Anda di halaman 1dari 14

Klamidiasis

Definisi
Klamidiasis adalah infeksi PMS
(Penyakit Menular Seksual) yang
sangat umum menyerang manusia.
Penyakit yang juga dikenal dengan
nama Uretritis Non-Gonore atau
Uretritis Non-Spesifik (UNS) ini
disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis.

Epidemiologi
Sering ditemukan infeksi Chlamydia
pada wanita dewasa yang seksual
aktif, dan berhubungan erat dengan
usia muda pertama kali kontak
seksual serta lamanya waktu
aktivitas seksual.
Pada pria sering menimbulkan
radang pada saluran kemih
khususnya urethritis.

Etiologi
Terdapat 3 spesies yang patogen terhadap
manusia yaitu :
C.pneumoniae
Penyebab penyakit saluran pernapasan
termasuk pneumonia dan merupakan
penyebab arteri koroner.
C.psittaci
Penyebab Psittacosis pada manusia
C.trachomatis
Menyebabkan infeksi kelamin, konjungtivitis.

Manifestasi Klinis
Gejala infeksi pada wanita
Perubahan cairan vagina (keputihan abnormal :
banyak, encer, bau)
Rasa perih dan terbakar saat buang air kecil
Perdarahan abnormal di luar periode menstruasi
atau setelah berhubungan seks
Nyeri saat berhubungan seks (dyspareunia)
Nyeri perut
Nyeri panggul
Demam ringan
Pembengkakan di dalam vagina atau sekitar anus

Gejala infeksi pada pria.


Kemerahan pada penis
Rasa perih atau terbakar saat buang
air kecil
Keluar cairan dari uretra berwarna
bening/putih susu. Umumnya pagi
hari dapat juga berupa bercak di
celana dalam
Pembengkakan testis sampai sekitar
anus

Bila tidak segera ditangani, Klamidia dapat


menyebabkan penyakit radang panggul yaitu
terjadinya nyeri panggul kronis akibat infeksi pada
uterus dan saluran tuba. Lebih lanjut penyakit
radang panggul dapat menyebabkan infertilitas
dan kehamilan ektopik
Pada pria bila tidak ditangani segera dapat
menyebabkan infeksi di testis, rasa sakit dan
bengkaknya salah satu atau bahkan kedua
testis/buah zakar serta mengurangi kesuburan.
Klamidia dapat juga menyebabkan peradangan
sendi pada pria.

Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Berdasarkan penilitian WHO untuk menggali faktor
resiko jika ada jawaban ya untuk satu atau lebih
pertanyaan berikut maka pasien beresiko tinggi.
Jumlah pasangan seksual >1 orang dalam 1 bulan
terakhir
Berhubungan seksual dengan orang beresiko tinggi
Berhubungan seksual dengan PSK dalam 1 bulan terakhir

Dari anamnesis juga kita dapatkan informasi dari


keluhan pasien yang menunjukkan gejala-gejala
Klamidiasis.

Pemeriksaan Fisik
Pada wanita periksa daerah genitalia luar dengan
memisahkan kedua labia, perhatikan adakah
kemerahan, pembengkakan, luka/lecet, massa, atau
sekret dan darah. Jika ada sekret deskripsikan warna,
jumlah, konsistensi dan bau.
Pada pasien laki-laki dapat dilakukan sambil berdiri atau
duduk. Perhatikan daerah penis dari pangkal penis
hingga gland penis dan daerah skrotum. Periksa apakah
ada tanda inflamasi, lesi, sekret atau darah.
Baik pada pasien perempuan dan laki-laki juga perlu
diperiksa daerah inguinal untuk memeriksa apakah ada
pembesaran kelenjar getah bening.

Pemeriksaan Penunjang
Kultur
metode utama diagnosis Klamidia dengan inokulasi dibantu dengan
sentrifugasi bahan klinis pada sel hidup yang rentan pada kultur jaringan
diikuti inklusi Chlamidya setelah melewati masa inkubasi yang sesuai
Tes Deteksi Antigen
Umumnya menggunakan lipopolisakarida (LPS) Chlamidya sebagai sarana
untuk mendeteksi badan elementer Chlamidya pada specimen genital.
Tes Deteksi Asam Nukleat
Nucleid Acid Hybridization Test
Nucleid Acid Amplification Test (NAAT)

Serologi
Antibodi Chlamidya digunakan sebagai penanda bermanfaat pada
penelitian epidemiologi riwayat infeksi Chlamidya. Namun pengukuran
antibody ini banyak bermasalah seperti tidak ada standar yang disetujui
secara umum.

Terapi
Penyakit klamidia dapat disembuhkan dengan
antibiotik secara efektif setelah terdeteksi. Centers
for Disease Control (CDC US) menyediakan
pedoman untuk perawatan klamidia sebagai berikut:
Azitromisin 1 gram oral sebagai dosis tunggal
Doksisiklin 2 X 100 mg selama 7 - 14 hari
Tetrasiklin 4 X 500 mg selama 5 7 hari
Eritromisin 4 X 500 mg selama 5 7 hari.
Eritromisin adalah obat alternatif dan obat pilihan
bagi bayi baru lahir dan untuk wanita hamil atau
yang diduga hamil

Komplikasi
Apabila infeksi C. trachomatis ini dibiarkan seringkali menjadi lebih
berat dan menimbulkan komplikasi seperti :
Wanita dengan klamidia beresiko 5x lebih besar terkena HIV/AIDS
Wanita lebih rentan terkena Penyakit Radang Panggul (PRP) yaitu
istilah umum untuk infeksi rahim, saluran tuba dan ovarium. PRP
dapat menyebabkan jaringan parut di dalam organ reproduksi
sehingga beresiko 20% menjadi infertile,
18% terjadi nyeri pelvis kronik, 9 % mengalami kehamilan ektopik
yang mengancam jiwa dan radang leher rahim
Epididimitis
Trias Sindrom Reiter (lebih banyak pada pria). Sindrom ini terdiri
dari dari 3 gejala yaitu uretriris, konjungtivitis dan artritis.
Pada ibu hamil beresiko janin nya akan terkena kongjungtivitis
neonatal, pneumonia dan gangguan pertumbuhan pada 3 bulan
pertama kehidupan.

Prognosis
Deteksi dini dan pengobatan segera
yang tepat dan sampai tuntas
memberikan prognosis yang baik dan
mengurangi resiko komplikasi jangka
panjang seperti infertilitas akibat
penyakit radang panggul (PRP) dan
Sindrom Reiter pada laki-laki.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai