I. PENDAHULUAN
Kehamilan kembar ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan
tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat pada umumnya.
Kehamilan dan dan persalinan membawa risiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu
besar, tetapi wanita degan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus
bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin.(1)
Angka kejadian kehamilan ganda menurut Hellin adalah gemelli 1:80 kehamilan,
triplet 1:802, kuadruplet 1:803 dan seterusnya. Terdapat 2 jenis kehamilan ganda yaitu : hamil
ganda monozigotik (satu telur,identik): 1/3 dari seluruh kehamilan ganda dan hamil ganda
dizigotik (dua telur, fraternal): 2/3 dari seluruh kehamilan ganda. Kejadian kehamilan ganda
dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah faktor genetik, atau keturunan, umur
dan paritas, ras/suku bangsa dan obat pemicu ovulasi.(2)
Jumlah dan laju dan tingkat kelahiran kembar telah meningkat di Amerika Serikat
pada kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya selama dua dekade (Martin dan
kolega, 2002). Peningkatan ini telah memicu sebagian besar oleh terapi infertilitas (Jewell
dan Yip, 1995). Antara tahun 1980-2001, jumlah kelahiran kembar meningkat 77 persen, dan
jumlah tingkat tinggi beberapa kelahiran soared 459 persen (Fig. 39% u20131). Tingkat
kelahiran kembar terus meningkat, dan jumlah tingkat tinggi kelahiran kembar telah stabil.
Sebaliknya, tingkat kelahiran tunggal naik hanya 11 persen selama periode waktu yang sama.
Sekarang, lebih dari 3 persen dari semua neonatus yang lahir di Amerika Serikat adalah hasil
dari kehamilan ganda (Martin dan kolega, 2002).(3)
II. DEFENISI
Kehamilan multipel ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan
ganda monozigotik/kembar identik: kehamilan ganda yang terjadi dari 1 telur yang dibuahi
oleh 1 sperma. Kembar identik dapat bersifat dikorion-diamnion, monokorion-diamnion, atau
monokorion-monoamnion. Jenis kelamin sama, wajah serupa, dan seterusnya. Kehamilan
ganda dizigotik adalah kehamilan yang berasal dari 2 telur yang dibuahi sperma yang
berbeda. (4)
III. EPIDEMIOLOGI
Tabel 1. Hasil seleksi kehamilan tunggal dan kembar di Rumah Sakit Parkland tahun 2002 (3)
IV. ETIOLOGI
Kehamilan kembar terjadi dari hasil fertilisasi dua ovum yang berbeda,
Bangsa, hereditas, umur, dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap kehamilan kembar
yang berasal dari 2 telur. Juga obat klomid dan hormon gonadotropin yang dipergunakan
untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigotik. Faktor-faktor
tersebut dan mungkin pula faktor lain dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2
atau lebih folikel de Graaf atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel.
Kemungkinan pertama dibuktikan dengan ditemukannya 21 korpora lutea pada kehamilan
kembar. Pada fertilisasi in vitro dapat pula terjadi kehamilan kembar, jika telur-telur yang
diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu dan jika semua embrio yang kemudian dimasukkan ke
dalam rongga rahim ibu tumbuh berkembang lebih dari satu. Pada kembar yang berasal dari
satu telur, faktor bangsa, hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi
terjadinya kehamilan kembar itu. Diperkirakan di sini sebabnya ialah faktor penghambat pada
masa pertumbuhan dini hasil konsepsi. Faktor penghambat yang mempengaruhi segmentasi
sebelum blastula terbentuk, menghasilkan kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 korion, dan
2 plasenta seperti pada kehamilan kembar dizigotik. Bila faktor penghambat terjadi setelah
blastula tetapi sebelum amnion terbentuk, maka akan terjadi kehamilan kembar dengan 2
amnion, sebelum primitive streak tampak, maka akan terjadi kehamilan kembar dengan 1
amnion. Setelah primitive streak terbentuk, maka akan terjadi kembar dempet dalam berbagai
bentuk. (1)
1. Kehamilan kembar monozigotik. Kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur disebut
kembar monozigotik atau disebut juga identik, homolog, atau uniovuler. Kira-kira sepertiga
kehamilan kembar adalah monozigotik. Jenis kehamilan kedua anak sama, rupanya sama,
atau bayangan cermin; mata, kuping, gigi, rambut, kulit dan ukuran antropologik pun sama.
Sidik jari dan telapak sama, atau terbalik satu terhadap lainnya. Satu bayi kembar mungkin
kidal dan yang lainnya biasa karena lokasi daerah motorik di korteks serebri pada kedua bayi
itu berlawanan. Kira-kira satu pertiga kehamilan kembar monozigotik mempunyai 2 amnion,
2 korion, dan 2 plasenta; kadang-kadang 2 plasenta tersebut menjadi satu. Keadaan ini tak
dapat dibedakan dengan kembar dizigotik. Dua pertiga mempunyai 1 plasenta, 1 korion, dan
1 atau 2 amnion. Pada kehamilan kembar monoamniotik kematian bayi sangat tinggi karena
lilitan tali pusat; untung sekali kehamilan ini jarang terjadi.(1)
2. Kehamilan kembar dizigotik. Kira-kira dua pertiga kehamilan kembar adalah dizigotik
yang berasal dari 2 telur; disebut juga heterolog, binovuler, atau fraternal. Jenis kelamin sama
atau berbeda, mereka berbeda seperti anak-anak lain dalam keluarga. Kembar dizigotik
mempunyai 2 plasenta, 2 korion, dan 2 amnion. Kadang-kadang 2 plasenta menjadi satu. (1)
Gambar 3. Variasi plasenta pada kehamilan kembar (7)
Gambar Tipe plasenta pada kehamilan kembar monozigotik dan dizigotik (7)
Superfekundasi adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada ovulasi yang
sama pada 2 koitus yang dilakukan dengan jarak waktu pendek. Kehamilan demikian ini
sukar dibedakan dengan kehamilan kembar dizigotik. Pada tahun 1910 oleh Archer
dilaporkan bahwa seorang wanita kulit putih yang melakukan koitus berturut-turut dengan
seorang kulit putih dan kemudian dengan seorang Negro, melahirkan bayi kembar denga satu
bayi berwarna putih dan yang lainnya berupa mullato.
Gambar . Contoh bayi kembar laki-laki dizigotik hasil dari superfekundasi. (3)
Superfestasi adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu atau beberapa
bulan setelah kehamilan pertama terjadi. Keadaan ini pada manusia belum pernah dibuktikan,
akan tetapi dapat ditemukan pada kuda.
Pertumbuhan janin :
Berat badan janin pada kehamilan kembar lebih ringan daripada janin pada kehamilan
tunggal pada umur kehamilan yang sama. Sampai kehamilan 30 minggu kenaikan berat
badan janin kembar sama dengan janin kehamilan tunggal. Setelah itu, kenaikan berat badan
lebih kecil, mungkin karena regangan yang berlebihan menyebabkan peredaran darah
plasenta mengurang. Berat badan satu janin pada kehamilan rata-rata 1000 gram lebih ringan
daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir umumnya pada
kehamilan kembar kurang dari 2500 gram, pada triplet kurang dari 2000 gram dan untuk
kuadruplet kurang dari 1500 gram. Suatu faktor penting dalam hal ini ialah kecenderungan
terjadinya partus prematurus.
Selain itu, berat badan kedua janin pada kehamilan kembar tidak sama, dapat berbeda
antara 50 sampai 100 gram. Pada kembar dizigotik plasenta yang satu dapat berimplintasi
lebih menguntungkan, dipandang dari sudut tempat pada dinding uterus dan penyediaan
darah, daripada plasenta. Dengan demikian, pertumbuhan plasenta itu serta janinnya lebih
baik dari pada plasenta yang lain serta janinnya. Demikian juga pada kehamilan kembar
monozigotik pembagian darah pada plasenta untuk kedua janin tidak sama, sehingga yang
satu kurang bertumbuh dibandingkan dengan yang lain.
Gambar . (3)
Pada kembar monozigotik tidak jarang pembuluh
darah dalam plasenta untuk janin yang satu beranostomosis
dengan pembuluh darah untuk janin yang lain. Karena
hal ini, setelah bayi pertama lahir dan tali pusat
dipotong ujung bagian tali pusat yang menuju ke
plasenta harus diikat dengan teliti untuk menghindarkan
perdarahan berasal dari janin yang lain.
Pada kehamilan kembar monozogotik, bila terdapat peredaran darah yang tidak
seimbang karena anastomosis pembuluh darah, pada hamil muda dapat terjadi berbagai
anomali. Jantung janin yang satu, karena peredaran darah yang lebih sempurna, menguasai
jantung serta sistem peredaran darah janin yang lain melalui pembuluh-pembuluh darah yang
beranastomosis, dengan akibat bahwa janin yang terakhir terganggu pertumbuhannya dan
menjadi suatu monstrum yang dinamakan akardius. Akardiakus asefalus ialah monstrum
yang hanya terdiri atas panggul dan ekstremitas bawah; akardiakus akornus ialah monstrum
tanpa badan; akardiakus amorfus ialah monstrum tanpa bentuk yang terdiri atas jaringan ikat
yang mengandung berbagai alat rudimenter dan diliputi kulit. Bila tidak terjadi keeimbangan
yang pada kehamilan yang lebih tua, dapat terjadi sindroma transfusi fetal. Pada janin yang
mendapat darah lebih banyak terdapat hidramnion, polisitemia, edema, dan pertumbuhan
janin yang baik; janin kedua kecil, menderita anemia, dehidrasi, oligohidramnion, dan
mikrokardia.
Bila segmentasi terhambat dan baru terjadi setelah primitive streak terbentuk (lebih
kurang 13 hari setelah fertilisasi), maka pemisahan mudigah tidak sempurna, sehingga
terjadilah kembar dempet (kembar siam). Kembar dempet sangat jarang dijumpai, yaitu 1 :
70.000 persalinan. Kembar dempet dapat dibagi atas beberapa jenis, sesuai lokasi anatomis
dempetnya, yaitu torakopagus (40%), sifo-omfalopagus (35%), pigopagus (18%), iskiopagus
(6%), dan kraniopagus (12%). Derajat dempet bervariasi dari dempet kulit dan jaringan
lemak saja, hingga dempet kepala, tubuh, visera, atau anggota gerak yang berbagi sama.
Pada kehamilan kembar dizigotik, janin dapat juga mengalami kelainan. Kadang-
kadang satu janin
Gambar. Perubahan yang dapat terjadi karen uterus yang overdistended pada kehamilan
ganda. (5)
VIII. DIAGNOSIS
Gambar . Dichorionik, plasenta diamnotik. Chorion berada di antara amnion dan plasenta.
Gambar .
X. PENANGANAN
Kehamilan
ganda
- Cek presentasi :
1. Bila verteks, lakukan pertolongan sama dengan presentasi normal dan lakukan
monitoring dengan partograf
2. Bila presentasi bokong, lakukan petolongan sama dengan bayi tunggal presentasi
bokong.
3. Bila letak lintang, lakukan seksio sesarea
- Pada kala II beri oksitosin 2,5 IU dalam 500 ml Dekstrose 5% atau Ringer laktat 10
tetes/menit.
- Jangan melepas klem tali pusat dan jangan melahirkan plasenta sampai bayi yang
terakhir lahir.
Bayi II dan seterusnya : (2)
- Lakukan pemeriksaan vaginal untuk adanya prolaps funikuli, ketuban pecah atau intak,
presentsi bayi
2. Ketuban dipecah
4. Bila tidak timbul kotraksi dalam 10 menit, tetesan oksitosin dipercepat sampai his
adekuat
5. Bila 30 menit bayi belum lahir, lakukan tindakan menurut persyaratan yang ada
(vakum, forsep, seksio)
1. Lakukan persalinan pervaginam bila pembukaan lengkap dan bayi tersebut tidak
lebih besar dari bayi I
2. Bila tak ada kontraksi sampai 10 menit, tetesan oksitosin dipercepat sampai his
adekuat
3. Pecahkan ketuban
2. Bila versi luar gagal dan pembukaan lengkap, lakukan versi ekstraksi
- Pasca persalinan berikan oksitosin drip 20 IU dalam 1 liter cairan 60 tetes/menit atau
berikan ergometrin 0,2 mg IM 1 menit sesudah kelahiran anak yang terakhir dan
lakukan manajemen aktif kala III. Untuk mengurangi perdarahan pasca persalinan.
KOMPLIKASI
a. Gemelli :
b. Lainnya :
- Cek presentasi :
1. Bila verteks, lakukan pertolongan sama dengan presentasi normal dan lakukan
monitoring dengan partograf
2. Bila presentasi bokong, lakukan petolongan sama dengan bayi tunggal presentasi
bokong.
3. Bila letak lintang, lakukan seksio sesarea
- Pada kala II beri oksitosin 2,5 IU dalam 500 ml Dekstrose 5% atau Ringer laktat 10
tetes/menit.
- Jangan melepas klem tali pusat dan jangan melahirkan plasenta sampai bayi yang
terakhir lahir.
- Lakukan pemeriksaan vaginal untuk adanya prolaps funikuli, ketuban pecah atau intak,
presentsi bayi
2. Ketuban dipecah
4. Bila tidak timbul kotraksi dalam 10 menit, tetesan oksitosin dipercepat sampai his
adekuat
5. Bila 30 menit bayi belum lahir, lakukan tindakan menurut persyaratan yang ada
(vakum, forsep, seksio)
1. Lakukan persalinan pervaginam bila pembukaan lengkap dan bayi tersebut tidak
lebih besar dari bayi I
2. Bila tak ada kontraksi sampai 10 menit, tetesan oksitosin dipercepat sampai his
adekuat
3. Pecahkan ketuban
2. Bila versi luar gagal dan pembukaan lengkap, lakukan versi ekstraksi
- Pasca persalinan berikan oksitosin drip 20 IU dalam 1 liter cairan 60 tetes/menit atau
berikan ergometrin 0,2 mg IM 1 menit sesudah kelahiran anak yang terakhir dan
lakukan manajemen aktif kala III. Untuk mengurangi perdarahan pasca persalinan.
Tabel . Penanganan kehamilan ganda menurut lokasi atau tingkat pelayanan (2)
XI. PROGNOSIS
Bahaya bagi ibu pada kehamilan kembar lebih besar daripda kehamilan tunggal
karena lebih seringnya terjadi anemia, pre-eklampsia dan eklampsia, operasi obstetrik, dan
perdarahan post partum.(1)
Kematian perinatal anak kembar lebih tinggi daripada anak kehamilan tunggal.
Prematuritas merupakan sebab utama. Selain itu, juga lebih sering terjadi pre-eklampsia dan
eklampsia, hidramnion, kelainan letak, prolapsus funikuli, dan operasi obstetrik, dan
menyebabkan sindroma distres respirasi, trauma persalinan dengan perdarahan serebral dan
kemungkinan adanya kelainan bawaan pada bayi.(1)
Kematian anak kedua lebih tinggi daripada yang pertama karena lebih sering terjadi
gangguan sirkulasi