Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. S DENGAN CAD 3 VD +


POST STEMI ANTERIOR LATE ONSET + PERSISTENT CHEST PAIN +
HIPOKALEMIA DI RUANG HCU RSUP SANGLAH DENPASAR BALI

Oleh:
Triyas Anggini Putri Wulandari, S.Kep
NIM 222311101017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2023
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Triyas Anggini Putri Wulandari


NIM : 222311101017
Tempat Pengkajian : Ruang HCU RSUP Sanglah Denpasar
Tanggal : 28 Februari 2023

A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Nama : Tn. S Pekerjaan : Petani
Tanggal Lahir : 08/05/1975 Status Perkawinan : Menikah
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal MRS : 27 Februari 2023
Agama : Hindu Tanggal IRI : 27 Februari 2023
Pendidikan : SD Tanggal Pengkajian : 28 Februari 2023
Alamat : Perean, Tabanan Sumber Informasi : Pasien, keluarga, RM
No. RM : 22041xxx

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosis Medik
a. CAD 3 VD
b. Post STEMI Anterior Late Onset (Agustus 2022)
c. EF BP 50,5%
d. RWMA (+)
e. Persistent Chest Pain
f. Hipokalemia
2. Keluhan Utama
Keluhan utama: Pasien mengeluhkan lelah/lemas.
Alasan masuk IRI: Pasien mengalami nyeri dada secara terus menerus seperti
ditusuk-tusuk
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan bahwa sering mengalami nyeri dada ± 6 bulan yang
dirasakan hilang timbul. Pasien rutin untuk melakukan control ke poli jantung.
Namun sejak 2 hari yang lalu pasien mengalami nyeri dada yang tidak kunjung
menghilang dan nyeri semakin berat. Oleh karena itu, pasien dibawa ke RSUP
Sanglah Denpasar, Bali di Ruang Poli PJT pada tanggal 27 Februari 2023.
Pasien mendapatkan rencana tindak lanjut untuk penatalaksanaan yaitu PCI
pada tanggal 28 Februari 2023. Pasien juga mendapatkan terapi asetosal 1x80
mg, clopidogrel 1x75 mg, ramipril 1x5 mg, simvastatin 1x40 mg, allopurinol
1x100 mg, spironolactone 1x20 mg, KSR 3x600 mg, dan ISDN 5 mg. Pada
saat pengkajian di ruang HCU pada tanggal 28 Februari 2023 klien sudah
dilakukan tindakan PCI dan mengatakan tidak merasakan nyeri lagi pada dada,
namun pasien merasa lelah/lemas dan khawatir akan kondisinya
4. Riwayat Penyakit Terdahulu
a. Penyakit yang Pernah Dialami
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai riwayat penyakit kronis
(hipertensi, DM), penyakit menular (TB Paru, dll).
b. Alergi (Obat, Makanan, Plester, dll)
Pasien mengatakan bahwa tidak memiliki alergi apapun.
c. Imunisasi
Pasien mengatakan bahwa tidak mengetahui imunisasi apa saja yang telah
didapatkan dan tidak melakukan vaksinasi COVID-19.
d. Kebiasaan
Pasien mengatakan bahwa tidak merokok maupun meminum alcohol.
Namun, pasien suka mengkonsumsi makanan yang berlemak dan yang
digoreng.
e. Obat-obatan yang Digunakan
Pasien mengatakan apabila sakit atau tidak enak badan biasanya akan
membeli obat di warung atau apotek terdekat. Pasien rutin untuk
melakukan control jantung tiap bulan dan mendapatkan obat yang harus
diminum (pasien dan keluarga lupa dengan obatnya)
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa anggota keluarga tidak ada yang mempunyai
riwayat penyakit kronis (hipertensi, DM, dll), namun ibu pasien memiliki
riwayat penyakit asma.
6. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Menikah

: Anak kandung

: Pasien

: Meninggal

: Tinggal serumah

: Bercerai
III. Pengkajian Keperawatan
1. Tanda Vital dan Nyeri
a. Tekanan darah : 129/78 mmHg
b. Nadi : 66 x/menit
c. Suhu : 36,2oC
d. RR : 20 x/menit
e. SpO2 : 98%
f. MAP : 94
g. Nyeri : Pasien tidak mengeluhkan nyeri
2. Pernafasan
Inspeksi : Dada tampak simetris, tidak menggunakan otot bantu pernafasan,
irama pernafasan teratur.
Palpasi : Tidak teraba benjolan pada dada, suhu teraba sama kiri dan kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler, rh +/- wh -/-
3. Kardiovaskuler
Inspeksi: Tidak terlihat ictus cordis pada ICS 5 kiri, lesi (-), jejas (-)
Palpasi: Benjolan (-), nyeri tekan (-), teraba denyut ictus cordis pada ICS 5 kiri
Perkusi: Pekak
Aukultasi: S1 dan S2 tunggal, irama regular, tidak ada suara tambahan
4. Neurologi dan Sensori
Klien composmentis, GCS E4V5M6, gelisah (-), kaku kuduk (-), kejang (-),
tremor (-), pupil isokor (+2mm, +2mm), refleks pupil (+), badan lemas (+),
refleks patologis (-).
5. Gastrointestinal
Inspeksi : Perut tampak datar, tidak ada bekas operasi, tidak ada kemerahan,
warna keseluruhan area kulit sama rata.
Auskultasi : Bising usus 12 x/menit seluruh kuadran
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak ada pembesaran organ, tidak ada nyeri tekan.
6. Muskuloskeletal
a. Ekstremitas Atas
Tangan kiri tampak terpasang infuse, kuku pendek, bersih, turgor kulit
baik, tidak ada kelainan, akral teraba hangat, tidak ada fraktur pada tangan,
tidak ada deformitas.
b. Ekstremitas Bawah
Kuku pendek, bersih, tidak ada deformitas, tidak ada edema, tidak ada
varices, akral teraba hangat dan tidak terdapat luka
c. Kekuatan Otot
5555 | 5555
5555 | 5555
7. Genitourinaria
Pasien terpasang kateter urine. Output urine 900 cc/6 jam berwarna kuning.
Balance cairan -925 cc/24 jam.
8. Risiko Keamanan
No. Pengkajian Skala Nilai
1. Riwayat jatuh, apakah pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir Tidak 0
0
Ya 25
2. Diagnosa sekunder, apakah memiliki lebih dari satu penyakit Tidak 0
15
Ya 15
3. Alat bantu jalan,
a. Bed rest/dibantu perawat 0
b. Kruk/tongkat/walker 15 30
c. Berpegangan pada benda-benda di sekitar (kursi, lemari, 30
meja)
4. Terapi intravena, apakah saat ini lansia terpasang infus? Tidak 0
20
Ya 20
5. Gaya berjalan/cara berpindah
a. Normal/bed rest/immobile (tidak dapat bergerak sendiri) 0
0
b. Lemah (tidak bertenaga) 10
c. Gangguan/tidak normal (pincang/diseret) 20
6. Status mental
a. Lama menyadari kondisi dirinya sendiri 0 0
b. Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15
Total Skor 65
Pasien memiliki risiko jatuh, risiko infeksi nosocomial, dan risiko konfusi atau
gelisah post PCI.
9. Aktivitas, Istirahat, dan Mobilisasi
Aktivitas harian (Activity Daily Living) 0: tergantung
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4 total,
Makan/minum √ 1: dibantu
Toileting √ petugas dan
Berpakaian √ alat,
Mobilitas di tempat tidur √ 2: dibantu
Berpindah √ petugas,
3: dibantu alat,
Ambulasi / ROM √ 4: mandiri
TOTAL SKOR ADL 14
Total skor aktivitas harian pasien berjumlah 14. Pasien dibantu sebagian.
10. Spiritual
Pasien meyakini bahwa sakitnya saat ini sudah takdir dari Tuhan dan harus
dijalani, pasien yakin akan sembuh bila berusaha.
11. Keadaan Lokal
Keadaan pasien baik, GCS E4V5M6, terpasang IV pada tangan kiri, berbaring
dengan posisi semi fowler, bernafas spontan.

