Profesi (KDP)

Dosen Pembimbing: Madya Sulisno, S.Kep., M.Kes

Pembimbing Klinik : Ns. Emilna Prabanurwin, S.Kep

Disusun Oleh:
Firda Fadhila
NIM. 22020122210040

PROGRAM STUDI PROFESI NERS 40


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG, 2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S

Tanggal masuk : 31 Agustus 2022


Tanggal pengkajian : 31 Agustus 2022
No. RM : C953***

1. PENGKAJIAN UMUM
A. Biodata klien
1. Nama : Ny. S
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Tanggal lahir/Usia : 26 September 1961/ 60 tahun
4. Status perkawinan : Menikah
5. Agama : Islam
6. Suku bangsa : WNI
7. Pendidikan : Tamat SD
8. Bahasa yang digunakan : Indonesia dan Jawa
9. Alamat : Karangayu, Semarang Barat
10. Diagnosa medis :Other Autoimunr haemolytic anemeis
B. Penanggung jawab
1. Nama : Eko Setyawati
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Usia : 36 tahun
4. Alamat : Karangayu, Semarang Barat
5. Hubungan dengan pasien : Anak
C. Keluhan Utama
Pasien mengeluh tubuhnya terasa lemas. Pasien merasakan lemasnya
bertambah memberat terutama 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
juga mengeluh pusing serta nafsu makannya turun dan makan hanya
sedikit-sedikit.
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat penyakit sekarang
Ny. S datang ke RSUP dr. Kariadi pada hari Rabu, 31 Agustus 2022,
pukul 10.20 WIB berdasarkan rujukan dari RS Bhayangkara. Ny. S
dirujuk ke RSUP dr. Kariadi karena nilai Hb yang rendah yaitu Hb
saat masuk 4 gr/dl. Pasien mengatakan tubuhnya lemas. Pasien juga
merasakan nafsu makannya menurun disertai pusing.
2. Riwayat penyakit dahulu
Ny. S memiliki riwayat anemia hemolitik 10 tahun yang lalu. Pasien
mengatakan selama 2 tahun pernah mengonsumsi obat Cellcept
namun sudah dihentikan karena dikatakan sudah sembuh.
3. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga Ny. S mengatakan bahwa dalam keluarga tidak memiliki
riwayat penyakit.
E. Riwayat Psikososial
Ny. S tinggal bersama suami dan anaknya. Sehari-hari Ny. S berjualan
makanan di pasar. Hubungan Ny. S dengan anggota keluarga yang lain
baik.
F. Riwayat Spiritual
Pasien mengatakan selama sakit tetap menjalankan ibadah. Pasien juga
mengatakan pasrah dan berharap kepada Allah untuk segera sembuh dan
keluar dari rumah sakit.
G. Pengkajian Pola Fungsional
Pengkajian pola fungsional meliputi 14 kebutuhan dasar manusia
menurut Virginia Henderson
1. Bernafas normal
Ny. S terpasang oksigen nasal kanul yang diberikan sebanyak 3 lpm.
2. Makan minum adekuat
Selama sakit Ny. S mengatakan nafsu makannya menurun. Ny. S
mendapatkan diit dari rumah sakit sebanyak 3 kali dan snack
sebanyak 2 kali. Ny. S mengatakan hanya makan sedikit sedikit
selama dirawat di rumah sakit.
3. Kebutuhan eliminasi
Ny. S BAK dengan menggunakan alat bantu yaitu terpasang kateter
urin. Ny. S BAK sebanyak 5-6 kali dan terakhir BAB pada hari
Minggu, 28 Agustus 2022.
4. Bergerak dan mempertahankan postur
NY. S mengatakan kurang bertenaga. Selama dirumah sakit Ny. S
hanya bergerak di tempat tidur. Ny. S juga kadang miring kanan dan
kiri untuk membuatnya lebih nyaman.
5. Tidur dan istirahat
Ny. S mengatakan selama sakit hanya tidur sedikit dan sering
terbangun. Ny. S sering terbangun semenjak sakit. Sebelum sakit Ny.
S tidur selama 6 – 7 jam setiap harinya.
6. Berpakaian
Ny. S mengganti pakaiannya dibantu oleh anaknya. Ny. S mengganti
pakaian jika dirasa pakaian yang dipakai sudah tidak nyaman kurang
lebih 2 hari sekali Ny. S mengganti pakaiannya.
7. Mempertahankan suhu
Ny. S menggunakan selimut jika tidur di malam hari. Ny. S
mengatakan jika malam terasa dingin sehingga membutuhkan
selimut untuk menghangatkannya.
8. Kebersihan diri
