Anda di halaman 1dari 30

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Usia : 57 th
Jenis Kelamin : Laki Laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sawojajar
Tgl MRS : 05/102022/jam 10.30 wib
Tgl. Pengkajian : 06/10 2022 jam 16.00 wib
Agama : Islam
Sumber Info : Pasien,Keluarga,Rekam Medis
No. RM : 115522xx
Dx Medis :
- NSTEMI KILLIP II very high risk 1 DES di proximal – distal LAD
pada CAD3VD
- VT with pulse  sinus rhythm
- HF St C Fc II dt CAD, HHD
- Riwayat Heavy Smoker
- AF Paroxymal
- Obesitas

B. Riwayat penyakit
1) Keluhan utama : Istri pasien mengatakan pasien mengeluh nyeri dada (OPQRST)
Onset : Nyeri dada sejak jam 08.00 pagi saat aktivitas
Provocation : Nyeri dirasakan saat aktivitas, nyeri tidak membaik dengan
istirahat
Quality : Nyeri tumpul
Radiation : Nyeri tembus ke punggung lalu menjalar ke tangan kiri
Severity : Skala nyeri 8

34 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


Time : Nyeri dirasakan lebih dari 20 menit

2) Riwayat penyakit sekarang


Istri pasien mengatakan pasien mengeluh nyeri dada kiri dirasakan sejak jam
08.00 pagi saat aktivitas, disertai keringat dingin, mual (+), muntah (-), berdebar (+),
nyeri tidak hilang dengan istirahat sehingga pasien langsung dilarikan ke RSSA oleh
keluarga, pasien sampai di IGD RSSA pukul : 12.25 Wib. Saat masuk IGD hasil EKG
AF irama berubah menjadi VT dengan nadi, lalu dilakukan kardioversi 120joule,
irama kembali sinus sesaat, irama kembali VT dgn nadi, lalu kardioversi 150joule dan
irama kembali sinus dgn HR 83x/menit setelah stabil pasien dipindahkan ke CVCU
jam 13.00 Wib untuk dilakukan tindakan pro PCI. Pukul 13.30 wib.
Saat di cathlab, pasien mengalami kondisi syok disertai irama NS VT berulang
dengan nadi. Diputuskan extra amiodaraon 150mg IV bolus pelan dalam 10 menit.
Pasien dengan TD : 70/40 mmHg disertai ronkhi basal bilateral. Kemudian diberikan
dobutamin 5mcg/kgbb/menit tensi membaik jadi 120/65 mmHg, kemudian diberikan
drip furosemid 0.5mg/jam , morphine 2mg (iv) dan drip ISDN 1mg/jam. Pasien
dikirim ke CVCU untuk stabilisasi. Durasi tindakan PCI selama 30 menit mulai jam
13.40-14.10 WIB. Total kontras metacosfar : 110cc, fluorotime 09.06 menit DAP :
74,6 Gycm2.
Saat ditransfer ke CVCU pasien tampak sesak. Saat dilakukan pengkajian pasien
tiba-tiba mengalami VT berulang dengan nadi, sehingga dilakukan kardioversi 100
joule  terjadi VT tanpa nadi + VF selanjutnya dilakukan RJP 1 siklus  defib 200
joule  VT tanpa nadi  kardioversi 150 joule  sinus rhythm HR 80x/menit.
3) Riwayat penyakit dahulu
CAD dan Hipertensi terkontrol, Obesitas sejak 2017.
Merokok sejak tahun 1990 saat umur 25 tahun menggunakan rokok surya sehari habis
3 pack.
4) Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan ada keluarga dari suaminya mempunyai masalah
yang sama yaitu tekanan darah tinggi dan juga obesitas. Data genogram tidak terkaji.

5) Riwayat Alergi Obat : Tidak ada

35 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


6) Nyeri (VAS Scale) : tidak terkaji (pasien undersedasi)

Ringan: 1-3, Sedang: 4-6, Berat: 7-10

7) Resiko Jatuh (Morse Scale)

Resiko Jatuh (Morse Scale) √ (Cheklist) Skor


pada kotak skor

Riwayat Jatuh yang baru atau dalam 3 bulan Tidak 0= 0


terakhir Ya 25=

Diagnosis medis sekunder >1 Tidak 15=

Ya 0=0

Alat bantu jalan Bed rest 0= 0

Penompang tongkat 15=

Furnitur 30=

Memakai terapi heparin lock/iv Tidak 0=

Ya 20= 20

Cara berjalan/ Berpindah Normal/bedrest/imobilisasi 0= 0

Lemah 10=

Terganggu 20=

Status mental Orientasi sesuai kemampuan 0=0

Lupa keterbatasan 15=

Kesimpulan : : 0-24 (tidak berisiko), >24-45 (risiko sedang), >45 (risiko tinggi)
Skor Total: 20

36 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


C. Pengkajian saat ini
1) Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga pasien mengatakan sudah memahami penyakit yang dideritanya
dan rutin kontrol ke dr. Budi Sp.JP
2) Pola nutrisi /metabolik
Program diit di rumah : Diit jantung rendah garam bentuk cair via NGT,
intake makanan : makanan selalu habis
3) Pola eliminasi
a. Buang air besar
Keluarga pasien mengatakan belum pernah BAB sejak awal masuk
RS.
b. Buang air kecil
Pasien terpasang Dower Cateter ukuran 18 Fr, produksi 1500cc/6jam
c. Pola aktivitas

Kemampuan perawatan diri Rumah RS


Makan/minum 0 Bedrest
Mandi 0 Bedrest
Toileting 0 Bedrest
Berpakaian 0 Bedrest
Mobilitas di tempat tidur 0 Bedrest
Berpindah 0 Bedrest
Ambulasi/ROM 0 Bedrest
Ket : 0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang
lain dan alat, 4: tergantung total.
d. Oksigenasi
- Terpasang oksigen jackson reese 15 lpm setelah tindakan PCI di
ruang cathlab
- Saat pengkajian di ruang CVCU pasien terpasang ETT ukuran 7,5
kedalaman 22 cm,cuff 8-9 cmH2O
- Terpasang ventilator mode VC-AC, VT : 380 ml, FiO2 100%, RR
14 x/menit, PEEP 5 cmH2O, T-inspirasi 1,4
e. Pola tidur dan istirahat
Istri pasien mengatakan pasien biasa tidur pada malam hari pukul
22.00 dan bangun pagi hari pukul 05.00

37 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


f. Pola persepsual
Istri pasien mengatakan tidak ada gangguan berarti pada alat indra
pasien. Pasien masih dapat mendengar dan melihat dengan baik.
g. Pola persepsi diri
Istri pasien mengatakan sebelum dibawa ke RS pasien mengatakan
khawatir dengan kondisi yang dialami saat itu
h. Pola seksualitas dan reproduksi
Istri pasien mengatakan pasien hanya menikah 1 kali dan memiliki
anak
i. Pola peran & hubungan
1) Dalam keluarga sebagai suami
2) Sisitem pendukung istri
3) Kesulitan dalam keluarga tidak terkaji
j. Pola manajemen koping-stres
1) Pengambilan keputusan sendiri dibantu istri dan anak
2) Masalah biaya perawatan diri dll : terdaftar sebagai peserta JKN
kesehatan
3) Harapan setelah menjalani perawatan : keluarga berharap semoga
pasien bisa sehat kembali berkumpul dengan keluarga dan
beraktifitas seperti biasa.
k. Sistem nilai dan keyakinan
Pasien menganut agama islam, dan beribadah sesui tuntunan
agamanya.
D. Pemeriksaan fisik
1. Pernafasan (B1/breathing)
1) Inspeksi : bentuk dada normal, kanan dan kiri simetris, ada retraksi
dinding dada, pasien terpasang :
- ETT ukuran 7,5 kedalaman 22 cm,cuff 8-9 cmH2O
- Terpasang ventilator mode VC-AC, VT : 380 ml, FiO2 100%, RR
14x/menit, PEEP 5 cmH2O, T-inspirasi 1,4
2) Palpasi : teraba trill pada dada dada kanan dan kiri
3) Perkusi

38 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


a. batas kanan : sonor pada semua lapang paru kanan
b. batas kiri : sonor pada semua lapang paru kiri
4) Auskultasi
a. bronkial diatas manubrium sterni
b. terdengar rhonci pada kedua basal paru
2. Cardiovaskular (B2 sirkulasi)
TTV :
TD : 135/74 mmHg (MAP : 94 mmHg)
HR : 86x/menit
CRT : >3 detik
Suhu : 36.5 oC
1) Inspeksi
a. Iktus cordis terlihat di ICS 5 mid clavikula (Apek)
b. Pulsasi jantung terlihat di ICS 5 mid clavikula (Apek)
c. Terdapat lokasi bekas puncture di arteri femoralis kanan, tidak ada
tanda-tanda hematoma, masih terpasang sheat di arteri femoralis
kanan
2) Palpasi
a. Iktus cordis teraba di ICS 5 mid clavikula (Apek)
b. Pulsasi jantung teraba di ICS 5 mid clavikula (Apek)
3) Auskultasi
a. Bunyi jantung 1 : tunggal reguler dan lebih keras di area aorta
(ICS 4,5 mid clavikula)
b. Bunyi jantung 2 : tunggal reguler dan lebih keras di area aota (ICS
2 parasternal dexra)
c. Bunyi jantung 3 & 4 : tidak terdengar
3. Persyarafan (B3)
Keadaan umum : lemah bedrest ditempat tidur
1) Tingkat kesadaran : undersedasi
2) GCS : 1x1
3) Pupil isokor besar 3/3

39 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


4) Reflek fisiologis : refleks patela normal, reflek otot bisep trisep
normal
5) Refleks patologis : refleks babinsky (-), kaku kuduk (-)
6) Kejang : tidak ada
7) Penginderaan
a. Mata (Penglihatan)
Bentuk mata normal (+), pupil isokor (+),konjungtiva anemis (-),
sklera ikterik (-)
b. Hidung (Penciuman)
Bentuk normal (+), gangguan penciuman (-), nafas cuping hidung
(-), Terpasang NGT (-)
c. Telinga (tidak terkaji)
d. Perasa dan peraba
4. Perkemihan (B4)
Terpasang DC (+), produksi urine estimasi 800 cc/6jam, warna kuning
jernih
5. Pencernaan (B5)
1) Mulut dan tenggorokan
a. Terpasang ETT
b. Mulut tanpak kotor (+), mukosa bibir kering (+), lidah tanpak
kotor (+), sekret (+),
2) Abdomen
a. Inspeksi
Distensi abdomen (-), asites (-)
b. Palpasi
Soefl (+), benjolan (-), nyeri tekan (-), bagian epigastrium dan
hepar dan lien tidak teraba.
c. Auskultasi
Bising usus (+), peristaltik usus (+), frekuensi 16x/menit.
d. Perkusi
Suara timpani pada kuadran kiri atas, kuadran kiri bawah, kuadran
kana bawah, suara pekak pada kuadran kanan atas.

