Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN STEMI
DI RUANG ICCU RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
Safril, S.Kep
NIM: 11194692110121

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kasus : Stemi


Nama Mahasiswa : Safril, S. Kep
NIM : 11194692110121

Banjarmasin, Mei 2022

Menyetujui,

ICU RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Program StudiProfesiNers


Banjarmasin Fakultas Kesehatan
Preseptor Klinik (PK) Universitas Sari Mulia
PreseptorKlinik (PA)

M. Riduansyah, S.Kep., Ns., M.Kep


Supinah, S. Kep., Ns NIDN. 1121048702
NIP. 19870321 201101 2 002
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN STEMI
DIRUANG ICCU RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

I. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tanggal Lahir : 15 Mei 1957 Usia: 65 Tahun
Nomor RM : 00.xx.xx
Tanggal Masuk RS : 15 Mei 2022, Jam 22.30 Wita
Tanggal Masuk ICCU : 16 Mei 2022, Jam 07.00 Wita
Tanggal Pengkajian : 16 Mei 2022 Jam 10.00 Wita
Hari Perawatan ke :1
Diagnosa Medis : Stemi

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien awalnya datang ke IGD RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh dengan keluhan
mengatakan nyeri di bagian dada dan terasa panas, pasien mengatakan nyeri sampai
ke bagian belakang. Pasien juga mengatakan nyeri di bagian kepala. Pasien juga
mengeluh merasa sesak napas. . Saat di IGD pasien diberikan tindakan medis IVFD Ns
7 tpm , drip dopamine 5 meg/Kgbb/menit, lansoprazole 60 mg, cek laboratorium
lengkap, EKG dan cek gula darah. Lalu pasien di pindahkan ke ruang ICCU pada
tanggal 16/05/2022 pada pukul 07.00 dengan keluhan nyeri di bagian dada sebelah kiri
dan terasa panas sampai ke belakang
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan 12 tahun yang lalu pernah di rawat rumah sakit Ratu Zaleha
Martapura dengan diagnose Diabetes.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan di keluarga tidak ada memiliki Riwayat penyakit keturunan seperti
hipertensi dan diabetes mellitus

3. Tingkat Kesadaran
a. Kesadaran Kuantitatif/Glasgow Coma Scale (GCS)
 Respon membuka mata/Eye : 4
 Respon Verbal :5
 Respon Motorik :6
Total GCS : 15
b. Kesadaran Kualitatif : Composmentis

4. Pengkajian Nyeri
S (Site) : Pasien mengatakan nyeri di bagian dada sebelah kiri dan menjalar
ke belakang
O (Onset) : Pasien mengatakan nyeri muncul secara mendadak
C (Character) : Pasien mengatakan nyeri terasa panas dan seperti terbakar
R (Radiation) : Pasien mengatakan nyeri menjalar ke bagian belakang
A (Association) : Pasien mengatakan nyeri di sertai dengan sesak napas
T (Timing) : Pasien mengatakan nyeri saat beraktivitas,
E (Exacerbating) : Pasien mengatakan nyeri saat beraktivitas, dan berkurang saat
istirahat
S (Severity) : Pasien mengatakan nyeri hilang selama pasien beristirahat

5. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital dan hemodinamik
Tekanan Darah : 112/74 mmHg
MAP : 86 mmHg
Heart Rate : 54x/menit
CVP :-
Temperature : 36.70 C
Respirasi : 24x/menit
b. Pemeriksaan Fisik (B1-B6)
 B1 (Breath)
Inspeksi
bentuk dada simetris (normal chest), tidak ada retraksi dinding dada, respirasi 24
x/menit, klien terpasang NRM 10 lpm , SpO2 98%
Palpasi
ada nyeri tekan pada bagian dada, tidak ada krepitasi dan kelainan bentuk dada
Perkusi
Saat diperkusi suara lapang paru sonor
Auskultasi
Tidak ada suara napas tambahan
 B2 (Blood)
I : tidak tampak perdarahan, pulsasi iktus kurdis terlihat, tidak terlihat
bendungan vena jugularis, tekanan darah 112/74 mmHg
P : CRT >3 detik, tidak terba bendungan vena jugularis
P : terdengar bunyi timpani
A : bunyi jantung s1/s2 tunggal
 B3 (Brain)
Kesadaran composmentis, ekspresi tampak tegang, pasien dapat bicara dengan
jelas, posisi pasien head up 30 derajat, pupil isokor, refleks cahaya mata kanan dan
kiri positif, pupil klien isokor, tidak ada kejang dan pasien mengalami sulit
tidur/beristirahat.
 B4 (Bowel)
Keadaan pasien tampak lemah, pasien mengalami penurunan nafsu makan, dan
mukosa bibir kering
 B5 (Bladder)
Pada saat pengkajian Pasien terpasang kateter, warna kuning, bau khas urine,
produksi urin 350 cc/ 7 jam
 B6 (Bone)
3333 3333
3333 3333

Keterangan :
5 : Dapat melakukan ROM secara penuh dan dapat melawan gravitasi dan
tahanan
4 : Dapat melakukan ROM yang penuh dan dapat melawan tahanan yang sedang
3 : Dapat melakukan ROM secara penuh dengan melawan gravitasi tetapi tidak
bisa melawan tahanan
2 : Tidak mampu melawan gaya gravitasi
1 : Kontraksi otot hanya dapat di palpasi
0 : Tidak ada kontraksi otot

c. Skala Kekuatan Otot:


3333 3333
3333 3333
d. Skala Morse:
No Pengkajian Skala Skore
1. Riwayat jatuh: Apakah pasien Tidak Ada 0 0
pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir? Ada 25
2. Diagnosa sekunder: Apakah pasien Tidak Ada 0 0
memiliki lebih dari 1 penyakit Ada 15
3. Alat Bantu Jalan: 0
- Bed rest/ dibantu perawat 0
- Kruk/ Tongkat/ Walker 15
- Berpegangan pada benda-benda disekitar 30
4. Terapi Intravena: Apakah saat ini Tidak Ada 0
pasien terpasang infus Ada 20 20
5. Gaya berjalan atau cara berpindah: 10
- Normal/Bed rest/ immobile (tidak dapat bergerak 0
sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan atau tidak normal (pincang atau diseret) 20
6. Status mental: 0
- Pasien menyadari kondisi dirinya 0
- Pasien mengalami keterbatasan daya ingat 15
Total Nilai 30
Keterangan:
 Resiko Ringan : 0 - 24
 Resiko Sedang : 25 - 44
 Resiko Berat : > 45

6. Pola Aktivitas Sehari-Hari (Istirahat dan Tidur, makan dan minum, Eliminasi,
kebersihan diri)
No Aktivitas Sebelum Sakit Setelah Sakit
1. Istirahat dan Pasien mengatakan pasien Pasien hanya berbaring
Tidur sulit tidur/beristirahat tidur ditempat tidur dan
2-4 jam sehari mengatakan sering
terbangun

2. Makan dan Pasien mengatakan makan Pasien mengatakan tidak


Minum 2 kali sehari dan hanya nafsu makan dan hanya 1 -
menghabiskan ½ porsi. 2 sendok dari 1 porsi piring
yang disediakan

3. Eliminasi Pasien mengatakan BAB Jumlah urine 350 cc/7 jam


normal 1x sehari dan BAK
normal 5-6x/hari

4. Kebersihan diri Pasien mengatakan mandi ADL dan personal hygiene


1x sehari dan gosok gigi 1x dibantu oleh perawat
sehari
7. Sistem Sosial Ekonomi
Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga baik, hubungan pasien
dengan tenaga kesehatan juga baik, status ekonomi keluarga pasien cukup dan dalam
mengelola ekonomi dikeluarga adalah pasien dan istrinya
8. Data Spiritual
Pasien beragama islam, saat sebelum sakit pasien taat melakukan sholat dan aktif dalam
acara keagamaan, keluarga pasien mengatakan semoga pasien cepat sembuh dan dapat
beraktivitas seperti biasa
9. Tingkat Pengetahuan (Penyakit yang diderita, pengobatan dan perawatan diitm
aktivitas)
Pengetahuan keluarga pasien tentang penyakit saat ini, pengobatan, dan perawatan masih
kurang karena keluarga pasien masih selalu bertanya kapan bisa pulih dan bagaimana
kondisi penyakit pasien.
10. Kebutuhan Pendidikan Kesehatan:
Pendidikan kesehatan tentang penyakit jantung dan keadaan pasien.
11. Pemeriksaan Penunjang
 Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Metoda

HEMATOLOGI

HB 11.7* 14.0-18.0 g/dl Colorimetric

Leukosit 8.8 4.0-10.5 ribu/ul Impedance

Eritrosit 4.44 4.10-6.00 Juta/ul Impedance

Hematokrit 34,1* 42.0-52.0 Ribu/ul Analyzer Calculates

Trombosit 137* 150-450 % Impedance

RDW-CV 14.4* 12.1-14.0 %

MCV,MCH,MCHC

MCV 76.8 75.0-96.0 Fl Analyzer Calculates

MCH 26.4* 28.0-32.0 Pg Analyzer Calculates

MCHC 34.8 33.0-37.0 % Analyzer Calculates

HITUNG JENIS

Eosinofil% 1.0 1.0-3.0 %


Neutrofil% 71.7 50.0-81.0 % Impedance

Limfosit% 16.7* 20.0-40.0 % Impedance

Monosit% 1.04* 2.0-8.0 %

Basofil# 0.02 <1.00 ribu/ul

Eosinofil# 0.09 <3.00 ribu/ul

Neutrofil# 6.28 2.50-7.00 ribu/ul Impedance

Limfosit# 1.46 1.2-4.00 ribu/ul impedance

Monosit# 0.91 0.30-1.00 ribu/ul

 Hasil Pemeriksaan Diagnostik

Kesimpulan :
Corakan bronchovaskuler normal
Kedua apex pulmo tenang
Cor : CTR > 0.5
Kesan : cardiomegaly dengan pulmo normal
Kesimpulan : Akut Miokard Infark
12. Terapi Farmakologi
Nama Nama Dosis dan Indikasi Kontraindikasi Efek Tanggung
Dagang Generik Rute Samping Jawab Perawat
Pemberian
1500cc/ diberikan Hipernatremia  Nyeri Memberikan
RL RL 24jam untuk dada obat,
penderita  Detak mengawasi dan
dehidrasi yang jantung evaluasi efek
mengalami abnormal
gangguan samping obat
 Penuruna
elektrolit di n tekanan
dalam tubuh darah (Safril)
 Kesulitan
bernapas
 Batuk
 Bersin-
bersin
 Ruam
 Gatal-
gatal, dan
 Sakit
kepala

penanganan pheochromocyto Efek Memberikan


Dopamin Dopamin 4.5 meq hipotensi, ma yaitu tumor samping obat,
terutama pada kelenjar adrenal dopamin mengawasi dan
syok sepsis yang yang sering
evaluasi efek
dan mensekresikan terjadi di
kardiogenik katekolamin antaranya samping obat
adalah atrial
fibrilasi, (Safril)
hipotensi,
dan
vasokonstrik
si
ulkus gaster, pasien dengan nyeri perut, Memberikan
Lanzoprazole Lanzoprazole 2x30 mg IV ulkus reaksi konstipasi, obat,
duodenum, hipersensitivitas dan nyeri mengawasi dan
dan terhadap kepala.
evaluasi efek
gastroesophag lansoprazole
eal reflux. atau agen samping obat
proton pump
inhibitor (PPI) (Safril)
lainnya
Ondansetron Hipersensitivit Sakit kepala/ Memberikan
Ondancentro Ondancentro 3 x 8 mg IV adalah obat Pusing , obat,
n n yang badan terasa mengawasi dan
digunakan lemah dan
evaluasi efek
untuk konstipaso
mencegah dan samping obat
mengobati
mual dan (Safril)
muntah yang
disebabkan
oleh efek
samping
kemoterapi,
radioterapi
atau operasi.
nyeri moderat hipersensitivitas Efek Memberikan
hingga berat dan pasien samping obat,
Morfin Morfin 1 mg IV pada onset dengan gejala berbahaya mengawasi dan
akut maupun depresi dari morfin evaluasi efek
kronis pernapasan adalah samping obat
depresi
pernapasan
(Safril)
CPG CPG 1x75 mg Serangan Orang dengan  Sakit Memberikan
oral infark miokard, riwayat kepala, obat,
serangan hipersensitivitas pusing mengawasi dan
stroke atau terhadap  Kesemutan evaluasi efek
penyakit kandungan  Ruam kulit
pembuluh Clopidogrel. samping obat
 Gatal
darah perifer Penderita tukak  Gangguan
lambung. (Safril)
darah
Gangguan  Gangguan
fungsi hati. pencernaan

Aspilet Aspilet 1x80 mg untuk Pasien yang Sakit perut, Memberikan


oral mencegah dan memiliki alergi mual , obat,
menangani terhadap asam muntah, sakit mengawasi dan
angina asetilsalisilat. kepala,
evaluasi efek
pektoris dan Pasien yang emngantuk,
infark miokard mengalami ruam kulit samping obat
(serangan asma. Pasien
jantung) yang mengalami (Safril)
luka pada
dinding lambung
dan usus 12 jari.
Pasien yang
mengalami
gangguan
perdarahan
pada bagian
bawah kulit.
ISDN ISDN 3x5 mg mengatasi pasien yang Sakit perut, Memberikan
nyeri dada memiliki mual , obat,
(angina) pada hipersensitivitas muntah, sakit mengawasi dan
orang dengan kandungan obat kepala,
evaluasi efek
kondisi jantung emngantuk,
tertentu, ruam kulit samping obat
seperti
penyakit (Safril)
jantung
koroner.
II. ANALISA DATA
No Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)
DS : Agen pencedera Biologis (sindrom Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke Koroner akut)
punggung belakang
- Pasien mengatakan nyeri saat melakukan aktivitas
- Skala Nyeri 10

DO :
1 - Pasien tampak meringis
- Pasien tampak memegang dada sebelah kiri
- TD 112/74 mmHg
Frekuensi nadi 54 x/menit
Frekuensi napas 24 x/menit
Suhu 36,3 C

2 DS : Perubahan afterload Penurunan Curah jantung


- Pasien mengatakan agak sesak
- Pasien mengatakan merasa lemas
- Pasien mengatakan merasa pusing
- Pasien mengatakan sesak bertambah jika beraktivitas
DO :
- Pasien diberikan obat dopamin
- TD 112/74 mmHg
Frekuensi nadi 93 x/menit
Frekuensi napas 25 x/menit
Suhu 36,30C
SPO2 97% dengan NRM 10 LPM
Napas irreguler
- Terdengar suara jantung S3
- Hasil rontgen ; kardiomegali
- CRT > 3 detik
- Hasil EKG : Akut miokard infark
DO: Ketidakseimbangan antara suplai dan Intoleransi aktivitas
- Pasien mengatakan cepat merasa Lelah kebutuhan oksigen
- Pasien mengatakan badan terasa lemas
DS:
- Pasien tampak sesak napas
- kemampuan aktivitas tingkat ketergantungan
sedang
3
- TTV:
TD: 112/75 mmHg
HR: 54 x/menit
RR: 24 x/menit
Spo2: 98%
- Trombosit: 137 g/dl
III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologis (infark miokard)
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
IV. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
Tingkat nyeri L. 08066 Manajemen Nyeri I. 08238
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen
dalam 3x8 jam diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi karakteristik, durasi, kualitas
pencedera biologis (infark miokard) menurun dengan kriteria hasil : dan intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri dari skala 3 2. Identifikasi respon verbal maupun nonverbal
sedaang ke skala 5 menurun 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
2. Meringis dari skla 3 sednag ke memperingan nyeri
skala 5 menurun Terapeutik
3. Frekuensi nadi dari skala 3 1. Berikan tehnik non farmakologis relaksasi
sedang ke skala 5 membaik dan distraksi
4. Pola napas dari skala 3 sedang ke Edukasi
skala 5 membaik 1. Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
2. Ajarkan tehnik non farmakologis dalam
menangani nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
2 Penurunan curah jantung berhubungan Curah jantung L. 02008 Perawatan jantung I. 02075
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
dengan perubahan afterload
selama 3x8 jam diharapkan curah jantung 1. identifikasi tanda dan gejala primer
meningkat dengan kriteria hasil penurunan curah jantung (meliputi dispneaa,
1. kelelahan dari skala 3 sedang ke kelelahan, edema, ortopnea, peningkatan
skala 5 menurun CVP)
2. dispnea dari skala 3 sedang ke 2. Identifikasi tanda dan gejala skunder
skala 5 menurun penurunan curah jantung (meliputi
3. suara jantung S3 dari skala 3 peningkatan berat badan, hepatomegali,
sedang ke skala 5 menurun distensi vena jugularis, kulit pucat)
4. tekanan darah dari skala 3 sedang 3. Monitor enzim jantung (mis. CK-MB, troponin
ke skala 5 membaik T,Troponin
4. Monitor Vital Sign
5. Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
1. Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
2. Posisikan pasien semi fowler atau fowler
3. Pasang akses inravena
4. Berikan oksigenasi untuk mempertahankan
saturasi pasien
5. Puasakan hingga bebas nyeri
Edukasi
1. Edukasi tentang penyakit yang dialami
2. Edukasi tentang beraktivitas secara bertahap
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat antiangina
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
3 Intoleransi aktivitas berhubungan Toleransi Aktivitas Manajemen Energi
dengan Ketidakseimbangan antara Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi:
suplai dan kebutuhan oksigen selama 3 x 8 jam ADL terpenuhi (mandiri
ataupun dibantu) kriteria hasil:  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
1. Frekuensi nadi dari menurun (skala1)  Monitor kelelahan fisik dan emosional
menjadi sedang (skala3) Edukasi
2. Saturasi oksigen dari menurun
(skala1) menjadi sedang (skala3)  Anjurkan tirah baring
3. Keluhan Lelah dari meningkat (skala1)  Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
menjadi sedang (skala3) Terapeutik:

