oleh
Yuan Ferdi Aridatama, S.Kep
NIM 212311101125
I. Identitas Pasien
Inisial : Tn. D Tanggal Masuk RS : 03-10-2022
Tanggal Lahir : 18-12-1957 (64 tahun) Asal Ruang/ RS : RS Kalisat
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal Pengkajian : 03/10/2022
Agama : Islam Sumber Informasi : Pasien, RM No.
Pendidikan : S1 RM : XXXXXXX282
Pekerjaan : Pensiunan Guru
Alamat : Sumberdanti, Sukowono
II. Pengkajian
1. Diagnosa Medis
NSTEMI + DM Tipe 2 + HIL + Ulkus Peptik
2. Keluhan utama dan alasan instalasi rawat intensif
Nyeri Dada
3. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSD dr. Soebandi pada tanggal 03 Oktober 2022 dengan
keluhan nyeri dada sebelah kiri dan terasa panas, pasien merasakan nyeri sejak 2 hari
yang lalu, nyeri hilang timbul dengan skala 6, nyeri yang dirasakan menjalar hingga
kepunggung, nyeri timbul jika klien beraktivitas dan berkurang jika klien beristirahat
secara total, sebelum ke RSD dr. Soebandi pasien sempat dirawat di RS Kalisat.
Setelah dirujuk ke IGD RSD dr. Soebandi lalu pasien dibawa ke ruang ICCU pada
tanggal (03/10/2022), dengan riwayat DM tipe 2 dan Ulkus Peptik. Hasil
pemeriksaan ekg di IGD menunjukan adanya Nstemi dan hasil pengkajian pada
tanggal 03 Oktober 2022 pukul 17.00 TTV pasien TD 103/66 mmHg, N 103x/menit,
RR 28x/menit, S 37ºC dan SpO2 99 %.
4. Riwayat Kesehatan Terdahulu
a. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah dirawat di RS dr. Soebandi dengan penyakit yang
sama sekitar 3 tahun yang lalu.
b. Alergi (obat, makanan dll)
Pasien mengatakan tidak mengalami alergi terhadap obat obatan, makanan , dan
lainnya
c. Imunisasi
Pasien mengatakan sudah lupa terkait imunisasi apa saja yang sudah dilakukan
d. Kebiasaan
Pasien mengatakan saat di rumah ketika melakukan aktivitas yang berat seperti
bersih bersih rumah, keluhan nyeri dirasakan dan memberat, namun sesak
tersebut berkurang saat beristirahat.
e. Obat – obatan yang digunakan
Pasien telah mengkonsumsi obat obat penyakit jantung dan DM seperti
Glunenorm.
5. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sebelumnya mengalami penyakit
jantung atau penyakit kronis lainnya.
4 4
8. Resiko keamanan
NO PENGKAJIAN SKALA NILAI KET.
Riwayat jatuh : Apakah pernah Tidak 0 0
1.
jatuh dalam 3 bulan terakhir? Ya 25
Diagnosa sekunder : Apakah Tidak 0 15 NSTEMI +
2.
memiliki lebih dari satu Ya 15 DM Tipe 2 +
penyakit? HIL + Ulkus
Peptik
Keterangan :
0 = Tergantung total, 1 = dibantu orang lain dengan alat, 2 = dibantu orang lain
3 = tidak dibantu orang lain , menggunakan alat, 4 = Mandiri
Interpretasi : pasien mengalami keterbatasan dalam mobilisasi di tempat tidur
sehingga pasien tidak mampu melakukan ADL secara mandiri
10. Spiritual
Selama masa perawatan pasien tidak mampu melaksanakan kegiatan ibadah secara
mandiri sehingga dalam pelaksanaannya dibantu oleh rohanian yang memfasilitasinya
di tempat tidur.
11. Keadaan lokal
Pasien masih merasakan nyeri, pasien tampak lemah terbaring di tempat tidur, badan
terasa lemas, tidak mampu melakukan perawatan diri secara mandiri, pasien
cenderung menghabiskan waktunya untuk bed rest.
IV. Terapi (11/4/2022)
GULA DARAH
Glukosa Sewaktu 166 <200 Mg/dL Normal
ELEKTROLIT
Natrium 139,0 135-155 mmol/L Normal
Kalium 3,54 3,5-5,0 mmol/L Tinggi
Chlorida 109,6 90-110 mmol/L Normal
LAIN-LAIN
Troponin-I Negatip Negatif Positif
Penurunan
Curah Jantung
Cardiac Output
menurun
Pembentukan
energy menurun
Intoleransi
Aktivitas
4 Faktor Resiko : Resiko Infark miokard
Efek agen farmakologis Lovenox Perdarahan
dan Aspilet (D.0012)
NSTEMI
Kontraktilitas
menurun
Cardiac Output
menurun
Penurunan Curah
Jantung
Pemberian Obat
Antikoagulan
Resiko Perdarahan
5 DS : Deficit Nyeri
1. Pasien mengatakan nyeri perawatan diri
dada saat beraktifitas (D.0109)
DO : Tidak mampu
1. Pasien tidak mampu melakukan hygiene
melakukan aktifitas fisik.
Skor ADL 4 (tergantung)
Defisit perawatan
diri
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut (D.0077) b.d sindrom koronenr akut d.d Pasien mengeluh
nyeri dada pada sebelah kiri, nyeri hilang timbul, terasa panas, skala 6,
Pasien meringis kesakitan, RR : 28X/ Menit, Pasien gelisah, Pasien sulit
tidur
2. Risiko Penurunan curah jantung (D.0008) d.d sindrom coroner akut,
Pasien mengeluh nyeri dada, Irama jantung tidak teratur, Gambaran EKG
NStemi, Foto Thoraks menunjukkan Hepatomegali
3. Intoleransi Aktivitas (D.0056) b.d Tirah Baring d.d Pasien mengatakan
lelah saat beraktifitas, Paisen mengatakan mudah lelah, TD : 103/66, N :
103X/ Menit, Gambaran EKG NStemi.
Intervensi Keperawatan
Diagnosa TTD/
No Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan Nama
1 Nyeri akut (D.0077) Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri (1.08238)
b.d sindrom koronenr keperawatan selama 8 jam diharapkan Observasi
akut d.d Pasien masalah keperawatan nyeri akut 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
mengeluh nyeri dada menurun dengan kriteria hasil : kualitas dan intensitas nyeri
pada sebelah kiri, nyeri Tingkat Nyeri (L.08066) Keluhan 2. Identifikasi skala nyeri
hilang timbul, terasa Terapeutik
nyeri menurun Gelisah menurun
3. Mengajarkan teknik benson untuk mengurangi nyeri
panas, skala 4, Pasien Kesulitan tidur menurun Frekuensi
4. Menganjurkan untuk memulai tidur
meringis kesakitan, RR nadi membaik
Edukasi
: 33X/ Menit, Pasien 5. Jelaskan strategi meredakan nyeri
gelisah, Pasien sulit Kolaborasi
tidur Kolaborasi pemberian aspilet 80mg/24 jam (1-0-0),CPG
75 mg/24 jam (1-0-0)
2 Risiko penurunan curah Setelah dilakukan intervensi Perawatan jantung (1.02075)
jantung (D.0008) b.d keperawatan selama 8 jam diharapkan Observasi
sindrom coroner akut masalah keperawatan risiko 1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah
d.d Pasien mengeluh penurunan curah jantung menurun jantung (meliputi, dipsnea, kelelahan, edema)
nyeri dada, Irama dengan kriteria hasil : 2. Monitor tekanan darah
jantung tidak teratur, Curah Jantung (L.02008) 3. Monitor saturasi oksigen
Gambaran EKG Stemi, Gambaran aritmia jantung menurun 4. Monitor EKG 12 sandapan
Foto Thoraks Bradikardia menurun 5. Monitor aritmia
menunjukkan Takikardia menurun Terapeutik
Hepatomegali Hepatomegali menurun
6. Posisikan pasien semi fowler
7. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
oksigen >94% : 3 lpm
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian Lovenox 2x6000IU,
Atorvastatin 40mg/24 jam, Ondansentron 3x8mg
3 Defisit perawatan diri Setelah dilakukan intervensi Dukungan perawatan diri (I.11348)
(D.0109) b.d nyeri dada keperawatan selama 8 jam diharapkan Observasi
d.d Pasien mengatakan masalah keperawatan deficit 1. Monitor tingkat kemandirian pasien
nyeri dada saat perawatan diri membaik dengan 2. Identifikasi kebutuhan alat bantu
beraktifitas, Pasien kriteria hasil :
kebersihan diri,berpakaian, dan makan
tidak mampumelakukan Perawatan diri (L.11103)
Terapiutik
aktifitas fisik. Skor Mempertahankan kebersihan diri
pasien meningkat 3. Berikan perawatan diri pada pasien
ADL 4 (tergantung)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama
Hari/
No. DX Jam Implementasi Evaluasi terang
Tanggal
dan paraf
Senin, 1 17.30 1. Monitor TTV dan mencatat S:
3/10/22 WIB pada lembar observasi 1. Pasien masih mengeluh nyeri dada
R: TTV: TD : 110/60 O:
17.35 mmHg, N: 96x/menit RR : 2. TTV: TD : 96/60 mmHg, N: 96x/menit
WIB 16x/menit, Suhu : 37,0, Spo2 RR : 23x/menit, Suhu : 37,0,Spo2 :
: 99% 99%
17.45 2. mengidentifikasi tanda/gejala 3. Pasien berekspresi meringis nyeri saat
WIB primer penurunan curah memiringkan badan
jantung (meliputi, dipsnea, 4. EKG: Irama ireguler, peningkatan
edema) segmen ST, gelombang Q patologis
R: RR: 16x/menit, tidak ada A : Masalah keperawtan penurunan curah jantung
edema belum teratasi
3. Monitor EKG P : Lanjutkan intervensi
R: Irama ireguler, peningkatan Perawatan jantung (1.02075)
segmen ST, gelombang Q Observasi
patologis
1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
4. Memberikan posisi semi curah jantung (meliputi, dipsnea, kelelahan,
fowler edema)
R: Pasien mengatakan lebih 2. Monitor tekanan darah
3. Monitor saturasi oksigen
nyaman 4. Monitor keluhan nyeri dada
5. Monitor EKG 12 sandapan
5. Memberikan oksigen 3 lpm
6. Monitor aritmia
R: Pasien mengatakan dapat
Terapeutik
bernapas dengan lebih
nyaman, tidak sesak napas 7. Posisikan pasien semi fowler
8. Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen >94% : 3 lpm
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian obat Lovenox
Atorvastatin, Ondansentron