40 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


e. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
Belum BAB untuk hari ini
6. Otot, Tulang Dan Integument (B6)
1) Ektremitas atas
Tidak ada odema, CRT > 3 detik, tidak ada luka, kekuatan otot 1/1,
warna kulit sawo matang, terpasanag IV line pada tangan kanan,
akral dingin
2) Ektremitas bawah
Tidak ada odema, CRT > 3 detik, tidak ada luka, kekuatan otot 1/1,
warna kulit sawo matang, akral dingin, terpasang sheat post PCI
pada arteri femoralis kanan.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium tanggal 05/10/2022
Nilai Rujukan Nilai Rujukan
HB 15.10 11.0-16.5 g/dl CKMB 25 0-3 mcg/l
Leukosit 8.200 5.0-10.0 Troponin i 0.60 < 0.35 mcg/l
LED 45.80 Natrium 133 135-145 mmol/l
Plt 221.000 Kalium 4.44 3.5-5.0 mmol/l
PTT 12.90 Clorida 105 94-111 mmol/l
APTT 25.50 Kalsium 9.7 -
INR 1.25 PH 7.48 7.35-7.45
eGFR 46.07 PCaO2 31.4 35-45
Ur 35,6 8-25 PaO2 186.4 -
Cr 1.63 HCO3 23.5 22-27
GDS 186 Be -0.3 -2 - +2
SGOT 55 O2 satur 99.6 -
SGPT 46
Alb 3.95

41 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


2. Pemeriksaan EKG 05/10/2022
a. Pre PCI (sebelum kardioversi)

Gambaran EKG (post kardioversi)


a. Irama = Ireguler
b. Frekuensi = 72x/menit
c. Gelombang P: tidak dapat diidentifikasi
d. Interval P-R = tidak dapat dihitung, gelombang QRS Normal
e. Q patologis = Tidak ditemukan Q patologis pada semua lead
f. Segmen ST = T invertif lead I, AVL,V4,V5V6
g. Axis = lead I (+), AVF (-)
Kesimpulan : Sinus Aritmia, HR 72x/menit, iskemia lateral ektensif,
dgn Axis LAD

42 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


b. Pre PCI Post kardioversi

Gambaran EKG (post kardioversi)


a. Irama = Reguler
b. Frekuensi = 86x/menit
c. Gelombang P:QRS = P interval 0.16 ms / 0.2 mvolt diikuti QRS:
0.04 ms, 1:1
h. Interval P-R = 0,32 ms ( 8 kotak kecil)
i. Q patologis = Q patologis V1,V2
j. Segmen ST = ST depresi lead I, AVL, V4, V5,V6
k. Axis = lead I (+), AVF (-)

43 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


Kesimpulan : Sinus Ritme, HR 86x/menit, iskemia lateral ektensif,
first degree AV Block, dgn Axis LAD

d. EKG POST PCI

Gambaran EKG (post PCI)


a. Irama = Reguler
b. Frekuensi = 100x/menit
c. Gelombang P:QRS = P interval 0.16 ms / 0.2 mvolt diikuti QRS:
0.04 ms, 1:1
l. Interval P-R = 0,24 ms ( 6 kotak kecil)
m. Q patologis = Q patologis V1,V2
n. Segmen ST = ST depresi lead I, AVL, V4, V5,V6
o. Axis = lead I (+), AVF (-)
Kesimpulan : Sinus Ritme, HR 100x/menit, iskemia lateral ektensif, ,
first degree AV Block, dgn Axis LAD
3. Hasil Torax : Foto thorax AP tanggal 5 Oktober 2022 jam 12.35
Cardiomegaly (CTR 71%) dengan edema pulmonum + efusi pleura
bilateral.

44 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


4. Hasil pemeriksaan PCI (5 Oktober 2022)

45 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


LM : Normal
LAD : Akut Total Oklusi 100% diosteal hingga mid LAD ( dan
sudah dilakukan pemasang balloon proximal LAD s/d distal
LCx : Lesi aneurismatik dari proximal hingga distal LCx setelah
cabang OM3.
RCA : CTO 100% di proximal RCA , mendapat kolateral LCx
Kesimpulan : NSTEMI dengan culprit lession di LAD
5. Hasil bacan Echo :

46 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


Kesimpulan :
- Fungsi sistolik LV :
- Disfungsi diastolic LV :
- Fungsi sitolik RV :
- Global normo kinetic :
- Lonsentrik hipertropi :
- EF : 18.9%

6. Terapi obat-obatan tanggal 05/10/22


- NS 0,9% 1cc/kgBB/jam
- Drip dobutamin 10mcg/KgBB/jam
- Drip NE 0,4 mcg/KgBB/jam
- Drip Miloz 1 mg/jam
- Heparin 1000 IU/jam
- Drip Furosemide 30mg/jam
PO : ASA 0-0-80mg
Atorvastatin 0-0-40mg
Laxadin 0-0-1 cth

47 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


3.2 ANALISA DATA

No Analisa data Etiologic Masalah keperawatan


1. DS : - Penurunan respon pernapasan Gangguan Ventilasi
DO : Spontan (D.0004) b/d
Kegagalan ventilasi pernapasan
- Terpasang ETT ukuran 7,5 kedalaman 22 cm, cuff 8-9 Kelemahan Otot Pernafasan
cmH2O Hiperventilasi
- Terpasang ventilator mode VC-AC, VT : 380 ml, FiO2
Gg difusi & retensi
100%, RR 14 x/menit, PEEP 5 cmH2O, T-inspirasi 1,4
- Nilai AGD : alkalosis respiratorik Hipoksemia/hiperkapnea
PH 7.48
Gagal nafas
PCO2 31.4
HCO3 23.5 Gangguan ventilasi spontan

2. DS :- Aliran darah coroner Penurunan Curah Jantung


DO : Suplai O2 ke miocard (D0008) b/d Perubahan
- Perubahan irama jantung (mayor) : Gambaran EKG kontraktilitas.
Iskemia miocard
sering terjadi VT dengan nadi
- Nadi perifer teraba lemah (mayor) Hipoksia miocard

- Warna kulit pucat (mayor) Nekrosis

48 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


- CRT >3 detik (mayor) Infark miocard
- Hasil Echo : Ejection fraction (EF) 18.9% (mayor) Kontraktilitas miocard
- Cardiac Output 2.1 liter/menit (mayor)
Disfungsi miocard

Penurunan curah jantung

3. DS :- Penurunan curah jantung Ganggguan Pertukaran Gas


DO : Kemampuan miocard (D0003) b/d Penurunan
a. Nilai AGD (mayor) membrane alveolus-kapiler
Gagal pompa jantung kiri
PH 7.48
PCO2 31.4 Backward failure

HCO3 23.5 Penumpukan darah di ventrikel


Interpretasi : Alkalosis respiratorik kiri

- Kesadaran menurun (GCS 1x1) (minor) Darah di atrium kanan meningkat

Tekanan vena pulmo meningkat

Cairan menumpuk diruang


interstisial

Edema paru

Difusi O2 & CO2 di alveoli

49 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


terganggu

Gangguan pertukaran gas


(alkalosis Respiratorik)

3.3 PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Ventilasi Spontan (D.0004) b/d Kelemahan Otot Pernafasan
2. Penurunan Curah Jantung (D0008) b/d Perubahan kontraktilitas.
3. Ganggguan Pertukaran Gas (D0003) b/d Penurunan membrane alveolus-kapiler

3.4 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

50 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


No Diagnosa SLKI SIKI
1. Gangguan Ventilasi Setelah dilakukan interveni Manajemen ventilasi mekanik (1.01013)
Spontan (D.0004) b/d keperawatan selama 3x24 jam, maka Observasi
Kelemahan Otot Ventilasi Spontan Meningkat  Periksa indikasi ventilator mekanik (mis. kelelahan otot
Pernafasan (L.01007), dengan kriteria hasil: nafas, disfungsi neorologis, asidosis respiratorik dll)
a. Volume Tidal meningkat/skala 5  Monitor efek ventilator terhadap status oksigenasi (mis.
(1-5) bunyi paru, Xray paru, AGD, SaO2, SvO2, ETCO2,
b. Dipsnea menurun/skala 5 (1-5) respon subyektif pasien)
c. Penggunaan otot bantu nafas  Monitor kriteria perlunya penyapihan ventilator
menurun/skala 5 (1-5)  Monitor efek negatif ventilator (devisiasi trakea,
d. Gelisah menurun/skala 5 (1-5) barotrauma, volutrauma, penurunan curah jantung,
e. PcO2 membaik/ skala 5 (1-5) distensi gaster, emfisema subkutan)
f. PO2 membaik/ skala 5 (1-5)  Monitor gejala peningkatan pernafasan (mis.
Peningkatan denyut jantung atau pernafasan,
peningkatan TD, diaforesis, perubahan status mental
 Monitor kondisi yang meningkatkan konsumsi oksigen
(mis. Demam, menggigil, kejang, dan laring)
Terapeutik
 Atur posisi kepala 45-60 derajat untuk mencegah

51 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


aspirasi
 reposisi pasien setiap 2 jam, jika perlu
 lakukan perawatan mulut secara rutin, termasuk sikat
gigi setiap 12 jam
 lakukan pengisapan lendir sesui kebutuhan
 dokumentasikan respon terhadap ventilator
Kolaborasi
 kolaborasi pemilihan mode ventilator (mis.kontrol
volume, kontrol tekanan atau gabungan)
 kolaborasi pemberian agen pelumpuh otot, sedatif,
analgesik, sesui kebutuhan.
 kolaborasi penggunaan PS atau PEEP untuk
meminimalkan hipoventilasi alveolus
Manajemen asam- basa alkalosis respiratorik (1.01008)
Observasi
 Identifikasi penyebab terjadinya alkalosis respiratorik
(mis. Hiperventilasi, ansietas, ketakutan, nyeri, demam,
sepsis, tumor otak, overventilasi mekanik
 Monitor gejala perubahan (mis. Periode apnea,

52 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


peningkatan ansietas, peningkatan denyut nadi, sakit
kepala, diaforesis, penglihatan kabur, hiperreflesia,
mulut kering)
 Monitor danpak kardiovaskular (mis. Aritmia,
penurunan curah jantung, hiperventilasi
 Monitor hasil Analisa gas darah
Terapeutik
 Pertahankan kepatenan jalan nafas
 Hindari koreksi PCO2 dalam waktu terlalu cepat karena
dapat terjadi asidosis metabolik
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian sedatif jika perlu
 Kolaborasi pemberian antidepresan jika perlu

2. Penurunan Curah Setelah diberikan intervensi selama Manajemen Syok Kardiogenik (I.02051)
Jantung (D0008) b/d 3x24 jam maka Curah Jantung Observasi
Perubahan Meningkat (L.02008), dengan kriteria  Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan
kontraktilitas. hasil: nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
a. Kekuatan nadi perifer  Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)

53 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


meningkat/skala 5 (skala 1 – 5)  Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor
b. EF meningkat/ skala 5 (skala 1 – kulit, CRT)
5)  Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
c. Gambaran EKG aritmia  Monitor EKG 12 lead
menurun/skala 5 (skala 1 – 5)  Monitor rontgen dada (mis, kongesti paru, edema paru,
d. Dispnea menurun/skala 5 (skala 1 pembesaran jantung)
– 5)  Monitor enzim jantung (mis,CK, CKMB, Troponin)
e. Tekanan darah membaik/skala 5
 Identifikasi penyebab masalah utama (mis, volume,
(skala 1 – 5)
pompa atau irama)
Terapeutik
 Pertahankan jalan napas paten
 Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
oksigen > 94%
 Pasang jalur IV
 Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian inotropik (mis, dobutamine), jika
TDS 70-100 mmHg tanpa disertai tanda / gejala syok

54 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


 Persiapan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
 Kolaborasi pemberian vasopressor (mis, phenylephrine)
 Kolaborasi pemberian atropine untuk mengatasi
bradikardia, jika perlu)
Manajemen Aritmia (I.02035)
Observasi
 Periksa onset dan pemacu aritmia
 Monitor frekuensi dan durasi aritmia
 Monitor respon hemodinamik akibat aritmia
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor kadar elektrolit
Terapeutik
 Berikan lingkungan yang tenang
 Pasang jalan napas buatan (mis OPA, NPA, LMA, ETT)
jika perlu
 Pasang monitor jantung
 Periksa interval QT sebelum dan sesudah pemberian
obat yang dapat memperpanjang interval QT

55 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


 Lakukan manuever valsava
 Lakukan masase karotis unileteral
 Berikan oksigen, sesuian identifikasi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
 Kolaborasi pemberian kardioversi, jika perlu
 Kolaborasi pemberian defibrilasi ,jika perlu
3. Ganggguan Pertukaran Setelah diberikan intervensi selama Pemantauan Respirasi (I.01014)
Gas (D0003) b/d 3x24 jam maka Pertukaran Gas Observasi
Penurunan membrane Meningkat (L.01003), dengan kriteria  Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
alveolus-kapiler hasil:  Monitor pola nafas (seperti bradipnea, takipnea,
a. Tingkat kesadaran meningkat/skala hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stokes, ataksisk)
5 (skala 1 – 5 )  Monitor saturasi oksigen
b. Dispnea menurun/ skala 5 (skala 1  Auskultasi bunyi nafas
– 5) RR :  Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
c. Bunyi nafas tambahan menurun/
 Monitor nilai AGD
skala 5 (skala 1 – 5)
 Monitor hasil x-ray thoraks
d. Gelisah menurun/ skala 5 (skala 1
Terapeutik
– 5)

56 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


e. PCO2 membaik/ skala 5 (skala 1 –  Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
5) (35-45?  Dokumentasikan hasil pemantauan
f. PO2 membaik/ skala 5 (skala 1 – 5) Edukasi
pH arteri membaik/ skala 5 (skala 1 –  Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
5)  Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Terapi Oksigen (I.01026)
Observasi
 Monitor kecepatan aliran oksigen
 Monitor alat terapi oksigen
 Monitor tanda tanda hipoventilasi
 Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan
atelektasis
Terapeutik
 Bersihkan secret pada mulut, hidung, dan trakea, jika
perlu
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis oksigen

57 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Hari/Tgl pelaksanaan Implementasi
1. Gangguan Rabu/05/10/22 1. Memonitor efek ventilator terhadap status oksigenasi
Ventilasi Spontan 21.00 (mis. bunyi paru, X-ray paru, AGD, SaO2, SpO2,
(D.0004) b/d ETCO2, respon subyektif pasien)
Kelemahan Otot 2. Memonitor kriteria perlunya penyapihan ventilator
Pernafasan 3. Memonitor kondisi yang meningkatkan konsumsi
oksigen (mis. Demam, menggigil, kejang, dan laring)
4. mengatur posisi kepala 45-60 derajat untuk mencegah
aspirasi
5. berkolaborasi pemberian agen pelumpuh otot, sedatif,
analgesik, sesui kebutuhan.
6. Monitor danpak kardiovaskular (mis. Aritmia,
penurunan curah jantung, hiperventilasi
7. Monitor hasil Analisa gas darah

58 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


2. Penurunan Curah Rabu/05/10/22 Manajemen Syok Kardiogenik (I.02051)
Jantung (D0008) 21.00 1. Memonitor status kardiopulmonal (frekuensi dan
b/d Perubahan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
kontraktilitas 2. Memonitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
miocard. 3. Memonitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor
kulit, CRT)
4. Memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil
5. Memonitor EKG 12 lead
6. Memonitor rontgen dada (mis, kongesti paru, edema
paru, pembesaran jantung)
7. Memonitor enzim jantung (mis,CK, CKMB, Troponin)
8. Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
9. Berkolaborasi pemberian inotropic (mis. Dobutamin),
pemberian vasopresor (mis.dopamine), vasopresor kuat
(NE), antiaritmia.
3. Ganggguan Rabu/05/10/22 Pemantauan Respirasi (I.01014)
Pertukaran Gas 21.00 1. Memoonitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya
(D0003) b/d nafas
Penurunan

59 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


membrane
alveolus-kapiler 2. Auskultasi bunyi nafas
3. Memonitor nilai AGD

Terapi Oksigen (I.01026)


Membersihkan secret pada mulut, hidung, dan trakea.

60 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


3.6 EVALUASI KEPERAWATAN
NO
HARI/TGL/JAM EVALUASI PARAF
DX
1. Jum’at 07/10/22 S:-
Pukul 09.00 O:
WIB - ETT dan ventilator masih
terpasang
- TD 101/74 mmHg on Dobu
5mcg/kgbb/jam dan NE
0,1mcg/kgbb/jam
- HR 98 x/m, suhu tubuh 36,7 C
- Akral hangat CRT<3 detik
- GCS 2x1
- Produksi urin 1500cc/6jam
- Riwayat VT 4 x selama perawatan
dengan durasi 10-20 detik
- Milos 5mg/jam
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

2 Jum’at 07/10/22 S:-


Pukul 09.00 O:
WIB - Masih Terpasang ETT ukuran 7,5
kedalaman 22 cm, cuff 8-9 cmH2O
- Terpasang ventilator mode VC-AC
FiO2 : 40 %, VT : 400 ml, RR
16x/m, RR spontan 7 x/m , PEEP 5
cmH2O, Spo2 98%-100%, RR
total 23x/menit
- HR 98 x/m, suhu tubuh 36,7 C
A : Masalah belum teratasi

61 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


P : Intervensi dilanjutkan
3 Jum’at 07/10/22 S:-
Pukul 09.00 O:
WIB - Gambaran EKG masih aritmia
berulang (VT dengan nadi)
- HR 98 x/m, suhu tubuh 36,7 C
- TD 101/74 mmHg on Dobu
5mcg/kgbb/jam dan NE
0,1mcg/kgbb/jam
- Nadi perifer masih teraba lemah.
- Warna kulit pucat.
- CRT <3 detik
- Hasil Echo : Ejection fraction
(EF) 18.9%
A : Masalah beelum terasi
P : Intervensi dilanjutkan

4 Jum’at 07/10/22 DS :-
Pukul 09.00 DO :
WIB - Suara nafas rhonchi kedua basal
paru berkurang
- Nilai AGD :
PH 7.52
PCO2 32
HCO3 27,3
Interpretasi : Gabungan Alkalosis
metabolik dan respiratorik
- Terpasang ETT ukuran 7,5
kedalaman 22 cm, cuff 8-9 cmH2O
- Terpasang ventilator mode VC-AC
FiO2 : 40 %, VT : 400 ml, RR

62 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022


16x/m, RR spontan 7 x/m , PEEP 5
cmH2O, Spo2 98%-100%, RR
total 23x/menit
- Kesadaran undersedasi (GCS 2x1)
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
5 Jum’at 07/10/22 S:-
Pukul 09.00 O:
WIB -Hasil PCI :
- LAD : Akut Total Oklusi 100%
diosteal hingga mid
LAD (dan sudah dilakukan
pemasang balloon proximal
LAD s/d distal )
- LCx : lesi aneurismatik dari
proximal hingga distal LCx
setelah cabang OM3.
- RCA : CTO 100% di proximal
RCA , mendapat kolateral LCx
Kesimpulan : NSTEMI dengan
culprit lession di LAD
-Hasil Echo :
EF : 18,9%
-Riwayat Aritmia berulang
-Riwayat syok kardiogenik saat tindakan
PCI
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

63 | Kelompok Purkinje _ Pkkvtd 2022

Anda mungkin juga menyukai