Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR

OLEH :

NI MADE SUKERTI
NIM 072STYJ21

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA


BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI
MATARAM PROGRAM STUDI PROFESI NERS
MATARAM
2021/2022
BAB I

TINJAUANPUSTAK

A. KonsepDasarTeori Lansiadengan GangguanPolaTidur

1. Lansia

a. PengertianLansia

Lansia merupakan seseorang yang sudah memiliki umur 60 tahun atau

lebih,yang merupakan faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan

dasarnya baiksecarajasmani, rohani maupun sosial(Nugroho,2010).

b. Batasan-Batasan LanjutUsia

Menurut(Nugroho,2000),batasan-batasanlanjutusia yaitusebagaiberikut:

1) Usia pertengahan(middleage)ialahkelompokusiadenganrentangusia45-

59tahun

2) Lanjutusia(elderly) denganrentangusia60-74tahun

3) Lanjutusiatua (old)denganrentangusia75-90tahun

4) Usiasangat tua (veryold) usiadi atas 90 tahun

c. Perubahan-PerubahanyangTerjadiPadaLansia

Menurut (Nugroho, 2010), ada beberapa perubahan yang terjadi pada

lansiadiantaranya adalah:

1) PerubahanFisik

Dimanadalamperubahanfisikiniyangmengalamiperubahansel,sistempersar

afan, sistem pendengaran, sistem penglihatan, sistem kardiovaskuler,

sistempengaturantemperaturetubuh,sistemrespirasi,sistempencernaan,siste

mreproduksi,sistemgenitourinaria,sistemendokrin,sistemkulitdansistem

muskulosketal.Perubahaninimerupakanperubahanyangterjadipadabentukd

an fungsimasing-masing.
2) PerubahanMental

Dalam perubahan mental pada lansia yang berkaitan dengan dua hal

yaitukenangandanintelegensi.Lansiaakanmengingatkenanganmasaterdahu

lunamun sering lupa pada masa yang lalu, sedangkan intelegensi tidak

berubahnamunterjadi perubahandalam gayamembayangkan.

3) PerubahanPsikososial

Pensiunan di masa lansia yang mengalami kehilangan finansial,

kehilanganteman,dankehillanganpekerjaan,kemudianakansadarterhadapk

ematian,perubahancarahidup,penyakitkronik,danketidakmampuan,ganggu

angiziakibatkehilanganjabatandanketegapanfisikyaituperubahanterdapatp

adakonsepdiri dangambaran diri.

4) PerkembanganSpiritual

Dalamperkembanganspiritualpadalansiaagamadankepercayaanmakinterin

tegrasidalam kehidupannya.

5) PerubahanSistemSensori

Perubahan sistem sensori pada lansia terdiri dari sentuhan, pembauan,

perasa,penglihatandanpendengaran.Perubahanpadaindrapembaudanpenge

capanyangdapatmempengaruhikemampuanlansiadalammempertahankann

utrisiyangadekuat.Perubahansensitivitassentuhanyangdapatterjadipadalan

siasepertiberkurangnya kemampuan neuro sensori yang secara efisien

memberikansinyaldeteksi, lokasidanidentifikasi sentuhanatau

tekananpadakulit.

6) Perubahanpadaotak

Penurunan berat otak pada individu biasanya dimulai pada usia


30tahun.Penurunanberattersebutawalnyaterjadisecaraperlahankemudianse

makincepat. Penurunan berat ini berdampak pada pengurangan ukuran

neuron, dimulaidarikorteksfrontalisyangberperandalamfungsi

memoridanperformalkognitif.

7) PerubahanPolaTidur

Waktu istirahat atau tidur lansia cenderung lebih sedikit dan jarang

bermimpidibandingkan usia sebelumnya. Lansia cenderung lebih mudah

terbangun ketikatidur karena kendala fisik dan juga lebih sensitive

terhadap pemaparan cahaya.Gangguanpola tiduryangbiasadialami lansia

sepertiinsomnia.

2. GangguanPolaTidur

a. DefinisiGangguanPola Tidur

Gangguan tidur adalah kondisi yang jika tidak diobati, secara umum

akanmenyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan munculnya

salah satudari ketigamasalahtersebut: insomnia, gerakansensasi abnormal di

kala tiduratau ketika di tengah malam atau merasa mengantuk yang

berlebihan di siang

hari(PotterdanPerry,2005).Gangguanpolatiduradalahgangguankualitasdankua

ntitaswaktutidurakibatfaktorekternal(TimPokjaSDKIDPP PPNI,2016).

b. Tandadan GejalaGangguan PolaTidur

Menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016), dalam buku Standar

Diagnosiskeperawatan Indonesia tanda dan gejala gangguan pola tidur dibagi

menjadi duayaitu:

1) Gejaladantandamayor

a) Secara subjektif klien mengeluh sulit tidur, mengeluh sering terjaga,


mengeluhtidak puas tidur, mengeluh pola tidur berubah, dan mengeluh

istirahat tidakcukup.

b) Secaraobjektiftidakada gejalamayordarigangguanpolatidur.

2) Gejaladan tandaminor

a) Secarasubjektifklienmengeluhkemampuanberaktivitasmenurun

b) Secaraobjektiftidakadagejalaminordarigangguanpolatidur

c. PenyebabGangguanPolaTidur

DalambukuStandarDiagnosisKeperawatanIndonesia(TimPokjaSDKIDPP

PPNI, 2016),penyebab darigangguanpola tidur yaitu :

1) Hambatanlingkungan(misalnya:keseimbanganlingkungansekitar,suhulingk

ungan,pencahayaan,kebisingan,bautidaksedap,jadwalpemantauan/pemeriks

aan/tindakan)

2) Kurangkontrol tidur

3) Kurangprivasi

4) Retraintfisik

5) Ketiadaantemantidur

6) Tidakfamiliardenganperalatantidur

d. TahapanTidur

Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf

perifer,endokrin kardiovaskuler, respirasi dan muskuloskletal. Menurut

(Potter dan Perry,2005),secaraalamiahdalam tidurmempunyai

duatahapanyaitu:

1) TidurNREM (Non Rapid EyeMovement)

Tidur NREM terdiri dari 4 tahap, dimana setiap tahapannya mempunyai

ciritersendiri:
a) Tahap I
TahapI ini berlangsung 30 detik sampai 5 menit pertama dari siklus

tidur.Pada tahap ini seseorang merasa kabur dan rileks, mata bergerak

ke kanan dan

kekiri,kecepatanjantungdanpernapasanturunsecarajelas.Gelombangalfas

ewaktuseseorangmasihsadardibantudengangelombang

betayanglambat.Sesorangyangtidurpadatahappertamadapatdibangunkan

denganmudah.

b) Tahap II

Seluruh tubuh kita seperti berada pada tahap tidur yang lebih dalam.

Tidurmasihmudahdibangunkan,meskipunkitabenar-

benarberadadalamkeadaantidur.Periodetahap2berlangsungdari10sampai

40menit.Kadang-kadangselama tahap tidur 2 seseorang dapat terbangun

karena sentakan tiba-tiba dariektremitas tubuhnya. Ini normal, kejadian

sentakan ini, sebagai akibat masuknyatahapanREM.

c) TahapanIII

Padatahapaninikecepatanjantungdanpernapasansertaprosestubuhberlanju

tmengalaipenurunanakibatdominasisistemsarafparasimpatis.Seseorang

lebih sulit dibangunkan. Gelombang otak menjadi tertur dan

terdapatpenambahandeltalambat.

d) TahapIV

Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan

rekomendasigelombang delta yang lambat. Kecepatan jantung dan

pernapasan turun. Selamatidur seseorang mengalami sampai 4 sampai 6

kali suklus tidur dalam waktu 7sampai 8 jam. Siklus tidur sebagian

besar merupakan tidur NREM dan berakhirdengantidur REM.


2) TidurREM(RapidEye Movement)
TahaptidurREMsangatberbedadaritidurNREM.TidurREMadalahtahapan tidur

yang sangat aktif. Pola napas dan denyut jantung tidakteratur dantidak terjadi

pembentukan keringat. Kadang-kadang timbul twitching (berkedut)pada

tangan, kaki, atau muka, dan pada laki-laki dapat timbul ereksi pada

periodetidur REM. Walaupun ada aktivitas demikian orang masih tidur lelap

dan sulituntuk dibangunkan. Sebagian besar anggota gerak tetap lemah dan

rileks. Tahaptidur ini diduga berperan dalam memulihkan pikiran,

menjernihkan rasa kuatir dandaya ingat dan mempertahankan fungsi sel–

selotak.

e. Faktor-FaktoryangMempengaruhiTidur

Kualitasdankuantitastidurdipengaruhiolehbeberapafaktor.Kualitastersebutdapa

tmenunjukkanadanyakemampuanindividuuntuktidurdanmemperolehjumlah

istirahat sesuai dengankebutuhannya.

Menurut (Wartonah dan Tarwoto, 2010), faktor-faktor yang

mempengaruhitidur yaitu sebagai berikut:

1) Penyakit

Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak

darinormal.Namundemikian,keadaansakitmenjadikanklieenkurang

tiduratautidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan hipertensi,

ganguan pernapasansepertiasma, bronchitis, dan penyakit persyarafan.

2) Lingkungan

Klienyangbiasanyatidurpadalingkunganyangtenangdannyaman,kemudiante

rjadiperubahansuasanasepertigaduhmakaakanmenghambattidurnya.
3) Motivasi

Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan

untuktetapbangun dan waspadamenahan kantuk.

4) Kelelahan

Kelelahandapatmemperpendekperiodepertama daritahapREM.

5) Kecemasan

Pada keadaan cemas seseorang makan meningkatkan saraf simpatis

sehinggamengganggutidurnya.

6) Alkohol

Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum

alkoholdapatmengakibatkan insomniadan lekas marah.

7) Obat-obatan

Beberapajenisobatyangdapatmenimbulkan gangguantidurantaralain:

a) Diuretic:menyebabkaninsomnia

b) Antidepresan:menyupresiREM

c) Kafein:meningkatkansarafsimpatik

d) Narkotika:menyupresiREM

B. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan

MasalahKeperawatanGangguan Pola Tidur

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Pada tahap

inisemuadatadikumpulkansecarasistematisgunamenentukankesehatanklie

n.Pengkajianharusdilakukansecarakomprehensifterkaitdenganaspekbiolog

is,

psikologis,sosialmaupunspiritualklien.Tujuanpengkajianadalahuntukmen
gumpulkaninformasi danmembuat datadasarklien (Carpenito, 2009).

Menurut(Aspiani,2015), datadasarpengkajianpadaklien

a. Databiografi

Nama,alamat,umur,pekerjaan,tanggalmasukrumahsakit,namapenanggungjawa

b dan catatan kedatangan

b. Riwayatkesehatan

1) Keluhanutama

Keluhanutamaklien datangkerumah sakitatau kefasilitaskesehatan

2) Riwayatkesehatansekarang

Keluhanklienyangdirasakansaatdilakukanpengkajian

3) Riwayatkesehatandahulu

Riwayatkesehatanterdahulubiasanyapenyakithipertensiadalahpenyakityang

sudah lama dialami oleh klien dan biasanya dilakukan pengkajian

tentangriwayatminum obat klien.

4) Riwayatkesehatankeluarga

Riwayat kesehatan keluarga adalah mengkaji riwayat keluarga apakah

adayangmenderita penyakityangsama.

c. Datadasarpengkajian

1) Aktivitas/istirahat

a) Gejala:kelemahan, letih,napaspendek,gayahidupmonoton.

b) Tanda:frekuensijantungmeningkat,perubahaniramajantung,takipnea
2) Sirkulasi

a) Gejala: riwayat hipertensi, arterosklerosis, penyakit jantung coroner/katup

danpenyakitserebrovaskulerdan episodepalpitasi

b) Tanda: peningkatan tekanan darah, nadi denyutan jelas dari karotis,

jugularis,radialis, takikardia, murmur stenosis valvular, distensi vena

jugularis, kulit

pucat,sianosis,suhudingin(vasokontriksiperifer)danpengisisankapilermungkinl

ambat/tertunda

3) Integritasego

a) Gejala:riwayatperubahankepribadian,ansietas,faktorstressmultiple(hubungan,k

euangan,yangberkaitan denganpekerjaan).

b) Tanda:letupansuasanahati,gelisah,penyempitanperhatian,tangisanmeledak,otot

mukategang, menghelanapas, peningkatan polabicara.

4) Eliminasi

Gejala: gangguan ginjal saat ini (seperti obstruksi) atau riwayat penyakit

ginjalpadamasalalu.

5) Makanan/cairan

a) Gejala: makanan yang disukai dan mencakup makanan tinggi garam,

sertalemakkolesterol,mual,muntahdanperubahanberatbadansaatini(meningkat/

turun)

b) Tanda:beratbadannormal/obesitas,adanyaedema,glikosuria

6) Neurosensory

a) Gejala: Keluhan pening/pusing, berdenyut, sakit kepala, suboksipital

(terjadisaat bangun dan menghilang secara spontan setelah beberapa jam) dan

gangguangpenglihatan(diplopia, penglihatan kabur, epistaksis)


b) Tanda:statusmental,perubahanketerjagaan,orientasi,pola/isibicara,efek,

prosespikir dan penurunan kekuatangenggamantangan

7) Nyeri/ketidaknyamanan

Gejala:angina(penyakit artericoroner/keterlibatanjantung),sakitkepala

8) Pernapasan

a) Gejala:dispneayangberkaiatandariaktivitas/kerja,takipnea,ortopnea,dysp

nea, batukdengan/tanpapembentukan sputumdan riwayat merokok

b) Tanda:distresspernapasan/penggunaanototaksesoripernapasan,bunyinap

astambahan(crakles/mengi) dan sianosis

9) Keamanan

Gejala: gangguankoordinasi/caraberjalan,hipotensipostural

10) Pembelajaran/penyuluhan

Gejala: faktor resiko keluarga: hipertensi, arterosklerosis, penyakit

jantung,diabetes mellitus dan faktor lain, seperti orang Afrika-Amerika, Asia

Tenggara,penggunaanpil KBatauhormonelain, penggunaan alkohol/obat.

11) CarapenghitungandenganquisionerPSQI(PirtzburgSleepQualityIndex).

Dalam penelitian gangguan pola tidur quisioner yang digunakan adalah

PSQI(Pirtzburg SleepQuality Index). SkalaPittsburgh Sleep Quality

Index(PSQI)versibahasaIndonesiainiterdiridari9pertanyaan.Padavariabelinime

nggunakanskalaordinaldenganskorkeseluruhandariPittsburghSleepQuality

Index (PSQI) adalah 0 sampai dengan nilai 21 yang diperoleh dari

7komponen penilaian diantaranya kualitas tidur secara subjektif (subjective

sleepquality), waktu yang diperlukan untuk memulai tidur (sleep latency),

lamanyawaktutidur(sleepduration),efisiensitidur25(habitualsleepefficiency),

gangguantiduryangseringdialamipadamalamhari(sleepdisturbance),penggunaa
n obat untuk membantu tidur (using medication), dan gangguan

tiduryangseringdialami pada sianghari (daytime disfunction).(Curcio et

al,2012)

Apabilasemakintinggiskoryangdidapatkan,makaakansemakinburukkualitas

tidur seseorang. Keuntungan dari PSQI ini adalah memiliki nilai validitasdan

reliabilitas tinggi. Namun ada juga kekurangan dari kuesioneir PSQI ini

yaitudalampengisianmemerlukanpendampinganuntukmengurangikesulitanres

poden saat mengisi kuesioner. Masing- masing komponen mempunyai

rentangskor0–

3dengan0=tidakpernahdalamsebulanterakhir,1=1kaliseminggu,2 = 2 kali

seminggu dan 3 = lebih dari 3 kali seminggu. Skor dari ketujuh

komponentersebutdijumlahkanmenjadi1(satu)skorglobaldengankisarannilai0–

21.Ada dua interpretasi pada PSQI versi bahasa Indonesia ini adalah kualitas

tidurbaik jika skor ≤ 5 dan kualitas tidur buruk jika skor > 5. (Curcio, 2012;

Contreras,2014;Vicens, 2014)

2. DiagnosaKeperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon

individu,keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau

potensial, dimanaberdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara

akuntabilitas

dapatmengidentifikasidanmemberikanintervensisecarapastiuntukmenjaga,menuru

nkan,membatasi,mencegahdanmerubahstatuskesehatanklien(Herdman, 2012).

