PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari klamidia ?
2. Bagaimana Jenis Bakteri Penyebab Penyakit ?
3. Bagaimana Morfologi dan fisiologi ?
4. Bagaimana Patogenitas dan gejala penyakit ?
5. Bagaimana Gejala ?
6. Bagaimana Epidemiologi ?
7. Bagaimana Pemeriksaan Laboratorium Dan Pengobatan Penyakit ?
8. Bagaimana Pengobatan ?
9. Bagaimana Pencegahan ?
Penyakit klamidia ?
8. Untuk mengetahui Pengobatan klamidia?
9. Untuk mengetahui Pencegahan klamidia?
BAB II
PEMBAHASAN
Infeksi klamidia adalah salah satu PMS yang paling umum. Klamidia
adalah bakteri berbentuk bola. Banyak orang yang terinfeksi klamidia tidak
memiliki gejala sehingga tidak menyadarinya. Hal ini meningkatkan resiko
menular ke pasangan dan berkembang kronis menjadi radang panggul. Bila
timbul gejala, Klamidia dapat ditandai dengan keluarnya cairan dari
penis/vagina, rasa gatal di kelamin, dan rasa sakit saat buang air kecil dan
berhubungan seks. Klamidia dapat diobati dengan antibiotik.
a. Ordo : Chlamydiales
b. Famili : Chlamydiaceae
c. Genus : Chlamydia
d. Spesies : Chlamydia trachomatis
2. Chlamydia yang menyebabkan penyakit pada manusia diklasifikasikan
menjadi 3 spesies :
b. Proktitis
trachomatis dapat menyebabkan proktitis terutama pada pria homoseks.
Keluhan penderita ringan dimana dapat ditemukan cairan mukus dari
rektum dan tanda-tanda iritasi, berupa nyeri pada rektum dan perdarahan.
c. Epididimitis
Sering kali disebabkan oleh C. trachomatis, yang dapat diisolasi dari
uretra atau dari aspirasi epididimis. Dari hasil penelitian terakhir
mengatakan bahwa C. trachomatis merupakan penyebab utama
epididimitis pada pria kurang dari 35 tahun (sekitar 70 -90%). Secara
klinis, chlamydial epididimitis dijumpai berupa nyeri dan
pembengkakan scrotum yang unilateral dan biasanya berhubungan dengan
chlamydial uretritis, walaupun uretritisnya asimptomatik.
d. Prostatitis
Setengah dari pria dengan prostatitis, sebelumnya dimulai dengan
gonore atau uretritis non gonore. InfeksiC. trachomatis pada prostat dan
epididimis pada umumnya merupakan penyebab infertilitas pada pria.
e. Sindroma Reiter
Suatu sindroma yang terdiri dari tiga gejala yaitu: artritis, uretritis
dan konjungtivitis, yang dikaitkan dengan infeksi genital oleh C.
trachomatis. Hal ini disokong dengan ditemukannya “Badan Elementer”
dari C. trachomatis pada sendi penderita dengan menggunakan teknik
Direct Immunofluerescence.
c. Endometritis
Servisitis oleh karena infeksi C. trachomatis dapat meluas ke
endometrium sehingga terjadi endometritis. Tanda dari endometritis
antara lain menorrhagia dan nyeri panggul yang ringan. Pada
pemeriksaan laboratorium, chlamydia dapat ditemukan pada aspirat
endometrium.
d. Salfingitis (PID)
Salfingitis terjadi oleh karena penjalaran infeksi secara ascenden
sehingga infeksi sampai ke tuba dan menyebabkan kerusakan pada tuba
(terjadi tuba scarring). Hal ini dapat menyebabkan infertilitas dan
kehamilan ektopik. Wanita dengan PID, lebih separuh disebabkan oleh
chlamydia, umumnya mengeluh rasa tidak enak terus di perut bawah.
Itu lantaran infeksi menyebar ke rahim, saluran telur, indung telur,
bahkan sampai ke leher rahim juga.
c. Pneumonia
Penyakit paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Clamydia
Tracomatis bersifat sub-akut. Penyakit ini menyerang neonates yang lahir dari
ibu yang mengidap infeksi pada serviks.penyakit ini ditandai dengan serangan
yang berlangsung secara perlahan-lahan, tetapi berbahaya yaitu berupa batuk,
demam ringan, bercak-bercak ifiltrat pada fototoraks akibat
hiperinfiltrasi,eosinophilia, dan peningkatan igM dan igG.
d. Klamidiasis
Infeksi klamidiasis dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Pada
pria, infeksi klamidia dapat berupa urethritis; pada wanita, berupa serivsitis
mukopurulen. Manifestasi klinis urethritis terkadang sulit dibedakan pada
dengan gonore, yang meliputi adanya secret mukopurulen dalam jumlah
sedikit atau sedang, gatal pada uretra, dan rasa panas ketika buang air seni.
e. Limfogranuloma venereum
Limfogranuloma venereum adalah penyakit seksual menular yang
disebabkan oleh chlamidya trachomatis. Penyakit ini ditemukan didaerah
tropis dan subtropis.galur chlamydia trachomatis yang menyebabkan
Limfogranuloma venereum.
Gejala penyakit yang timbul dalam 3-12 hari setelah infeksi akan
timbul lepuhan kecil berisi cairan yang tidak disertai nyeri pada organ
reproduksi(penis dan vagina), lalu lepuhan berubah menjadi ulkus yang akan
segera membaik sehingga tidak diperhatikan oleh penderita. Selanjutnya akan
terjadi pembengkakakn kelenjar getah bening yang akan tampak kemerah
merahan.
Gejala lain dalah : demam, tidak enak badan, sakit kepala, nyeri sendi
dan lain lain
E. Gejala
Gejala mula timbul dalam waktu 3-12 hari atau lebih setelah
terinfeksi. Pada penis atau vagina muncul lepuhan kecil berisi cairan yang
tidak disertai nyeri. Lepuhan ini berubah menjadi ulkus (luka terbuka) yang
segera membaik sehingga seringkali tidak diperhatikan oleh penderitanya.
Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar getah bening pada salah satu atau
kedua selangkangan. Kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat, dan
jika tidak diobati akan terbentuk lubang (sinus) di kulit yang terletak diatas
kelenjar getah bening tersebut.Dari lubang ini akan keluar nanah atau cairan
kemerahan, lalu akan membaik; tetapi biasanya meninggalkan jaringan parut
atau kambuh kembali. Gejala lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit
kepala, nyeri sendi, nafsu makan berkurang, muntah, sakit punggung dan
infeksi rektum yang menyebabkan keluarnya nanah bercampur darah. Akibat
penyakit yang berulang dan berlangsung lama, maka pembuluh getah bening
bisa mengalami penyumbatan, sehingga terjadi pembengkakan jaringan.
Infeksi rektum bisa menyebabkan pembentukan jaringan parut yang
selanjutnya mengakibatkan penyempitan rektum.
F. Epidemiologi
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi klamidia tersebar di seluruh
dunia. Infeksi ini banyak ditemukan di negara berkembang dan bersifat
endemis, terutama pada masyarkat yang kurang mampu. Di daerah endemis,
trakoma muncul pada masa kanak-kanak, dan kemudian, meninggalkan
jaringan parut di masa remaja dengan tingkat disabilitas yang bervariasi dan
kemungkinan dapat menjadi buta. Penularan infeksi terjadi melalui kontak
langsung dengan penderita yang terinfeksi, yaitu melalui sekret yang keluar
dari mata dan nasofaring, ataupun secara tidak langsung melalui benda-benda
yang terkontaminasi. Masa penularan berlangsung selama masih ada lesi aktif
di konjungtiva. Lalat, terutama Musca sorbens di Afrika dan Timur Tengah,
dan jenis Hippclates di Amerika Selatan merupakan binatang yang ikut
berperan dalam penybaran penyakit.
b) Azithromisin
Azithromisin merupakan suatu terobosan baru dalam pengobatan masa
sekarang. Diberikan dengan dosis tunggal l gram sekali minum.
3) Disinfeksi serentak :
Pembuangan benda-benda yang terkontaminasi
dengan discharge uretra dan vagina, harus ditangani dengan seksama.
2. Pencegahan sekunder,meliputi:
a. Adanya siraman rohani yang dilakukan di lokalisasi.
A. Kesimpulan
Klamidia adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus
chlamydia trachomatis (klamidia trakomatis). Klamidia, sering menyebabkan
apa yang dinamakan uretritis non spesifik yakni radang saluran kemih yang
tidak spesifik, yang dikenal merupakan salah satu infeksi/penyakit, akibat dari
hubungan seksual yang terjadi pada pria. Sedangkan pada wanita klamidia
lebih sering menyebabkan cervicitis (serviksitis), yaitu infeksi leher rahim, dan
penyakit peradangan pelvis (pinggul/panggul), bahkan menyebabkan
infertilitas.
B. SARAN
Sebagai seorang kesehatan masyarakat,dalam menyikapi kasus seperti
ini,kita harus memberikan masukan atau penyuluhan kepada mereka yang telah
terinfeksi penyakit menular tersebut.kita tidak perlu menjauhi mereka.yang
seharusnya kita lakukan adalah memberi dukungan moral dan pendidikan
kesehatan serta penyuluhan kepada mereka karena penyakit klamidia ini
masih bisa diobati.selain itu,memberikan penyuluhan juga kepada para remaja
tentang pentingnya menjaga organ reproduksi serta dampak dan bahaya nya
jika melakukan seks bebas, selain itu,untuk diri sendiri atau untuk
individu,harus berhati-hati lagi dalam menghadapi kemajuan
budaya,modernisasi yang terus berkembang serta teknologi sekarang yang jelas
lebih mempermudah dalam hal seks bebas.dan sebaiknya hindari untuk
berganti ganti pasangan karena penyakit infeksi menular seksual lebih mudah
penularannya melalui hubungan seksual.