Anda di halaman 1dari 23

KOMPONEN FASE PRA RUMAH SAKIT

PERMENKES NO. 47 TAHUN 2018


BAB III Pasal 5:

Meliputi :
1. pre hospital,
2. Intra hospital, dan
3. Antar hospital.
KEBERHASILAN
PPGD pada fase Pra
RS pada beberapa
komponen:
1.Akses :
1. Akses dari masyarakat ke dalam sistem
adalah yang paling penting karena kalau
masyarakat tidak minta tolong maka
SPGDT yang paling baik pun tidak ada
gunanya bagi penderita,
2. Untuk daerah pedesaan yg sukar dijangkau
fasilitas komunikasi dapat berupa : bedug,
kentongan , asap dan radio komunikasi
2.Komunikasi :
1. Pusat Komunikasi (PSC 119) ‘
2. Pusat Komunikasi ke RS.
3. Pusat Komunikasi ke pusat
instalasi lain.
4. Ambulan ke Ambulan.
5. Ambulan ke RS.
 Menerima permintaan tolong,
 Mengirim ke Unit-unit yang diperlukan,
 Memonitor/membimbing kegiatan pertolongan,
 Memonitor kesiapan RS (UGD, OK, ward dan ICU),
 Bertindak sebagai “outside command” pada
penanggulangan bencana yang bekerjasama dengan
posko “ONSITE COMMAND”
 Bekerjasama dengan instansi terkait.
3.Orang Awam:
 Orang pertama yang
menemukan korban / orang
sakit
 Untuk dapat menyelamatkan / mempertahankan
hidup dan mencegah cacat penderita maka
mereka harus mampu :
 Cara Minta Tolong,
 Cara menghidupkan orang yang telah meninggal
(RJP tanpa alat)
 Cara menghentikan perdarahan,
 Cara Memasang balut atau bidai,
 Cara Transportasi yang baik.
4.Orang Awam khusus :
 Orang awam khusus harus
mampu seperti orang awam
ditambah dengan pengetahuan
/keterampilan sesuai dengan
bidangnya.
5.Ambulance Gawat
Darurat:
 AGD (di wilayah urban) harus
mencapai tempat kejadian 6-8
menit supaya dapat mencegah
kematian karena sumbatan jalan
nafas , henti nafas, henti jantung,
perdarahan masif.
Yang dilakukan AGD :
1. Melakukan PHCLS (Pre Hospital Cardiac Life
Support)Harus mampu (di wilayah urban) dan
PTCLS (Pre Hospital Trauma Life Support) dan
masalah gawat darurat lainnya.
2. Berkomunikasi dengan pusat komunikasi, RS
dan Ambulan lainnya.
3. Melakukan transportasi penderita dari tempat
kejadian ke RS atau dari RS ke RS.
4. Menjadi RS Lapangan dalam penanggulangan
bencana.
5.Ambulance Gawat
darurat 118:
 AGD (di wilayah urban) harus
mencapai tempat kejadian 6-8
menit supaya dapat mencegah
kematian karena sumbatan jalan
nafas , henti nafas, henti jantung,
perdarahan masif.
Yang dilakukan AGD :
1. Melakukan PHCLS (Pre Hospital Cardiac Life
Support)Harus mampu (di wilayah urban) dan
PTCLS (Pre Hospital Trauma Life Support) dan
masalah gawat darurat lainnya.
2. Berkomunikasi dengan pusat komunikasi, RS
dan Ambulan lainnya.
3. Melakukan transportasi penderita dari tempat
kejadian ke RS atau dari RS ke RS.
4. Menjadi RS Lapangan dalam penanggulangan
bencana.
TAHAP PRA RUMAH SAKIT

 Prinsip utama : tidak boleh membuat keadaan


menjadi lebih parah (do no further harm)
 Ideal UGD yg datang ke penderita bukan
sebaliknya
 Ambulans yg datang punya peralatan lengkap
 Petugas punya sertifikat pelatihan khusus
 Koordinasi antara petugas lapangan & rumah
sakit

Anda mungkin juga menyukai