Ny. S membersihkan diri dibantu oleh anaknya. Pasien
membersihkan diri di tempat tidur dengan cara sibin dengan bantuan
anaknya.
9. Menghindari bahaya
Pengaman samping tempat tidur Ny. S selalu ditutup sehingga
mengurangi resiko jatuh pada pasien. Ny. S dapat menghindari
bahaya secara mandiri
10. Berkomunikasi dengan orang lain
Ny. S selama dirawat mengobrol dengan suami dan anaknya. Ny. S
dapat berkomunikasi dengan baik tidak ada gangguan dalam Bahasa
dan kognitif pasien.
11. Mempercayai keimanan dan ketuhanan
Ny. S beragama islam. Kebutuhan beribadah pasien yaitu selalu
berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya. Ny. S selama dirawat
juga tidak meninggalkan ibadahnya.
12. Pekerjaan dan penghargaan
Selama Ny. S dirawat di rumah sakit pasien tidak bekerja dan
melakukan sesuatu. Ny. S fokus untuk kesembuhannya.
13. Hiburan atau rekreasi
Ny. S mengatakan jika merasa bosan akan mengajak mengobrol
anak atau suaminya yang sedang mendampingi Ny. S.
14. Belajar dan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Selama dirawat Ny. S hanya mengikuti perintah dari perawat atau
dokter saja. Ny. S dan keluarga sangat kooperatif dalam menerima
tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatannya.
Ny. S dan keluarga mengatakan dapat menerima penjelasan dari
dokter maupun perawat dengan baik.
H. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Kondisi umum : Tampak lemas dan pucat
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 102/51 mmHg
Nadi : 70x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36.4
SpO2 : 98% (terpasang nasal kanul 3 lpm)
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan sebelum sakit : 56 kg
Berat badan setelah sakit : 53 kg
IMT sekarang : 22,1 kg/m2
Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
- Inspeksi : rambut beruban, distribusi rambut merata, tidak ada
benjolan, tidak ada perdarahan
- Palpasi : tidak ada benjolan tidak ada nyeri tekan
2) Mata
- Inspeksi : konjungtiva anemis, mata simetris, sklera tidak ikterik
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
3) Telinga
- Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada sekret
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
4) Mulut
- Inspeksi : tidak ada lesi, warna pucat, membran mukosa kering
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
5) Leher
- Inspeksi : tidak ada lesi, tidak terdapat gangguan menelan
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
6) Dada
- Inspeksi : pengembangan dada simetris kanan kiri, tidak ada lesi,
frekuensi napas 20x/menit, dan tidak nampak iktus cordis
- Palpasi : pengembangan dada simetris kanan kiri, tidak ada benjolan
- Perkusi : normal
- Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan
7) Abdomen
- Inspeksi : tidak ada scar atau lesi, tidak ada benjolan
- Auskultasi : bising usus 5 kali/menit
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : terdengar bunyi timpani
8) Ekstremitas atas
- Inspeksi : tidak ada lesi, kanan-kiri simetris, tidak ada deformitas,
terpasang infus di tangan kanan, telapak tangan nampak pucat, akral
teraba dingin
- Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada deformitas
9) Ekstremitas bawah
- Inspeksi : tidak ada lesi, kanan-kiri simetris, tidak ada deformitas
- Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada deformitas
I. Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium
- Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal: 31 Agustus 2022
Hematologi
Hb 4 mg/dL
Hematokrit 15%
Leukosit 8,6 103/uL
Trombosit 181 103/uL
Gula darah sewaktu 295 mg/dL
RDW 31,9%
MPV 10,2 fL
Kimia Klinik
Ureum 32 mg/dL
Kreatinin 0,85 mg/dL
Elektrolit
- Natrium 133 mmol/L

- Kalium 4,3 mmol/L

- Chlorida 100 mmol/L

- Hasil Pemeriksaan X Foto Thorax


Klinis : Other autoimune haemolytic anemeis
Pemeriksaan Radiologi (01 September 2022)
Hasil Kesan

1. Cor: Apeks jantung bergeser ke latero caudal Suspek


2. Pulmo: Corakan vaskuler tampak merapat, tak tampak Cardiomegaly
bercak pada kedua lapangan paru (LV), Pulmo tak
3. Tampak penebalan halus kanan kiri, cenderung tampak infiltrat
vaskular
4. Diafragma kanan setinggi costa 8 posterior
5. Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
J. Terapi
Jenis terapi Dosis Rute Indikasi & cara Kontraindikasi Efek samping
kerja
Nacl 0,9% 20 tpm IV Ketidakseim - Riwayat asidosis akibat Pemberian dosis besar
bangan elektrolit penggunaa n natrium klorida dan dapat menyebabkan
retensi cairan seperti hipernatre penumpukan natrium
mia, hipokalemi a, dan gagal dan udem.
jantung
Transfusi PRC 4 kolf IV Kadar hb < 7gr/dL - Defisiensi IgA yang belum Transfusi darah
atau anemia akut pernah mendapat transfusi cenderung menimbulkan
komponen darah (eritrosit, efek samping yang
plasma, trombosit) ringan seperti: sakit
- Defisiensi IgA yang tidak pernah kepala, demam, merasa
mengalami reaksi alergi terhadap gatal-gatal, sedikit susah
komponen darah sebelumnya untuk bernapas, dan kulit
- Belum diketahui mempunyai memerah
antibodi anti-IgA
- Tidak pernah mengalami reaksi
transfusi berat terhadap eritrosit
Metilprednisolon 125 IV Supresi inflamasi - Riwayat hipersensitivitas Mual atau muntah,
e mg/12 dan gangguan terhadap obat ini atau pusing, sakit kepala,
jam alergi, udema komponennya, serta pada pasien perut kembung, sakit
serebral dengan infeksi fungal sistemik. maag atau heartburn,
dihubungkan yeri otot, nafsu makan
dengan keganasan, menurun, sulit tidur,
penyakit rematik, peningkatan kadar gula
darah, mudah terkena
infeksi, siklus haid tidak
teratur, muncul jerawat,
pembengkakan di tangan
atau pergelangan kaki
akibat penumpukan
cairan, gangguan emosi
dan suasana hati, seperti
mudah marah.
Ranitidin 50 IV Tukak lambung - Penderita yang diketahui Takikardi (jarang),
mg/12 dan tukak hipersensitif terhadap ranitidin agitasi, gangguan
jam duodenum, refluks penglihatan, alopesia,
esofagitis, nefritis interstisial
dispepsia episodik
kronis, tukak akibat
AINS, tukak
duodenum karena
H.pylori, sindrom
Zollinger-Ellison,
kondisi lain dimana
pengurangan asam
lambung akan
bermanfaat.
Asam Folat 1 PO Anemia - Kontraindikasi asam folat adalah Reaksi alergi, flushing,
mg/24 megaloblastik, jika terdapat hipersensitivitas malaise, bronkospasme,
jam keracunan terhadap asam folat, ditandai mual, kehilangan nafsu
methanol (off- dengan eritema, ruam, gatal, makan, kembung, sakit
label), dan sebagai kelemahan umum, perut, rasa pahit atau
suplemen selama bronkospasme, dan anafilaksis tidak enak di mulut,
kehamilan kebingungan, kesulitan
berkonsentrasi,
gangguan tidur, depresi
dan dapat merasa
bersemangat atau mudah
tersinggung.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Analisa Data
No. DATA MASALAH ETIOLOGI
1. Data Objektif Perfusi Perifer Penurunan
- Hasil Lab (2 September 2022) : Tidak Efektif konsentrasi
- Hb : 4 mg/dL hemoglobin
- Ny. S tampak lemas, lesu, dan pucat
- Ny. S teraba akral dingin
- Ny. S tampak mukosa kering
Data Subjektif
- Ny. S mengatakan badannya lemas
dan pusing
2. Data Objektif Intoleransi Ketidakseimbangan
- Ny. S tampak lemas dan tampak Aktivitas suplai dan
lemah kebutuhan O2
Data Subjektif
- Ny. S mengatakan tubuhnya merasa
kurang bertenaga
- Ny. S mengatakan untuk memenuhi
kebutuhan dibantu oleh anaknya
3. Data Objektif Resiko Defisit Asupan makan
- Ny. S tampak pucat, lesu, dan lemas Nutrisi tidak adekuat
- Berat badan turun selama sakit (3 kg)
- Bb sebelum sakit : 56 kg
- Bb setelah sakit : 53 kg
Data Subjektif
- Ny. S mengatakan nafsu makannya
turun selama sakit
- Ny. S mengatakan hanya makan
sedikit sedikit
b. Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi
.
1. Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d Penurunan 31 Agustus 2022 -
Konsentrasi Hemoglobin
2. Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan 31 Agustus 2022 -
suplai dan kebutuhan O2
3. Resiko Defisit Nutrisi b.d Asupan Makan 31 Agustus 2022 3 September 2022
Tidak Adekuat
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Tanggal Dx Kep Tujuan Intervensi TTD
1) 01 September 2022 Perfusi Perifer Setelah dilakukan intervensi Perawatan Sirkulasi (L.02079)
Tidak Efektif keperawatan selama 3 hari, Obervasi
diharapkan pasien dapat - Periksa sirkulasi perifer
mengatasi masalah perfusi - Identifikasi faktor risiko penyebab
perifer tidak efektif dengan gangguan sirkulasi
kriteria hasil: Terapeutik
Perfusi Perifer (L.02011) - Lakukan hidrasi
Firda
- Warna kulit pucat Manajemen Hipovolemia (L.04154)
Fadhila
menurun Obervasi
- Tekanan darah sistolik - Monitor intake dan output cairan
membaik Kolaboratif
- Tekanan darah diastolik - Kolaborasi pemberian cairan IV
membaik isotonis (NaCl, RL)
- Kolaborasi pemberian produk
darah
2) 01 September 2022 Intoleransi Setelah dilakukan intervensi Manajemen Energi (L.05178) Firda
Aktivitas keperawatan selama 3 hari,
diharapkan pasien dapat Observasi
mengatasi masalah intoleransi - Identifikasi gangguan fungsi tubuh
aktivitas dengan kriteria hasil: yang menyebabkan kelelahan
Toleransi Aktivitas (L.05047) - Monitor pola dan jam tidur
- Perasaan lemah Terapeutik
menurun - Lakukan latihan rentang gerak pasif
- Warna kulit membaik dan/atau aktif Fadhila
- Sediakan lingkungan yang nyaman
dan rendah stimulus
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
3) 01 September 2022 Resiko Defisit Setelah dilakukan intervensi Manajemen nutrisi (I.03119) Firda
Nutrisi keperawatan selama 3 hari Observasi Fadhila
resiko defisit nutrisi dapat - Identifikasi status nutrisi
berkurang dengan kriteria - Identifikasi makanan yang disukai
hasil sebagai berikut: - Monitor asupan makanan
Status nutrisi (L.03030) Terapeutik
- Porsi makan - Berikan makanan tinggi serat
dihabiskan untuk mencegah konstipasi
- Nafsu makan - Berikan makanan tinggi kalori
meningkat dan tinggi protein
Edukasi
- Anjarkan diet yang di programkan

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Diagnosis
Waktu Tindakan Keperawatan Hasil Paraf
Keperawatan
Hari ke-1
Kamis, 01 September 2022
15.00 1 - Mengkaji ulang kondisi dan keluhan Subjektif: Firda
Fadhila
pasien Ny. S mengatakan tubuhnya masih merasa lemas dan
lesu
Objektif:
Ny. S tampak lemas dan pucat
Analisis:
Ny. S merasa lemas karena Hbnya masih rendah (nilai
Hb: 4 mg/dL)
Plan:
Kaji kondisi Ny. S secara komprehensif
Subjektif:
Ny. S mengatakan tubuhnya terasa lemas dan sedikit
pusing
Objektif:
- Mengobservasi status hidrasi (kelembapan
Bibir Ny. S tampak kering dan terlihat pucat
membran mukosa)
1 Konjungtiva Ny. S tampak anemis Firda
15.10
- Mengidentifikasi penyebab gangguan Fadhila
Analisis:
sirkulasi
Status hidrasi Ny. S kurang baik
Plan:
Kaji kondisi Ny. S secara komprehensif
Monitor cairan isotonis
15.20 1 Memonitor pemberian cairan IV isotonis dan Subjektif: Firda
Fadhila
setelah pemberian produk darah 1 kolf PRC Ny. S mengatakan tubuhnya masih merasa lemah
Objektif:
Ny. S tampak lemah, kesadaran Ny. S composmentis,
terpasang infus dengan tetesan lancar, tidak ada gejala
transfusi
Analisis:
Ny. S merasa lemas karena sakitnya
Plan:
Monitor terapi cairan isotonis dan setelah tranfusi darah
Subjektif:
Ny. S mengatakan masih pusing dan membutuhkan
bantuan anaknya dalam memenuhi kebutuhan sehari
hari
Objektif:
Ny. S hanya makan separuh porsi dari yang diberikan
Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang Ny. S tampak lemah dan terbaring di tempat tidur
2 Firda
15.25
menyebabkan kelelahan Hasil laboratorium nilai Hb : 4 mg/dL Fadhila
Analisis:
Ny. S lemas dan lemah karena sakitnya
Plan:
Menyediakan lingkungan yang nyaman bagi Ny. S
Menganjurkan latihan rentang gerak pasif/aktif
Menganjurkan tirah baring
Subjektif:
Ny. S mengatakan hanya makan sedikit selama sakit
Objektif:
Makanan dari rumah sakit hanya dihabiskan separuh
porsi dari yang diberikan
3 Monitor intake nutrisi pasien Firda
15.30
Analisis: Fadhila
Makanan tidak habis karena nafsu makan Ny. S
menurun
Plan:
Anjurkan makan dan monitor asupan makan Ny. S
16.30 1,2,3 Mengukur TTV pasien Subjektif: Firda
Fadhila
Objektif:
TD: 108/60 mmHg
HR: 65 x/menit
Suhu: 36,2
RR : 20 x/menit
Saturasi O2: 97%
Analisis:
Tanda-tanda vital Ny. S dalam keadaan baik
Plan:
Monitor TTV
Hari ke-2
Jumat, 2 September 2022
Subjektif:
Ny. S mengatakan tubuhnya masih lemas namun sudah
agak membaik
Objektif:
Ny. S tampak lemas Firda
15.00 1 Mengkaji ulang kondisi dan keluhan pasien
Hasil laboratorium nilai Hb : 9,2 mg/dL Fadhila
Analisis:
Ny. S merasa lemas karena sakitnya
Plan:
Kaji kondisi Ny. S secara komprehensif
15.10 2 Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh Subjektif: Firda
yang menyebabkan kelelahan Ny. S mengatakan membutuhkan bantuan anaknya Fadhila
dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya
Objektif:
Hasil laboratorium nilai Hb : 9,2 mg/dL
Ny. S tampak lemah dan terbaring di tempat tidur
Analisis:
Ny. S lemas dan lemah karena sakitnya
Plan:
Menyediakan lingkungan yang nyaman bagi Ny.S
Menganjurkan latihan rentang gerak pasif/aktif
Menganjurkan tirah baring
Subjektif:
Ny. S mengatakan makanan yang diberikan rumah sakit
masih disisakan separuh porsi
Objektif:
Makanan dari rumah sakit tidak dihabiskan hanya Firda
15.15 3 Monitor intake nutrisi pasien
dimakan separuh porsi Fadhila
Analisis:
-
Plan:
Anjurkan makan dan monitor asupan makan Ny.S
15.30 1,2,3 Mengukur TTV pasien Subjektif: Firda
- Fadhila
Objektif:
TD: 114/64 mmHg
HR: 68 x/menit
Suhu: 36,4
RR : 20x/menit
Saturasi O2: 99%
Analisis:
Tanda tanda vital baik
Plan:
Monitor TTV
Subjektif:
-
Objektif:
Ny. S tampak baik, tetesan infus lancar Firda
17.00 1 Mengganti infus pasien
Analisis: Fadhila
-
Plan:
Monitor pemberian cairan infus
Hari ke-3
Sabtu, 3 September 2022
Subjektif:
Ny. S mengatakan lemasnya berkurang
Objektif:
Ny. S tampak baik namun masih lemah Firda
08.30 1 Mengkaji ulang kondisi dan keluhan pasien
Analisis: Fadhila
Ny. S tampak sudah lebih baik dan tidak terlalu pucat
Plan:
Kaji kondisi Ny. S secara komprehensif
08.45 2 Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang Subjektif: Firda
menyebabkan kelelahan Ny. S mengatakan masih membutuhkan bantuan Fadhila
anaknya dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya
Objektif:
Hasil laboratorium nilai Hb : 9,2 mg/dL
Ny. S terbaring di tempat tidur
Analisis:
-

Plan:
Menyediakan lingkungan yang nyaman bagi Ny.S
Menganjurkan latihan rentang gerak pasif/aktif
Menganjurkan tirah baring
Subjektif:
Ny. S mengatakan makanannya habis 1 porsi
Objektif:
Ny. S tidak menyisakan makanannya Firda
09.00 3 Monitor intake nutrisi pasien
Analisis: Fadhila
Nafsu makan Ny. S membaik
Plan:
Monitor asupan makan Ny.S
09.00 1,2,3 Mengukur TTV pasien Subjektif: Firda
Objektif: Fadhila
TD: 116/62 mmHg
HR: 63 x/menit
Suhu: 36,3
RR : 20x/menit
Saturasi O2: 99%
Analisis:
Tanda tanda vital baik
Plan:
Monitor TTV

5. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal Dx Keperawatan Evaluasi TTD
02 September 2022 Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d Penurunan Subjektif:
Konsentrasi Hemoglobin Ny. S mengatakan tubuhnya sudah lebih baik
namun masih lemah
Objektif:
Hasil laboratorium nilai Hb : 9,2 mg/dL
Keadaan Ny. S tampak baik
Firda
Analisis:
Fadhila
Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
Plan:
Intervensi dilanjutkan:
- Monitor keadaan umum pasien
- Terapi pemberian cairan IV isotonis
- Monitor TTV
02 September 2022 Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan Subjektif:
suplai dan kebutuhan O2 Ny. S mengatakan badan terasa lebih baik namun
hanya bisa bergerak di tempat tidur
Objektif:
Ny. S dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
masih membutuhkan bantuan dan belum bisa
mandiri. Makan harus disuapi oleh anaknya dan
terpasang DC untuk membantu eliminasi BAK
Ny. S
Firda
Analisis:
Fadhila
Intoleransi aktivitas belum teratasi
Plan:
Intervensi dilanjutkan:
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
- Menyediakan lingkungan yang nyaman
bagi Ny.S
- Menganjurkan latihan rentang gerak
pasif/aktif
02 September 2022 Resiko Defisit Nutrisi b.d Asupan Makan Tidak Subjektif:
Adekuat Ny. S mengatakan sudah bisa menghabiskan
makanan yang disediakan
Objektif:
Ny. S mengabiskan diit satu porsi dan nafsu
Firda
makan membaik
Fadhila
Analisis:
Resiko defisit nutrisi sudah teratasi
Plan:
Anjurkan Ny. S untuk menghabiskan diit yang
telah dianjurkan

Anda mungkin juga menyukai