Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPEARWATAN

KETOSIDOSIS (KAD)

Nama : matilda deraukin


Nim : 01901001
1.Latar Belakang

  Ketoasidosis diabetikum adalah salah satu komplikasi metabolik akut pada


diabetesmellitus
. dengan perjalanan klinis yang berat dalam angka kematian yang
masih cukuptinggi. Ketoasidosis diabetikum dapat ditemukan baik pada
mereka dengan diabetesmelitus tipe 1 dan tipe 2. Tetapi lebih sering pada diabetes
melitus tipe 1.Ketoasidosis diabetik disebabkan oleh penurunan kadar insulin efektif
disirkulasiyang terkait dengan peningkatan sejumlah hormon seperti
glukagon, katekolamin, kortisol, dan growth hormone. Ketoasidosis diabetik (KAD)me
rupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak dengan Diabetes
Melitustipe 1 (IDDM). Mortalitas terutama berhubungan dengan edema serebri yang
terjadisekitar 57% - 87% dari seluruh kematian akibat KAD
A.PENGERTIAN

Keto asidosis Diabetik adalah keadaan kegawatan atau akut dari DM tipe
I ,disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda-benda keton akibat
kekuranganatau defisiensi insulin, di karakteristikan dengan hiperglikemia,
asidosis, dan keton akibatkurangnya insulin (Stillwell, 1992). Diabetik Keto
Acidosis (DKA) adalah komplikasi akut yang mengancam jiwa
seorang penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol. Kondisi kehilangan uri
n, air, kalium,amonium, dan natrium menyebabkan hipovolemia,
ketidakseimbangan elektrolit kadar glukosa darah sangat tinggi, dan pemecahan
asam lemak bebas menyebabkan asidosis dansering disertai koma
B.ETIOLOGI

Ada sekitar 20% pasien KAD yang baru diketahui menderita DM untuk pertama
kali.Pada pasien yang sudah diketahui DM sebelumnya, 80% dapat dikenali adanya
faktor pencetus. Mengatasi faktor pencetus ini penting dalam pengobatan dan pence
gahanketoasidosis berulang. Tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin
yangnyata, yang dapat disebabkan oleh :

1.Insulin tidak diberikan atau diberikan dengan dosis yang dikurangi

2.Keadaan sakit atau infeksi

3.Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak di
obati
C.Patofisiologi
Gejala dan tanda yang timbul pada KAD disebabkan terjadinya hiperglike
mia danketogenesis. Defisiensi insulin merupakan penyebab utama terjad
inya hiperglikemia ataupeningkatan kadar glukosa darah dari pemecahan
protein dan glikogen atau lipolisis
ataupemecahan lemak. Hiperglikemia menyebabkan diuresis osmotik den
gan hipovolemiakemudian akan berlanjut terjadinya dehidrasi dan renjat
an atau syok. Glukoneogenesismenambah terjadinya hiperglikemik.Lipolis
is yang terjadi akan meningkatkan pengangkutan kadar asam
lemak bebas ke
hatisehingga terjadi ketoasidosis, yang kemudian berakibat timbulnya asi
dosis  metabolik,sebagai kompensasi tubuh terjadi pernafasan kussmaul
D.Tanda Dan Gejala

a. Poliuria

b. Polidipsi

c. Penglihatan kabur

d. Lemah

e. Sakit kepala

f. Hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah sistolik


20 mmHg atau > pada saat berdiri)

g. Anoreksia, Mual, Muntahh. Nyeri abdomen

i. Hiperventilasi

 j. Perubahan status mental (sadar, letargik, koma)

k. Kadar gula darah tinggi (> 240 mg/dl)


l. Terdapat keton di urin

m. Nafas berbau aseton

n. Bisa terjadi ileus sekunder akibat hilangnya K+ karena diuresis


osmotic

o. Kulit kering

p. Keringat

q. Kussmaul ( cepat, dalam ) karena asidosis metaboli


E. Pemeriksaan Diagnostik

a. Kadar glukosa darah:> 300 mg /dl tetapi tidak > 800 mg/dl

b. Elektrolit darah (tentukan corrected Na) dan osmolalitas serum.

c. Analisis gas darah, BUN dan kreatinin. d. Darah lengkap (pada KAD sering


dijumpai gambaran lekositosis), HbA1c, urinalisis(dan kultur urine bila ada
indikasi).

e. Foto polos dada

f. Ketosis (Ketonemia dan Ketonuria)

g. Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok

 h. Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l


i.Pemeriksaan Osmolalitas = 2[Na+K] + [GDR/18] + [UREUM/6
6.Penatalaksanaan

a. Prinsip terapi KAD adalah dengan mengatasi dehidrasi, hiperglikemia, dan
ketidakseimbangan elektrolit, serta mengatasi penyakit penyerta yang
ada.Pengawasan ketat, KU jelek masuk HCU/ICUFase I/Gawat : Rehidrasi
1) Berikan cairan isotonik NaCl 0,9% atau RL 2L loading dalam 2 jam
pertama, lalu 80tpm selama 4 jam, lalu 30-50 tpm selama 18 jam
(4-6L/24jam)
2) Atasi syok (cairan 20 ml/kg BB/jam)
3) Bila syok teratasi berikan cairan sesuai tingkat dehidrasi
4) Rehidrasi dilakukan bertahap untuk menghindari herniasi batang otak
(24 – 48 jam).
5) Bila Gula darah < 200 mg/dl, ganti infus dengan D5%
6) Koreksi hipokalemia (kecepatan max 0,5mEq/kgBB/jam)
7) Monitor keseimbangan cairan
b. Insulin

1) Bolus insulin kerja cepat (RI) 0,1 iu/kgBB (iv/im/sc)

2) Berikan insulin kerja cepat (RI) 0,1/kgBB dalam cairan isotonic

3) Monitor Gula darah tiap jam pada 4 jam pertama, selanjutnya tiap 4 jam
sekali

4) Pemberian insulin parenteral diubah ke SC bila : AGD < 15 mEq/L ³250mg
%,Perbaikan hidrasi, Kadar HCO3

5) Infus K (tidak boleh bolus)

a) Bila K+ < 3mEq/L, beri 75mEq/L

b) Bila K+ 3-3.5mEq/L, beri 50 mEq/L

 c) Bila K+ 3.5 -4mEq/L, beri 25mEq/L

d) Masukkan dalam NaCl 500cc/24 jam
7.Komplikasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi angka kematian akibat KAD adalah:

a. Terlambat didiagnosis karena biasanya penyandang

DM dibawa setelah koma.

b. Pasien belum tahu bahwa ia menyandang DM.

c. Sering ditemukan bersamasama dengan komplikasi lain 

yang berat, seperti: renjatan(syok), stroke, dll.

d. Kurangnya fasilitas laboratorium yang menunjang suksesnya


penatalaksanaan KADKomplikasi yang dapat terjadi akibat KAD yaitu:

a. Edema paru d. hipoglikemia

b. edema otak e. hipokalsemia


1.PENGKAJIAN

Pengumpulan data
a.Identifikasi klien.

b.Keluhan utama klien :Mual muntah dan sesak napas, hipotensi, serta sakit
kepala

c. Riwayat penyakit sekarang :Pasien datang dengan keluhan sesak napas,


kelemahan, tekanandarah menurun (hipotensi ortostatik). terkadang disertai
muntahdan mual, pasien juga adapat mengeluhkan cemas atas apa yangsedang
dialaminya.

d. Riwayat penyakit dahulu :Menderita Diabetes Militus, penggunaan insulin


yang tidak teratur.

e. Riwayat kesehatan keluargaKeluarga memiliki riwayat diabetes melitus.


f. Riwayat psikososialPasien dengan KAD memiliki hubungan yang terhambat
dengansosial sebab terkadang pasien disertai dengan sesak napas
2. Pengkajian Gawat Darurat

a.AirwayPasien dengan ketoasidosis diabetik jarang ditemukanadanya sumbatan


jalan napas, tetapi dapat terjadi kemungkinanapabila pasien sudah sampai
mengalami penurunan kesadaranuntuk itu pembebasan jalan napas dengan
teknik head tilt chin liftdapat dilakukan

b.BreathingPasien yang mengalami ketoasidosis diabetik akanmengalami


hiperventilasi sebab keasaman dalam tubuh meningkatkarena peningkatan
paCO2 dan keton dalam tubuh untuk itukompensasi tubuh melakukan
pernapasan cepat bertujua untukmengeluarkan CO2 dan meningkatkan kadar
O2 dalam tubuh.  
c. CirculationPasien KAD akan mengaalami penurunan tekanan darah dan
peningkatan nadi sebab pasien yang mengalami KAD akanmengalami lebih
sering buang air kecil, lebih sering buang air kecilini disebabkan karena tingginya
gula darah dan ginjal tidak mampulagu untuk menyaring glukosa ini sehingga
glukosa akan keluar bersama cairan .
3. Pemeriksaan Fisik

a.B1 (Breath) :Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/tanpa sputum


purulen(tergantung adanya infeksi/tidak).Tanda : Lapar udara, batukdengan/tanpa
sputum purulen Frekuensi pernapasan meningkat. Napas berbau aseton atau buah,
pernapasan menunjukkan pernapasan cepat (kusmaul)/hiperventilasi.

b. B2 (Blood)

1)Tachicardi

2)Disritmia

c.B3 (Bladder) :Awalnya poliuri dapat diikuti oliguri dan anuri

d.B4 (Brain)Gejala : Pusing/pening, sakit kepala Kesemutan, kebas, kelemahan pada


otot, parestesia. Gangguan penglihatan. Kesadaran CM /Letargi / Koma.Tanda :
Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor/koma (tahaplanjut).Gangguan memori
(baru, masa lalu), kacau mental, aktifitas kejang(tahap lanjut dari DKA).
B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien denganKAD antara lain :

1.Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan penurunankemampuan


bernapas (D.0005)

2. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan penurunankemampuan


bernapas (D.0005)

3.Nausea berhubungan dengan gangguan biokimiawi (D.0076)

3.Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif akibatdiuresis


osmotik akibat hiperglikemia (D.0023)

5.Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)


C.Intervensi Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif berhubungan


dengankehilangan cairan aktif.

a.Kriteria Hasil :

1)Dispnea (5) : menurun

2)Penggunaan otot bantu napas (5) : menurun

3) Frekuensi napas (5) : membaik

b.Intervensi Keperawatan

1)Kaji status pernapasan pasien

Anda mungkin juga menyukai