 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus


Kolaborasi

Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara


meningkatkan asupan makanan

V. IMPLEMENTASI & EVALUASI


No Nama Pemberi Nama Pemberi
Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)
Diagnosa Asuhan & Paraf Asuhan & Paraf
1 1. Mengidentifikasi lokasi Safril, S. Kep S: Safril, S. Kep
17 Mei 2022 Jam karakteristik, durasi, kualitas - Klien masih mengeluh nyeri
11.30 Wita dan intensitas nyeri - Skala nyeri 8
Pasien mengatakan nyeri pada O:
dada dan menjalar ke punggung - TD 120/90 mmHg
belakang Frekuensi nadi 84 x/menit
Skala nyeri 10 Frekuensi napas 25 x/menit
2. Mengidentifikasi respon verbal ireguler
maupun nonverbal Suhu 36,6C
SPO2 98% dengan NRM 10
Pasien tampak meringis
LPM
3. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan A : Masalah belum teratasi
nyeri
Pasien mengatakan nyeri P : intervensi dilanjutkan
bertambah ketika beraktivitas
4. Memberikan tehnik non
farmakologis relaksasi nafas
dalam
5. Menjelaskan penyebab dan
pemicu nyeri
6. Mengajarkan tehnik non
farmakologis dalam menangani
nyeri
7. Menganjurkan untuk tirah baring
8. Kolaborasi pemberian
Isosorbide dinitrat 2x1
2 17 Mei 2022 Jam 1. Mengidentifikasi tanda dan Safril, S. Kep S : Pasien mengatakan masih agak Safril, S. Kep
11.30 Wita gejala primer penurunan curah sesak
jantung - Pasien mengatakan sesak
Pasien mengatakan merasa bertambah jika beraktivitas
lemas - Pasien mengatakan masih
Pasien mengatakan agak sesak merasa lemas
dan semakin sesak ketika O : Pasien tampak lebih tenang
beraktivitas - TD 120/90 mmHg
Pasien tampak bed rest Frekuensi nadi 90 x/menit
2. Memonitor Vital Sign Frekuensi napas 25 x/menit
TD 120/90 ireguler
Frekuensi nadi 93x/menit Suhu 36,60C
Frekuensi nafas 25 x/menit SPO2 97% dengan NRM 10
ireguler LPM
3. Memonitor saturasi oksigen Terdengar suara jantung S3
Saturasi oksigen 98% dengan Hasil rontgen kardiomegali
menggunakan NRM 10 LPM
4. Mempertahankan tirah baring A : Masalah Belum teratasi
minimal 12 jam
Pasien tampak bed rest P : Intervensi dilanjutkan
5. Momposisikan semi fowler
6. Memberikan Oksigen NRM 10
LPM
7. Mengedukasi tentang penyakit
jantung
8. Kolaborasi pemberian obat
aspilets, Isosorbide dinitrat,
Candesartan
3  Meidentifikasi gangguan fungsi Safril, S. Kep S : - pasien mengatakan masih Safril, S. Kep
17 Mei 2022 Jam tubuh yang mengakibatkan merasa cepat Lelah dan lemas
11.30 Wita kelelahan
pasien mengatakan cepat
merasa lelah dan lemas O:

 Monitor pola dan jam tidur - pasien tampak lemas


Pasien mengatakan pola tidur
- TD : 130/80 mmhg
kurang memuaskan
 Monitor kelelahan fisik dan N: 94x/menit
emosional RR: 24x/menit
 Meanjurkan tirah baring
Pasien bed rest SPO2: 100% dengan NRM 10
 Menyediakan lingkungan lpm
nyaman dan rendah stimulus
 Memfasilitasi duduk di sisi
A : masalah belum teratasi
tempat tidur
 Mengkolaborasikan dengan ahli
gizi tentang cara P : intervensi dilanjutkan
meningkatkan asupan
makanan
VI. CATATAN PERKEMBANGAN TERINTERGRASI
Hasil Pengkajian Pasien dan Pemberian Pelayanan (Tulis Nama Pemberi
Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam
dengan format SOAP/DIME, di sertai sasaran) Asuhan & Paraf
Nyeri akut berhubungan 18 Mei 2022 jam 11.00 S: Safril, S. Kep
dengan agen pencedera Wita - Klien masih mengeluh nyeri
biologis (infark miokard) - Skala nyeri 4
O:
- TD 140/90 mmHg
Frekuensi nadi 90 x/menit
Frekuensi napas 25 x/menit ireguler
Suhu 36,6C
SPO2 98% dengan NRM 10 LPM

A : Masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan

I : Manajemen Nyeri I. 08238


- Memonitor Vital Sign
- Menganjurkan tirah baring
- Menganjurkan untuk melakukan relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi pemberian Isosorbide dinitrat 2x1
-
E : S : Pasien mengatakan masih merasa sedikit nyeri

O : Pasien tampak tenang


- TD 140/90 mmHg
Freluensi nadi 90 x/menit
R :25x/menit
Napas klien tampak ireguler
SPO2 : 98% dengan menggunakan NRM 10 LPM

Penurunan curah 18 Mei 2022 jam 11.00 S: Pasien mengatakan masih agak sesak Safril, S. Kep
- Pasien mengatakan sesak bertambah jika beraktivitas
jantung berhubungan Wita - Pasien mengatakan masih merasa lemas
dengan perubahan O : Pasien tampak lebih tenang
afterload - TD 120/90 mmHg
Frekuensi nadi 90 x/menit
Frekuensi napas 25 x/menit ireguler
Suhu 36,60C
SPO2 98% dengan NRM 10 LPM
Terdengar suara jantung S3
A : Masalah Belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

I : - Memonitor Vital sign


- Memonitor saturasi oksigen
- Menganjurkan bed rest
- Memberikan oksigen 10 LPM dengan NRM
- Berkolaborasi dengan tenaga medis untuk tindakan selanjutnya
- Berkolaborasi dalam pemberian obat Isosorbide dinitrat,
Candesartan

E:S:
- Pasien mengatakan sesak sudah berkurang

O:
- TD 130/80 mmHg
- Frekuensi nadi 90 x/menit
- Frekuensi napas 23 x/menit ireguler
- Suhu 36,5C
- SPO2 98% dengan NRM 10 LPM

Intoleransi aktivitas 18 Mei 2022 jam 11.00 S: pasien mengatakan masih merasa lemas Safril, S. Kep
berhubungan dengan Wita
Ketidakseimbangan O: klien tampak lemas
antara suplai dan
kebutuhan oksigen A : masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,7

I:

 Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan


kelelahan
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan
E: pasien mengatakan masih merasa lemas

Anda mungkin juga menyukai