Anda di halaman 1dari 41

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN

INTRANATAL CARE PADA NY “ R ” GIIPIA0 GESTASI


42 MINGGU 1 HARI DENGAN SEROTINUS
DI PUSKESMAS MALILI
KAB. LUWU TIMUR

Tanggal Masuk : 01November2021 Jam : 08:20 wita


Tanggal Pegkajian : 01November 2021 Jam : 08:25 wita
Tanggal Partus : 01 November 2021 Jam : 14:05 wita
Nama Pengkaji : Nila Kusumawati

KALA I
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. Identitas istri / suami
Nama : Ny ”R” / Tn. “R”
Umur : 25 Tahun / 35 Tahun
Nikah : 1x / ±5 Thn
Suku : Bugis / Luwu
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SMP
Pekerjaan : IRT/ Nelayan
Alamat : Balantang

2. Anamnesa (Data Subjektif)


a. Keluhan Umum : Ibu mengatakan ada pengeluaran lendir dan
darah dari jalan lahir sejak tadi pagi, pukul
06:00 wita.
b. Riwayat Keluhan Utama: Ibu merasakan mules atau nyeri perut tembus
belakang, ada pelepasan lendir dan darah.
c. Riwayat Kesehatan lalu :Ibu tidak memiliki riwayat penyakit seperti
asma, hipertensi, jantung, hepatitis, dll.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga: Tidak ada riwayat penyakit keluarga.
e. Riwayat Kesehatan Sekarang dan yang Lalu :
1) Penyakit jantung : Tidak ada riwayat penyakit jantung.
2) Diabetes melitus : Tidak ada riwayat penyakit diabetes melitus.
3) Asma : Tidak ada riwayat penyakit asma.
4) Hipertensi : Tidak ada riwayat penyakit hipertensi.
5) Tuberculosis : Tidak ada riwayat penyakit tubercolosis.
1) Malaria : Tidak ada riwayat penyakit malaria.
2) Hepatitis : Tidak ada riwayat penyakit hepatitis.
3) PMS : Tidak ada riwayat penyakit PMS.
4) Alergi : Ibu alergi makanan (seperti udang).
f. Riwayat mestruasi :
1) Menarche : 14 tahun.
2) Siklus haid : 28-30 hari.
3) Lamanya : 6-7 hari
4) Banyaknya : 3-4 kotek /hari
5) Sifat darah haid : anyir, khas darah, warna merah kehitaman
6) Dismenorhea : Kadang-kadang
g. Riwayat perkawinan :
1) Menikah : 1x
2) Lamanya : ± 5 tahun.
3) Umur menikah : 20 tahun.
h. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu.
No. Tahun Jenis Partus JK BBL PBL Tempat partus Penolong Keadaan
1. 2018 Normal LK 2.900 48 Puskesmas Bidan Baik
gram cm
2. Hamil Sekarang
i. Riwayat nifas yang lalu :
Ibu tidak mengeluh dalam merawat bayinya dan tidak mengalami
depresi setelah persalinan, tidak ada tanda-tanda infeksi masa nifas,
seperti keluar cairan yang berbau busuk, pengeluaran air susu ibu lancar
dan ibu menyusui anak pertamanya secara ekslusif selama 6 bulan dan
ditambah makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan keatas.
j. Riwayat kehamilan sekarang :
1) Hari pertama haid terakhir :10-01-2021
2) Hari tapsiran persalinan :17-10-2021
3) Umur Kehamilan :42 minggu 1 hari.
4) Pergerakan janin:Ibu merasakan pergerakan janin kuat pada perut
sebelah kiri ibu sampai sekarang.
5) Pemeriksaan kehamilan : Ibu telah memeriksakan kehamilannya
sebanyak 7x dipustu dan puskesmas.
6) Imunisasi TT : Ibu sudah mendapatkan TT 2x.
7) Penyuluhan : Ibu telah mendapatkan penyuluhan di
posyandu.
k. Riwayat sosial ekonomi, psikososial, dan spiritual :
Ibu mengatakan kebutuhan biaya sehari-hari dalam keluarganya
mencukupi, ibu menikah 1 kali dengan suami yang sekarang dan sudah 5
tahun lamanya, ibu dan keluarga bahagia dengan kehamilannya dan ibu
akan melahirkan di puskesmas bantilang, pengambil keputusan dalam
keluarga adalah suami serta ibu dan suami rajin beribadah kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
l. Riwayat KB :
Ibu tidak pernah menjadi Akseptor KB
m. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar :
1) Kebutuhan nutrisi
- Pola Makan : Nasi, ikan, sayur dan buah-buahan.
- Frekuensi : 3x sehari 1 piring.
- Pola minum : Air putih.
- Frekuensi : 6-8 gelas sehari.
2) Kebutuhan eliminasi:
- BAK : 5-6x sehari
- BAB : 1x sehari
3) Personal Hygiene
- Mandi : 2x sehari
- Sikat gigi : 2-3x sehari
- Keramas : 2-3x seminggu
- Ganti Pakaian : 2x sehari / jika kotor.
4) Kebutuhan istirahat dan tidur
- Tidur siang : Tidak teratur.
- Tidur malam : 6-8 jam.
3. Pemeriksaan fisik (Data Objektif)
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik.
Kesadaran : Composmentis.
HTP : 26-11-2021.
Tanda-tanda vital.
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg.
- Pernafasan : 22 x/menit.
- Nadi : 94 x/menit.
- Suhu : 36 ºC
Tinggi badan : 155 cm.
Berat badan sebelum hamil : 50
Berat badan sekarang : 63 kg
Lingkar lengan atas (lila) : 27 cm
b. PemeriksaanFisik (Headto Toe)
1) Kepala
- Inspeksi: Kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut kepalabersih.
- Palpasi: Tidak ada massa, tidak mudah rontok, dan tidak ada nyeri
tekan.
2) Wajah
- Inspeksi: Tidak pucat, tidak ada oedema pada wajah, ekspresi
wajah tampak meringis setiap kalibergerak.
3) Mata
- Inspeksi:Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera
putih (tidak ikterus).
4) Hidung
- Inspeksi: Simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret.
- Palpasi : Tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan dan tidak
tampak adanyapolip.
5) Mulut dan gigi
- Inspeksi:Bersih,bibir merah muda dan tidak pecah-pecah, tidak ada
caries, tidak ada gigi yang tanggal, tidak ada stomatitis dan gusi
tidak berdarah.
6) Telinga
- Inspeksi: Simetris kiri dan kanan, tidak adaserumen dan
peradangan.
- Palpasi : Tidak adabenjolan, tdakadanyeri tekan.

7) Leher
- Inspeksi: Tidak adakelainan
- Palpasi :Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar
limfe dan vena jugularis.
8) Payudara
- Inspeksi: Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol,
tampak hiperpigmentasi areola mammae.
- Palpasi :Tidak teraba adanya massa,kolostrum ada saat dipencet,
tidak adanyeri tekan.
9) Abdomen
- Inspeksi : Tampak pembesaran perut sesuai usia kehamilan, tampak
linea nigra, dan striae albican, tonus otot perut tampak kendor.
- Palpasi :
Leopold I : TFU= 34 cm
Leopold II : PU-KA
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BDP (Bergerak Dalam Panggul)
LP : 91 cm
TBJ : 3.094 gram
Auskultasi : 133 x/i, terdengan jelas dan teratur.
HIS : 1x dalam 10 menit durasi 5-10 detik.
10) Genitalia
- Inspeksi: Tidak ada kelainan pada genetalia,tidak ada varices,
nampak pelepasan lendir bercampur dengan darah.
- Palpasi :Tidak ada benjolan,tidak ada oedema,dan tidak ada nyeri
tekan.
11) Anus
- Inspeksi:tidak adahemoroid.
- Palpasi :tidak adabenjolan, tidak adanyeri tekan.
12) Ekstrimitas atas danbawah
- Inspeksi: pergerakan aktif, tidakadavarice.
- Palpasi : tidak adaoedema
c. Pemeriksaan dalam / Vaginal toucher(VT).
Tanggal : 01-11-2021 Jam : 08:25 wita.
1) Vulva dan Vagina : Tidak ada kelainan
2) Portio : Tebal
3) Pembukaan : 2 cm
4) Ketuban : Utuh
5) Persentase : Kepala, UUK lintang
6) Penurunan : HI
7) Molase : Tidak ada
8) Penumbungan : Tidak ada
9) Kesan Panggul : Normal
10) Pelepasan : Lendir dan darah
d. Pemeriksaan penunjang.
1) Pemeriksaan laboratorium.
HB : 12,3 gr%
Prod : Negatif
Red : Negatif

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL.


Diagnosa : GIIPIA0, Gestasi 42 minggu 1 hari, Pu-ka, Intrauterin, BDP (Bergerak
Dalam Panggul), Situs memanjang, Tunggal, Hidup, Keadaan ibu
baik, keadaan janin baik, Inpartu Kala 1 fase laten dengan Serotinus.
1. GIIPIA0
Data Dasar:
DS : Ibu mengatakan ini kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran.
DO:
Palpasi
a. Leopold I : TFU = 34 cm, LP = 91 cm, TBJ= 3.094 gram
b. Leopold II : PU-KA
c. Leopold III : Kepala
d. Leopold IV : BDP (Bergerak Dalam Panggul)
e. Auskultasi : 133 x/i terdengar jelas dan kuat
f. Tampak linea nigra, striae alba dan, tonus otot perut tampak
kendor.
Analisis dan Interpretasi Data:
Pada pmeriksaankulitperut,tampakadanyalineanigra danstriae
albayang menandakan kehamilanlebih dari satu dan otot sudah kendor,
terdapat denyutjantung janindanterababagian-bagianjaninpadasaatpalpasi
merupakan salah satu tandapastikehamilan (Prawirohardjo, tahun 2014:
Hal.179).
2. Gestasi42 minggu 1 hari
Data Dasar:
DS: Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 10-01-2021, menurut ibu
kehamilannya sudah 9 bulan.
DO: Tapsiran persalinan tanggal 17-10-2021, TFU= 34 cm.
Analisis dan Interpretasi Data:
Dari hasil pemeriksaan dilihat dengan menggunakan rumus Neegle,
mulai dari hari pertama haid terakhir tanggal 10-01-2021 sampai tanggal
pengkajian,maka umur kehamilan 42minggu 1 hari (Prawirohardjo,
tahun 2014: Hal. 279).
3. PU-KA
Data Dasar :
DS : Ibu mengatakan pergerakan janin di sebelah kiri perut ibu.
DO :Pada leopold III teraba kepala yang melenting dan leopold II
teraba punggung kanan teraba keras seperti papan.
Analisa dan interpretasi data:
Palpasi leopold III dapat menentukan bagian terendah janin pada
palpasi teraba bagian keras dan melenting, pada leopold II menentukan
punggung kanan dimana bagian sebelah kanan teraba keras seperti papan
menentukan bahwa punggung kanan. (Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu
Kebidanan, Jakarta: tahun 2015 : Hal. 82).
4. Intra Uterine
Data Dasar:
DS: Ibu merasakan janinnya bergerak dengan kuat dan ibu tidak pernah
merasakan nyeri perut yang hebat selama kehamilannya.
DO:Ibu tidak merasakan nyeri ketika dipalpasi,TFU : 34 cm, sesuai umur
kehamilan, pada palpasi leopold teraba bagian- bagian kecil pada
janin.
Analisis dan Interpretasi Data:
Pembesaran perut sesuaiusia kehamilan, janin dapat diraba saat
palpasi serta tidak ada nyeri perut yang hebat dan tidak ada nyeri tekan,
hal ini menandakan kehamilan ibu interauterin (Prawirohardjo, tahun
2016, Hal.89)
5. BDP (Bergerak Dalam Panggul)
Data Dasar:
DS :-
DO :- Umur kehamilan 42 minggu 1 hari.
- Palpasi leopold III teraba kepala.
- Palpasi leopold IV BDP.
Analisis dan Interpretasi Data:
Pada bagian terenda janin telah masuk ke panggul / BDP maka
teraba ballotement kepala 3 jari menandakan kepala sudah masuk.
(Manuaba 1998, Hal. 160).
6. Situs Memanjang
Data Dasar:
DS :Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat pada bagian sebelah kiri
perut ibu.
DO : Pada leopold II teraba punggung kanan.
Analisis dan Interpretasi Data:
Dengan teraba bagian besar janin yaitu bokongdi fundus dan
kepalapada bagian terendah, DJJ terdengar jelas pada kuadran kanan
bawah dan gerakan janin yang dirasakan ibu pada salah satu sisi perut ibu
menunjukan bahwa sumbu panjang janin sejajar dengan sumbu panjang
ibu (Prawirohardjo,Sarwono. Ilmu Kebidanan, Jakarta: tahun 2015 :
Hal. 205-206).
7. Tunggal
Data Dasar:
DS : Ibu merasakan janinnya bergerak kuat pada perut sebelah kiri.
DO : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada perut sebelah kanan ibu,
kuadran bawah dengan frekuensi 133 x/i.
Analisis dan Interpretasi Data:
Pembesaran perut sesuai usia kehamilan dan pergerakan janin
hanya pada satu tempat dan auskultasi DJJ terdengar pada kuadran kanan
bawah perut ibu.Ini menandakan kehamilan tunggal (Manuaba,2012).
8. Hidup
Data Dasar:
DS : Ibu merasakan pergerakan janinnya aktif, dan kuat pada usia
kehamilan 5 bulan sampai sekarang,ibu merasakan pergerakan
janinnya 12 kali dalam sehari.
DO :Pada auskultasi DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur pada kuadran
kanan perut ibu, dengan frekuensi 133x/menit
Analisis dan Interpretasi Data:
Adanya gerakan janin dan denyut jantung janin (DJJ), merupakan
tanda bahwa janin hidup. Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi
jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120-160 kali per menit, selain
itu tanda janin hidup juga dapat dilihat dari pergerakan janin yang
dirasakan kuat oleh ibu satu kali per jam atau lebih dari 10 kali per hari
dan pembesaran uterus menandakan janin hidup dan bertumbuh
(Purwoastuti, Th. Endang, dkk. Konsep Kebidanan, Yogyakarta :
Tahun 2014, Hal. 95).
9. Keadaan Ibu Baik
Data Dasar:
DS : Ibu mengatakan tidak ada keluhan menyertai kehamilannya.
DO : KU ibu baik, kesadaran composmentis
Tanda-tanda vital :
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg.
- Pernafasan : 22 x/menit.
- Nadi : 94 x/menit.
- Suhu : 36 ºC
Analisis dan Interpretasi Data:
Keadaan ibu baik terlihat dari tanda-tanda vital dalam batas normal,
hasil pemeriksaan fisik normal dan keadaan ibu baik dan kesadaran
composmentis.(Pantiawati danSaryono, tahun 2010:122).
10. Keadaan Janin Baik
Data Dasar:
DS : Pergerakan janin kuat sebelah kanan perut ibu.
DO : DJJ terdengar jelas dan teratur dengan frekuensi 133x/i.
Analisis dan Interpretasi Data:
DJJ dalam batas normal (120-160 x/menit) dengan frekuensi 133 x/i yang
terdengar jelas,kuat dan teratur serta pergerakan janin yang kuat dirasakan
ibu merupakan indicator yang menunjang bahwa janin dalam keadaan
baik. (Nursiah, dkk. Sinopsis Obsterti Jilid I, Jakarta 2015, hal 50).
11. Inpartu Kala 1 Fase Laten
Data Dasar:
DS :Ibu mengatakan adanya pengeluaran lendir dan darah.
DO : Pengeluaran lendir dan darahpervaginam,Selain itu, adapun
hasilpemeriksaan lainnya :
a. Pemeriksaan dalam / Vaginal toucher (VT).
Tanggal : 01-11-2021 Jam : 08:25 wita.
1) Vulva dan Vagina : Tidak ada kelainan
2) Portio : Tebal
3) Pembukaan : 2 cm
4) Ketuban : Utuh
5) Persentase : Kepala, UUK lintang
6) Penurunan : HI
7) Molase : Tidak ada
8) Penumbungan : Tidak ada
9) Kesan Panggul : Normal
10) Pelepasan : Lendir dan darah
Analisa dan interpretasi data
- Dilatas servik 1-3 cm merupakan fase laten (Aisyah dan
Oktarina, 2012:2).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA /MASALAH POTENSIAL.


Masalah potensial yang akan terjadi yaitu:
1. Pada ibu :Kala II Lama, Kecemasan
2. Pada janin :Asfiksia, Hipoksia, Petaldistres
DS : Ibu mengatakan ada pengeluaran lendir dan darah.
DO : Tampak pengeluaran Lendir dan darah.
Analisadan interpretasidata :
- Adanya keadaan yang patologi pada kehamilan serta kurangnya
pengetahuan penyebabkan ibu cemas (Marnidkk, tahun 2016:
Hal.105-106).

LANGKAH IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI.


Kolaborasi dengan dokter pemasangan IVFD RL 20 tpm.

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN.


Masalah Aktual :Serotinus
Masalah Potensial :Potensial terjadi kepada ibu yaitu potensial terjadinya
infeksi pada intraparta / dalam persalinan, infeksipuerpalis
/ masa nifas, partus lama, perdarahan post partum,
morbiditas dan mortalitas.Masalah potensial terjadi pada
janinya itu prematuritas (sindrom distress pernafasan,
hipotermia, masalah pemberian makan pada neonatal,
perdarahan intraventikuler,gangguan otak, dan resiko
cerebralpalsy, anemia, skor APGAR rendah, ensefelopati,
cerebralpalsy, perdarahan intra cranial, gagal ginjal,
distresspernafasan). Dan oligohidromnion (sindrom
defornitsjanin, hipolapsiaparu, deformita sekstrimitas dan
pertumbuhan janin terhembat), morbiditas dan mortalitas
perinatal.
Tujuan :
1. Persalinan dapat berlangsung normal,keadaan ibudan janin baik.
2. Mencegah terjadinya masalah potensial.
Kriteria :
1. Kala I pada multipara tidak lebih dari 7 jam dan pada primipara tidak lebih
dari 13 jam.
2. DJJ dalam batas normal (120-160 x/menit).
3. tanda-tanda vital dalam batas normal :
- Tekanan darah: 100/80 mmHg – 120/80 mm
- Nadi : 60 – 100 x/menit
- Suhu : 36,5 – 37,5 ºC
- Pernafasan : 16 – 24 x/menit
4. Keadaan ibu dan janin baik.
Rencana Tindakan :
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
Rasional:Agar ibu dan keluarga memahami tentang keadaan ibu memberi
dukungan yang dapat mengurangi rasa kecemasan dan siap menghadapi
persalinan.
2. Observasi DJJ, Nadi dan his setiap 30 menit kemudian mencatat dalam
patograf.
Rasional:Pengobsevasian dalam patograf dipakai untuk memantau
kemajuan persalinan dan mengambil keputusan dalam penatalaksanaan.
3. Observasi vaginal toucher (VT) kontrol tiap 2jam/4jam,atau jika ada
indikasi.
Rasional : Untuk memantau kemajuan persalinan.
4. Ajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan napas pada saat kontraksi,
menganjurkan pada ibu menarik napas melalui hidung dan hembuskan
melalui mulut seperti sedang meniup-niup selama timbul kontraksi.
Rasional : Untuk mengurangi rasa sakit akibat kontraksi.
5. Anjurkan pengosongan kandung kemih sesering mungkin
Rasional:Kandung kemih yang penuh dapat mempengaruhi kontraksi,
mencegah penekanan pada vena cafa inferior oleh uterus yang membesar.
Dan Menghalangi penurunan kepala bayi dan memberi perasaan tidak
nyaman pada ibu.
6. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk penatalkasanaan pemberian
IVFD RL 20 tetes/menit.
Rasional :Pemberian infus membantu untuk menganti cairan ibu yang
hilang selama proses persalinan.
7. Memberi intakeminum dan makan padaibu.
Rasional: Agar ibu memiliki tenaga pada saat meneran / mengedan.
8. Menganjurkan ibu untuk selalu berdoa untuk kelancaran persalinan dan
juga untuk kesehatan dan keselamatan ibu dan janin.
Rasional:Agar ibu senantiasa berserah diri dan bertawakkal kepada sang
pencipta.
9. Ajarkan ibu cara meneran yang baik dan benar.
Rasional : Dengan cara meneran yang benar ibu dapat bekerjasama
dengan petugas sehingga proses persalinan berjalan dengan lancar
10. Persiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan
untuk menolong persalinan serta tempat penerangan dan lingkungan BBL.
Rasional : Agar penolong lebih mudah dalam menambil dan
menggunakan alat saat melakukan tindakan yang diperlukan untuk
menolong persalinan.
11. Dokumentasi hasil pemeriksaan dalam partograf
Rasional : Pendokumentasian dalam partograf merupakan standar dari
pelaksanaan asuhan kebidanan dan membantu menilai kemajuan
persalinan serta membantu pengambilan keputusan selanjutnya.

LANGKAH VI. PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN.


Tanggal : 01-11-2021 Jam : 08:40 wita.
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
2. Mengobservasi DJJ, Nadi dan his setiap 30 menit kemudian mencatat
dalam patograf.
3. Mengobservasi vaginal toucher (VT) kontrol tiap 2 jam/4jam,atau jika
ada indikasi.
4. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan napas pada saat
kontraksi, menganjurkan pada ibu menarik napas melalui hidung dan
hembuskan melalui mulut seperti sedang meniup-niup selama timbul
kontraksi.
5. Menganjurkan pengosongan kandung kemih sesering mungkin
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk penatalkasanaan pemberian
IVFD RL 20tetes/menit.
7. Memberikan intakeminum dan makan padaibu.
8. Menganjurkan ibu untuk selalu berdoa untuk kelancaran persalinan dan
juga untuk kesehatan dan keselamatan ibu dan janin.
9. Mengajarkan ibu cara meneran yang baik dan benar.
10. Mempersiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang
diperlukan untuk menolong persalinan serta tempat penerangan dan
lingkungan BBL.
a. Alat Perlindingan Diri (APD) : Penutup kepala, masker, kacamata,
celemek, sepatu tertutup (sepatu boot).
b. Partus Set : Handscoon steril, 2 buah klem kocher, ½ kocher, 1
buah gunting episiotomy, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah kateter
nelaton, Kassa steril, pengisap lender, penjepit tali pusat.
c. On steril : 2 buah handuk kering dan bersih, pakaian bersih ibu dan
bayi meliputi baju, pembalut, sarung, celana dalam, pakaian bayi,
popok, topi/tutup kepala, sarung tangan/kaki, kain selimut untuk
membedong.
d. Heacting set : 1 buah pinset sirurgik, 1 buah pinset antomi, nal
puder, 2 buah jarum (1 jarum circle dan 1 jarum V1 circle), gunting
benang, benang cromic, 1 pasang sarung tangan stril
e. Obat-obatan esensial : Lidocain 1 ampul, oksytosin 10 IU 1 ampul,
cairan RL, Infus set, spoit 3 cc dan spoit 1 cc, meteregin 1 ampul
f. Peralatan lain : Larutan Clorin 0,5 %, air DTT, kantong plastic,
tempat sampah kering dan basah, safety box, bengkok, was lap, dan
tempat plasenta.
g. Menyiapkan tempat, penerangan dan lingkungan untuk kelahiran
bayi, dengan memastikan ruangan sesuai kebutuhan bayi baru lahir,
meliputi ruangan bersih, hangat, pencahayaan cukup dan bebas dari
tiupan angin
11. Mendokumentasi hasil pemeriksaan dalam partograf.

LANGKAH VII. EVALUASI HASIL ASUHAN KEBIDANAN.


Tanggal : 01-11-2021 Jam: 08:50 wita
1. Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan.
2. DJJ, Nadi dan his setiap 30 menit kemudian mencatat dalam patograf.

His
DJJ Nadi
No Jam (Wita) F
(X/Menit) (X/Menit) D (detik)
(X/Menit)
1. 08:25 wita 133 x/menit 84 x/i 1x dalam 5-10 detik
10 menit
2. 08:55 wita 136 x/menit 80 x/i 1x dalam 5-10 detik
10 menit
3. 09:25 wita 138 x/menit 87 x/i 1-2x dalam 10-20 detik
10 menit
4. 09:55 wita 135 x/menit 87 x/i 1-2x dalam 15-20 detik
10 menit
5. 10:25 wita 140 x/menit 80 x/i 2x dalam 20-25 detik
10 menit
6. 10:55 wita 137 x/menit 80 x/i 2-3x dalam 25-30 detik
10 menit
7. 11:25 wita 135 x/menit 84 x/i 3x dalam 30-35 detik
10 menit
8. 11:55 wita 133 x/menit 84 x/i 3-4x dalam 30-35 detik
10 menit
9. 12:25 wita 135 x/menit 87 x/i 4x dalam 40-45 detik
10 menit
10. 12:55 wita 133 x/menit 87 x/i 4x dalam 40-45 detik
10 menit
11. 13:25 wita 137 x/menit 84 x/i 4-5x dalam 45-50 detik
10 menit
12. 13:55 wita 135 x/menit 84 x/i 5x dalam 45-50 detik
10 menit

3. Hasil pemeriksaan dalam :


Tanggal : 01-11-2021 Jam : 12:25 wita.
1) Vulva dan Vagina: Tidak ada kelainan
2) Portio : Lunak tipis
3) Pembukaan : 8 cm
4) Ketuban : Keruh (merembes)
5) Persentase : Kepala, UUK lintang
6) Penurunan : HII-III
7) Molase : Tidak ada
8) Penumbungan : Tidak ada
9) Kesan Panggul : Normal
10) Pelepasan : Lendir dan darah
Tanggal : 01-11-2021 Jam : 14:00 wita.
1) Vulva dan Vagina: Tidak ada kelainan
2) Portio : Melesap
3) Pembukaan : 10 cm
4) Ketuban : Keruh (merembes)
5) Persentase : Kepala, UUK depan
6) Penurunan : HIV
7) Molase : Tidak ada
8) Penumbungan : Tidak ada
9) Kesan Panggul : Normal
10) Pelepasan : Lendir darah dan air ketuban
4. Ibu mengerti yang diajarkan dan ibu mau melakukannya.
5. Telah dilakukan pemasangan IVFD RL 20 tpm.
6. Ibu telah diberi makan dan minum oleh keluarga.
7. Ibu berdoa dan selalu berserahdiri kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk
kelancaran persalinannya.
8. Ibu mengerti cara meneran yang baik dan benar.
9. Alat dan bahan telah disiapkan.
10. Telah dilakukan pendokumen
KALA II
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR.
Data Subjektif (S)
1. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang.
2. Ibu mengatakan ada dorongan yang kuat untuk meneran.
3. Ibu mengatakan banyak cairan keluar dari jalan lahir.
4. Ibu mengatakan rasa ingin BAB.
Data Objektif (O)
1. Kontraksi uterus baik, 5x dalam10 menit durasi 45-50 detik.
2. Perineum menonjol, vulva, vagina, dan sfingterani membuka.
3. Meningkatnya pengeluaran lendir dan darah.
4. Rambut bayi tampak di vulva.
5. Hasil Pemeriksaan dalam / Vaginal toucher (VT) :
Tanggal : 01-11-2021 Jam : 14:00 wita.
1) Vulva dan Vagina : Tidak ada kelainan
2) Portio : Melesap
3) Pembukaan : 10 cm
4) Ketuban : Keruh (Merembes)
5) Persentase : Kepala, UUK depan
6) Penurunan : HIV
7) Molase : Tidak ada
8) Penumbungan : Tidak ada
9) Kesan Panggul : Normal
10) Pelepasan : Lendir dan darah

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL.


Diagnosa Aktual : Perlangsungan Kala II dan nyeri akibat kontraksi.
Data Subjektif (S) : Ada penekanan pada anus, ada dorongan yang kuat untuk
meneran, dan sakitnya sering dan bertambah sakit.
Data Objektif (O) : Tampak Perineummenonjol,vulva, vagina, dan sfingter
animembuka,kontraksi uterus baik, 5xdalam 10menit
dengan durasi45-50 detik.
Hasil Pemeriksaan dalam / Vaginal toucher (VT) :
Tanggal : 01-11-2021 Jam : 14:00 wita.
1) Vulva dan Vagina : Tidak ada kelainan
2) Portio : Melesap
3) Pembukaan : 10 cm
4) Ketuban : Keruh (Merembes)
5) Persentase : Kepala, UUK depan
6) Penurunan : HIV
7) Molase : Tidak ada
8) Penumbungan : Tidak ada
9) Kesan Panggul : Normal
10) Pelepasan : Lendir, darah dan air ketuban.
Analisadan intepretasi data :
Nyeri merupakan hal yang fisiologis yang dirasakan ibu akibat
adanya kontraksi yang justru akan mempercepat proses persalinan,
tekanan hebat pada dasar panggul dan bagian terendah janin, akan
mempermudah penurunan kepala, kontraksi yang timbul disertai ibu
mengedan yang berlangsung secara refleksi (kuswanti dan melina, 20
Proses persalinan,tekana hebat pada dasar pangguldan bagian terendah
janin,akan mempermudah penurunan kepala, kontraksi yang timbul
disertai ibu mengedan yang berlangsung secara refleksi(Kuswantidan
melina, tahun 2014. Hal:13).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA /MASALAH POTENSISAL.


Tidak ada data penunjang.

LANGKAH IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI.


Tidak ada data penunjang.
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
Diagnosa Aktual : Tidak ada indikasi.
Diagnosa Potensial : Tidak ada data penunjang.
Tujuan :
1. Kala II berlangsung normal.
2. Bayi lahir normal tanpa penyulit.
Kriteria :
1. Kala II berlangsung ± 1 menit tanpa penyulit.
2. Bayi lahir spontan, segera menangis, bernafas tanpa ada kesulitan dan
bergerak dengan aktif.
Rencana Tindakan :
Tanggal : 01-11-2021 Jam 13:50 wita
1. Dengar dan melihat adanya tanda persalinan kalaII (dorongan untuk
meneran, ada tekanan pada anus,perineum menonjol,vulva, vagina dan
sfingterani membuka).
Rasional : Untuk mengetahui apakah sudah dapat dilakukan pimpinan
meneran.
2. Pastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan
1 ampul oksitosin dan memasukkan spoit ke dalam bak partus
Rasonal: M empersiapkan diri sebelumnya melakukan tindakan dan
mencegah diri dari infeksi nosocomial.
3. Pakai celemek.
Rasional :Mencegah terjadinya infeksi silang
4. Pastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun
dan air yang menglir.
Rasional :Mencegah terjadinya infeksi.
5. Gunakan handscoon steril pada satu tangan untuk melakukan
pemeriksaan dalam.
Rasional :Mencegah terjadinya infeksi
6. Ambil alat suntik dengan tangan yang menggunakan sarung tangan,isi
dengan oksitosin dan letakkan kedalam bak partusset.
Rasional: Alat telah siap dalam partus set.
7. Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah yang telah dibasahi
oleh air disenfeksi tingkat tinggi dengan gerakan vulva keperineum.
Rasonal : Mencegah terjadinya infeksi silang.
8. Lakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah lengkap dan
selaput ketuban sudah lengkap
Rasional : Untuk mengetahui pembukaan dan kemajuan persalinan
9. Celupkan tangan kanan yang memakai sarung tangan dalam larutan
klorin 0,5% dan membuka secara terbalik kemudian merendam sarung
tangan dalam larutan klorin 0,5.
Rasional : M encegah terjadinya infeksi silang.
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus selesai dan
pastikan denyut jantung janin (DJJ) dalam batas normal(120–160per
menit).
Rasional : U ntuk mengetahui keadaan janin.
11. Beritahu ibu pembukaan sudah lengkapd an keadaan janin baik, meminta
ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin meneran.
Rasional : Agar ibu tidak khwatir dengan keadaan bayinya dan ibu
mempersiapkan diri dalam proses persalinan.
12. Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(pada saat adahis, bantuibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia
merasanyaman.
Rasional : Dapat membantu dalam memperlancar proses persalinan.
13. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
Rasional : Memperlancar proses berlangsungnya persalinan.
14. Anjurkan ibu untuk berjalan,berjongkok atau mengambil posisi nyaman,
jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
Rasional : Untuk mempercepat penurunan kepala.
15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika
kepala bayi telah membuka vulvadengan diameter 5– 6 cm.
Rasional : Untuk mengeringkan tubuh bayi.
16. Letakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu atau
gunakan underpad.
Rasional : Sebagai alas untuk menyokong perineum dan underpad telah
diletakkan.
17. Buka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan
Rasional :Mempersiapkan alat dalam keadaan siap pakai.
18. Memakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi pada keduatangan.
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi silang.
19. Setelah kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lakukan
penyokongan dengan melindungi perineum dengan satu tangan yang
dilapisi dengan kain bersih dan kering, kemudian letakkan tangan yang lain
pada kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut untuk mencegah
terjadinya gerakan difleksi maksimal.
Rasional : Dengan menyokong yang baik, akan mengurangi trauma dan
mecegah terjadinya ruptureperineum.
20. Setelah kepala keluar, bersihkan wajah, mulut, dan hitung bayi dengan
kasa steril kemudian memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
Rasional :Membersihkan jalan nafas dari air ketuban dan lilitan
talipusat.
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
Rasional : Menghilangkan torsi pada leher akibat putaran paksi luar.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara bipariental
dan menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan
lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan kearah atas dan distal
untuk melahirkan bahu belakang.
Rasional :Membantu proses pengeluaran bayi agar tidak terjadi robekan
perineum.
23. Setelahbahu bayilahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan sikusebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegangtangan dan siku sebelah atas.
Rasional :Membantu mengeluarkan bayi secara keseluruhan dan
mencegah agar bayi tidak jatuh.
24. Setelah badan dan lengan lahir,tangan kiri menyusuri punggung kearah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah
(selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedualutut janin).
Rasional : M embantu mengeluarkan bayi secara keseluruhan dan
mencegah agar bayi tidak jatuh
25. Lakukan penilaian sepintas :
a. Apakah bayi menangis kuat dan atau bernapas tanpakesulitan?
Rasional : Untuk mengetahui apakah bayi ada penyulit atau tidak.
b. Apakah bayi bergerak aktif?
Rasional : Untuk mengetahui apakah bayi ada penyulit atau tidak
26. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk
basah dengan handuk/ kain yang kering. Membiarkan bayi diatas perut
ibu. Rasional : Mencegah agar bayi tidak mengalami hipotermi.
LANGKAH VI. IDENTIFIKASI TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN.
Tanggal :01-11-2021 Jam :14:00 wita
1. Mendengarkan dan melihat adanya tanda persalinan kala II (dorongan
untuk meneran, ada tekanan pada anus,perineum menonjol,vulva, vagina
dan sfingterani membuka).
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk dengan
mematahkan1 ampul oksitosin dan memasukkan spoit ke dalam bak
partus
3. Memakai celemek.
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan,mencuci tangan dengan
sabun dan air yang menglir.
5. Menggunakan handscoon steril pada satu tangan untuk melakukan
pemeriksaan dalam.
6. Megambil alat suntik dengan tangan yang menggunakan sarung tangan,isi
dengan oksitosin dan letakkan kedalam bak partus set.
7. Memersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah yang telah
dibasahi oleh air disenfeksi tingkat tinggi dengan gerakan vulva
keperineum.
8. Melakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah lengkap
dan selaput ketuban sudah lengkap
9. Mencelupkan tangan kanan yang memakai sarung tangan dalam larutan
klorin 0,5%dan membuka secara terbalik kemudian merendam sarung
tangan dalam larutan klorin 0,5.
10. Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus selesai dan
pastikan denyut jantung janin (DJJ) dalam batas normal (120–160 per
menit).
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin
meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan,berjongkok atau mengambil posisi
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.
15. Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika
kepala bayi telah membuka vulvadengan diameter 5– 6 cm.
16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu atau
gunakan underpad.
17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan
18. Memakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi pada kedua tangan.
19. Setelah kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lakukan
penyokongan dengan melindungi perineum dengan satu tangan yang
dilapisi dengan kain bersih dan kering, kemudian letakkan tangan yang lain
pada kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut untuk mencegah
terjadinya gerakan difleksi maksimal.
20. Setelah kepala keluar, bersihkan wajah, mulut, dan hitung bayi dengan
kasa steril kemudian memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
21. Menungguhingga kepala janin selesai melakukanputaran paksi luar
secaraspontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara bipariental
dan menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan
lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan kearah atas dan distal
untuk melahirkan bahu belakang.
23. Setelah bahu bayi lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan sikusebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
24. Setelah badan dan lengan lahir,tangan kiri menyusuri punggung kearah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai
bawah(selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin).
25. Melakukan penilaian sepintas :bayi menangis kuat dan atau bernapas
tanpakesulitan dan bayi bergerak aktif.
26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka,kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks caseosa.Ganti
handuk basah dengan handuk/ kain yang kering. Membiarkan bayi diatas
perut ibu.

LANGKAH VII. EVALUASI HASIL ASUHAN KEBIDANAN.


Tanggal : 01-11-2021 Jam : 14:05 wita
1. Adanya dorongan kuat untuk meneran, Ibu merasa tekanan yang semakin
meningkat pada rectum dan vagina, perineum menonjol, vulva, vagina
dan spingter ani membuka.
2. Alat dan bahan telah siap dan alat suntik oksitosin telah diletakkan di
partus set.
3. Celemek telah dipakai.
4. Tangan telah dicuci dibawah air mengalir.
5. Sarung tangan telah dipakai pada tangan kanan.
6. Oksitosin 1 ampul telah berada didalam partus set.
7. Vulva dan perineum telah dibersihkan.
8. Pemeriksaan dalam / Vaginal toucher (VT) .
Tanggal : 01-11-2021 Jam : 14:00 wita.
1) Vulva dan Vagina : Tidak ada kelainan
2) Portio : Melesap
3) Pembukaan : 10 cm
4) Ketuban : Keruh (Merembes).
5) Persentase : Kepala, UUK depan
6) Penurunan : HIV
7) Molase : Tidak ada
8) Penumbungan : Tidak ada
9) Kesan Panggul : Normal
10) Pelepasan : Lendir, darah dan air ketuban.
9. Sarung tangan telah direndam dalam larutan klorin 0,5 % secaraterbalik.
10. Denyut jantung janin terdengar jelas,kuat dan teratur pada kanan bawah
perut ibu dengan frekuensi 133 x/menit.
11. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
12. Ibu telah dibantu keluarga untuk posisi setengah duduk.
13. Telah dilakukkan pimpinan meneran.
14. Ibu tetap dalam posisi setengah duduk karena sakitnya yang bertambah
sering.
15. Handuk bersih telah diletakkan diatas perut ibu.
16. Underpad telah diletakkan dibawah bokong ibu.
17. Alat telah lengkap.
18. Sarung tangan telah dipakai.
19. Kepala bayi telah lahir.
20. Tidak terjadi lilitan tali pusat
21. Kepala bayi telah melakukkan putaran praksi luar.
22. Kedua bahu bayi telah lahir.
23. Lengan dan badan bayi telah lahir.
24. Seluruh badan bayi telah lahir.
25. Bayi lahir spontan tanggal01-01-2021,jam:14:05 wita,dengan tidak segera
menangis dan bernapas dengan bantuan, bergerak dengan aktif dan
APGAR score 6/9.
26. Ibu telah diselimuti dengan handuk bersih dan kering,serta bayi telah
berada diatas perut ibu.
KALA III
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR.
Data Subjektif (S)
1. Ibu merasa lelah setelah melahirkan.
2. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah.
3. Ibu mengatakan ari-ari belum lahir.
Data Objektif (O)
1. Bayi lahir spontan segera menangis, tanggal 01-11-2021, jam 14:05 wita,
dengan jenis kelamin permpuan, BBL = 2.800 gram, PB = 47 cm, LK = 30
cm, LD= 31 cm, A/S = 6/9.
2. Kontraksi Uterus baik (teraba bundar & keras)
3. Tinggi fundus setinggi pusat.
4. Tampak semburan darah, tali pusat bertambah panjang.
5. Darah yang keluar ± 100 cc

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL.


Diagnosa Aktual : Perlangsungan Kala III.
Diagnosa Potensial :Antisipasi terjadinya rest plasenta.
Data Subjektif (S)
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah.
2. Ibu bahagia dengan kelahiran bayinya.
Data Objektif (O)
1. Bayi lahir tanggal 01-11-2021, pukul 14:05 wita.
2. TFU setinggi pusat, dan kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras.
3. Tali pusat tampak depan vulva.
Analisadan interpretasidata :
- Setelah bayi lahir uterus berkontraksi yang menyebabkan penciutan
permukaan kovum uteri dan tampak placenta, akibatnya plasenta akan
terlepas dari tempat tertanamnya.
- Pada waktu kala III, volume uterus berkurang, dapat teraba tinggi
fundus uteri setinggi pusat, pada saat kontraksi maka akan memperkecil
permukaan uteri sehingga akan terasa sakit dan teraba keras dan bundar
(Kuswantidanmelina, tahun 2014, Hal:7).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL.


Antisipasi terjadinya rest plasenta.

LANGKAH IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI.


Tidak ada data penunjang.

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN.


Diagnosa Aktual : Perlangsungan Kala III.
Diagnosa Potensial : Antisipasi terjadinya rest plasenta.

Tujuan:
1. KalaIIIberlangsungnormal.
2. Plasentadanselaputketuban lahir lengkap.
3. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar).
4. Keadaan ibu dan janin baik.
Kriteria :
1. Lamanya kala III tidak lebih dari 30 menit.
2. Plasenta(selaput dankotiledon) lahir lengkap.
3. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar).
4. Tidak terjadi ruptur perineum.
5. Serta keadaan ibu dan janin baik.
Rencana tindakan :
1. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi janin dalam
uterus.
Rasional : Untuk memastikan kehamilan tunggal atau ganda.
2. Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
Rasional :Mempercepat lahirnya plasenta.
3. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit secara
intramuskuler (IM) di 1/3 paha atas bagian distallateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikkan oksitosin).
Rasional : Penyuntikan oksitosin membantu kontraksi uterus yang
membantu keluarnya plasenta.
4. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
Rasional : Untuk memudahkan memotongtali pusat.
5. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.
Rasional : Agar bayi dapat dipisahkan dari plasenta.
6. Jepittali pusat menggunakan pejepittali pusat.
Rasional :Agar darah tidak keluar dari pusat bayi.
7. Letakkan bayi secara tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit ibu dan
bayi. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari putting payudara ibu.
Rasional : Agar terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi.
8. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala
bayi.
Rasional : Agar ibu dan bayi tidak hipotermidan bisa melakukan kontak
kulit
9. Pindahkan klem padatali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
Rasional : Agar dapat memudahkan proses PTT (Peregangan Tali pusat
Terkendali).
10. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas simfisis, untuk
mendeteksi dan tangan lain meregangkan talipusat.
Rasional : Memudahkan plasenta terlepas dari tempat implantasinya.
11. Setelah uterus berkontraksi, meregangkan tali pusat dengan tangan
kanan,sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah
dorsokrainal. Jika plasenta tidak lahir setelah 30–40 detik,hentikan
peregangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya
dan mengulangi prosedur.
Rasional : Dorso kranial untuk memudahkan plasenta terlepas dari
tempat implantasinya.
12. Lakukan peregangan dan dorongan dorso kranial hingga plasenta
terlepas,minta ibu meneran sambil penolong meregangkan tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas,mengikuti poros
jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso kranial).
Rasional : Memudahkan plasenta keluar sesuai dengan kurva jalan lahir
sehingga tampak pada vulva.
13. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati, pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah jarum jam untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
robeknya selaput ketuban.
Rasional : Mencegah robekan dan mencegah tertinggalnya selaput
ketuban yang dapat menyebabkan perdarahan.
14. Segera plasenta lahir, melakuka massase pada fundus uteri dengan
menggosok fundus uteri seca sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari
tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundusteraba keras).
Rasional : Agar kontraksi baik danmencegah perdarahan.
15. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah
lahir lengkap, dan masukkan kedalam kantong plastik yang tersedia.
Rasional :Dengan adanya sisa plasenta dan selaput ketuban yang
tertinggal dapat menyebabkan perdarahan.
16. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.Melakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
Rasional : Penjahitan laserasi dapat mencegah terjadinya perdarahan.
17. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi pendarahan
pervaginam.
Rasional : Kontraksi uterus yang baik dapat mencegah perdarahan akibat
atonia uteri.
18. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit dada ibu paling sedikit
1 jam.
Rasional : Untuk menjalin ikatan batin antaraibu dan bayi.
19. Setelah satu jam, lakukan penimbangan /pengukuran bayi, beri salep mata
antibiotik profilksis dan vitamin k 1mg secara intramuskuler (IM) dipaha
kiri anterolateral.
Rasional : Agar bayi mendapat perlindungan dini terhadap komplikasi
yang akan terjadi.
20. Setelah satu jam pemberian vitamin K1, berikan suntikan imunisasi
hepatitis B di paha kanan anterolateral.
Rasional :Mengurangi resiko bayi terkena penyakit hepatitis.

LANGKAH VI. PELAKSANAAN ASUHAN TINDAKAN.


Tanggal : 01-11-2021 Jam 14:10 wita
1. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi janin dalam
uterus.
2. Memberitahukan ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik.
3. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit secara
intramuskuler (IM) di 1/3 paha atas bagian distallateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikkan oksitosin).
4. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isitali pusat kearah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
5. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.
6. Menjepit tali pusat menggunakan penjepit tali pusat.
7. Meletakkan bayi secara tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit ibu
dan bayi. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari putting payudara ibu.
8. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di
kepala bayi.
9. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
10. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu,ditepiatassimfisis,
untuk mendeteksi dan tangan lain meregangkan talipusat.
11. Setelah uterus berkontraksi, meregangkan tali pusat dengan tangan kanan,
sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah
dorsokrainal. Jika plasenta tidak lahir setelah 30–40 detik, hentikan
peregangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya
dan mengulangi prosedur.
12. Melakukan peregangan dan dorongan dorso kranial hingga plasenta
terlepas,minta ibu meneran sambil penolong meregangkan tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas,mengikuti poros
jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso kranial).
13. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati, pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah jarum jam untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
robeknya selaput ketuban.
14. Segera plasenta lahir, melakukan massase pada fundus uteri dengan
menggosok fundus uteri seca sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari
tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras).
15. Memeriksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan
kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban
sudah lahir lengkap, dan masukkan kedalam kantong plastik yang
tersedia.
16. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
17. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik tidak terjadi pendarahan
pervaginam.
18. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit dada ibu paling
sedikit 1 jam.
19. Setelah satu jam, lakukan penimbangan /pengukuranbayi, beri salep mata
antibiotik profilksis dan vitamin k 1mg secara intramuskuler (IM) dipaha
kiri anterolateral.
20. Setelah satu jam pemberian vitamin K1, berikan suntikan imunisasi
hepatitisBdi pahakanananterolateral.

LANGKAH VII. EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN.


Tanggal : 01-11-2021 Jam : 14:15 wita
1. Ibu hamil tunggal
2. Ibu telah di beritahu dan ibu bersedia di suntikkan oksitosin.
3. Oksitosin telah disuntikkan dipaha kiri ibu.
4. Tali pusat telah diklem.
5. Tali pusat telah digunting .
6. Tali pusat telah diikat/ dijepit.
7. Telah dilakukan.
8. Bayi dan ibu telah di selimuti dengan kain hangat dan bayi telah di
pasangkan topi .
9. Klem telah di pindahkan.
10. Telah dilakukan Peregangan Tali pusat Terkendali (PTT).
11. Telah dilakukan dorongan dorso cranial.
12. Telah dilakukan peregangan tali pusat terkendali.
13. Palsenta telah lahir 5 menit setelah bayi lahir pada tanggal 01-11-2021,
jam14:10 wita.
14. Telah dilakukan masase uterus.
15. Plasenta lahir lengkap kotiledon dan selaput ketubannya.
16. Telah dilakukan,dan terdapat ruptur tingkat 1.
17. Telah dilakukan, dan uterus berkontraksi dengan baik teraba bundar dan
keras.
18. Telah dilakukan, dengan membiarkan bayi melakukan kontak kulit selam 1
jam.
19. Bayi telah di beri tetes mata/salep mata antibiotic profilaksis, dan telah di
suntikkan vitamin K secara intramuskuler di paha kiri anterolateral. (Hasil
penimbangan/pengukuran BBL = 2.800 gram, PB = 47 cm, LK = 30 cm,
LD= 31 cm, A/S = 6/9.
20. Telah dilakukan penyuntikkan hepatitis B di paha kanan antero lateral
secara intramuscular.

KALA IV
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR.
Data Subjektif (S)
1. Ibu bahagia dengan kelahiran bayinya.
2. Ibu merasakan masih nyeri perut bagian bawah
3. Ibu mengatakan ASInya masih kurang.
Data Objektif (O)
1. Keadaan umum ibu baik.
2. Kala III berlangsung 5 menit.
3. Plasenta lahir lengkap tanggal 01-11-2021, pukul 14:10 wita
4. Tinggi fundus uteri setinggi pusat, dan kontraksi uterus baik.
5. Tidak ada ruptur uteri, pendarahan ± 50 cc.

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL.


Diagnosa aktual : Perlangsungan Kala IV.
Data Subjektif (S) : Ibu merasa lelah setelah proses persalinan.
Data Objektif (O): Kala III berlangsung 5 menit, plasenta lahir lengkap dengan
selaput dan kontiledonnya tanggal 01-11-2021, pukul :
14:10 wita, tinggi fundus setinggi pusat, kontraksi uterus
baik, pendarahan ±50 cc, ruptur (-).
Anlisainterpretasi data:
Setelah plasenta lahir lengkap, maka menunjukkan telah masuk
kekala pengawasan/ kala observasi post partum, kelelahan disebabkan
oleh penggunaan energy dan cairan yang banyak saat persalinan
(Kuswantidan Melina2014:8).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL.


Tidak ada data penunjang.

LANGKAH IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI.


Tidak ada data penunjang.

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN SEGERA.


Diagnosa Aktual : Perlangsungan Kala IV
Tujuan :
1. Kala IV berlangsung normal.
2. Tidak terjadi perdarahan yang berlebihan
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal
Kriteria :
1. Tidak terjadi perdarahan.
2. Kontraksi uterus baik(teraba keras dan bundar).
3. Kandung kemih kosong.
4. Tanda-tanda vital dalam batas normal
5. Keadaan ibu dan bayi baik.
Rencanatindakan:
Tanggal : 01-11-2021 Jam : 15:00 wita
1. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam.
Rasional:Mencegah terjadinya perdarah pervaginam
2. Ajarkan kepada ibu / keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi.
Rasional: Agar kontrksi uterus baik (teraba keras dan bundar).
3. Evaluasi dan setimasi jumlah kehilangan darah setiap 15 menit pada jam
pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit pada jam kedua pasca
persalinan.
Rasional: Mengetahui jumlah darahyangkeluar.
4. Periksa tanda-tanda vitalibu, tinggi fundus uteri kontraksi dan keadaan
kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan
dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
Rasional:Tanda-tanda vital yang normal dan kandung kemih yang
kosong menandakan kala IV berlangsung normal.
5. Periksa kembali bayi untuk memastikan bayi bernapas dengan baik.
Rasional: Agar bayi dalam keadaan nyaman dan baik
6. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Cucidan bilas peralatan setelah di
dekontaminasi.
Rasional : Larutan klorin 0,5% dapat membunuh bakteri yang dapat
mengakibatkan infeksi
7. Buang bahan yang terkontaminasi dalam tempat sampah yang sesuai.
Rasional:Mencegah terjadinyainfeksi.
8. Bersihkan ibu dengan menggunakan air desinfeksi tingkat tinggi (DTT),
membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah.Bantu ibu memakai
pakaian bersih dan kering.
Rasional :Agar ibu terhindar dari kuman.
9. Pastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu
apabila ibu ingin makan dan minum.
Rasional:Dengan makan dan minum akan memberikan tenaga ibu yang
telah terkuras selama proses persalinannya.
10. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%..
Rasional : Untuk membunuh kuman.
11. Bersihkan sarung tangan didalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung
tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin
0,5%.1
Rasional : Mencegah infeksi silang dansebagai tindakan desinfeksi
infeksi.
12. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Rasional :Dekontaminasi agar tidak terkontaminasi dengan bakteri.
13. Lengkapi partograf.
Rasional : Sebagai catatan pemantauan persalinan.

LANGKAH VI. PELAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN.


Tanggal : 01-11-2021 Jam: 15:10 wita
1. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam.
2. Mengajarkan kepada ibu atau keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi.
3. Mengevaluasi dan setimasi jumlah kehilangan darah setiap 15 menit pada
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit pada jam kedua pasca
persalinan.
4. Memeriksa tanda-tanda vital ibu, tinggi fundus uteri kontraksi dan
keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama1 jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
5. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bayi bernapas dengan baik.
6. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminas i(10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di
dekontaminasi.
7. Membuang bahan yang terkontaminasi dalam tempat sampah yang sesuai.
8. Membersihkan ibu dengan menggunakan air desinfeksi tingkat tinggi
(DTT), membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu
memakai pakaian bersih dan kering.
9. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu
apabila ibu ingin makan dan minum.
10. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%..
11. Memersihkan sarung tangan didalam larutan klorin 0,5% melepaskan
sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan
klorin 0,5%.
12. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
13. Melengkapi partograf.

LANGKAH VII. EVALUASI HASIL ASHUAN KEBIDANAN.


Tanggal : 01-11-2021 Jam : 15:20 wita
1. Telah dilakukan pemantauan dan tidak terjadi perdarahan pervaginam,
serta kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras.
2. Telah dilakukan dan ibu mengerti yang diajarkan.
3. Jumlah pendarahn ± 50 cc.
4. Tanda-tanda vital ibu (kecuali pernapasan), tinggi fundus uteri, kontraksi
uterus dan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pasca persalinan
dan setiap 30 menit pada jam ke 2 pasca persalinan.
Hasil :
TD Nadi Kandu
Waktu Kontrak Perdarah
Jam (mmH (x/men S TFU ng
(wita) si uterus an
g) it) kemih
I. 14:25 100/70 80 x/i Seting Baik Koson 15 cc
Wita mmHg gi g
pusat
14:40 100/70 80 x/i 36, Seting Baik Koson 10 cc
Wita mmHg 4ºC gi g
pusat
14:55 100/70 80 x/i Seting Baik Koson 10 cc
Wita mmHg gi g
pusat
15:10 100/70 80 x/i Seting Baik Koson 5 cc
Wita mmHg gi g
pusat
15:40 110/80 88 x/i Seting Baik Koson 5 cc
Wita mmHg 36, gi g
6 pusat
II.
16:10 110/80 88 x/i ºC Seting Baik Koson 5 cc
Wita mmHg gi g
pusat

5. Telah dilakukan pemeriksaan dan bayi bernafas normal dengan pernapasan


50x/menit dan suhu tubuh normal yaitu 36.8ºC.
6. Telah dilakukan, dan peralatan telah direndam dilarutan klorin untuk
didekontaminasi.
7. Telah dilakukan.
8. Ibu telah dibersihkan, dan ibu telah memakai pakaian bersih dan kering.
9. Ibu telah merasa nyaman, ibu telah menyusui bayinya, dan ibu telah makan
dan minum di bantu oleh keluarga.
10. Telah dilakukan.
11. Telah dilakukan.
12. Telah dilakukan dan tengan telah di cuci.
13. Partograf telah di lengkapi.

Palopo, Desember 2021

MENGETAHUI

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

( dr. Hadidman Rante ) ( )

Anda mungkin juga menyukai