Anda di halaman 1dari 2

Anggota : Debora Aprilia 9F/08

Sinta Putri Pratiwi 9F/35

CHLAMYDIA
Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Chlamydia
yang tidak segera diobati dapat meningkatkan risiko kemandulan, terutama pada wanita.
Penyebab Chlamydia
Chlamydia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, yang menyebar melalui cairan
pada organ kelamin.  Seseorang dapat tertular penyakit ini bila berhubungan seksual dengan
penderita, terutama bila tidak menggunakan kondom.
Selain hubungan seksual melalui vagina, chlamydia juga dapat menular melalui hubungan
seksual secara oral atau anal, yang bisa menyebabkan chlamydia pada dubur maupun
tenggorokan.
Melihat cara penularannya, chlamydia lebih mudah terjadi pada orang-orang yang memiliki
faktor risiko berikut:

 Pernah menderita penyakit menular seksual.


 Sering bergonta-ganti pasangan seksual.

Gejala Chlamydia
Chlamydia biasanya tidak menimbulkan gejala. Meski demikian, penderita chlamydia tetap
dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain. Bila terdapat gejala, biasanya gejala
tersebut baru muncul 1-3 minggu setelah penderita terinfeksi.
Karena organ yang terinfeksi berbeda, gejala chlamydia pada pria dan wanita juga akan
berbeda. Berikut ini adalah gejala yang dapat dialami oleh penderita chlamydia:

Gejala chlamydia pada wanita

 Keputihan yang sangat bau.


 Rasa terbakar ketika buang air kecil.
 Sakit saat sedang berhubungan seksual, dan dapat mengalami perdarahan di vagina
sesudahnya.
 Bila infeksi sudah menyebar, maka penderita akan merasa mual, demam, atau merasa
sakit pada perut bagian bawah.

Gejala chlamydia pada pria

 Keluar cairan dari penis.


 Luka di penis terasa gatal atau terbakar.
 Rasa terbakar ketika buang air kecil
 Rasa sakit atau bengkak pada salah satu atau kedua buah zakar.
Pengobatan Chlamydia
Chlamydia dapat diobati dengan antibiotik, seperti azithromycin atau doxycycline. Penderita
chlamydia perlu minum antibiotik selama 7 hari, atau cukup minum antibiotik dosis tunggal,
sesuai anjuran dokter. Penderita chlamydia tidak boleh melakukan hubungan seksual sampai
7 hari setelah pengobatan selesai.
Ibu hamil penderita chlamydia perlu segera diobati dengan antibiotik, agar tidak menularkan
kepada janin dan bisa melahirkan secara normal.
Jika ibu hamil menderita chlamydia saat mendekati waktu persalinan, maka dokter
akan menyarankan persalinan dengan operasi caesar. Tujuannya adalah untuk
mengurangi risiko penularan chlamydia pada bayi yang dilahirkan.

Pencegahan Chlamydia
Pencegahan chlamydia dapat dilakukan dengan tidak bergonta-ganti pasangan seksual,
menggunakan kondom dengan benar saat berhubungan seksual, membatasi jumlah pasangan
seks dan tidak berganti-ganti pasangan seks, praktik pantang seksual, atau membatasi kontak
seksual dengan satu pasangan yang tidak terinfeksi, serta rutin mengikuti tes skrining
chlamydia, sehingga risiko penularannya ke orang lain juga akan lebih rendah. Jika Anda
berpikir Anda terinfeksi, menghindari kontak seksual dan berkonsultasi dengan dokter.
Orang-orang yang dikatakan berisiko terinfeksi chlamydia adalah:

 Ibu hamil
Ibu hamil perlu menjalani skrining chlamydia pada awal kehamilan dan trimester
ketiga kehamilan.
 Pekerja seks komersial dan orang yang suka bergonta-ganti pasangan
Orang yang memiliki beberapa pasangan seksual atau sering bergonta-ganti pasangan
perlu menjalani skrining chlamydia setidaknya setahun sekali.
 Gay atau biseksual
Kelompok gay dan biseksual perlu menjalani skrining chlamydia setidaknya sekali
dalam setahun. Namun bila memiliki beberapa pasangan seksual, kaum gay dan
biseksual perlu menjalani skrining chlamydia lebih rutin, yaitu setiap 3 atau 6 bulan
sekali.

sumber : isi artikel https://www.alodokter.com/chlamydia


stickers https://id.pinterest.com/

Anda mungkin juga menyukai