IV. Terapi
- NaCl 0,9% 8 tpm
- Asetosal 1x80 mg
- Clopidogrel 1x75 mg
- Ramipril 1x5 mg
- Simvastatin 1x40 mg
- Allopurinol 1x100 mg
- Spironolactone 1x20 mg
- KSR 3x600 mg
- Lansoprazole 1x30 mg
- Bisoprolol 1x5 mg
- ISDN 5 mg
No Obat Dosis Keterangan
Menggantikan cairan tubuh yang hilang,mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit,
1 NaCl 0,9% 8 tpm
dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik
Serangan jantung, stroke, penyakit arteri perifer sampai serta penyakit jantung
2 Asetosal 80 mg/24 jam koroner. sebagai pengencer darah. Obat ini umum digunakan untuk mencegah
terjadinya penggumpalan darah.
Antiplatelet yang bekerja dengan cara mencegah trombosit atau sel keping darah
3 Clopidogrel 75 mg/24 jam saling menempel dan membentuk gumpalan darah. Obat ini umumnya digunakan
untuk mencegah stroke atau serangan jantung
Ramipril merupakan obat golongan ACE inhibitor yang bekerja dengan cara
menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin berperan
4 Ramipril 5 mg/24 jam
dalam menyempitkan pembuluh darah. Selain itu, obat ini juga digunakan dalam
pengobatan gagal jantung dan setelah serangan jantung
Simvastatin merupakan obat penurun kolesterol golongan statin. Obat ini bekerja
5 Simvastatin 40 mg/24 jam dengan cara menghambat kerja enzim yang dibutuhkan untuk membentuk
kolesterol. Dengan begitu, jumlah kolesterol yang diproduksi tubuh akan berkurang.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim xanthine oksidase sehingga
menghambat pembentukan asam urat dan juga dapat menghambat sintesis purin.
Enzim xanthine oksidase adalah enzim yang bertanggung jawab untuk oksidasi
suatu zat alami dalam tubuh bernama hypoxanthine untuk menjadi xanthine, dan
6 Allopurinol 100 mg/24 jam
kemudian menjadi asam urat. Obat ini digunakan untuk pencegahan serangan gout
kronis, mengobati sindrom lisis tumor dalam kemoterapi yang menyebabkan
terjadinya hyperuricemia akut berat, mengobati batu ginjal dengan komponen asam
urat dan kalsium oksalat (nefrolitiasis asam urat)
Spironolactone termasuk ke dalam jenis obat diuretik hemat kalium. Obat ini bekerja
dengan cara menghambat penyerapan garam (natrium) dan air berlebih ke dalam
7 Spironolactone 20 mg/24 jam
tubuh serta menjaga agar kadar kalium darah tidak terlalu rendah. Dengan begitu,
pengeluaran air lewat urine bisa ditingkatkan dan tekanan darah dapat diturunkan.
KSR 600 digunakan untuk membantu mengobati dan mencegah hipokalemia
(menurunnya kadar kalium di dalam darah). KSR 600 bertindak sebagai pengganti
8 KSR 600 mg/24 jam ion-ion Kalium elektrolit, selain itu KSR 600 juga dapat digunakan sebagai sumber
Kation. Kation utama dari cairan intraseluler penting untuk pemeliharaan asam-basa
dan keseimbangan cairan dan elektrolit sel.
Menurunkan produksi asam lambung dan meredakan gejala akibat peningkatan
9 Lansoprazole 30 mg/24 jam asam lambung, seperti sensasi terbakar di dada, mulut terasa asam, serta mual dan
muntah
Bisoprolol merupakan golongan obat beta-blocker yang bekerja dengan cara
menghambat kerja sistem saraf simpatis pada jantung dengan menghambat reseptor
10 Bisoprolol 5 mg/24 jam beta-adrenergik jantung. Obat penghambat beta-adrenergik seperti Bisoprolol
menurunkan kecepatan denyut jantung dan bermanfaat dalam terapi irama jantung
yang cepat secara tidak normal.
Vasodilator dengan cara melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah ke otot
11 ISDN 5 mg/24 jam jantung lebih lancar dan beban kerja jantung berkurang. Isosorbide dinitrate dapat
mencegah dan mengatasi angina, serta mengobati gagal jantung.
V. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium (27 Februari 2023)
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
1 Hemoglobin 11,9 13,5-17,5 g/dL
2 Eritrosit 4,09 4,3-5,6 10^3/uL
3 Hematokrit 35,0 36,0-46,0 %
4 Trombosit 381 150-450 10^3/uL
5 Lekosit 8,17 4,5-11,0 10^9/L
6 Natrium 143 135-155 mmol/L
7 Kalium 3,06 3,5-5,0 mmol/L
8 BUN 12,70 6-20 mg/dL
9 INR 0,89 2-3 -
10 PT 10,2 11-13 detik
11 APTT 29,2 30-45 detik

Pemeriksaan Penunjang (28 Februari 2023)

Interpretasi: Gelombang T lateral abnormal, sinus bradikardi

Denpasar, 28 Februari 2023


Pengambil Data

Triyas Anggini P. W
NIM 222311101017
B. ANALISA DATA

No Data Penunjang Etiologi Masalah (SDKI)


1 DS: Penyumbatan arteri jantung Penurunan Curah Jantung
Pasien mengatakan mudah lelah ↓ (D.0008)
DO: Hipoksia miokard
- Gambaran EKG : Gelombang T lateral ↓
abnormal, sinus bradikardi Jantung gagal memompa
- EF BP 50,5% ↓
- RWMA (+) Suplai oksigen dan nutrisi terganggu
- TD: 129/78 mmHg ↓
- N: 66 x/menit Kerja otot jantung menurun

Cardiac output menurun

Penurunan curah jantung
2 DS: Penyumbatan arteri jantung Intoleransi Aktivitas
Pasien mengatakan mudah lelah ↓ (D.0056)
DO: Hipoksia miokard
- Gambaran EKG : Gelombang T lateral ↓
abnormal, sinus bradikardi Jantung gagal memompa
- EF BP 50,5% ↓
- RWMA (+) Suplai oksigen dan nutrisi terganggu
- TD: 129/78 mmHg ↓
- Pasien tirah baring Penurunan produksi ATP

Kelelahan

Intoleransi aktivitas
3 DS: Post PCI Defisit Pengetahuan
- Pasien mengatakan suka makan makanan ↓ (D.0111)
yang berlemak dan digoreng Kurang terpapar informasi mengenai
- Pasien menanyakan hal yang harus perawatan post PCI ketika di rumah
diperhatikan ketika dirumah post ↓
pemasangan ring pada jantung (PCI) Menanyakan permasalahan yang dihadapi
DO: ↓
- CAD 3 VD Deficit pengetahuan
- Post STEMI Anterior Late Onset (Agustus
2022)
- EF BP 50,5%
- RWMA (+)
- Post PCI pada tanggal 27 Februari 2023
- Gambaran EKG : Gelombang T lateral
abnormal, sinus bradikardi
- Risiko konfusi atau gelisah post PCI

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal Perumusan Tanggal Pencapaian Paraf
1 Penurunan Curah Jantung (D.0008) b.d perubahan irama 28 Februari 2023
jantung d.d lelah, Gelombang T lateral abnormal, sinus
bradikardi, TD: 129/78 mmHg Triyas
2 Intoleransi Aktivitas (D.0056) b.d ketidakseimbangan antara 28 Februari 2023
suplai dan kebutuhan oksigen d.d mengeluh lelah, gambaran
EKG gelombang T lateral abnormal, sinus bradikardi Triyas
3 Defisit Pengetahuan (D.0111) b.d kurang terpapar informasi 28 Februari 2023
d.d menanyakan masalah yang dihadapi, menunjukkan
perilaku yang tidak sesuai anjuran Triyas

D. PERENCANAAN/NURSING CARE PLAN

Diagnosa (SDKI) Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional


Penurunan Curah Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24 Perawatan Jantung (I. 02075) - Mengetahui adanya
Jantung (D.0008) b.d jam diharapkan curah jantung dapat Observasi penurunan curah
perubahan irama meningkat dengan kriteria hasil: - Identifikasi tanda dan gejala jantung
jantung d.d lelah, Curah Jantung (L.02008) primer penurunan curah - Memantau perubahan
Gelombang T lateral Tujuan jantung seperti dyspnea, status hemodinamik
No Indikator Awal
abnormal, sinus 1 2 3 4 5 kelelahan, edema, ortopnea, - Mengetahui status
bradikardi, TD: 1 Bradikardi 3 √ paroxysmal nocturnal sirkulasi dalam darah
129/78 mmHg 2 Lelah 3 √ dyspnea, dan peningkatan - Memantau adanya
CVP hypovolemia atau
- Monitor tekanan darah hypervolemia
- Monitor saturasi oksigen - Memantau perubahan
- Monitor intake dan output irama jantung
cairan - Memantau adanya
- Monitor EKG 12 sadapan irama jantung yang
- Monitor aritmia abnormal
Terapeutik - Memberikan posisi
- Posisikan semifowler pada yang nyaman
pasien - Menurunkan kerja
Edukasi jantung berlebih
- Mencegah aritmia
- Anjurkan beraktivitas fisik
sesuai toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antiaritmia
Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24 Manajemen Energi (I.05178) - Mengkaji pencetus
(D.0056) b.d jam diharapkan toleransi aktivitas dapat Observasi permasalahan
ketidakseimbangan meningkat dengan kriteria hasil: - Identifikasi gangguan fungsi kelelahan
antara suplai dan Toleransi Aktivitas (L.05047) tubuh yang menyebabkan - Mengkaji adanya
kebutuhan oksigen Tujuan kelelahan kelelahan akibat
No Indikator Awal
d.d mengeluh lelah, 1 2 3 4 5 - Identifikasi kelelahan fisik kondisi fisik
gambaran EKG 1 Keluhan - Identifikasi lokasi dan - Mengetahui lokasi
gelombang 3 √ ketidaknyamanan selama penyebab
lelah
2 Perasaan melakukan aktivitas permasalahan
3 √ Terapeutik intoleransi
lemah
- Lakukan rentang gerak aktif - Memberikan aktivitas
pada pasien bertahap
Edukasi - Menghemat energi
- Anjurkan tirah baring jika - Mencegah kelelahan
merasa lelah dan penurunan status
- Anjurkan melakukan hemodinamik.
aktivitas secara bertahap
Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan asuhan Edukasi Kesehatan (I.12383) - Mengetahui kemauan
(D.0111) b.d kurang keperawatan selama 2x24 jam diharapkan Observasi pasien dalam
terpapar informasi tingkat pengetahuan meningkat dengan - Identifikasi kesiapan dan menerima materi
d.d menanyakan kriteria hasil: kemampuan menerima - Memberikan edukasi
masalah yang informasi dengan mudah
dihadapi, Terapeutik
menunjukkan Tingkat Pengetahuan (L.12111) - Sediakan materi dan media - Menyesuaikan
perilaku yang tidak N Tujuan Pendidikan kesehatan kesiapan pasien
Indikator Awal
sesuai anjuran o 1 2 3 4 5 - Jadwalkan Pendidikan - Memberikan
1 Pertanyaan kesehatan sesuai pemahaman lebih
tentang kesepakatan pada pasien
masalah 3 √ - Berikan kesempatan untuk - Pasien mengetahui
yang bertanya penyebab dari
dihadapi Edukasi penyakitnya
2 Persepsi - Jelaskan faktor risiko yang
yang keliru dapat mempengaruhi
3 √ kesehatan
terhadap
masalah

E. CATATAN PERKEMBANGAN/PROGRESS NOTE


Diagnosa 1: Penurunan Curah Jantung (D.0008) b.d perubahan irama jantung d.d lelah, Gelombang T lateral abnormal, sinus bradikardi,
TD: 129/78 mmHg
Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
Selasa, 28 Februari - Mengidentifikasi tanda dan gejala primer S:
penurunan curah jantung seperti dyspnea, Pasien mengatakan mudah lelah
2023 Pukul 21.00
kelelahan, edema, ortopnea, paroxysmal Triyas O:
WITA nocturnal dyspnea, dan peningkatan CVP - Gambaran EKG : Gelombang T lateral
- Memonitor tekanan darah abnormal, sinus bradikardi
- Memonitor saturasi oksigen - EF BP 50,5%
- Memonitor intake dan output cairan - RWMA (+)
- Memposisikan semifowler pada pasien - TD: 120/80 mmHg
- Menganjurkan beraktivitas fisik sesuai - N: 68 x/menit
toleransi A:
Masalah penurunan curah jantung teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi perawatan jantung
I:
- Monitor tanda gejala penurunan curah jantung
- Monitor tekanan darah
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor intake dan output cairan
- Pertahanklan posisi semifowler pada pasien
- Monitor EKG 12 sadapan
- Monitor aritmia
E:
S: pasien mengatakan mudah merasa lelah
O: sinus bradikardi, TD: 120/80 mmHg, N: 68
x/menit
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Rabu, 1 Maret 2023 - Mengidentifikasi tanda dan gejala primer S:
penurunan curah jantung seperti dyspnea, Pasien mengatakan rasa lelah berkurang
Pukul 05.00 WITA
kelelahan, edema, ortopnea, paroxysmal Triyas O:
nocturnal dyspnea, dan peningkatan CVP - Gambaran EKG : Gelombang T lateral
- Memonitor tekanan darah abnormal, sinus bradikardi
- Memonitor saturasi oksigen - EF BP 50,5%
- Memonitor intake dan output cairan - RWMA (+)
- TD: 128/76 mmHg
- Mempertahanklan posisi semifowler pada - N: 70 x/menit
pasien A:
- Memonitor EKG 12 sadapan Masalah penurunan curah jantung teratasi
- Memonitor aritmia sebagian
P:
Lanjutkan intervensi perawatan jantung
I:
- Monitor tanda gejala penurunan curah jantung
- Monitor tekanan darah
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor intake dan output cairan
E:
S: pasien mengatakan rasa lelah berkurang
O: sinus bradikardi, TD: 128/76 mmHg, N: 70
x/menit
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi

Diagnosa 2: Intoleransi Aktivitas (D.0056) b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d mengeluh lelah, gambaran
EKG gelombang
Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
Selasa, 28 Februari - Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang S:
menyebabkan kelelahan Pasien mengatakan mudah lelah
2023 Pukul 22.00
- Mengidentifikasi kelelahan fisik Triyas O:
WITA - Mengidentifikasi lokasi dan ketidaknyamanan - Gambaran EKG : Gelombang T lateral
selama melakukan aktivitas abnormal, sinus bradikardi
- Menganjurkan tirah baring jika merasa lelah - EF BP 50,5%
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap - RWMA (+)
- TD: 127/80 mmHg
A:
Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi manajemen energi
I:
- Lakukan rentang gerak aktif pada pasien
- Anjurkan tirah baring jika merasa lelah
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
E:
S: pasien mengatakan mudah merasa lelah
O: sinus bradikardi, TD: 127/80 mmHg
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Rabu, 1 Maret 2023 - Melakukan rentang gerak aktif pada pasien S:
- Menganjurkan tirah baring jika merasa lelah Pasien mengatakan rasa lelah berkurang
Pukul 06.00 WITA
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara Triyas O:
bertahap - Gambaran EKG : Gelombang T lateral
abnormal, sinus bradikardi
- EF BP 50,5%
- RWMA (+)
- TD: 128/76 mmHg
A:
Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi manajemen energi
I:
- Lakukan rentang gerak aktif pada pasien
- Anjurkan tirah baring jika merasa lelah
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
E:
S: pasien mengatakan rasa lelah berkurang
O: sinus bradikardi, TD: 128/76 mmHg
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi

Diagnosis 3: Defisit Pengetahuan (D.0111) b.d kurang terpapar informasi d.d menanyakan masalah yang dihadapi, menunjukkan
perilaku yang tidak sesuai anjuran
Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
Selasa, 28 Februari 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S:
menerima informasi - Pasien menanyakan hal yang harus
2023 Pukul 22.30
2. Menyediakan materi dan media Pendidikan Triyas diperhatikan ketika dirumah post pemasangan
WITA kesehatan mengenai CAD + PCI ring pada jantung (PCI)
3. Menjadwalkan Pendidikan kesehatan sesuai - Pasien mengatakan akan mengatur pola dan
kesepakatan menu makan ketika dirumah
4. Menjelaskan faktor risiko yang dapat O:
mempengaruhi kesehatan - CAD 3 VD
- Post STEMI Anterior Late Onset (Agustus
2022)
- EF BP 50,5%
- RWMA (+)
- Post PCI pada tanggal 27 Februari 2023
- Gambaran EKG : Gelombang T lateral
abnormal, sinus bradikard
- Risiko konfusi atau gelisah post PCI
A:
Masalah deficit pengetahuan teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi edukasi kesehatan
I:
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
- Sediakan materi dan media Pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan Pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Jelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
E:
S: pasien menyanyakan terkait perawatan post
PCI ketika di rumah
O: gelisah
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Rabu, 1 Maret 2023 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S:
menerima informasi - Pasien mengatakan telah memahami hal yang
Pukul 06.30 WITA
2. Memberikan materi Pendidikan kesehatan Triyas harus diperhatikan ketika dirumah post
mengenai CAD + PCI pemasangan ring pada jantung (PCI)
3. Memberikan kesempatan untuk bertanya
4. Menjelaskan faktor risiko yang dapat - Pasien mengatakan akan mengatur pola dan
mempengaruhi kesehatan menu makan ketika dirumah
O:
- CAD 3 VD
- Post STEMI Anterior Late Onset (Agustus
2022)
- EF BP 50,5%
- RWMA (+)
- Post PCI pada tanggal 27 Februari 2023
- Gambaran EKG : Gelombang T lateral
abnormal, sinus bradikard
- Risiko konfusi atau gelisah post PCI
A:
Masalah deficit pengetahuan teratasi
P:
Hentikan intervensi
I:
Tidak ada intervensi lanjutan
E:
S: pasien mengatakan memahami terkait
perawatan post PCI ketika di rumah
O: tampak lebih rileks
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai