KALA I
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. Identitas istri / suami
Nama : Ny ”R” / Tn. “R”
Umur : 25 Tahun / 35 Tahun
Nikah : 1x / ±5 Thn
Suku : Bugis / Luwu
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SMP
Pekerjaan : IRT/ Nelayan
Alamat : Balantang
7) Leher
- Inspeksi: Tidak adakelainan
- Palpasi :Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar
limfe dan vena jugularis.
8) Payudara
- Inspeksi: Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol,
tampak hiperpigmentasi areola mammae.
- Palpasi :Tidak teraba adanya massa,kolostrum ada saat dipencet,
tidak adanyeri tekan.
9) Abdomen
- Inspeksi : Tampak pembesaran perut sesuai usia kehamilan, tampak
linea nigra, dan striae albican, tonus otot perut tampak kendor.
- Palpasi :
Leopold I : TFU= 34 cm
Leopold II : PU-KA
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BDP (Bergerak Dalam Panggul)
LP : 91 cm
TBJ : 3.094 gram
Auskultasi : 133 x/i, terdengan jelas dan teratur.
HIS : 1x dalam 10 menit durasi 5-10 detik.
10) Genitalia
- Inspeksi: Tidak ada kelainan pada genetalia,tidak ada varices,
nampak pelepasan lendir bercampur dengan darah.
- Palpasi :Tidak ada benjolan,tidak ada oedema,dan tidak ada nyeri
tekan.
11) Anus
- Inspeksi:tidak adahemoroid.
- Palpasi :tidak adabenjolan, tidak adanyeri tekan.
12) Ekstrimitas atas danbawah
- Inspeksi: pergerakan aktif, tidakadavarice.
- Palpasi : tidak adaoedema
c. Pemeriksaan dalam / Vaginal toucher(VT).
Tanggal : 01-11-2021 Jam : 08:25 wita.
1) Vulva dan Vagina : Tidak ada kelainan
2) Portio : Tebal
3) Pembukaan : 2 cm
4) Ketuban : Utuh
5) Persentase : Kepala, UUK lintang
6) Penurunan : HI
7) Molase : Tidak ada
8) Penumbungan : Tidak ada
9) Kesan Panggul : Normal
10) Pelepasan : Lendir dan darah
d. Pemeriksaan penunjang.
1) Pemeriksaan laboratorium.
HB : 12,3 gr%
Prod : Negatif
Red : Negatif
His
DJJ Nadi
No Jam (Wita) F
(X/Menit) (X/Menit) D (detik)
(X/Menit)
1. 08:25 wita 133 x/menit 84 x/i 1x dalam 5-10 detik
10 menit
2. 08:55 wita 136 x/menit 80 x/i 1x dalam 5-10 detik
10 menit
3. 09:25 wita 138 x/menit 87 x/i 1-2x dalam 10-20 detik
10 menit
4. 09:55 wita 135 x/menit 87 x/i 1-2x dalam 15-20 detik
10 menit
5. 10:25 wita 140 x/menit 80 x/i 2x dalam 20-25 detik
10 menit
6. 10:55 wita 137 x/menit 80 x/i 2-3x dalam 25-30 detik
10 menit
7. 11:25 wita 135 x/menit 84 x/i 3x dalam 30-35 detik
10 menit
8. 11:55 wita 133 x/menit 84 x/i 3-4x dalam 30-35 detik
10 menit
9. 12:25 wita 135 x/menit 87 x/i 4x dalam 40-45 detik
10 menit
10. 12:55 wita 133 x/menit 87 x/i 4x dalam 40-45 detik
10 menit
11. 13:25 wita 137 x/menit 84 x/i 4-5x dalam 45-50 detik
10 menit
12. 13:55 wita 135 x/menit 84 x/i 5x dalam 45-50 detik
10 menit
Tujuan:
1. KalaIIIberlangsungnormal.
2. Plasentadanselaputketuban lahir lengkap.
3. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar).
4. Keadaan ibu dan janin baik.
Kriteria :
1. Lamanya kala III tidak lebih dari 30 menit.
2. Plasenta(selaput dankotiledon) lahir lengkap.
3. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar).
4. Tidak terjadi ruptur perineum.
5. Serta keadaan ibu dan janin baik.
Rencana tindakan :
1. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi janin dalam
uterus.
Rasional : Untuk memastikan kehamilan tunggal atau ganda.
2. Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
Rasional :Mempercepat lahirnya plasenta.
3. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit secara
intramuskuler (IM) di 1/3 paha atas bagian distallateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikkan oksitosin).
Rasional : Penyuntikan oksitosin membantu kontraksi uterus yang
membantu keluarnya plasenta.
4. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
Rasional : Untuk memudahkan memotongtali pusat.
5. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.
Rasional : Agar bayi dapat dipisahkan dari plasenta.
6. Jepittali pusat menggunakan pejepittali pusat.
Rasional :Agar darah tidak keluar dari pusat bayi.
7. Letakkan bayi secara tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit ibu dan
bayi. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari putting payudara ibu.
Rasional : Agar terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi.
8. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala
bayi.
Rasional : Agar ibu dan bayi tidak hipotermidan bisa melakukan kontak
kulit
9. Pindahkan klem padatali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
Rasional : Agar dapat memudahkan proses PTT (Peregangan Tali pusat
Terkendali).
10. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas simfisis, untuk
mendeteksi dan tangan lain meregangkan talipusat.
Rasional : Memudahkan plasenta terlepas dari tempat implantasinya.
11. Setelah uterus berkontraksi, meregangkan tali pusat dengan tangan
kanan,sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah
dorsokrainal. Jika plasenta tidak lahir setelah 30–40 detik,hentikan
peregangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya
dan mengulangi prosedur.
Rasional : Dorso kranial untuk memudahkan plasenta terlepas dari
tempat implantasinya.
12. Lakukan peregangan dan dorongan dorso kranial hingga plasenta
terlepas,minta ibu meneran sambil penolong meregangkan tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas,mengikuti poros
jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso kranial).
Rasional : Memudahkan plasenta keluar sesuai dengan kurva jalan lahir
sehingga tampak pada vulva.
13. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati, pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah jarum jam untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
robeknya selaput ketuban.
Rasional : Mencegah robekan dan mencegah tertinggalnya selaput
ketuban yang dapat menyebabkan perdarahan.
14. Segera plasenta lahir, melakuka massase pada fundus uteri dengan
menggosok fundus uteri seca sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari
tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundusteraba keras).
Rasional : Agar kontraksi baik danmencegah perdarahan.
15. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah
lahir lengkap, dan masukkan kedalam kantong plastik yang tersedia.
Rasional :Dengan adanya sisa plasenta dan selaput ketuban yang
tertinggal dapat menyebabkan perdarahan.
16. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.Melakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
Rasional : Penjahitan laserasi dapat mencegah terjadinya perdarahan.
17. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi pendarahan
pervaginam.
Rasional : Kontraksi uterus yang baik dapat mencegah perdarahan akibat
atonia uteri.
18. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit dada ibu paling sedikit
1 jam.
Rasional : Untuk menjalin ikatan batin antaraibu dan bayi.
19. Setelah satu jam, lakukan penimbangan /pengukuran bayi, beri salep mata
antibiotik profilksis dan vitamin k 1mg secara intramuskuler (IM) dipaha
kiri anterolateral.
Rasional : Agar bayi mendapat perlindungan dini terhadap komplikasi
yang akan terjadi.
20. Setelah satu jam pemberian vitamin K1, berikan suntikan imunisasi
hepatitis B di paha kanan anterolateral.
Rasional :Mengurangi resiko bayi terkena penyakit hepatitis.
KALA IV
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR.
Data Subjektif (S)
1. Ibu bahagia dengan kelahiran bayinya.
2. Ibu merasakan masih nyeri perut bagian bawah
3. Ibu mengatakan ASInya masih kurang.
Data Objektif (O)
1. Keadaan umum ibu baik.
2. Kala III berlangsung 5 menit.
3. Plasenta lahir lengkap tanggal 01-11-2021, pukul 14:10 wita
4. Tinggi fundus uteri setinggi pusat, dan kontraksi uterus baik.
5. Tidak ada ruptur uteri, pendarahan ± 50 cc.
MENGETAHUI