Anda di halaman 1dari 13

CASE BASED DISCUSSION (CBD) FENOMENA RUANGAN

PENGARUH AROMATERAPI LEMON BAGI PASIEN POST OP

DI RUANG RAJAWALI 3B

DisusununtukmemenuhitugaspraktikKeterampilan Dasar Profesi

PembimbingAkademik : Ns. Muhammad Rofii, S.Kp., M.Kep

PembimbingKlinik : Ns. Ayu Suryaningtyas, S.Kep

Chandra Setyawan,Ners

Disusun oleh:

Farah Nabila Pramesty (22020122210027)


Nurul Farida (22020122210011)
Amalia Putri Diani (22020122210013)
Nola MonisaIntarwidi (22020122210042)
HindunMaruapey (22020122210008)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XL

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Post operasiadalahfaseketigapembedahan yang dimulaipada


saatpasienpindahdarikamarbedahkeunit pascaoperasi. Pasien post
operasiperlumendapatkanperhatiankhusus dan pemantauankondisiumum yang ketat.
Terdapatbanyakmasalahkeperawatan yang dialamipasien post operasidiantaranyasepertinyeri,
gangguanpolatidur, mual,perdarahan, tirah baring terlalu lama
yangdapatmeningkatkanresikokekakuanotot, gangguansirkulasidarah,
gangguanpernafasan,gangguanperistaltikmaupunberkemihbahkandapatmunyebabkandekubit
usataulukatekan.Masalahkeperawatan yang paling seringdialamipasien post
operasiadalahnyerihebat dan 75%
penderitamempunyaipengalamankurangmenyenangkanakibatpengelolaannyeri yang tidak
adekuat.1Adanyalukaoperasimenyebabkanpasienmerasanyeritersebutdiikutidengangangguanp
olatidur dan perasaancemasuntukmelakukanmobilisasidini.
Fenomena diatas ditemukan pula pada tempat praktik mahasiswasaatini.
Sebagairuangrawatinaponkologi dan post bedah, sebagianbesarklien di ruangrajawali 3B
merupakanpasien post operasi. Tentunyahaltersebutmenjaditantanganbagiperawat
yangmemberikanasuhankeperawatandalammemenuhikebutuhanhidupklien.
Seringdijumpaipasien yang
mengeluhnyeribahkansetelahmendapatkanterapibaikfarmakologimaupunnonfarmakologi.
Nyeri yang dirasakanmenyebabkankliensulitmemulaitidur, mudahterbangun, dan mual. Jika
haltersebuttidakdikeloladengantepat,
makadapatmenyebabkanpenurunankualitashidupklien.Sehinggaseorangperawatperlumempert
imbangkanpemberiantindakan lain untukmembantupermasalahan yang dialamiklien.
Terapikomplementermerupakan salah satujenisterapinonfarmaklogiyang
bisamendukung dan memaksimalkan proses pemulihansertaperbaikankondisiumumklien.
Salah satuterapikomplementer yang bisaditerapkan pada pasien post
operasiadalahtindakanaromatherapi. Banyak penelitian yang telahmembuktikanmanfaat dan
keberhasilanpemberianaromaterapiuntukmenguranginyeri dan
mengatasigangguanpolatidurbagipasien post operasi.
B. Tujuan
Tujuandaripelaksanaancase based discussionberdasarkanevidence based
practiceadalahsebagaiberikut.
1. Memberikangambaranterkaitfenomena di ruangpraktik.
2. Menganalisisjurnalevidence besed practice sesuaidenganfenomena di ruangpraktik.
3. Memberikangambaranpenerapanterapikomplementerdalamasuhankeperawatan pada
pasien di ruangpraktik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. MasalahKeperawatanPasien Post Operasi


Terdapatbanyakmasalahkeperawatan yang dialamipasien post operasidiantaranyasepertinyeri,
gangguanpolatidur, mual,perdarahan, gangguan rasa nyaman, dan masihbanyaklagi.
1. Nyeri
Kenyamananmerupakankebutuhandasarklien yang
merupakantujuanpemberianasuhankeperawatan. Penatalaksanaannyeri yang
tidakadekuatdapatmenimbulkankonsekuensiterhadappasien dan anggotakeluarga. Pasien
dan keluargaakanmerasakanketidaknyamanan yang
meningkatkanresponstressehinggamempengaruhikondisipsikologi, emosi, dan kualitas
hidup.1Nyeri adalahreaksiataurespon-respon pada tubuhpasienbaik yang
terjadidariransanganfisikmaupun mental. Sumber-sumbernyeriantara lain
berasaldaricutaneous/superficial yang meliputistrukturpermukaankulit dan
jaringansubkutan, deep somatic yang meliputitulang, otot, syaraf, dan jaringan-jaringan
yang menyokongstrukturnya, dan visceral yang meliputi organ-organ yang
beradadalamrongga tubuh.2
2. Gangguan Pola Tidur
Tidurmerupakansuatuaktivitas yang dilakukansetiaphari dan
menjadikebutuhandasarmanusia yang harusdipenuhi. Tidurmerupakankeadaanaktif dan
berulang yang terjadi pada setiapindividu. Individumemerlukantidur yang
cukupuntukdapatberfungsisecara optimal. Pola tidur yang cukup pada orang
dewasaadalah 7-8 jam per malam, tidakterkecuali pada orang yang sakit. 3 Pola
tidurbervariasitergantungusia, jeniskelamin, temperamen, iramasirkadianindividu,
keadaanfikiranatauemosi, status kesehatan, derajatkelemahan,
kondisifisikataukenyamanan, masukannutrisi, obat-obatan, dan lingkungan
(mencakupsuara, penerangan, temperatur, dan tekananbarometrik). Yang paling
pentingmembedakanpolatiduradalah usia.4
Pola tidur pada usiadewasasangatlahberbedadenganusialainnyakarena pada
usiadewasabanyakmengalamiperubahanaktivitassehari-hari, sepertibekerja,
ataupunkuliah. Keadaantersebutdapatmemicuterjadinyagangguantidur.
Gangguanpolatidurmerupakangangguandalamjumlah, kualitasatauwaktutidur pada
setiapindividu. Gangguantidurbukanhanya pada perubahanaktivitassehari-hari,
namungangguantidur juga dapatdipengaruhibeberapafaktoryaitumedis (penyakit) dan
non-medis (gayahidup).3Pada pasienpascaoperasi,
gangguantidurumumnyadisebabkanadanyanyeriakibatketidaknyamananfisikdan rasa
cemasakibatovertimulasi mental terhadapperkembangankesehatannyasetelah operasi.2
Gangguantidur yang seringmunculdapatdigolongkanmenjadi5yaitu5:
Gangguantidurdapatdigolongkanmenjadilima,yaitusebagai berikut5.
1. Insomnia, gangguanmasuktidur dan mempertahankantidur
Insomnia adalahketidakmampuanmemenuhikebutuhantidur,
baiksecarakualitasmaupunkuantitas. Gangguantiduriniumumnyaditemui pada
individudewasa. Penyebabnyabisakarenagangguanfisikataukarenafaktor mental
sepertiperasaangundahataugelisah.Hypersomnia,
gangguanmengantukatautidurberlebihan
2. Parasomnia
Parasomnia adalahperilaku yang
dapatmengganggutidurataumunculsaatseseorangtidur. Gangguaniniumumterjadi pada
anak-anak. Beberapaturunan parasomnia antaralainseringterjaga (misalnya:
tidurberjalan, night terror), gangguantransisibanguntidur (misalnya: mengigau),
parasomnia yang terkaitdengantidur REM (misalnya: mimpiburuk), dan lainnya
(misalnya: bruksisme).
3. Hipersomnia
Hipersomniaadalahkebalikandariinsomnia, yaitutidur yang berlebihanterutama pada
sianghari. Gangguaninidapatdisebabkan oleh kondisitertentu,
sepertikerusakansistemsaraf, gangguan pada hatiatauginjal,
ataukarenagangguanmetabolisme (misalnya: hipertiroidisme). Hipersomnia pada
kondisitertentudapatdigunakansebagaimekanismekopinguntukmenghindaritanggungja
wab pada sianghari.
4. Narkolepsi
Narkolepsiadalahgelombangkantuk yang taktertahankan yang munculsecaratiba-tiba
pada sianghari. Gangguaninidisebut juga sebagai “serangantidur” atau sleep attack.
Penyebabpastinyabelumdiketahui. Didugakarenakerusakangenetiksistemsarafpusat
yang menyebabkantidakterkendalinyaperiodetidur REM.
Alternatifpencegahannyaadalahdenganobat-obatan,
sepertiamfetaminataumetilpenidase, hidroklorida,
ataudenganantidepresansepertiimipraminhidroklorida.
5. Apnea saatTidur
Apnea saattiduratausleep apneaadalahkondisiterhentinyanafassecaraperiodik pada
saattidur. Kondisiinididugaterjadi pada orang yang mengorokdengankeras,
seringterjaga di malamhari, insomnia, mengatupberlebihan pada sianghari,
sakitkepaladisianghari, iritabilitas,
ataumengalamiperubahanpsikologissepertihipertensiatauaritmiajantung
Cara yang
dapatdigunakanuntukmengatasimasalahkualitastiduradalahpemberianaromaterapi.
Terapipengaturantidurbertujuanuntukmengaturjadwaltidurpenderitamengikutiiramasirkad
iantidur normal penderita dan penderitaharusdisiplinmenjalankanwaktutidurnya.
Aromaterapibekerjadenganmerangsangsel-selsarafpenciuman dan mempengaruhikerja
system limbikdenganmeningkatkanperasaanpositif dan rileks, sehinggatingkat stress
ataudepresiseseorangakanmenurun dan tingkat insomnia pun akan menurun.6
B. PenggunaanAromaterapi Lemon pada Pasien Post Operasi

Distraksimerupakan strategi pengalihannyeri yang memfokuskanperhatianpasienke


stimulus lain (Darni&Khaliza, 2020).Distraksiyang bisadilakukandiantaranya, yaitudistraksi
visual, distraksipendengaran, distraksiintelektual, dan
distraksipernapasandenganmelakukaninhalasimelaluihidungmenggunakanaromaterapi.Aroma
terapididefinisikandalamdua kata, yaitu aroma yang berartiwangi-wangian(fragrance) dan
therapy yang
berartiperlakuanpengobatan.Aromaterapimerupakanpenggunaanekstrakminyakesensialtumbu
han yang digunakanuntukmemperbaikimood, meningkatkankesehatanfisik, dan juga
memengaruhikesehatanemosiseseorang. Teknik pemberianaromaterapimenjadi salah
satualternatifuntukmenurunkanataumenghilangkan rasa nyeri.
Aromaterapi lemonadalah salah satujenisaromaterapi yang
bermanfaatsebagaipembersih dan tonik, menurunkanpanas, meningkatkankekebalantubuh,
anti oksidan, antiseptik, mencegahhipertensi, sertamengontrolemosi yang
berlebihan(Rahmayati, 2018).Terdapatbeberapapenelitian yang
membuktikanmanfaataromaterapi lemon bagipasien post operasi, diantaranyasebagaiberikut.
1. Penelitian oleh Darni danKhalizatahun 2020denganjudul“PenggunaanAromaterapi
Lemon UntukMengurangi Nyeri Pada Pasien Post Operasi: SebuahStudiKasus di RSUP
Fatmawati Jakarta.”Hasil penelitianinimenyebutkanbahwapemberianaromaterapi lemon
pada pasien post operasidiperolehhasiladanyaperubahan pada nyeriantarasebelum dan
sesudahpemberianaromaterapi lemon.
2. Penelitian El Rahmayati, Raihan Hardiansyah, dan Nurhayatitahun 2018
denganjudul“PengaruhAromaterapi Lemon terhadapPenurunan Skala Nyeri Pasien Post
OperasiLaparatomiRuangan Rawat inapBedah di RSUD H. Abdul MoeloekProvinsi
Lampung.” Hasil penelitianinimenjelaskanbahwaterdapatperbedaanskalanyeri yang
dirasakanpasien post operasilaparatomisebelum dan sesudahpemberianaromaterapi
lemon.
3. Penelitian oleh Jumiyatitahun 2022denganjudul “AsuhanKeperawatanGangguan Rasa
Nyaman pada Pasien Post OperasiKolelitiasisdengan Tindakan Aromaterapi Lemon di
RumahSakitUmum Daerah Provinsi Banten”. Hasil
penelitianinimenjelaskanbahwaterdapatpenurunanskalanyeri pada pasien post
operasikolelitasissetelahpemberian aroma terapi lemon.
4. Penelitian oleh Hasyim Kadri dan SilvitaFitrianitahun 2020 denganjudul
“PengaruhAromaterapi Lemon terhadapPenurunanIntesitas Nyeri Post
OperasiLaparotomi di Ruang Bedah RSUD Raden Mataher Jambi”
C. MekanismeKerjaAromaterapiLemon
Penggunaanaromaterapimenjadialternatifterapi yang
banyakdigunakanbeberapatahunterakhirsebagaipengaplikasianessential oilsatauherbal
essense yang diekstrasidaritanaman. Penggunaanaromaterapidalam dunia
medisdapatberikanmelaluiberbagaicarasepertiinhalasi, pijat, kompres, berendam,
ataumelaluiabsorpsikulit. Hinggasaatini, turunan/ekstraksitanaman yang
seringdigunakanuntukaromaterapiadalah lemon, lavender, dan mawar.
Aromaterapiseringdiimplementasikan oleh perawatkarenacarapemberiannya yang mudah,
memberikanlebihbanyakmanfaatdantidakmemerlukanperlibatanpasien,
peralatanataukeahliankhusus.
Aromaterapimemberikanbanyakmanfaatdiantaranyamengatasigangguantidur,
mengurangikecemasan dan menurunkantingkatan rasa nyeri.7
Mekanismekerjaaromaterapi lemon dalammengatasigangguanpolatidur dan
nyeriklienadalahdenganmempengaruhisistemlimbikuntukmengeluarkanhormon endorphin
yang berpengaruhterhadappsikologisseseorang. Kulit
lemonbgianluarmengandungminyakesensial (6%) dengankomposisi limonene (90%), citral
(5%), dan sejumlahkecilcitronellal, alphaterpineol, linalyl, dan geranyl acetate. Linalylatau
linalool merupakankandunganaktifutama yang berperan pada efeksedatifatau anti cemas
(Daliartha& Adrian, 2013). Jika aroma esensial lemon yang mengadung linalool
inidihirupseseorang, makaselanjutnyaakanditeruskanmenujupusatgustatory dan
sistemlimbikuntukmerangsangpengeluaranhormon endorphin.
Penelitian lain oleh Nurjanahtahun
2019menjelaskanbahwamekanismekerjaaromaterapidalamtubuhberlangsungmelaluiduasiste
mfisiologis, yaitusirkulasitubuh dan sistempenciuman. Aroma dariessential oildiolah dan
diubahtubuhmenjadisuatuaksidenganpelepasansubstansineurokimiaberupazat endorphin dan
serotonin. Sehinggaberpengaruhlangsung pada organ penciuman dan dipersepsikan oleh
otakuntukmemberikanreaksiperubahanfisiologis padatubuh, pikiran, jiwa, dan
menghasilkanefekmenenangkansertamempengaruhikondisipsikis, dayaingat, dan
emosiseseorang (Wahyuningsing dan Liliana, 2018).
Penggunaanaromaterapi lemon sendiritidakmemilikiefeksamping. Tata
caramelakukannyaadalahdenganmempersiapkanpasien pada posisi yang nyaman, meneteskan
3 tetes minyakesensial pada tissue/kasa dan anjurkanpasienmenghiruparomaterapiselama 10
menit. Prosedurinilebihtepatdigunakanuntukmengurangi rasa nyeri dan
dapatdilakukanberulangsesuai kebutuhan.8Pemberianarometerapi pada
pasiendengangangguantiduradalahteteskansecukupnyaminyakesensial lemon pada kapas dan
letakkansejauh 10 cm darihidungpasienselama 20 menit. Lakukanevaluasikualitastidur yang
bisadilakukandenganpengisiankuesioner yang dilakukansaatsebelumdiberikanterapi dan pada
saatpasienbangun di pagiharinyaselama 3 hariuntukmengetahuikeberhasilanpemberian
terapi.9
D. StandarOperasionalProsedurPemberianTerapiInhalasi Lemon

Pengertian Aromaterapiadalahterapi yang menggunakanminyakessensial lemon


dengancaradihirup.
Indikasi Diberikan pada klienpascaoperasi
Kontraindikas Klien yang
i mempunyaialergiterhadaparomaterapikhususnyaaromaterapi lemon
essential oil
Persiapan a. Aromaterapi lemon essential oil
Alat dan b. Tissue
Bahan c. Sarungtangan
Prosedur a. Prainteraksi
Tindakan 1) Cek catatankeperawatan dan catatanmedisklien
2) Identifikasifaktorataukondisi yang
dapatmenyebabkankontraindikasi
3) Siapkanalat dan bahan
b. TahapOrientasi
1) Beri salamterapeutik dan panggilkliendengannamanya dan
memperkenalkandiri
2) Menanyakankeluhanklien
3) Jelaskantujuan, prosedur dan lamanyatindakan pada klien
4) Beri kesempatanklienuntukbertanya
5) Pengaturanposisi yang nyamanbagiklien
c. TahapKerja
1) Jaga privasiklien
2) Aturposisikliensenyamanmungkin
3) Lakukancucitangan dan menggunakansarungtangan
4) Teteskan 3 tetes aromaterapilemon essential oil pada tissue
5) Anjurkanpasienuntukmenghiruparomaterapi lemon essential
oil selama 10 menit.
6) Setelahterapiselesaibersihkanalat
danaturposisinyamanuntukklien.
7) Alat-alatdirapikan
8) Cucitangan
d. Terminasi
1) Evaluasihasilkegiatansetelah 30
menitdilakukanpemberianaromaterapimeliputipengukuranskal
anyeri, ekspresiwajah, intensitasnyeri,
pengukurantekanandarah, dan frekuensidenyut nadi10.
2) Berikanumpanbalikpositif.
3) Salam terapeutikuntukmengakhiriintervensi
BAB II
PENUTUP

A. Simpulan
Ruang rajawali 3B merupakanruangbedah yang sebagianpasiennyamerupakanpasien post
operasi yang mengalamimasalahgangguantidur. Pasien yang
memilikikeluhannyeridapatmenyebabkankliensulittidur, jikatidak di
tanganidenganbaikdapatmempengaruhikualitashidupklien. Dari evidence besed practice
terapinonfarmakologiyaituaromaterapi lemon dapatmenguranginyeri dan
mengatasigangguanpolatidurklien.

B. Saran
1. UntukRumahsakit
Dapatmenerapkanterapinonfarmakologisepertipenggunaanaromaterapi pada
skalanyeriringan-sedang
2. UntukKlien
Dalammeningkatkankualitastidurselainmenggunakanaromaterapi lemon juga
bisadenganaromaterapiseperti lavender, vanilla atau geranium
DAFTAR PUSTAKA

1. Rahmayati E, Hardiansyah R, Keperawatan J, Kesehatan Tanjungkarang P. Pengaruh


Aromaterapi Lemon terhadap Penurunan Skala Nyeri Pasien Post Operasi Laparatomi. J
Kesehat [Internet]. 2018;9(3):427–32. Available from:
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

2. Nuraini T, Afifah E, Sugiwati S. Gangguan Pola Tidur Pasien 2 – 11 Hari Pasca Operasi,
Jakarta, 2001. J Keperawatan Indones. 2003;7(1):11–6.

3. Risdiana N, Rozy MF. Hubungan antara Gangguan Pola Tidur dengan Keseimbangan
Sistem Saraf Otonom pada Usia Dewasa Muda. Mutiara Med J Kedokt dan Kesehat.
2019;19(1).

4. Nuraini T, Afifah E, Sugiwati S. Gangguan Pola Tidur Pasien 2-11 Hari Pasca Operasi.
Keperawatan Indones. 2011;7.No.1:11–6.

5. Prayitno A. Gangguan pola tidur pada kelompok usia lanjut dan penatalaksanaannya.
Kedokt Trisakti [Internet]. 2002;21(1):23–30. Available from:
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents

6. Damayanti N, Hadiati T. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Terhadap Tingkat Insomnia


Lansia. J Kedokt Diponegoro. 2019;8(4):1210–6.

7. Song X, Peng J, Jiang W, Ye M, Jiang L. Effects of aromatherapy on sleep disorders.


Medicine (Baltimore). 2021;100(17):e25727.

8. Darni Z, Khaliza RTN. Penggunaan Aromaterapi Lemon Untuk Mengurangi Nyeri Pada
Pasien Post Operasi: Sebuah Studi Kasus. Bul Kesehat Publ Ilm Bid Kesehat.
2020;4(2):138–48.

9. Arab Firouzjaei Z, Illali ES, Taraghi Z, Mohammadpour RA, Amin K, Habibi E. The
effect of citrus aurantium aroma on sleep quality in the elderly with heart failure. J Babol
Univ Med Sci. 2019;21(1):181–7.

10. Darni Z, Tyas R, Khaliza N. Penggunaan Aromaterapi Lemon untuk Mengurangi Nyeri
pada Pasien Post Operasi. Bul Kesehat [Internet]. 2020;4(2):138–49. Available from:
https://akper-pasarrebo.e-journal.id/nurs/article/view/71

Anda mungkin juga menyukai