Disusun oleh :
Dewi Anjani
163313010040
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
limpahannya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“CHLAMYDIA”.
saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu saya
sangat mengharapkan saran & kritik yang membangun dari para pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya.
Akhir kata,saya mengucapkan terima kasih.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, penyakit menular seksual (PMS) makin marak menjangkiti banyak
penduduk di dunia, khususnya Amerika Serikat dan Kanada. Namun, tidak jarangpula
penduduk di Indonesia terjangkit berbagai jenis penyakit menular seksual tersebut.
PMS sangat berbahaya, karena tak sebatas menimbulkan efek pada organ kelamin
semata termasuk penyakit Chlamydia,namun juga dapat menimbulkan masalah lain
pada beberapa alat indera seperti kulit, mata, dan lidah (pada mulut). Hal tersebut
dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan dalam bidang kesehatan seksual.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa Pengertian Chlamydia ?
2. Bagaimana tanda dan gejala Chlamydia ?
3. apa faktor penyebab klamidia?
4. Bagaimana Pencegahan dan Penangulangan Chlamydia ?
5. apa saja bahaya klamedia?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui Pengertian Chlamydia ?
2. Untuk mengetahui tanda dan gejala Chlamydia ?
3. untuk mengetahui faktor penyebab klamidia
4. Untuk mengetahui Pencegahan dan Penangulangan Chlamydia ?
5. untuk mengetahui bahaya klamedia
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Chlamydia adalah penyakit menular seksual umum yang disebabkan oleh
bakteri Chlamydia trachomatis. Chlamydia menyebabkan penyakit pada mata
dan alat kelamin manusia. Infeksi Chlamydia dapat menyebabkan penderitanya
mengalami kemandulan. Chlamydia mempengaruhi baik pria dan wanita dan
terjadi pada semua kelompok umur, meskipun yang paling umum di kalangan
wanita muda. Chlamydia tidak sulit untuk diobati setelah mengetahui jika
memilikinya. Jika tidak diobati, chlamydia dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang lebih serius. Chlamydia (Chlamydia trachomatis) adalah bakteri
yang menyebabkan infeksi yang sangat mirip dengan gonore dalam cara yang
tersebar dan gejala yang dihasilkan. Ini adalah umum dan mempengaruhi sekitar
4 juta perempuan setiap tahunnya. Seperti gonore,bakteri chlamydia ditemukan
pada serviks dan uretra dan dapat hidup di tenggorokan atau rektum. Baik pria
dan wanita terinfeksi seringkali tidak memiliki gejala infeksi klamidia. Dengan
demikian, orang-orang tidak sadar dapat menyebarkan infeksi kepada orang lain.
B. Tanda dan Gejala
Biasanya penderita tidak merasakan tanda dan gejala apapun, tetapi ada
beberapa tanda yang lain seperti:
Wanita
1. Dibawah umur 25 tahun
2. Sering berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual
3. Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual
4. Keluar cairan yang tidak normal dan berbau
5. Pendarahan diluar masa menstruasi
6. Adanya rasa sakit saat berhubungan seksual
7. Rasa panas dan gatal disekitar vagina
8. Sakit ketika buang air kecil
Pria
1. Keluar cairan putih atau kuning dari penis
2. Rasa sakit dan terbakar saat buang air kecil
3. Iritasi atau pedih disekitar uretra
4. Radang dan bengkak di testis
C. Faktor Penyebab
1. Memiliki pasangan yang lebih dari 1 dalam berhubungan seksual
2. Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual
3. Kebersihan diri yang buruk
4. Riwayat penyakit
5. Faktor keturunan
D. Pencegahan dan Pengobatan
Pencegahan
Cara yang paling baik untuk mencegah penularan penyakit ini adalah abstensia.
Untuk mengurangi resiko tertular oleh penyakit ini sebaiknya menjalani perilaku
seksual yang aman (tidak berganti – ganti pasangan seksual atau menggunakan
kondom).
Pengobatan
1. Pemberian antibiotic, seperti: amoxicillin, azithromycin, erythromycin,
doxycycline, dan ofloxacin yang memang diketahui paling efektif
dalam menurunkan gejala dari klamidia serta membasmi infeksi
secara ampuh.
2. Tidak melakukan hubungan seksual
Kegiatan seksual dalam bentuk apapun sebaiknya dihindari lebih dulu
oleh para penderita klamidia. Sebelum infeksi benar-benar
dinyatakan hilang dan kondisi dinyatakan sembuh oleh dokter, lebih
baik hindari dulu kegiatan ini. Ini adalah cara terbaik demi tidak
menularkan infeksi lebih pada pasangan Anda.
3. Praktik seks aman
Dalam berbagai jenis hubungan atau kegiatan seksual, ada baiknya
untuk mencoba memraktikkan seks yang aman. Penggunaan kondom
di sini sangatlah penting karena kondom pada dasarnya memiliki
fungsi sebagai penjaga air mani, cairan vagina dan dara dari bakteri
yang berpindah ke orang lain, terutama yang terjadi ketika sedang
melakukan hubungan seksual.
4. Setia pada pasangan
Supaya Anda dapat mengatasi klamidia dan mencegahnya, solusinya
adalah dengan setia pada 1 pasangan saja. Ketika memiliki pasangan
seks lain, alias bergonta-ganti pasangan seks, ini akan meningkatkan
risiko klamidia. Dengan menjadi setia, otomatis ini akan menurunkan
potensi klamidia dengan efektif.
E. Bahaya Klamedia
Klamidia tak boleh diabaikan karena memang penyakit menular seksual ini
dapat berbahaya bagi tubuh. Ingat bahwa klamidia memiliki potensi untuk
menyebar dan kemudian memicu banyak gangguan kesehatan yang berjangka
panjang apabila tak diatasi secara benar.
B. Saran
Cara yang paling baik untuk mencegah penularan penyakit ini adalah: Abstensia (
tidak melakukan hubungan seksual dengan mitra seksual yang diketahui menderita
penyakit ini ).Hindari oral seks dengan pasangan yang positif chlamydia karena infeksi
ini dapat ditularkan melalui rongga mulut.Chlamydia tak jarang pula bisa di tularkan lewat
liang dubur jika melakukan sodomi dan disarankan perilaku tersebut tidak
dilakukan.Untuk mengurangi resiko tertular oleh penyakit ini sebaiknya menjalani perilaku
seksual yang aman (tidak berganti – ganti pasangan seksual atau menggunakan
kondom).
DAFTAR PUSTAKA
1.)www.who.int/entity/hiv/pub/guidelines/who_ilo_guidelines_indonesian.pdf
2.)whqlibdoc.who.int/publications/2004/9241562846_ind.pdf
3.)whqlibdoc.who.int/publications/2003/9241545453_ind.pdf
4).www.who.int/bulletin/archives/79(2)118.pdf
5.)Harris JRW, Foster SM., 1991, Genital Chlamydial Infection; Clinical Aspects, Diagnosis,
Treatment and Prevention. In: Sexually Transmitted Diseases and AIDS, 219, Churcill
Livingstone, New York.
7.)Hutapea NO, Tarigan J., 1992, Infeksi Chlamydia di antara Mitra Seksual: Kumpulan Makalah
Ilmiah Konas VII PERDOSKI, 171, Bukit Tinggi.
8.) Centers for Disease Control and Prevention 1600 Clifton Rd. Atlanta, GA 30333, USA.
9.) Centers for Disease Control and Prevention. Sexually Transmitted Disease Surveillance, 2009.
Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services; 2010.