Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN


( CLAMIDIA DAN PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN PENYAKIT CLAMIDIA )

DOSEN : Ns.SURYA,PRIHATINI, S.Kep.,M.Kep


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
SANCI YERLIN MANUHURY
DESEMBRI DESAMON.MATATULA
PUTRA ARAFA

STIKES AMANAH MAKASAR


T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
(clamidia dan penyakit yang berkaitan dengan penyakit clamidia.) ini tepat
pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada bilang studi /mata kuliah (Ilmu dasar
keperawatan)selain itu,makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang (clamidia dan penyakit yang berkaitan dengan penyakit clamidia) bagi
para pembaca dan juga para penulis.
Kami mengucapkan terimah kasih kepada ibu
(Ns.Surya,prihatini,S.Kep.,M.Kep) selaku dosen ilmu dasar keperawatan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.kami juga mengucapkan
terimah kasih kepada semua pihak yang telah memberi Sebagian
pengetahuanya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.kami
menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurnah oleh
karena itu,kritik dan saran yang membangun akan kami nantinya demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar,3 juni 2022


DAFTAR ISI

COVER.........……………………………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................4

A. Latar Belakang ..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah..........................................................................................5

C. Tujuan dan Manfaat........................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Chlamydia....................................................................6

B. Jenis Bakteri Penyebab Penyakit…………………………………………...6

C. Patogenitas dan gejala penyakit……………………………………………8

D. Gejala.............................................................................................................8

E. Langka pencegahan dan Pengobatan..............................................................9

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan……………….............................................................................11

B. Saran. .............................................................................................................11

DAFTAR PUSAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini, penyakit menular seksual (PMS) makin marak menjangkiti banyak
penduduk di dunia, khususnya Amerika Serikat dan Kanada. Namun, tidak jarang pula
penduduk di Indonesia terjangkit berbagai jenis penyakit menular seksual tersebut. PMS
sangat berbahaya, karena tak sebatas menimbulkan efek pada organ kelamin semata,
namun juga dapat menimbulkan masalah lain pada beberapa alat indera seperti kulit, mata,
dan lidah (pada mulut). Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan dalam
bidang kesehatan seksual.
Dalam makalah ini penulis mengambil salah satu Penyakit Menular Seksual (PMS)
yaitu infeksi Chlamydia trachomatis. Infeksi Chlamidya trachomatis pada banyak negara
merupakan penyebab utama infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Laporan
WHO tahun 1995 menunjukkan bahwa infeksi oleh C. trachomatis diperkirakan 89 juta
orang. Di Indonesia sendiri sampai saat ini belum ada angka yang pasti mengenai infeksi
C. Trachomatis. C. trachomatis merupakan penyebab Uretritis Non Spesifik (UNS)
terbanyak dibanding dengan organisme lain. Dari berbagai studi dilaporkan bahwa 30 -60
% dari penderita UNS dapat diisolasi C. trachomatis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari klamidia ?
2. Bagaimana Jenis Bakteri Penyebab Penyakit ?
3. Bagaimana Gejala ?
4. Bagaimana Pengobatan ?
5. Bagaimana Pencegahan ?

C. Tujuan dan Manfaat

1.Untuk mengetahui apa pengertian dari klamidia ?


2.Untuk mengetahui Jenis Bakteri Penyebab Penyakit ?
3.Untuk mengetahui Gejala klamidia?
4.Untuk mengetahui Pengobatan klamidia?
5.Untuk mengetahui Pencegahan klamidia?
Bab II.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Chlamydia

Klamidia adalah bakteri yang umum ditularkan melalui infeksi menular seksual.
Infeksi ini menulari wanita dan pria, termasuk pria yang berhubungan seksual dengan pria.
Pada wanita, bakteri ini menyebabkan infeksi pada serviks dan pada pria menyebabkan
infeksi pada uretra. Walaupun jarang terjadi, tetapi Klamidia dapat menginfeksi anus dan
menyebabkan conjunctivitis (inflamasi pada mata).

Klamidia adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang


ditularkan melalui kontak seksual. Ini adalah penyakit menular seksual yang paling umum.
Klamidia dapat menginfeksi penis, vagina, leher rahim, dubur, saluran kencing, mata, atau
tenggorokan.

B. Jenis Bakteri dan Penyebab Penyakit

1. Infeksi pada Pria

a. Uretritis

               Infeksi di uretra merupakan manifestasi primer infeksi chlamydia. Masa


inkubasi untuk uretritis yang disebabkan oleh C. trachomatis bervariasi dari sekitar 1
– 3 minggu. Pasien dengan chlamydia, uretritis mengeluh adanya duh tubuh yang
jernih dan nyeri pada waktu buang air kecil (dysuria). Infeksi uretra oleh karena
chlamydia ini dapat juga terjadi asimtomatik. 

Diagnosis uretritis pada pria dapat ditegakkan dengan pemeriksaan pewarnaan


Gram atau biru methylene dari sedian apus uretra. Bila jumlah lekosit PMN melebihi
5 pada pembesaran 1000 x merupakan indikasi uretritis. Perlu diketahui bahwa
sampai 25% pria yang menderita gonore, diserta infeksi chlamydia. Bila uretritis
karena chlamydia tidak diobati sempurna, infeksi dapat menjalar ke uretra posterio
dan menyebabkan epididimitis dan mungkin prostatitis.
b. Proktitis
trachomatis dapat menyebabkan proktitis terutama pada pria homoseks. Keluhan
penderita ringan dimana dapat ditemukan cairan mukus dari rektum dan tanda-tanda
iritasi, berupa nyeri pada rektum dan perdarahan.

c. Epididimitis

           Sering kali disebabkan oleh C. trachomatis, yang dapat diisolasi dari uretra
atau dari aspirasi epididimis. Dari hasil penelitian terakhir mengatakan bahwa C.
trachomatis merupakan penyebab utama epididimitis pada pria kurang dari 35 tahun
(sekitar 70 -90%).  Secara klinis, chlamydial epididimitis dijumpai berupa nyeri dan
pembengkakan  scrotum yang unilateral dan biasanya berhubungan dengan chlamydial
uretritis, walaupun uretritisnya asimptomatik.

d. Prostatitis

                Setengah dari pria dengan prostatitis, sebelumnya dimulai dengan gonore atau
uretritis non gonore. InfeksiC. trachomatis pada prostat dan epididimis pada
umumnya merupakan penyebab infertilitas pada pria.

2. Infeksi Pada Wanita

Infeksi pada Wanita Sekitar setengah dari wanita dengan infeksi C.


trachomatis di daerah genital ditandai dengan bertambahnya duh tubuh vagina dan
atau nyeri pada waktu buang air kecil, sedangkan yang lainnya tidak ada keluhan yang
jelas. Pada penyelidikan pada wanita usia reproduktif yang datang ke klinik dengan
gejala-gejala infeksi traktus urinarius 10 % ditemukan carier C. trachomatis.

a. Faktor resiko infeksi C. trachomatis  pada wanita adalah :

1) Usia muda, kurang dari 25 tahun

2) Mitra seksual dengan uretritis

3) Multi mitra seksual

4) Swab endoserviks yang menimbulkan perdarahan


5) Adanya sekret endoserviks yang mukopurulen.

6) Memakai kontrasepsi “non barier” atau tanpa kontrasepsi

b. Servisitis

                Chlamydia trachomatis menyerang epitel silindris mukosa serviks. Tidak ada


gejala-gejala yang khas membedakan servisitis karena C. trachomatis  dan
servisitis karena organisme lain. Pada pemeriksaan dijumpai duh tubuh yang
mukopurulen dan serviks yang ektopi.

c. Endometritis

Servisitis oleh karena infeksi C. trachomatis dapat meluas ke endometrium sehingga


terjadi endometritis. Tanda dari endometritis antara lain menorrhagia dan nyeri
panggul yang ringan. Pada pemeriksaan laboratorium, chlamydia dapat ditemukan
pada aspirat endometrium

C. Patogenitas dan gejala penyakit

a. Trakoma

Kongjungtivitis yang disebabkan oleh infeksi klamidia dapat muncul tiba-tiba atau
secara pelan pelan. Infeksi dapat berlangsung tahunan jika tidak diobati. Namun, penyakit
yang berlangsung lama di daerah hiperendemis disebabkan oleh terjadinya re-infeksi
berulang kali. Ciri khas dari penyakit ini adalah timbulnya folikel limfoid dan inflamasi
pada kongjungtiva.

b. Konjungtivitis inklusi

kongjutivitis inklusi atau swimming pool congjutivitis merupakan kongjutivitis


jinak yang dapat dijumpai pada bayi yang baru lahir atau pada orang dewasa. Secara
klinis, kongjutivitis inklusi berbeda dengan trakoma Karena tidak menunjukkan adanya
pannus dan parut pada kornea. Meskipun dianggap sebagai penyakit yang dapat sembuh
sendiri, penyakit ini dapat menetap selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun
pada orang dewasa. Bakteri penyebab penyakit ini adalah Clamydia trachomatis serotipe
E sampai K.

c. Pneumonia
Penyakit paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Clamydia Tracomatis bersifat
sub-akut. Penyakit ini menyerang neonates yang lahir dari ibu yang mengidap infeksi
pada serviks.penyakit ini ditandai dengan serangan yang berlangsung secara perlahan-
lahan, tetapi berbahaya yaitu berupa batuk, demam ringan, bercak-bercak ifiltrat pada
fototoraks akibat hiperinfiltrasi,eosinophilia, dan peningkatan igM dan igG.

d. Klamidiasis

Infeksi klamidiasis dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Pada pria, infeksi
klamidia dapat berupa urethritis; pada wanita, berupa serivsitis mukopurulen. Manifestasi
klinis urethritis terkadang sulit dibedakan pada dengan gonore, yang meliputi adanya
secret mukopurulen dalam jumlah sedikit atau sedang, gatal pada uretra, dan rasa panas
ketika buang air seni.

D. Langka pengobatan dan Pencegahan

a. Untuk pengobatan dapat diberikan:

a) Tetrasiklin

        Tetrasiklin adalah antibodi pilihan yang sudah digunakan sejak lama untuk infeksi
genitalia yang disebabkan oleh C.trachomatis. Dapat diberikan dengan dosis 4 x 500 mg/h
selama 7 hari atau 4 x 250 mg/hari selama 14 hari. Analog dari tetrasiklin seperti
doksisiklin dapat diberikan dengan dosis 2 x l00 mg/h selama 7 hari. Obat ini yang paling
banyak dianjurkan dan merupakan drug of choice karena cara pemakaiannya yang lebih
mudah dan dosisnya lebih kecil. 9,11

b) Azithromisin

        Azithromisin merupakan suatu terobosan baru dalam pengobatan masa


sekarang. Diberikan dengan dosis tunggal l gram sekali minum.

Regimen alternatif dapat diberikan:

a. Erythromycin 4 x 500 mg/hari selama 7 hari atau 4 x 250 mg/hari selama l4


hari.
b. Ofloxacin 2 x 300 mg/hari selama 7 hari
Regimen untuk wanita hamil:

a. Erythromycin base 4 x 500 mg/hari selama 7 hari.

Terapi yang biasanya digunakan adalah:

a. Antibiotika, minum obat secara teratur

b. Partner seksualnya juga harus diobati

      Obat-obat antibiotic :

a. Doksisiklin 2 x 100mg selama 1 minggu atau lebih.

b. Tetrasiklin 4 x 500 selama 1 minggu atau lebih.

c. Eritromisin 4 x 500mg selama 1 minggu atau lebih.

d. Azitromisin 1 gram dosis tunggal.  

b. Pencegahan

         Pencegahan penyakit klamidia menurut WHO:

1) Penyuluhan kesehatan dan pendidikan seks : sama seperti sifilis (lihat Sifilis,     
9A) dengan penekanan pada penggunaan kondom ketika melakukan hubungan
seksual dengan wanita bukan pasangannya.

2) Pemeriksaan pada remaja putri yang aktif secara seksual harus dilakukan secara
rutin. Pemeriksaan perlu juga dilakukan terhadap wanita dewasa usia dibawah 25
tahun, terhadap mereka yang mempunyai pasangan baru atau terhadap mereka
yang mempunyai beberapa pasangan seksual dan atau yang tidak konsisten
menggunakan alat kontrasepsi. Tes terbaru untuk infeksi trachomatis dapat
digunakan untuk memeriksa remaja dan pria dewasa muda dengan spesimen urin.
III. PENUTUP

A. Kesimpulan

  Klamidia adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus chlamydia


trachomatis (klamidia trakomatis). Klamidia, sering menyebabkan apa yang dinamakan
uretritis non spesifik yakni radang saluran kemih yang tidak spesifik, yang dikenal
merupakan salah satu infeksi/penyakit, akibat dari hubungan seksual yang terjadi pada
pria. Sedangkan pada wanita klamidia lebih sering menyebabkan cervicitis (serviksitis),
yaitu infeksi leher rahim, dan penyakit peradangan pelvis (pinggul/panggul), bahkan
menyebabkan infertilitas.

           Klamidia yang menyebabkan penyakit pada manusia diklasifikasikan menjadi


3 spesies :

1. Chlamydia psittaci, penyebab psittacosis

2. C. trachomatis, termasuk serotipe yang menyebabkan trachoma,infeksi alat kelamin


(lihat bawah), Chlamydia conjunctivitis dan pneumonia anak dan serotipe lain yang
menyebabkan Lymphogranuloma venereum

3. C. pneumoniae, penyebab penyakit saluran pernapasan termasuk pneumonia


dan  merupakan penyebab penyakit arteri koroner.

B. SARAN

         Sebagai seorang calon keperawatan ,dalam menyikapi kasus seperti ini,kita
harus memberikan masukan atau penyuluhan kepada mereka yang telah terinfeksi penyakit
menular tersebut.kita tidak perlu menjauhi mereka.yang seharusnya kita lakukan adalah
memberi dukungan moral dan pendidikan kesehatan serta penyuluhan kepada mereka karena
penyakit klamidia ini masih bisa diobati.selain itu,memberikan penyuluhan juga kepada para
remaja tentang pentingnya menjaga organ reproduksi serta dampak dan bahaya nya jika
melakukan seks bebas, selain itu,untuk diri sendiri atau untuk individu,harus berhati-hati lagi
dalam menghadapi kemajuan budaya,modernisasi yang terus berkembang serta teknologi
sekarang yang jelas lebih mempermudah dalam hal seks bebas.dan sebaiknya hindari untuk
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/377146887/349849634-Makalah-Chlamydia-Trachomatis

Harris JRW, Foster SM., 1991, Genital Chlamydial Infection; Clinical Aspects,    


Diagnosis, Treatment and Prevention. In: Sexually Transmitted Diseases and
AIDS, 219, Churcill Livingstone, New York.

Kartono.Kontradiksi Dalam Kesehatan Reproduksi. Pustaka Sinar  Harapan;Jakarta;


1998.

Anda mungkin juga menyukai