Diagnosa keperawatan menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,2016) dalam buku

Standar Diagnosis keperawatan Indonesia yaitu gangguan polatidur


Diagnosakeperawatanyangdapatdiangkatdarigangguanpolatidurdiantaranyayai

tusebagai berikut:

a. Insomniaberhubungandenganketidaknyamanan fisikdanmengantuk.

b. Gangguanpolatidurberhubungandengankerusakantransferoksigen,gangguanme

tabolisme,kerusakaneliminasi,pengaruhobat,imobilisasi,nyeri,dan

lingkunganyangmengganggu.

c. Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk tidur, henti napas

saattidur,(sleep apnea) danketidak mampuan mengawasiperilaku.

d. Kopingindividutidakefektifberhubungandenganinsomnia.

e. Gangguanpertukaran gas berhubungandenganhentinapassaattidur.

f. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangan tidur hipersomia.

(Wartonahdan Tarwoto,2010)

3. IntervensiKeperawatan

Perencanaankeperawatanpadamasalahgangguanpolatiduryaitupeningkatankual

itastidur.Tujuanyangdiharapkanpenurunankecemasan,peningkatan kenyamanan,

level nyeri menururn, istirahat, dan pola tidur yangadekuat. Dengan kriteria hasil,

jumlah tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari danperasaansegar setelahtiduratau

istirahat(Nurif dan Kusuma,2015).

Tujuan dan kriteria hasil menurut (Moorhead, Johnson, Maas, 2013)

adalahsebagaiberikut:
Rencana Keperawatan Pada Lansia dengan Gangguan
PolaTidur

No. Diagnosa TujuandanKriteriaHasil Intervensi(NIC)


Keperawatan (NOC)
1 2 3 4
1 Gangguan 1. Melaporkanistirahattid NIC
polatidur urmalamyangoptimal 1. Lakukan
2. Rasangantukklienpadas pengkajianmasalah
ianghariberkurang gangguantidurklien,ka
3. Kliendapattidurnyenya rakteristikdanpenyeba
k bkurangtidur
4. Jumlah jam tidur 2. Monitor tanda-
klien6-8 jamperhari tandavital klien
5. Frekuensi terbangun 3. Kurangikebisingan,atu
dimalamhariberkurang rcahayalampuyangred
6. Klien up
melakukantindakan- 4. Batasiintakecairanpad
tindakan amalamhari,terutama
yangmempercepattidur yangmngandungkafei
7. Perasaan n
segarsetelahtiduratauist 5. Anjurkanklienuntukti
irahat durdenganposisiyangn
8. Tanda-tanda yamansepertiposisisi
vitaldalambatas m
normal 6. Anjurkanklienuntukti
dak tidur pada
sianghari
Lakukan akupresure
danberiairrebusandau
n salam
Sumber:AplikasiAsuhanKeperawatanBerdasarkanDiagnosaMedis&NANDANIC-
NOC((Moorhead,Johnson,Maas, 2013).
4. Implementasi

Implementasiadalahtahapketikaperawatmengaplikasikanasuhankeperawatanke

dalambentukintervensikeperawatangunamembantuklienmencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Kemampuan yang harus dimiliki

perawatpadatahapimplementasiadalahkemampuankomunikasiyangefektif,kemamp

uanuntukmenciptakanhubungansalingpercayadansalingbantu,kemampuanmelakuk

anteknikpsikomotor,kemampuanmelakukanobservasisistematis, kemampuan

memberikan pendidikan kesehatan, kemampuan

advokasi,dankemampuanevaluasi(Asmadi, 2008).

Intervensikeperawatanberlangsungdalamtigatahap.Fasepertamamerupakan

fase persiapan yang mencakup pengetahuan tentang validasi

rencana,implementasirencana,persiapankliendankeluarga.Fasekeduamerupakanpu

ncak implementasi keperawatanyang berorientasi pada tujuan. Pada fase

ini,perawat menyimpulkan data yang dihubungkan dengan reaksi klien. Fase

ketigamerupakanterminasiperawat-

kliensetelahimplementasikeperawatanselesaidilakukan(Asmadi, 2008).

5. Evaluasi

Evaluasiadalahtahapakhirdariproseskeperawatanyangmerupakanperbandingan

yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dantujuan atau

kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukansecara

berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.Jika

hasil evaluasi menunjukkan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien

bisakeluardarisiklusproseskeperawatan.Jikasebaliknya,klienakanmasukkembali
ke dalam siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang (reassessment)

(Asmadi,2008).

Evaluasi terbagi atas dua jenis, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi

sumatif.Evaluasi formatif berfokus pada aktivitas proses keperawatan dan

hasil

tindakankeperawatan.Evaluasiformatifinidilakukansegerasetelahperawatm

engimplementasikanrencana keperawatanguna

menilaikeefektifantindakankeperawatan yang telah dilaksanakan.

Penurunan evaluasi formatif ini meliputiempat komponen yang dikenal

dengan istilah SOAP, yakni subjektif (data berupakeluhan klien), objektif

(data hasil pemeriksaan), analisis data (perbandingan datadenganteori), dan

perencanaan(Asmadi, 2008).

Ada tiga kemungkinan hasil evaluasi yang terkait dengan pencapaian

tujuankeperawatan

a. Tujuantercapaijikaklienmenunjukanperubahansesuaidenganstandaryan

gtelahditentukan.

b. Tujuantercapaisebagaianatauklienmasihdalamprosespencapaiantujuanji

kaklienmenunjukan perubahanpadasebagiankriteria yangtelah

ditetapkan.

c. Tujuantidaktercapaijikaklienhanyamenunjukansedikitperubahandantida

kadakemajuansama sekali sertadapat timbul masalahbaru.


DAFTAR PUSTAKA

Anggarwati, Erna.S.B. Peningkatan Kualitas Tidur Wanita Melalui Kerutinan

Melakukan Senanm Lansia. Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia.

Anwar, Zainul. 2010. Penanganan Gangguan Tidur Pada Lansia. Malang :

Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Aspiani, R. Yuli. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik Aplikasi

Nanda NIC, dan NOC Jilid 1. Jakarta : Trans Info Media. Buku Rekam

Medik UPT Panti Sosial Lanjut Usia Magetan. 2017 & 2018. Magetan :

UPT PSLU Magetan. Bulechek,

Carpenito, Lynda Juall. 2016. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Ed.13. Jakarta

: EGC. Erlina, Yuli. 2016. Determinan Faktor yang Berhubungan Dengan

Gangguan Pola Tidur Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi

Dharm. Bekasi Jawa Barat.

Haq, Faishal. 2017. Pola Tidur dan Kesehatan Jasmani Lansia. Surabaya :

Universitas Airlangga.

Kholifah, Siti Nur. 2016. Keperawatan Gerontik. Kemenkes RI. Pusdik SDM

Kesehatan. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Kesehatan.

Surakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nurarif, A.H. dan Kusuma. H. 2015. AplikasiAsuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : MediAction.


Prasetyo, Dwi. Lestari, Dwi & Prameswari, N . 2016. Gangguan Pola Istirahat

dan Tidur Pada Lansia.

Ratnawati, Emmelia. 2017. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta :

Pustaka Baru Press. Sari, R. Onibala, F & Sumarauw, L. 2017.


RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANSIA” M “ DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR
DI DUSUN MELASE DESA BATULAYAR BARAT KECAMATAN
BATULAYAR, LOMBOK BARAT NTB
TANGGAL, 3 - 6 APRIL 2022

Tanggal pengkajian: 3 April 2022

A. PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN


1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Tn “M”
TTL : Tahun 1948
Pendidkan terakhir : SMP
Agama : Islam
Status perkawinan : Duda
Alamat : Dsn Melase, Batulayar Barat
Jenis kelamin : Laki- Laki
Tanggal masuk panti/RS :-
Orang yang paling dekat dihubungi : Ny S
Hubungan dengan Lansia : Anak Angkat
Alamat : Dsn Melase, Batulayar
Jenis kelamin orang/keluarga tersebut : Perempuan
2. Keluhan utama : susah tidur
3. Riwayat keluarga
a. Pasangan :
Nama : Ny M
Hidup/mati : Mati
Penyebab kematian : Kecelakaan, Tabrak Lari
Tahun meninggal 2017
Kesehatan :-
Umur : 55 Tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Dsn Melase, Batulayar
b. Anak ( Anak Angkat)
Nama : Ny M
Hidup/Mati : Hidup
Alamat : Ds Melase, Batulayar

c. Genogran

Keterangan:

: perempuan : garis pernikahan

: laki-laki : garis keturunan


: meninggal : pasien

4. ALASAN TINGGAL DI PANTI -


5. RIWAYAT LINGKUNGAN TEMPAT
TINGGAL Tipe tempat tinggal : Semi Permanen
Jumlah kamar 2
Kondisi panti/tempat tinggal : Tidak Rapi
Jumlah orang yang tinggal di rumah/panti :…2..laki-laki dan 2 perempuan….
Derajat privasi :
6. RIWAYAT REKREASI
Hobi/minat : tidak ada
Keanggotaan organisasi : aktif di organisasi Posyandu Lansia
Liburan perjalanan : tidak pernah
Kegiatan dipanti :-
7. SUMBER/SISTEM PENDUKUNG YANG
DIGUNAKAN Dokter/perawat/bidan/fisioterapi : dokter dan
perawat PKM Jarak dari rumah
RS……..Klinik………….Yankes lain……PKM….
Jarak yankes dari rumah : 1 kilo meter
Pelayanan keshataan di rumah : posyandu Lansia
Perawatan sehari-hari oleh keluarga : tidak ada secara
khusus
Lain-lain : lansia lebih banyak di rumah sendirian
8. KEBIASAAN RITUAL
Agama : Islam
Istirahat tidur : Kurang, bahkan tidak bisa tidur
Kepercayaan : -
9. STATUS KESEHATAN SAAT INI
Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Klien mengeluh susah tidur, baik siang
ataupun malam hari, kaki kiri lemas, susah untuk berjalan.
Gejala yang dirasakan : kaki lemas, kadang- kadang
kesemutan. Faktor pencetus:
Timbul keluhan ( ) Mendadak ( ) Bertahap
Waktu mulai timbulnya keluhan : sejak istri meninggal di tabrak motor,
tahun 2018
Upaya mengatasi keluhan : minum bodrek
10. RIWAYAT KESEHATAN MASA
LALU Penyakit yang pernah diderita :
Hipertensi Riwayat alergi : Tidak ada
Trauma : Tidak ada
Riwayat dirawat di rumah sakit : Tidak pernah
Riwayat pemakaian obat : obat bebas, beli di warung ( Bodrex)
11. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL)
Nutrisi : Makan 3 x sehari dengan nasi dan lauk
seadanya Eliminasi : BAB dabn BAK tidak ada masalah
Aktivitas : Duduk di teras , sambil berjualan kecil-
kecilan Istirahat dan tidur : Susah tidur baik siang ataupun
malam
Personal Hygiene : mandi 2x sehari, mengganti baju, menyikat gigi
Seksual : Klien duda sejak thun 2018
Psikologis : labil
Perspsi klien : Berharap bisa tidur tenang tanpa beban pikiran
Konsep diri :

 Citra tubuh: merasa menyesali kaki kiri yg sulit di gerakkan.


 Identitas Diri : Klien sebagai Kepala Keluarga dari seorang anak angkat,
dan jadi kakek dari seorang cucu.
 Peran : Senagai KK dan Tokoh masyarakat, Ketua Kader
Posyandu Lansia.
 Ideal Diri : ingin tetap menjadi pelayan masyarakat
 Harga Diri ; Klien merasa tetap berharga walaupun hanya beraktivitas
di rumah.
Emosi : kurang stabil
Adaptasi : baik
Mekanisme pertahanan diri : mencari bantuan tetanggan saat memerlukan
bantuan

12. TINJAUAN SISTEM


Keadaan umum : baik
Tingkat kesadaraan : Compos mentis
TTV : suhu = 36,2 , Nadi 68x/ menit. TD = 140/90
MMHG Gasglow coma skala : E4V5 E 6
Tinjauan Organ dan system

No Kepala Ya Tidak Keterangan

1. Sakit kepala √

2. Riwayat Trauma √
3. Pusing √
4. Gatal kulit √

No Mata Ya Tidak Keterangan


1. Perubahan penglihatan √ √
2. Kacamata √
3. Air mata berlebihan √
4. Pruiritis √
5. Bengkak √
6. Diplopia
7. Pandangan kabur √
8. Fotophobia
9. Riwayat infeksi √

No Telinga a Tidak Keterangan



1. Perubahan pendengaran √
2. Keluaran √
3. Tinitus √
4. Vertigo
5. Sensitifitas √
pendengaran
6. Riwayat infeksi √
7. Alat protesa √

no Mulut dan tenggorokan Ya idak Keterangan


Sakit tenggorokan √
Lesi/ ulkus √
Serak/ perubahan suara √
Kesulitan menelan √
Perdarahann gusi √
Caries gigi √

No Leher Ya idak Keterangan


1 Kekuatan √
2 Nyeri √
3 Benjolan/ massa √
4 Keterbatasan gerak √

No Sistem syaraf pusat Ya idak Keterangan


1 Sakit kepala √
2 Kejang √
3 Sinkope/ serangan jatuh √
4 Paralis √
5 Paresis √
6 Masalah koordinasi √
7 Tremor/spasme √
8 Parestesia √
9 Cedera kepala √
10 Masalah memori √

No Sistem endokrin Ya idak Keterangan


1 Intoleransi panas √
2 Intoleransi dingin √
3 Goiter √
4 Pigmentasi kulit √
5 Perubahan rambut √
6 Poliphagia √
7 Polidipsi √
8 poliuri √

No Sistem Kardiovaskuler Ya idak Keterangan


1 Nyeri dada √
2 Palpitasi √
3 Sesak nafas √
4 Dispnoe d’effort √
5 Dispnoe noktural √
6 Ortopnoe √
7 Murmur √
8 Edema √
9 Varises √
10 Perestessia √
11 Perubahan warna kulit √
12 Perdarahan / memar √
abnormal
13 Pembengkakan kelenjar √
limfe
14 Anemia √
15 Riwayat transfusi darah √

No Sistem Gastrointestinal Ya idak Keterangan


1 Disphagia √
2 Nyeri ulu hati √
3 Mual / muntah √
4 Hematemesis √
5 Perubahan nafsu makan √
6 Intoleran makanan √
7 Ikterus √
8 Diare √
9 Konsultipasi √
10 Perdarahan rectum √
11 Haemoroid √

No Sistem Integumen Ya idak Keterangan


1 Lesi / luka √
2 Pruitus √
3 Perubahan pigmentasi √
4 Perubahan tekstur √
5 Perubahan nevi √
6 Sering memar √
7 Perubahan rambut
8 Perubahan kuku
9 Penonjolan tulang kalus

o Sistem Perkemihan Ya idak Keterangan


1 Disuria
2 Frekuensi
3 Menetes
4 Ragu-ragu
5 Dorongan
6 Hematuria
7 Poliuria
8 Poliguria
9 Nokturia
10 Inkontinensia
11 Batu
12 Infeksi

o Sistem Muskuloskletal Ya idak Keterangan


1 Nyeri persendian
2 Kekakuan
3 Pembengkaka sendi
4 Deformitas
5 Spasme
6 Kelemahan otot
7 Masalah cara berjalan
8 Nyeri pinggang
9 Proteksi
A. PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK LANSIA (Tinneti, ME,

dan Ginter, SF, 1998)

1. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan

a. Bangun dari kursi (dimasukkan dalam analisis)

Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi


mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke
bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri
pertama kali
b. Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis)
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk ditengah kursi
Keterangan ()* : kursi yang keras dan tanpa lengan
Menahan dorongan pada sternum (pemeriksaan mendorong
sternum perlahan-lahan sebanyak 3x). menggerakkan kaki,
memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisinya.
c. Mata tertutup

Sama seperti di atas (periksa kepercayaan pasien tentang input


pengelihatan untuk keseimbangan)
d. Perputaran leher
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan, kaki
tidak menyentuh sisinya, keluhan vertigo, pusig, atau keadaan
tidak stabil.
e. Gerakan menggampai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuai dengan bahu fleksi
sepenuhnya sementara berdiri pada ujung-ujung jari kaki, tidak
stabil, memegang sesuatu untuk dukungan.
f. Membungkuk
Tidak mampu membungkuk, untuk mengambil objek-objek kecil
(misal : pulpen) dari lantai, memegang suatu objek untuk bisa
bediri lagi, memerlukan usaha-usaha multiple untuk bangun
2. Komponen Gaya Berjalan atau Gerakan
a. Minta klien untuk berjalan pada tempat yang ditentukan 

ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan

b. Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki pada saat

melangkah)

Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau


menyeret kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (> 2 inchi)
c. Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari sampig
pasien)
Setelah langkah-lagkah awal, tidak konsisten memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh
lantai
d. Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping

klien)

Panjangnya langkah yang tidak sama (sisi yang patologis


biasanya memiliki langkah yang lebih panjang : masalah dapat
terdapat pada panggul, lutut, pergelangan kaki atau otot
sekitarnya)
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi
dari belakang klien)
e. Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan
memegang objek untuk dukungan.
B. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Hubungan dengan orang lain di lingkungan lansia
o Tidak dikenal
o Sebatas kenal
√Mampu berinteraksi
o Mampu kerjasama
2. Hubungan dengan orang lain dluar wisma didalam panti /
dilingkungan lansia
o Tidak dikenal
o Sebatas kenal
o Mampu berinteraksi
o Mampu kerjasama
3. Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti / dengan
Sesama lansia di lingkungan
o Selalu
√Sering
o Jarang
o Tidak pernah
4. Stabilitas emosi
√Labil
o Stabil
o Iritabel
o Datar
Jelaskan : ……………………………………………………..
5. Motivasi menghuni panti
×Kemampuan sendiri
×Terpaksa
6. Frekuensi kunjungan keluarga
o 1 kali/ bulan
o 2 kali / bulan
o Tidak pernah
C. PENGKAJIAN SPIRITUAL
1. Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai keyakinan agamanya ?
√Ya
o Tidak
2. Apakah secara teratur mengikuti/ terlibat aktif dala kegiatan
keagamaan ?
√Ya
o Tidak
3. Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah, apakah dengan berdoa
?
√ Ya

o Tidak
4. Apakah lansia terlihat sabar dan tawakal ?
√ Ya

o Tidak

D. PENGKAJIAN FUNGSIONAL LANSIA

1. Masalah emosional

Pertanyaan tahap 1*
1) Apakah klien mengalami susah tidur? Ya√ / Tidak

2) Ada masalah atau banyak pikiran ? Ya √ / Tidak

3) Apakah klien murung atau menangis sendiri ? Ya√ / Tidak

4) Apakah klien sering was-was atau khawatir ? Ya√ / Tidak

*) Lanjutkan pertanyaan tahap 2 jika jawabannya ya 1 atau lebih


Pertanyaan tahap 2*
1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam 1

bulan

Ya √ / Tidak
2) Ada masalah atau banyak pikiran

Ya√ / Tidak
3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain ?

Ya / Tidak√
4) Gunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter ?

Ya / Tidak√
5) Cenderung mengurung diri

Ya / Tidak√
*Lebih dari 1atau sama dengan 1 jawaban ya, maka masalah
emosional ada atau ada gangguan emosional
√Gangguan emosional
o Tidak mengalami gangguan emosional

2. Tingkat kerusakan intelektual

Dengan menggunakan SPMSQ (short porttabel mental status


quesioner)
Anjurkan beberapa pertanyaan pada daftar dibawah ini:
1) Tanggal beberapa hari ini? Benar√ / Tidak

2) Hari apa sekarang? Benar √ / Tidak

3) Apa nama tempat ini? Benar √ / Tidak

4) Dimana alamat anda? Benar √ / Tidak

5) Berapa umur anda? Benar √ / Tidak

6) Kapan anda lahir? Benar √ / Tidak

7) Siapa presiden indonesia? Benar √ / Tidak

8) Siapa presiden indonesia sebelumnya? Benar √ / Tidak

9) Siapa nama ibu anda? Benar √ / Tidak

10) Angka hitungan 20-3-3-3=? Benar / Tidak√

Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru


secara menurun intpretasi:
Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 : Fungsi intelektual kerusakan
sedang Salah 9-10 : Fungsi intelektual
kerusakan berat

E.IDIENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF

Untuk mengetahui kerusakan terjadi

pada
Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam )
Aspek Nilai Nilai
No kongnitif maksimal klien Kriteria
Menyebutkan dengan benar :
Tahun :
Musim :
Tanggal :
Hari :
1 Orientasi 5 5 Bulan :
Dimana sekarang berada ?
2 Orientasi 5 5 Negara
Provinsi
Kabupten/Kota
Panti
Wisma
ebutkan 3 nama obyek (misal : Kursi,
meja,, kertas) kemuadian ditayakan
kepada klien, menjawab :
1. Kursi
2. Meja
3 egisterasi 3 3 3. Kertas
eminta klien berhitung mulai dari 100
kemudian kurang 7 sampai 5 tingkat.
1. 93
2. 86
3. 79
rhatian dan 4. 72
4 Kalkulasi 5 3 5. 65
eminta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada pont ke-2 (tiap point
5 Mengingat 3 3 nilai 1)
Menanyakan pada klie tentang benda
(sambil menunjukan benda tersebut)
1.
2.
Minta klien untuk mengulangi kata
berikut :tidak ada dan, jika, atau
tetapi)
Klien menjawab :
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri 3 langkah.
Ambil kertas ditangan anda, lipat dua
dan taruh dilantai.
1.
2.
3.
Perintah pada klieb untuk hal berikut
(bila aktifitas sesuai perintah
nilaisatu point. ‘’tutup mata anda’’
Perintah kepada klien untuk menulis
6 Bahasa 9 8 kalimat dan menyalin gambar.
Ttotal nilai 30 30
Interprestasi hasil :
24-30 : tidak ada gangguan kognitif
18-23 : gangguan kognitif sedang
0-17 : gangguan kognitif berat

F. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN


1. Kebiasaan merokok
o > 3 batang sehari
o < 3 batang sehari
√Tidak merokok
2. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi
1) Frekwensi makan
o 1 kali sehari
o 2 kali sehari
√3 kali sehari
o Tidak teratur
2) Jumlah makanan yang dihabiskan
o 1 porsi dihabiskan
√½ porsi yang dihabiskan
o<1/2 porsi yang dihabiskan
o Lain lain
3) Makanan mentah
o Dihabiskan
√Tidak dihabiskan
o Kadang-kadang dihabiskan
b. Pola pemenuhan cairan
1) Frekwensi minum
o< 3 gelas sehari
√> 3 gelas sehari
2) Jika jawaban < 3 gelas sehari, alasan :
√Takut kencing malam hari
o Takut haus
o Persediaan air minum terbatas
o Kebiasaan minum sedikit
3) Jenis minuman
√Air putih
o The
o Kopi
o Susu
o Lainnya

c. Pola kebiasaan tidur


1) Jumlah waktu tidur
√< 4 jam
o 4 – 6 jam
o 6 jam
2) Gangguan tidur berupa
o Insomnia
√Sering terbangun
√Sulit mengawali
o Tidak ada gangguan
3) Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur

o Santai
o Diam saja
o Keterampilan
√Kegiatan keagamaan

d. Pola eliminasi BAK/BAB

1) Frekwensi BAB
o 1 kali sehari
o 2 kali sehari
√Lainnya
2) Konssistensi
o encer
o keras
√lembek
3) Gangguan BAB
o Inkontinensia alvi
o Konstipasi
o Diare
√Tidak ada
4) Frekwensi BAK
√1 – 3 kali sehari
o 4 – 6 kali sehari
o > 6 kali sehari
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. ANALISA DATA
No Data Penyebab Masalah
1 DS: Tn M mengatakan Faktor menua Gangguan Pola
susah tidur, baik siang Keadaan Tidur
ataupun malam. Lingkungan
Tidur tiap hari < 4 jam Yang tidak
Kaki kiri lemas, susah di nyaman.
gerakkan, kadang kadang Beban pikiran
kaku dan kesemutan
DO :
Ku Baik
Klien tampak lelah
Sering menguap
TD = 140/90 mmhg
N=64x/menit
T= 36,5
GCS E4V5M6

2. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan Faktor menua, lingkungan
tidak nyamandan beban pikiran di tandai dengan Klien mengatakan
susah tidur, baik siang ataupun malam.
Tidur tiap hari < 4 jam, Kaki kiri lemas, susah di gerakkan, kadang
kadang kaku dan kesemutan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. Diagnosa TujuandanKriteriaHasil Intervensi(NIC)


Keperawatan (NOC)
1 2 3 4
Gangguan 1.Melaporkanistirahattidur NIC
polatidur malamyangoptimal 1. Lakukan
2. pengkajianmasalah
Rasangantukklienpadas gangguantidurklien,ka
ianghariberkurang rakteristikdanpenyeba
3. Kliendapattidurnyenyak bkurangtidur
4.Jumlah jam tidur klien6-8 2. Monitor tanda-
jamperhari tandavital klien
5. Frekuensi terbangun 3.Kurangikebisingan,a
dimalamhariberkurang turcahayalampuyangr
6. Klien edup
melakukantindakan- 4.Batasiintakecairanpa
tindakan damalamhari,terutama
yangmempercepattidur yangmngandungkafei
7.Perasaan n
segarsetelahtiduratauist 5.Anjurkanklienuntukt
irahat idurdenganposisiyang
8.Tanda-tanda nyamansepertiposisisi
vital m
dalambatas normal 6.Anjurkanklienuntukt
idak tidur pada
sianghari
7.Lakukan akupresure
danberiairrebusandau
n salam
IMPLEMENTASI

No , Diagnos Implementasi
Hari, a
Tangga
l dan
Waktu
1. Ganggua 1. Melakukan
Mingg n Pola pengkajiangangguantidurklien,karakteristikdanpenyebabkur
u, 3 Tidur angtidur
April
2022 2. Memonitor tanda-tandavital klien
Jam TD = 140/90 MMHg
09.00 T= 36,6
Nadi = 64x/menit
3. Memotivasi untuk menggunakancahayalampuyangredup
4.Mengingatkan untuk
membatasiintakecairanpadamalamhari,terutama
yangmngandungkafein.
5. Menganjurkanklienuntuktidurdenganposisiyangnyamansepertipo
sisisim
6. Menganjurkanklienuntuktidak tidur pada sianghari
7 Melakukan akupresure
danberiairrebusandaun salam

No , Hari, Diagnosa Implementasi


Tanggal
dan
Waktu
1. Senen , Gangguan 1. Melakukan pengkajianmasalah
4 April Pola Tidur gangguantidurklien,karakteristikdanpenyebabkurangti
2022 dur
Jam
16.00 2. Memonitor tanda-tandavital klien
3.Mengaturcahayalampuyangredup
4. Memotivasi untuk membatasi
intakecairanpadamalamhari,terutama
yangmngandungkafein
5. Menganjurkanklienuntuktidak tidur pada sianghari
No , Hari, Diagnosa Implementasi
Tanggal
dan
Waktu
1. Selasa , Gangguan 1. Melakukan pengkajianmasalah
5 April Pola Tidur gangguantidurklien,karakteristikdanpenyebabkurangti
2022 dur
Jam
16.00 2. Memonitor tanda-tandavital klien

EVALUASI

No, Hari, Tanggal & Jam Diagnosa Evaluasi


1. Rabu, 6 April 2022 Gangguan Pola Tidur S: Klien mengatakan sudah
mulai bisa tidur lebih
dari 4 jam dalam sehari
Kadang- kadang
terbangun di malam hari
saat ingin BAK
O: Keadaan umum baik.
Klien jarang menguap
saat di ajak bicara
Terlihat lebih segar
TD = 140/80 mmhg
Nadi = 72x/menit
Temp = 36,5
A: Masalah Gangguan Pola
tidur sebagian teratasi
P: Intervensi di lanjutkan
klien di rumah sampai
dengan kebutuhan pola
tidur terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai