Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN MATERNITAS II

INFEKSI CLAMEDIA

Disusun oleh

Kelompok II

Cindy mayulu

Iis Mahmud

Alma harpia nani

Suka manahapu

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH MANADO

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021

MANADO
LAPORAN

A. DEFINISI
Klamidia adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus chlamydia
trachomatis (klamidia trakomatis). Klamidia, sering menyebabkan apa yang
dinamakan uretritis non spesifik yakni radang saluran kemih yang tidak spesifik, yang
dikenal merupakan salah satu infeksi/penyakit, akibat dari hubungan seksual yang
terjadi pada pria. Sedangkan pada wanita klamidia lebih sering menyebabkan
cervicitis (serviksitis), yaitu infeksi leher rahim, dan penyakit peradangan pelvis
(pinggul/panggul), bahkan menyebabkan infertilitas. (Bruner & Suddert, 2001).
Penyakit Klamidia tergolong dalam infeksi menular seksual (IMS) pada manusia
yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Istilah infeksi Klamidia dapat
juga merujuk kepada infeksi yang disebabkan oleh setiap jenis bakteri dari keluarga
Chlamydiaceae. C. trachomatis hanya ditemukan pada manusia. dapat merusak alat
reproduksi manusia dan penyakit mata.
Klamidia lebih sering terdapat pada wanita. ketika seorang wanita telah tertular
maka klamidia dapat menyebabkan Penyakit Radang Panggul (PRP) yang dapat
menyebabkan wanita tersebut menjadi mandul (tidak dapat mempunyai anak).
B. ETIOLOGI
Chlamydia trachomatis yang terutama menyerang leher rahim. Biasanya
menyerang saluran kencing atau organ-organ reproduksi. Pada wanita, menyebabkan
infeksi di mulut rahim, sedangkan pada pria, menyebabkan infeksi di urethra(bagian
dalam penis). Sebanyak 75 persen penderitanya, tidak mendapatkan gejala penyakit
ini. Kalaupun muncul gejala, pada wanita, hanya berupa keputihan. Penyakit menular
seksual (PMS) yang satu ini, dapat menular atau ditularkan pasangan. Masa
inkubasi:7 sampai 12 hari. (Bruner & Sudert 2001)
C. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi klamidia,yang secara medis dikinal sebagai klamidisis, pada fase
awal akan memasukin sel dan membentuk badan inklusi yang menjadi badan dasar
dati perkembangan organisme ini. Setelah proses maturasi berjalan sempurna, sel –
sel tersebut akan ruptur dalam2-3 hari, dan kemudian masuk ke dalam sel- sel lain
untuk melanjutkan proses replikas.Akibat dari silkus kehidupan organisme ini,
chlamydia trachomatis, tidak dapat dikultur pada media artifisial.
Infeksi C.trachomatis pada sel epitel menyebabkan respon awal berupa infiltrasi
neutrophil, yang diikuti dengan invasi limfosit,makrofag, sel – sel plasma dan
eosinophil.
Masa inkubasi dari infeksi klamedia umumnya berkisar antara 7- 21 hari. Walau
infeksi tersering terjadi pada traktus genitalia, infeksi ekstragenital juga dapa terjadi.
Infeksi padda umumnya akan menyebabkan imflamasi pada uretra (pria ) atau serviks
( wanita). Sekitar 50% pria yang terinfeksi dan 80% wanita yang terinfeksi tidak
menyadarinya karena asimtomatik
D. KLASIFIKASI
Klamidia yang menyebabkan penyakit pada manusia diklasifikasikan menjadi 3
spesies :
1. Chlamydia psittaci, penyebab psittacosis
2. Ctrachomatis, termasuk serotipe yang menyebabkan trachoma,infeksi alat
kelamin (lihat bawah), Chlamydia conjunctivitis dan pneumonia anak dan serotipe
lain yang menyebabkan Lymphogranuloma venereum
3. Pneumonia, penyebab penyakit saluran pernapasan termasuk pneumonia dan
merupakan penyebab penyakit arteri coroner
E. MANIFESTASI KLINIK
Pada perempuan :
1. Keinginan untuk sering buang air kecil dan ketika buang air kecil akan merasakan
adanya rasa seperti terbakar atau rasa tidak nyaman.
2. Menimbulkan keluhan keputihan yang disertai nyeri pada saat BAK dan adanya
mukopurulen dan perdarahan setelah melakukan hubungan seksual
3. Penularan tidak disadari, karena kebanyakan perempuan yang terinfeksi tidak
merasakan gejala.
4. Pasien biasanya datang dengan stadium lanjut
5. Rasa sakit setelah melakukan hubungan seksual
Pada laki-laki :
a. Keinginan untuk sering buang air kecil dan ketika buang air kecil akan merasakan
adanya rasa seperti terbakar atau rasa tidak nyaman.
b. Keluar cairan di uretra berupa lender yang jernih samapi keruh terdapat bercak
pada celana dalam terutama pada pagi hari
c. Pelvisnya bengkak karena terjadi Epedidimitis
F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan infeksi klamidia sesuai dengan pedoman WHO adalah:
1. Azithromycin 1g, per oral, dosis tunggal
2. Doxycycline 100mg, per oral, dua kali sehari untuk tujuh hari
3. Sebagai alternatif pengobatan, regimen pengobatan berikut dapat digunakan:
4. Erithromycin 500 mg, per oral, empat kali sehari untuk tujuh hari
5. Ofloxacin 200-400mg per oral dua kali sehari untuk tujuh hari
6. Tetracycline 500mg, per oral, empat kali sehari untuk tujuh hari
Orang dengan klamidia cenderung mengalami koinfeksi gonorrhea.
Kecenderungan ini lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria (40% banding
20%). Untuk itu, pasien perlu diperiksa untuk mendeteksi adanya koinfeksi tersebut
dan dilakukan penanganan jika terbukti mengalami koinfeksi gonorrhea.

Anda mungkin juga menyukai