Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

K
DENGAN MASALAH HIPERTENSI DI RT 02
DUSUN TANJUNG RATU TAHUN 2022

OLEH :
Farah Wita Wardhany
NIM : 191440109

JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN PANGKALPINANG
POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN PANGKALPINANG
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.K
DENGAN MASALAH HIPERTENSI
DI RT02 DUSUN TANJUNG RATU

I. IDENTITAS
Nama : Ny.K

Umur : 64 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Dusun Tanjung Ratu

Orang terdekat : Tn. M

Alamat orang terdekat : Dusun Tanjung Ratu

Tanggal pengkajian : 10 April 2022 Jam : 19.00 WIB

II. RIWAYAT KELUARGA


Ny. K mengatakan suaminya sudah meninggal sejak tahun 2008 penyebab kematian
suaminya asma, Ny.K memiliki 3 orang anak.

III. RIWAYAT PEKERJAAN


Ny.K mengatakan beliau tidak bekerja, dan sebelumnya pekerjaan beliau adalah
sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), untuk sumber pendapatan dan kecukupan terhadap
kebutuhan Ny.K ditanggung oleh anaknya.

IV. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP


a. Tipe tempat tinggal : Permanen
b. Jumlah kamar : 2 Kamar
c. Jumlah tingkat : Tidak ada
d. Jumlah orang yang tinggal serumah : 4 Orang
e. Derajat privasi : Ada jendela, pintu, kamar mandi
f. Tetangga terdekat : Ny.S

V. RIWAYAT REKREASI
Ny.K mengatakan hobinya adalah menonton tv dan biasanya menghabiskan hari libur
bersama keluarga dengan berpergian ke pantai.

VI. SUMBER / SISTEM PENDUKUNG YANG DIGUNAKAN


a. Pelayanan kesehatan di rumah : Bidan wiwik
b. Rumah sakit : RSUD Depati Bahrin Sungailiat
c. Klinik : Klinik dr.denny
d. Kepemilikan ASKES : Memiliki BPJS
VII. DESKRIPSI HARI KHUSUS KEBIASAAN RITUAL WAKTU TIDUR
Ny.K mengatakan kebiasaan waktu tidur pukul 20.30 WIB dan dalam kondisi lampu
dimatikan.

VIII. STATUS KESEHATAN SAAT INI


Obat-obatan : Ny.K mengkonsumsi obat amlodiphine 10 mg apabila tekanan
darahnya naik dan obat yang dikonsumsi adalah obat resep dokter.
Dan juga, Ny.K mengkonsumsi obat warung seperti bodrek apabila
merasakan nyeri atau pusing.

Nutrisi : Ny.K mengatakan makan 3x sehari dengan satu porsi nasi dan lauk. Klien
dapat makan sendiri dan tidak ada kesulitan dalam menelan atau mengunyah
makanan. Kebiasaan makanan yang dikonsumsi klien adalah makanan seperti
bersantan, makanan yang asin dan daging. Ny.K tidak melakukan diet khusus atau
pembatasan serta pantangan dalam makanan.

IMT : 20.5 (Normal)

IX. STATUS KESEHATAN MASA LALU


Ny.K mengatakan tidak mengingat penyakit yang pernah ia idap semasa anak-anak.
Selama bertahun-tahun klien mengidap hipertensi. Klien tidak pernah mengalami
trauma dan tidak pernah dirawat di rumah sakit maupun dilakukan tindakan operasi.

X. TINJAUAN SISTEM
1. Umum
Tanda – tanda Vital

TD : 160/100 mmHg
Nadi : 78x/menit
Suhu : 36,5ºC
BB : 49 Kg
TB : 153 Cm
2. Integumen
Teksur kulit klien mengendur dan rambut klien beruban.
3. Kepala
Ny.K mengeluh pusing jika tekanan darahnya naik, Ny.K mengatakan tidak
memiliki riwayat trauma kepala pada masa lalu.
4. Mata
Ny.K tidak mengalami kabur saat melihat, tidak menggunakan kacamata, tidak
mengalami nyeri ataupun bengkak pada mata.
5. Telinga
Ny.K tidak mengalami perubahan pendengaran, infeksi, vertigo, maupun tinnitus.
6. Hidung dan Sinus
Ny.K tidak mengalami infeksi, alergi, mendengkur ataupun nyeri pada sinus.
7. Mulut dan tenggorok
Ny.K tidak mengalami masalah seperti sakit tenggorokan, serak, perubahan
suara, kesulitan menelan, riwayat infeksi dan klien 2x sehari menggosok gigi pagi
dan sore hari ketika mandi.
8. Leher
Ny.K tidak mengalami nyeri dan kaku pada leher apabila tekanan darah nya naik.
9. Payudara
Ny.K mengatakan tidak memiliki benjolan, nyeri, bengkak, cairan yang keluar
pada puting susu maupun perubahan pada puting susu.
10. Pernafasan
Hasil pemeriksaan : 28x/menit
Inspeksi : Dada simetris, frekuensi nafas 28x/menit, tidak
ada retreksi dada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
Perkusi : Suara sonor
Auskultas : Suara nafas vesikuler dan tidak ada suara nafas
tambahan

11. Kardiovaskuler
Hasil pemeriksaan : 79x/menit
Inspeksi : Simetris, tidak ada kelainan
Palpasi : Pulsasi teraba
Perkusi : Bunyi pekak
Auskultasi : Lup-Dup (Bunyi jantung 1/S1- Bunyi jantung 2/S2)

12. Gastro Intestinal


Ny.K tidak memiliki keluhan pada system pencernaan.
13. Perkemihan
Ny.K mengatakan tidak mengalami disuria, hematuria, poliura, oliguria, nokturia,
nyeri saat berkemih, batu kemih maupun infeksi.
14. Genito Reproduksi
Ny.K mengatakan tidak ada luka pada genitalia, tidak terdapat nyeri dan infeksi.
15. Muskuloskeletal
Ny.K tidak mengalami nyeri persendian, kekakuan, kelemahan, otot, kram, dan
masalah cara berjalan.
16. Sistem syaraf pusat
Ny.K tidak memiliki masalah memori jangka panjang.
17. Sistem Endokrin
Pada pemeriksaan endokrin tidak terjadi perubahan pigmentasi kulit, rambut
beruban, tidak mengalami polifagi, poliuri, polidipsi.
18. Kognitif

AMT
Umur…… Tahun 1
Waktu / jam sekarang 1
Alamat tempat tinggal 1
Tahun ini 1
Saat ini berada di mana 1
Mengenali orang lain (dokter, perawat, dll)
1
Tahun kemerdekaan RI 1
Nama presiden RI sekarang 1
Tahun kelahiran pasien atau anak terakhir
0
Menghitung terbalik (20 s/d 1) 0
Skor : 8 (Normal)
0-3 : Gangguan kognitif berat
4-7 : Gangguan kognitif sedang
8-10 : Normal
19. Status Mental

SKOR YANG DIDAPATKAN = 2


MMSE
ORIENTASI [thn,bln,tgl,hari,musim,negara,
propinsi,kota,RS,ruang apa] 5
REGISTRASI [3 obyek, sebut ulang] 3
ATENSI+KALKULASI [100-7/mesra] 5
RECALL [sebut ulang 3 obyek] 3
BAHASA ; EKSEKUTIF
Tunjuk 2 benda 2
‘Tanpa, bila, dan atau tetapi’ 1
‘Ambil kertas dgn tangan kanan,
lipat dua, letakkan di meja. 3
Read and do it: MOHON PEJAMKAN
MATA IBU/BPK 1
Tulis 1 kalimat 1
Gambar 2 buah segi-5 1

Ny.K dapat melakukan semua perintah dengan skor 30


20. Aktivitas Sehari – Hari/ ADL

ADL
Mengendalikan rangsang BAB 2
Mengendalikan rangsang BAK 2
Membersihkan diri (seka,sisir,skt gigi)
1
P(g)n WC[in/out,lepas/pakai celana,siram]
2
Makan 2
Transfer
3
Mobilisasi = ambulasi 3
Mengenakan pakaian
2
Naik turun anak tangga
2
Mandi 1

Skor : 20 (MANDIRI)
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5- 8 : Ketergantungan berat
0- 4 : Ketergantungan total
21. Pengkajian Resiko jatuh (Morse Faal)
No. Pengkajian Skala Nilai

1. Riwayat jatuh, apakah lansia Tidak (0)


pernah jatuh dalam 3 bulan
terakhir ? Ya (25) 0

2. Diagnosa sekunder, apakah Tidak (0)


lansia memiliki lebih dari satu
jenis penyakit ? Ya (15) 0

3. Alat bantu jalan, apakah


lansia menggunakan
alat/dibantu ?
(0)
a. Bedrest/dibantu perawat 0
(15)
b. Tongkat/walker
(30)
c. Berpegangan pada benda-
benda disekitar
(kursi,lemari,meja)

4. Terapi intavena, apakah saat Tidak (0)


ini lansia terpasang infus ?
Ya (25) 0

5. Gaya berjalan/cara berpindah


apakah lansia berjalan ?
a. Normal/bedrest (tidak (0)
dapat berjalan sendiri) 0

b. Lemah (tidak bertenaga) (10)


c. Gangguan/tidak normal (20)
(pincang/diseret)

6. Status mental, apakah lansia


mengalami status mental ?
a. Lansia menyadari (0)
kondisinya sendiri 15
(
b. Lansia mengalami 15)
keterbatasan daya ingat

Total : 15

Keterangan :
Nilai 0-24 = tidak beresiko jatuh
25-50 = resiko rendah
>50 = resiko tinggi jatuh
I. ANALISA DATA
No. DATA Etiologi Masalah Keperawatan

1 DS :

- Klien mengatakan ia Hipertensi Defisit pengetahuan b/d kurang


tidak pernah diberi tepaparnya informasi
pendidikan kesehatan
mengenai tekanan (D.0111)
darah
- Klien mengatakan
tidak ada pantangan
dalam mengkonsumsi
makan

DO :

- Klien terlihat ingin


mengetahui lebih
banyak tentang
hipertensi
- TD : 160/100 mmHg

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


No. Diagnosa
1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

III. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Intervensi Paraf
No. Dx. Kep.
SLKI SIKI
Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan
Defisit
1. tindakan keperawatan (I.12383)
pengetahuan
selama 2 x 24 jam Observasi :
Diharapkan tingkat - Identifikasi kesiapan
pengetahuan meningkat dan kemampuan
dengan kriteria hasil : menerima informasi
1. Perilaku sesuai Terapeutik
anjuran - Sediakan materi
2. Verbalisasi minat dan media
pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
dalam belajar
kesepakatan
3. Perilaku sesuai
- Berikan
dengan
kesempatan untuk
pengetahuan
bertanya
4. Pertanyaan
Edukasi
tentang masalah
- Jelaskan faktor
yang dihadapi
risiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
- Berikan pendidikan
kesehatan terapi
non farmakologis
(ramuan rimpang
kunyit)

IV. IMPLEMENTASI

Dx. Paraf
No. Tgl Tindakan Keperawatan
keperawatan
1. Defisit 12 April 1. Mengidentifikasi kesiapan dan
pengetahuan
2022 kemampuan Ny.K untuk
menerima informasi
2. Menyediakan materi dan media
tentang pemanfaatan pelayanan
kesehatan
3. Menjadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
4. Memberikan kesempatan Ny.K
untuk bertanya
5. Menjelaskan faktor risiko bila
Ny.K tidak memanfaatkan
fasilitas kesehatan
6. Menganjurkan kepada Ny.K
untuk meminum ramuan herbal
rimpang kunyit
7. Memeriksa tekanan darah Ny.K

V. EVALUASI

Dx. Paraf
No. Tgl Evaluasi
keperawatan
1. Defisit 12 S : Ny.K mengatakan beliau paham dan
Pengetahuan April akan pergi ke dokter atau bidan desa
2022 untuk mengontrol penyakitnya, serta Ny.K
10.00 akan rutin membuat ramuan herbal
rimpang kunyit untuk mengontrol tekanan
darah nya.
O : TD 152/80 mmHg
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
2. Defisit 13 S : Ny.K mengatakan beliau kemarin
Pengetahuan April sudah mencoba membuat minuman
2022 herbalnya mandiri dan mencobanya saat
17.00 berbuka puasa
O : TD 150/78 mmHg
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
DOKUMENTASI

Dokumentasi Pendidikan kesehatan

Dokumentasi Implementasi Ke Klien

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Hipertensi
Sasaran : Ny.K
Tempat : Dusun Tanjung Ratu
Hari/Tanggal : Rabu/13 April 2022
Waktu : 09.00 – selesai

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai hipertensi selama 30 menit, klien
mampu memahami tentang apa itu
hipertensi.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai hipertensi, maka masyarakat mampu :
1. Menyebutkan pengertian dari Hipertensi
2. Menyebutkan penyebab Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejela Hipertensi
4. Melaksanakan cara pencegahan Hipertensi
5. Menyebutkan Diet yang tepat untuk penyakit hipertensi
C. Sasaran
Ny.K
D. Materi
Terlampir
E. Media
Leaflet
F. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
G. Kegiatan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 Menit Pembukaan : 1. Menyambut salam
1. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan dari 3. Memperhatikan
penyuluhan.
3. Melakukan kontrak
waktu.
4. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
2. 20 Menit Pelaksanaan : 1. Mendengarkan
1. Menjelaskan tentang dan
Hipertensi memperhatikan
2. Menjelaskan tentang 2. Bertanya dan
penyebab Hipertensi Menjawab.
3. Menjelaskan tentang
gejala Hipertensi
4. Menjelaskan tentang
cara menurunkan
tekanan darah
5. Menjelaskan tentang
komplikasi dari
Hipertensi
6. Sesi tanya Jawab
3. 5 Menit Penutupan : 1. Menjawab dan
1. Menanyakan pada menjelaskan
peserta tentang materi pertanyaan.
yang diberikan dan 2. Mendengarkan
reinforcement kepada 3. Menjawab salam
peserta bila dapat
menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
2. Mengucapkan terima
kasih kepada peserta.
3. Mengucapkan salam

H. Evaluasi
1. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik.
2. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Tanda dan Gejala Hipertensi
d. Cara Menurunkan Tekanan Darah
e. Komplikasi dari Hipertensi
Lampiran Materi
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan
tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas
90 mmHg (Aspiani, 2014). Hipertensi sering menyebabkan perubahan
pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya
tekanan darah (Muttaqin, 2012).Pengukuran tekanan darah masing-
masing dapat memberi hasil yang bervariasi secara significakan,
sehingga membutuhkan konfirmasi, namun hipertensi berat diketahui
berdasarkan pengkuran berulang yang dilakukan paling sedikit pada
dua dan waktu yang berbeda (Aaronson & Ward, 2008). Menurut WHO
tekanan darah normal jika <130 mmhg dan diastol < 85 mmhg.
Sedangkan tekanan darah dikatakan optimal jika sistol <120 mmhg,
diastol < 80 mmhg.
B. Penyebab
1. Faktor Usia
Tidak bisa dipungkiri faktor usia merupakan salah satu penyebab
seseorang terkena penyakit darah tinggi, semakin bertambahnya
usia seseorang akan mengurangi elastisitas pembuluh darah
sehingga tekanan darah didalam tubuh orang yang sudah lanjut
usia akan mengalami kenaikan dan bisa melebihi batas normalnya.
Tekanan darah tinggi sangat sering terjadi pada orang berusia lebih
dari 60 tahun karena tekanan darah secara alami cenderung
meningkat seiring bertambahnya usia. Menurut Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan, kejadian hipertensi
paling tinggi pada usia 30-40 tahun.
2. Faktor Keturunan
Orang tua yang mempunyai penyakit darah tinggi atau hipertensi
ada kemungkinan bisa menurunkan kepada anaknya, jadi jika
orang tua anda mengalami sakit darah tinggi sebaiknya anda selalu
waspada karena anda juga bisa terkena penyakit tersebut.
3. Faktor Jenis Kelamin
A. Para peneliti berpendapat bahwa pria yang berusia 45 tahun
lebih berisiko terkena penyakit darah tinggi dibandingkan wanita,
hal tersebut dikarenakan lakilaki mempunyai kebiasaan hidup yang
buruk, yang mana kebiasaan tersebut terus saja berulang kali
mereka lakukan tanpa menyadari akan efek yang akan dapat
terjadi, kebiasaan tersebut seperti halnya merokok, mengkonsumsi
alkohol, mengkonsumsi makanan yang tak sehat, bekerja
berlebihan, kurang istirahat serta jarang olahraga. Kebisaaan
sedemikian tersebut merupakan faktor pemicu atau resiko yang
tinggi dalam terkena hipertensi menjadi lebih cepat, sedangkan
wanita yang berusia diatas 65 tahun lebih berisiko terkena penyakit
darah tinggi.
4. Faktor Olahraga
Orang yang tidak pernah melakukan berbagai olahraga akan lebih
berisiko terkena penyakit darah tinggi, gaya hidup yang tidak sehat
karena tidak pernah melakukan olahraga akan menyebabkan
jantung menjadi tidak sehat jika jantung tidak sehat secara otomatis
jantung tidak bisa memompa darah dan akan mengakibatkan aliran
darah didalam tubuh menjadi tidak lancar.
5. Pola Makan
Pola makan yang buruk merupakan salah satu penyebab orang
terkena penyakit darah tinggi, jika seseorang sering sekali
mengkomsumsi makanan-makanan yang mempunyai kadar lemak
tinggi dia akan berisiko terkena penyakit hipertensi. Penelitian
menunjukkan adanya kaitan antara asupan natrium yang berlebihan
dengan tekanan darah tinggi pada beberapa individu. Asupan
natrium yang meningkat menyebabkan tubuh meretensi cairan,
yang meningkatkan volume darah. Di samping itu, diet tinggi garam
dapat mengecilkan diameter dari arteri. Jantung harus memompa
lebih keras untuk mendorong volume darah yang meningkat melalui
ruang sempit. Akibatnya adalah hipertensi.
6. Minum Alkohol
Minuman beralkohol sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh, jika
anda yang sering mengkomsumsi minuman beralkohol sebaiknya
anda mulai mengurangi kebiasaan buruk anda bahkan anda harus
menghentikannya.
7. Stres
Pada keadaan stres, tubuh meningkatkan produksi hormon stres
yakni kortisol dan adrenalin. Kedua ini meningkatkan kerja jantung,
yang jika terus menerus terpapar akan membuat gangguan pada
jantung. Jika dilihat dari system saraf, stres dapat menyebabkan
hipertensi dengan menstimulasi sistem saraf dalam meningkatkan
hormon yang menyempitkan pembuluh darah, misalnya seperti
adrenalin yang telah disebutkan di atas.
8. Merokok
Rokok menyebabkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah,
dan juga menyebabkan pengapuran sehingga volume plasma
darah berkurang karena tercemar nikotin, akibatnya viskositas
darah meningkat sehingga timbul hipertensi. Merokok dapat
meningkatkan tekanan darah secara temporer yaitu tekanan darah
sistolik yang naik sekitar 10 mmHg dan tekanan darah diastolic naik
sekitar 8 mmHg. Merokok juga dapat menghapuskan efektivitas
beberapa obat antihipertensi. Misalnya, pengobatan hipertensi yang
menggunakan terapi betablocker dapat menurunkan risiko penyakit
jantung dan stroke hanya bila pemakainya tidak merokok karena
merokok merupakan faktor risiko utama untuk munculnya penyakit
kardiovaskular.
C. Tanda dan Gejala
1. Pusing kepala
2. Mimisan
3. Kesemutan
4. Mual
D. Cara Menurunkan Tekanan Darah
Ada beberapa makanan yang harus dihindari oleh para penderita
hipertensi, yaitu :
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (minyak kelapa)
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium
(biscuit, keripik, dan makanan kering yang asin)
3. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah,abon, ikan
asin, pindang, udang kering, telur asin dan selai kacang)
4. Susu full cream, mentega, margarin, keju, mayones, serta sumber
protein hewani yang tinggi kolestrol seperti daging merah
5. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, kornet,
sayuran serta buah-buahan dalam kaleng)
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, terasi, saus sambal dan tomat, tauco.
E. Komplikasi
1. Penyakit Jantung
2. Penyakit Ginjal
3. Kerusakan retina mata
4. Gangguan Saraf
DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, R.Y., 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan


Kardiovaskuler. Jakarta: EGC.

Udjianti, W.J., 2013. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Selemba Medika.

Sotomo, B. (2006). Kendalikan Hipertensi dengan Strategi DASH-Natrium.


Jakarta: PT Bhuana Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai