Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN SISTITIS

Dosen Pengampuh: Rahmat Djalil

Disusun Oleh

Indria Putri Utina 1901055

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )

MUHAMMADIYAH MANADO

T.A 2019/2020


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT memberikan rahmat kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Dengan Klien
Sistitis”. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria
mata kuliah. Shalawat serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah
SAW, keluarga, para sahabat serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh kedangkalan dalam
memahami teori, keterbatasan keahlian. Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta
bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dapat bernilai ibadah disisi Allah SWT. Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri.

Manado, Mei 2021

Indria Putri Utina


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistitis Merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian serius yang merupakan salah
satu penyakit infeksi saluran kemih (ISK). Yaitu adanya peradangan bakteri yang
berkembang biak disaluran kemih disertai adanya kolonisasi mikroba di urine. Sedangkan
sistitis merupakan peradagan pada kandung kemih itu sendiri tanpa disertai radang bagian
atas saluran kemih.
Infeksi kandung kemih umum terjadi pada wanita, terutama pada masa reproduksi.
Beberapa wanita menderita infeksi kandung kemih secara berulang salah satu penyakit
yang banyak dan sering menyerang kaum wanita, tapi tidak di sadari adalah sistitis.
Penyakit sistitis, memang sifat dan gejalanya cenderung sebagai ganguan yang biasanya
tidak terlalu di tanggapi oleh penderitanya. Misalnya, penderita akan sering kebelakang
dan saat berkemih terasa perih. Selain itu, bagi yang telah menikah akan terganggu saat
melakukan hubungan intim.
B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Uretro Sistitis adalah inflamasi kandung kemih yg paling sering diakibatkan oleh penyebaran
infeksi dari uretra. Hal ini dapat diakibatkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dlmkandung
kemih (refluks urtrovesikal ), kontaminasi fekal, pemakaian kateter / sistoskop. Uretro Sistitis
adalah inflamasi kandung kemih yg menyerang pada pasien wanita, dimana terjadi infeksi oleh
beberapa penyelidikan menunjukkan dari wanita-wanita dewasa tiada mempedulikan umur setiap
tahun mengalami disuria & insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia & aktifitas seksual,
meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutamayg gagal berkemih
setelah melakukan hubungan seksual & diperkirakan pula oleh uretrawanita lebih pendek & tidak
mempunyai substansi anti mikroba seperti yg diketemukan pada'airan seminal. Infeksi ini
berkaitan juga dgn penggunaan kontrasepsi spermasida diafragma oleh kontrsepsi ini dapat
menyebabkan obstruksi uretra parsial & mencegah pengosongan sempurna kandungkemih.
Sistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya prostatyg
terinfeksi, epididimitis, / batu pada kandung kemih.

B. Etiologi

1) pada umumnya diakibatkan oleh hasil gram negatif Escheriachia yg dapat menyebabkan
kira-kira 90% infeksi akut pada penderita tiada kelainanurologis / kalkuli.
2) Batang gram negatif lainnya termasuk proteus, klebsiella, enterobakter, serratea, &
pseudomonas bertanggung jawab atas sebagian kecil infeksi tanpa komplikasi.
3) Organisme-organisme ini dapat dapat menjadi bertambah penting pada infeksi-infeksi
rekuren & infeksi-infeksi yg berhubungan langsung dgn manipulsi urologis, kalkuli
/obstruksi.
4) Pada wanita biasanya oleh bakteri-bakteri daerah vagina kearah uretra / dari meatus
terusnaik kekandumg kemih & mungkin pula oleh renal infeksi tetapi yg tersering
diakibatkanoleh infeksi.
5) Pada pria biasanya sebagai akibat dari infeksi diginjal, prostat, oleh-oleh adanya
urinesisa (misalnya oleh hipertropi prostat, striktura uretra, neurogenik bladder) oleh
infeksi dariusus.1alur infeksi sering dari uretra, uretra wanita lebih pendek membuat
penyakit ini lebih sering diketemukan pada wanitai nfeksi ginjal yang sering meradang,
melalui urine dapat masuk kekandung kemih. Penyebaran infeksi secara lokal dari organ
lain dapat mengenai kandung kemih misalnya appendiksiti ada laki-laki prostat
merupakan sumber infeksi.

C. Patofisiologi

Sistitis merupakan asending infection dari saluran perkemihan. Pada wanita biasanya berupa
sistitis akut karen jarak uretra dan vagina pendek, kelainan periuretral rectum (kontaminasi)
feses, efek mekanik coitus, serta efek kambuhan mikrorganisme gram negative dari saluran
vagina, defeck terhadap mukosa uretra, vagina dan genetal eksternal memungkinkan organisme
masuk kevesikaurinaria. Infeksi terjadi mendadak akibat E.coli pada tubuh pasien. Bagian distal
uretra dikolonisasi oleh bakteri setelah kolonisasi vagina, defeck mukosa uretra, vagina, atau
genetalia eksternal menyebabkan organisme melekat dan berkolonisasi disuatu tempat
diperiuretra dan masuk kedalam kandung kemih. Sistitis akut pada wanita biasanya disebabkan
oleh Escherichia coli hubungan seksual berkaitan dengan UTI, terutama pada wanita yang gagal
berkemih setelah berhubungan seksual. Berkemih dianggap dapat membersihkan bakteri dari
kandung kemih. Infeksi juga dapat berkaitan kontrasepsi spernis-diagfragma karena jenis
kontrasepsi ini dapat menyebabkan obstruksi parsielutra dan pengosongan kandung kemih yang
tidak lengkap. Selain itu kontrasepsi ini juga mengakibatkan perubahan Ph dan flora normal
vagina. Pada laki-laki abnormal sumbatan menyebabkan striktur dam hiperplasi prostatic. Infeksi
saluran kemih bagian atas penyebab penyakit kandung kemih kambuhan.

D. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis dari sistitis menurut (nursallam, fransisca 2008) antara lain

1) Kemerahan pada kandung kemih


2) Edema pada kandung kemih
3) Kandung kemih hipersensitif jika berisi urine
4) Disuri
5) Eritema mukosa kandung kemih
6) Hematuria
7) Demam
8) Kondisi umum menurun
9) Bacteriuria (10.000/ml:infeksi)
E. Pemeriksaan Penunjang

F. Penatalaksanaan

1) Uncocomplicated sistitis: wanita harus diterapi anti mikroba dosis tunggal atau jangka
pendek (1-3 hari) sesuai hasil kultur. Obat pilihan yang sensitive terhadap E.coli:
nitrofurantoin, trimetramopin-sulfametoksaksol, atau ampisilin. Laki-laki diterapi selama
(7-10 hari) dengan antibiotic. Lakukan kultur untuk meningkatakan efektivitas terapi.
Awasi efek samping: mual, diare, kemerahan, dan kandidiasis vagina
2) Antikolinergik (propantheline bromide) untuk mencegah hiperiritabilitaskandung kemih
dan fennazoppiridin hidoklorid sebagai anti septik saluran kemih.

BAB III

ASKEP TEORI SISTITIS

A. Pengkajian
B. Diagnose
C. Intervensi
D. Rasional
E. Evaluasi
F. Pathway
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN SISTITIS
1. Pengkajian
2. Diagnose
3. Intervensi
4. Evaluasi
5. Pathway
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai