Anda di halaman 1dari 63

Konsep

Keperawatan
Gawat Darurat
Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns.,M.Kep
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
 Pelayanan keperawatan yg diberikan kpd individu klien
atau keluarga/orang terdekat yg diperkirakan atau sedang
mengalami keadaan yg mengancam kehidupan & tjd scr
mendadak dlm suatu lingkungan yg tdk dpt dikendalikan.
 Gawat Darurat.
Suatu pertolongan yg cepat & tepat utk mencegah
kematian atau kecacatan.
 Gawat.
Mengancam kehidupan/nyawa, ketidakpastian, tidak bisa
dideteksi scr dini.
 Darurat.
Tjd perubahan drastic & tiba2 sekali, perlu penanganan
segera.
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
 Pasien Gawat Darurat.
 Pasien tiba2 berada dlm keadaan gawat atau akan mjd gawat & terancam
nyawanya atau anggota badannya (akan mjd cacat) bila tdk mendapat pertolongan
secepatnya.
 Contoh: Trauma berat, AMI, sumbatan jalan napas, tension peumothoraks, luka
bakar disertai trauma inhalasi.

 Pasien Gawat Tidak Darurat.


 Pasien berada dlm keadaan gawat, tetepai tidak memerlukan tindakan darurat.
 Contoh: Kanker stadium lanjut.
 Pasien Darurat Tidak Gawat.
 Pasien akibat musibah yg tjd tiba2, tetapi tdk mengancam nyawa & anggota
badannya.
 Contoh: Luka sayat dangkal.
 Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat.
 Tdk mengancam nyawa & dk memerlukan tindakan segera.
 Ulkus diabetikum, TBC Kulit, dll.
KECELAKAAN (ACCIDENT)
 Suatu kejadian dimana tjd interaksi berbagai faktor
yg datangnya mendadak, tidak dikehendaki 
Menimbulkan cidera (fisik, mental, sosial).
 Kecelakaan & cidera dpt diklasifikasikan menurut:
1.Tempat kejadian:
 Kecelakaan lalu lintas.
 Kecelakaan di lingkungan rumah tangga.
 Kecelakaan di lingkungan pekerjaan.
 Kecelakaan di sekolah.
 Kecelakaan di tempat2 umum lain (tempat
rekreasi, perbelanjaan, di arena olah raga, dll).
KECELAKAAN (ACCIDENT)
2. Mekanisme kejadian.
 Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda
asing, tersengat, terbakar baik karena efek kimia,
fisik maupun listrik atau radiasi.
3.Waktu kejadian:
 Waktu perjalanan (traveling/trasport time), waktu
bekerja, waktu sekolah, waktu bermain, dll.

 Cidera  Masalah kesehatan yg didapat/dialami sbg


akibat kecelakaan.
BENCANA (DISASTER)
 Peristiwa atau rangkaian peritiwa yg disebabkan oleh
alam & atau manusia yg mengakibatkan:
 Korban & penderitaan manusia.
 Kerugian harta benda.
 Kerusakan Iingkungan.
 Kerusakan sarana & prasarana umum.
 Menimbulkan gangguan thdp tata kehidupan &
penghidupan masyarakat & pembangunan
nasional.
 Memerlukan pertolongan & bantuan.
PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT
DARURAT (PPGD)
TUJUAN:
 Mencegah kematian & cacat (to save life and limb)
pd penderita gawat darurat, hingga dpt hidup &
berfungsi kembali dlm masyarakat sebagaimana
mestinya.
 Merujuk penderita gawat darurat mll sistem rujukan
utk memperoleh penanganan yg Iebih memadai.
 Menanggulangi korban bencana.
KEMATIAN
 Tubuh manusia tdd berbagai organ & semua terbentuk dr
sel2, sel tsb akan tetap hidup bila pasokan oksigen tdk
terhenti.
 Kematian akibat pasokan oksigen dibagi mjd 2 macam:
Mati Klinis & Mati Biologis.
 Mati Klinis:
Tdk ditemukan adanya pernapasan & denyut nadi, dpt
reversible. Penderita mempunyai kesempatan waktu 4 –
6 menit utk dilakukan RJP tanpa kerusakan otak.
 Mati Biologis:
Tjdnya kematian sel2, dimulai terutama sel otak &
bersifat irreversible, umumnya tjd dlm wkt 8 – 10 dari
henti jantung.
KEMATIAN
 Kematian dpt tjd bila seseorang mengalami kerusakan
atau kegagalan salah satu sistem/organ: susunan
saraf pusat, pernapasan, kardiovaskuler, hati, ginjal,
pankreas.
 Kegagalan (kerusakan) sistem/organ tsb dpt
disebabkan oleh: Trauma/cidera, infeksi, keracunan,
degenerasi, asfiksia, kehilangan cairan & elektrolit dlm
jumlah besar (excessive loss of wafer and electrolit).
 Kegagalan sistem susunan saraf pusat,
kardiovaskuler, pernapasan & hipoglikemia dpt
menyebabkan kematian dlm waktu singkat (4 – 6
menit). Sedangkan kegagalan sistim/organ yg lain dpt
menyebabkan kematian dlm waktu yg lebih lama.
PRINSIP PPGD
 Penanganan Cepat dan Tepat.
 Pertolongan diberikan oleh siapa saja yg
menemukan pasien tersebut (Awam, Perawat,
Dokter)
 Tindakan Meliputi:
 Non Medis: Cara meminta pertolongan,
transportasi, menyiapkan alat.
 Medis: Kemampuan pengetahuan & keterampilan
(BLS, ALS).
 Keberhasilan PPGD dalam mencegah kematian &
cacat ditentukan oleh:
 Kecepatan menemukan penderita gadar.
 Kecepatan meminta pertolongan.
 Kecepatan & kualitas pertolongan:
 Ditempat kejadian.
 Dalam perjalanan ke RS.
 Pertolongan selanjutnya di RS.
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PPGD
 Penanggulangan penderita di tempat kejadian.
 Transportasi penderita gawat darurat dr tempat
kejadian ke sarana kesehatan yg lebih memadai.
 Upaya penyediaan sarana komunikasi utk
menunjang kegiatan PPGD.
 Upaya rujukan ilmu pengetahuan, pasien & tenaga
ahli.
 Upaya PPGD di tempat rujukan (UGD & ICU).
 Upaya pembiayaan penderita gawat darurat.
KOMPONEN PPGD
1. Fase Pra Rumah Sakit (Luar RS.)
 Upaya peningkatan pengetahuan
& keterampilan orang awam &
petugas kesehatan (subsistem
ketenagaan).
 Pd umumnya yg pertama
menemukan penderita gawat
darurat di tempat musibah
adalah masyarakat (orang
awam).
 Sangat bermanfaat bila orang
awam diberi & dilatih
pengetahuan & keterampilan dlm
PPGD.
KLASIFIKASI ORANG AWAM
Ditinjau & segi peranan dlm masyarakat dibagi 2
golongan:
 Awam Biasa: Guru2, pelajar, pengemudi kendaraan
bermotor, ibu2 rumah tangga, petugas hotel,
restoran, dll.

 Awam Khusus: Anggota polisi, petugas Dinas


Pemadam Kebakaran, Satpam/hansip, petugas
DLLAJR, petugas SAR (Search and Rescue), anggota
PMI, anggota Pramuka (PMR).
KEMAMPUAN PPGD ORANG AWAM BIASA
Kemampuan PPGD (Basic Life Support) yg harus
dimiliki oleh orang awam:
 Cara meminta pertolongan.
 Resusitasi kardiopulmunal sederhana.
 Cara menghentikan perdarahan.
 Cara memasang balut/bidai.
 Cara transportasi penderita gadar.
KEMAMPUAN PPGD ORANG AWAM KHUSUS
Kemampuan yg harus dimiliki oleh orang awam
khusus:
 Kemampuan PPGD spt orang awam biasa (Basic
Life Support).

 Ditambah: Kemampuan menanggulangai keadaan


gawat darurat sesuai bidang pekerjaannya.
TENAGA PERAWAT
Kemampuan PPGD yg harus dimiliki tenaga perawat:
1. Untuk Sistem Pernapasan:
 Mengenal adanya sumbatan jalan napas.
 Membebaskan jalan napas (orapharyngeal
airway) sampai dgn intubasi endotracheal.
 Memberikan napas buatan.
 Melakukan resusitasi kardiopulmuner (RJP) dgn
didahului penilaian ABC.
TENAGA PERAWAT
Kemampuan PPGD yg harus dimiliki tenaga perawat:
2. Untuk Sistem Sirkulasi (Jantung):
 Mengenal aritmia jantung & infark jantung.
 Memberi pertolongan pertama pd henti jantung.
 Membuat rekaman jantung (EKG).
 Mengenal syok & memberikan pertolongan pertama.
3. Untuk Sistem Vaskuler:
 Menghentikan perdarahan.
 Memasang infus/transfuse.
 Merawat infus dan CVP.
TENAGA PERAWAT
Kemampuan PPGD yg harus dimiliki tenaga
perawat:
4. Untuk Sistem Saraf:
 Mengenal koma & memberi pertolongan
pertama.
 Memberikan pertolongan pertama pd
trauma kepala & trauma spinalis.
 Mengenal stroke & memberi pertolongan
pertama.
5. Untuk Sistem Pencernaan:
 Pertolongan pertama pd trauma
abdomen & pengenalan tanda
perdarahan intraabdomen.
 Persiapan operasi segera (cito).
 Kumbah lambung pd pasien keracunan.
TENAGA PERAWAT
Kemampuan PPGD yg harus dimiliki tenaga perawat:
6. Untuk Sistem Perkemihan:
 Pertolongan pertama pd gagal ginjal akut.
 Melakukan pemasangan kateter.
7. Untuk Sistem Integumen & Toksikologi:
 Pertolongan pertama pd luka bakar.
 Pertolongan pertama pd gigitan binatang.
 Pertolongan pd penyalahgunaan obat.
 Pertolongan pd keracunan.
TENAGA PERAWAT
Kemampuan PPGD yg harus dimiliki tenaga perawat:
8. Untuk Sistem Endokrine:
 Pertolongan pertama pd pasien
hipo/hiperglikemia.
 Pertolongan pertama pd krisis tyroid.
9. Untuk Sistem Muskuloskeletal:
 Mengenal fraktur & dislokasi.
 Memasang bidai.
 Mentransportasi pasien ke RS.
TENAGA PERAWAT
Kemampuan PPGD yg harus dimiliki tenaga perawat:
10. Untuk Sistem Penginderaan:
 Pertolongan pertama pd pasien trauma mata
atau telinga.
 Melakukan irigasi telinga & mata.
11. Untuk Pasien Anak:
 Pertolongan pertama pd anak dgn kejang.
 Pertolongan pertama pd anak dgn asthma.
 Pertolongan pertama pd anak dgn diare.
KOMPONEN PPGD
2. Fase Rumah Sakit (RS.)
Pelayanan Gawat Darurat di Puskesmas.
Puskesmas dlm wilayah kerja tertentu harus buka
24 jam & mampu dlm hal:
Melakukan resusitasi & life support.
Melakukan rujukan penderita gawat darurat
sesuai dgn kemampuan.
Menampung & menanggulangi korban bencana.
Melakukan komunikasi dgn pusat komunikasi &
RS rujukan.
Menanggulangi kasus emergency baik medikal &
surgikal (bedah minor).
Puskesmas harus dilengkapi dgn:
Laboratorium penunjang diagnostik (Hb, Ht,
leukosit, urine & gula darah.
Tenaga: 1 dokter umum & 2 – 3 orang perawat yg
sudah mendapat pendidikan tertentu dlm PPGD.
UNIT/INSTALASI GAWAT DARURAT
 Mrpkn unit pelayanan pertama pd pasien dgn ancaman
kematian & kecacatan scr terpadu dgn melibatkan berbagai
disiplin ilmu.
 Kriteria:
 Harus buka 24 jam.
 Juga harus melayani penderita2 ”false emergency” tetapi tdk
boleh menganggu/mengurangi mutu pelayanan penderita
gawat darurat.
 Sebaiknya hanya melakukan primary care”. Sedangkan
“definitive care” dilakukan ditempat lain.
 Harus meningkatkan mutu personalia maupun masyarakat
sekitarnya dlm PPGD.
 Harus melakukan riset guna meningkatkan mutu/kualitas
pel.kes. masyarakat sekitarnya.
TUGAS & FUNGSI UGD
Memberikan pel.kes. pasien gawat darurat selama 24
jam scr terus-menerus & berkesinambungan:
 Mengelola pelayananan gadar.
 Melakukan pelayanan siaga bencana.
 Melaksanakan pendidikan & pelatihan gadar.
 Mengelola fasilitas, peralatan & obat2an life saving.
 Mengelola tenaga medis, keperawatan & non medis
 Mengelola administrasi & keuangan UGD.
 Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gadar.
 Melakukan koordinasi dgn unit/RS lain.
KLASIFIKASI PELAYANAN UGD
 Klasifikasi pelayanan UGD: UGD Kelas IV, UGD Kelas
III, UGD Kelas II, UGD Kelas I.
1. UGD Kelas IV:
 Dokter Subspesialis On Call.
 Dokter Spesialis On Site 24 jam.
 Dokter Umum On site 24 jam dgn kualifikasi GELS
(General Emergency Life Support) mampu
melakukan resusitasi & stabilisasi pasien.
 Perawat sesuai rasio dgn kualifikasi PPGD.
 Memiliki alat transportasi 24 jam & komunikasi utk
rujukan.
KLASISFIKASI PELAYANAN UGD
2. UGD Kelas III:
 Dokter Spesialis 4 besar (Dalam, Bedah, Anak,
Kebidanan) On Site 24 jam.
 Dokter Umum On site 24 jam dgn kualifikasi GELS
(General Emergency Life Support) mampu
melakukan resusitasi & stabilisasi pasien.
 Perawat sesuai rasio dgn kualifikasi PPGD.
 Memiliki alat transportasi 24 jam & komunikasi utk
rujukan.
KLASISFIKASI PELAYANAN UGD
3. UGD Kelas II:
 Dokter Spesialis 4 besar (Dalam, Bedah, Anak,
Kebidanan) On Call 24 jam.
 Dokter Umum On site 24 jam dgn kualifikasi GELS
(General Emergency Life Support) mampu
melakukan resusitasi & stabilisasi pasien.
 Perawat sesuai rasio dgn kualifikasi PPGD.
 Memiliki alat transportasi 24 jam & komunikasi utk
rujukan.
KLASISFIKASI PELAYANAN UGD
4. UGD Kelas I:
 Dokter Umum On site 24 jam dgn kualifikasi GELS
(General Emergency Life Support) mampu
melakukan resusitasi & stabilisasi pasien.
 Perawat sesuai rasio dgn kualifikasi PPGD.
 Memiliki alat transportasi 24 jam & komunikasi utk
rujukan.
UNIT/INSTALASI GAWAT DARURAT
Berhasil atau Gagalnya suatu IGD/UGD tergantung
pada:
 Keadaan penderita waktu tiba di UGD.
 Kedaan gedung UGD sebaiknya dirancang
sedemikian rupa sehingga:
 Masyarakat mudah mencapainya.
 Kegiatan mudah dikontrol.
 Jarak jalan kaki di dlm ruangan tdk jauh.
 Tidak mudah tjd infeksi silang.
 Dpt menanggulangi keadaan bencana.
UNIT/INSTALASI GAWAT DARURAT
Berhasil atau Gagalnya suatu IGD/UGD tergantung pada:
 Kualitas & kuantitas alat2 & obat2an:
 Alat atau obat yg diperlukan utk resusitasi:
 Suction.  Infus atau tranfusi set serta
 Oksigen. cairan infus.

 Respirator/ventilasi mekanik.  Cairan Dextrose 40%.

 Laringoskop.  Morphin, Pethidin, Adrenalin.

 ETT.  Tandu dgn berbagai posisi yg


dilengkapi gantungan infus &
 Gudel. pengikat.
 Spuit.  Cricotyroitomy & tracheostomy
 Bag Mask set. set.
 EKG-Monitor EKG.  Gunting.
 Defibrilator.  dll.
UNIT/INSTALASI GAWAT DARURAT
Berhasil atau Gagalnya suatu IGD/UGD tergantung pada:
 Kualitas & kuantitas alat2 & obat2an:
 Alat atau obat utk menstabilisasi penderita:
 WSD set atau jarum punksi.
 Bidai berbagai ukuran.
 Perban berbagai ukuran.
 Sonde lambung.
 Folly kateter berbagai ukuran.
 Vena secti set.
 dll.
UNIT/INSTALASI GAWAT DARURAT
Berhasil atau Gagalnya suatu IGD/UGD tergantung pada:
 Kualitas & kuantitas alat2 & obat2an:
 Alat tambahan utk diagnosis & terapi:
 Alat periksa mata.
 THT set.
 Traksi kit.
 Gips.
 Obstetri ginekologi set.
 Laboratorium mini.
 Pembedahan minor set.
 dll.
SERTIFIKASI YG HARUS DIMILIKI OLEH
PERAWAT UGD
 BCLS or BCTLS (Basic Cardiac Life Support or Basic
Cardiac Trauma Life Support).

 ACLS (Advanced Cardiac Life Support).

 PALS (Pediatric Advanced Life Support).

 CEN (Certified Emergency Nurse).


TRIAGE
 Berasal dr Bahasa Prancis ”Trier”  ”Mengelompokkan
atau Memilih”.
 Konsep triage UGD adalah pengelompokan atau
pengklasifikasian klien kedalam tingkat prioritas yg
tergantung pd keparahan/kegawatan penyakit atau injuri.
 Semua penderita yg datang ke UGD harus melalui triage.
 Dilakukan oleh orang yg paling berpengalaman & harus
dpt menentukan organ mana yg terganggu & dpt
menyebabkan kematian & menentukan
penanggulangannya.
 Triage officer dpt seorang dokter ahli, dokter umum
ataupun perawat sesuai dgn kelas atau kebijaksanaan RS.
PRINSIP SELEKSI PENDERITA GAWAT DARURAT

Proses Pilih & Pilah berdasarkan atas:


1. Ancaman jiwa yg dpt mematikan dlm ukuran menit.
2. Ancaman jiwa yg dpt mematikan dlm ukuran jam.
3. Trauma/cidera ringan.
4. Sudah meninggal.
PEDOMAN DLM MELAKUKAN TRIAGE
 Pimpinan Triage hanya melakukan:
 Primary Survey.
 Menentukan prioritas penanganan &
pemindahan.
 Menentukan pertolongan apa yg hrs diberikan
segera.
 Tanggungjawab tim Triage:
 Mencegah kerusakan berlanjut.
 Pilah & Pilih korban/pasien gawat darurat.
 Memberikan perlindungan korban.
PENGGUNAAN LABELISASI WARNA PADA
TRIAGE PELAYANAN GAWAT DARURAT
PRINSIP PENANGANAN GAWAT DARURAT
 Menyelamatkan nyawa.
 Membuat keadaan penderita tetap stabil.
 Mencegah/membatasi kecacatan fisik & mental.
 Meringankan penderitaan,
 Mempertahankan fungsi normal tubuh.

DENGAN:

 Cermat : Tenang & tdk panic.


 Cepat : Tdk tertunda & hati2.
 Tepat : Cara yg diterapkan.
Sekian......
Terima
Kasih
PENGKAJIAN
GAWAT DARURAT
PRIMARY SURVEY AND SECONDARY SURVEY

Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns., M.Kep


PENDAHULUAN
 Identifikasi dini  Penanganan mudah, tepat &
mencegah situasi mjd buruk.
 Situasi Gawat Darurat  Membutuhkan penanganan
yg cepat.
 Penanganan cepat  segera dilakukan awal kontak
dengan pasien/korban (Primary Survey).
 Dimulai dengan A – B – C – & D.
 Segera dilakukan Secondary Survey  Head to Toe.
 Keberhasilan identifikasi awal Meminimalkan
komplikasi & Kematian.
 Penting Kecepatan & Ketepatan pengambilan
keputusan.
KONDISI2 KEGAWATAN
 Sumbatan jalan nafas : sebagian atau total.
 Henti jantung (cardiac arrest).
 Compresi Spinal.
 Sakit dada disertai sesak nafas yg akut & cianosis (MCI).
 Suhu tubuh yg tinggi.
 Gawat bayi yg baru lahir.
 Komplikasi Kehamilan : Perdarahan, KET, Kejang kehamilan
(eklampsia).
 Trauma multiple : Kecelakaan.
 Cidera kepala : ringan, sedang, dan berat.
 Perdarahan hebat yg tidak terkontrol.
 Luka tusuk, tembak pd dada atau perut.
 dll.
KONDISI2 YG MENGANCAM
KEHIDUPAN
 Shock (Anaphilactic shock, Cardiogenic shock,
Hipovolemic shock, Neurogenic shock, dan Septi
shock).
 Multisystem Trauma.
 ARDS.
 Cardiac arrest.
PENGKAJIAN PRIMER (Primary Survey)

 Penilaian dasar keadaan penderita & meliputi proses


pemberian tindakan sesuai dgn hasil pemeriksaan &
pengkajian.

 Fokus : A (airway), B (breathing), C (circulation), & D


(disability).
AIRWAY (JALAN NAFAS)
PENGKAJIAN TINDAKAN
 Kaji adanya obstruksi  Buka & bersihkan jalan
jalan napas. nafas.
 Suction.
 Kaji adanya distress
pernapasan.  Jaw thrust.
 Nasal / Oral airway.
 Pantau adakah gigi yg
 ETT.
lepas / benda asing,
atau lidah yg jatuh.  Cricotiroidectomy.
 Observasi kemungkinan
 Kaji adanya adanya trauma servical :
perdarahan, muntah, Istirahatkan dgn
& edema. menggunakan collar neck,
backboard, plester kepala.
BREATHING (PERNAFASAN)
PENGKAJIAN TINDAKAN
1. KAJI VENTILASI :  Berikan O2 dgn tepat.
• Pergerakan dinding thoraks.  Persiapkan intubasi bila
• Penggunaan otot bantu
gagal nafas.
pernapasan & otot abdomen.
• Dengar & rasakan udara yg  Suction.
keluar dr mulut & hidung.  Apabila disertai trauma
2. OBSERVASI & HITUNG kepala, hiperventilasi dgn
PERNAFASAN. 100% O2.
3. CATAT WARNA KUKU,  Jika tdk terdengar bunyi
MEMBRAN MUKOSA, &
KULIT. nafas, persiapkan
4. AUSKULTASI PARU. alat/jarum untuk
5. KAJI DISTENSI VENA thorcostomy &
JUGULARIS & POSISI persiapkan inserssi tube
TRACHEA. lewat thoraks.
CIRCULATION (SIRKULASI)
PENGKAJIAN TINDAKAN
1. Kaji nadi carotis &  Jika tidak ada : Lakukan
kompresi dada.
femoral.  Apabila ada gejala syok
2. Kaji Kulit : Warna, atau hipotensi, secepat
temperatur, & mungkin pemberian cairan
dgn jarum ukuran besar,
kelembaban. (antisipasi utk transfusi
3. Kaji tingkat darah), berikan cairan
isotonis, NaCl atau RL.
kesadaran klien.  Ambil sample darah.
4. Kaji capillary refill.  Transfusi darah sesuai
5. Kaji perdarahan dengan kondisi klien.
 Hentikan perdarahan dgn
eksternal. balut tekan.
DISABILITY (KESADARAN)
PENGKAJIAN TINDAKAN
1. Kaji tingkat Dapat dilakukan pd
kesadaran. waktu2 tertentu atau
berkali-kali.
2. Kaji respons verbal
& stimulus pain.
3. Kaji pergerakan
seluruh ekstremitas.
4. Gunakan pengkajian
GCS.
5. Cek respons pupil
thdp cahaya.
PENGKAJIAN SEKUNDER (Secondary Survey)

 Melengkapi Primary Survey.

 Mencari perubahan anatomy yg akan berkembang


mjd semakin parah & memperberat perubahan
fungsi vital yg akan berakhir dgn mengancam
nyawa bila tdk segera diatasi.
PENGKAJIAN TINDAKAN
EXPOSE: • Tanggalkan seluruh
•Kaji suhu pasien. pakaian pasien.
•Ukur TTV. • Jaga pasien ttp hangat,
cegah hipotermia,
FOLLEY CATHETER : berikan selimut, atur
•Bila tdk ada kontraindikasi. cahaya.
• Pemberian cairan infus.
GASTRIC TUBE / • Observasi TD. darah.
• Kaji irama nadi &
GOING TO : jantung.
•Pemeriksaan • Kaji temperatur,
laboratorium yg • Kaji saturasi oksigen.
berhubungna dgn
keadaan pasien.
HISTORY & HEAD TO TOE ASSESSMENT :
PENGKAJIAN TINDAKAN
• Kaji waktu/lamanya kejadian.

HISTORY : • Kaji tipe, lokasi, & posisi pasien saat


kejadian.
• Riwayat alergi.
• Riwayat pengobatan.

•Riwayat • Riwayat kesehatan waktyu lampau, riwayat


kehamilan.
• Waktu makan terakhir dan jenis makanannya.

kesehatan / • Kejadian yg menyebabkan / menimbulkan


kecelakaan, insiden atau penyakit.
• Periksa bagian dari kulit kepala & wajah

kecelakaan. apakah ada luka (perhatikan jenis luka),


deformitas dari tulang atau atau jaringan
lunak (lembek/lembut), perdarahan & adanya
benda asing.
• Periksa apakah ada perdarahan, benda asing,
cairan atau keluhan nyeri.
HEAD TO TOE ASSESSMENT :
PENGKAJIAN TINDAKAN
 Kepala & Wajah : Kaji apakah
• Kepala, Wajah & ada depresi cranium atau
tulang wajah, kontusio,
Leher. hematoma, atau ditemukan
adanya bagian kepala yg
lunak/lembut, atau bunyi
krepitus pd tulang kepala.

 Leher : Kekauan, nyeri pd


tulang belakang, deviasi
trakhea, pembendungan
vena dileher, perdarahan,
edema, kesulitan memelan,
luka memar, emphisema
subcutan, krepitus.
HEAD TO TOE ASSESSMENT :
PENGKAJIAN TINDAKAN
 Kaji irama, kedalaman &
• Thoraks. karakteristik pernafasan.
 Pergerakan dari dinding
dada anterior & posterior.
 Palpasi adanya krepitus pad
a tulang dada, emphisema
subcutan.
 Apakah menggunakan otot
bantu pernafasan.
 Tanda2 injuri bagian
eksternal : petikie,
perdarahan, sianosis,
memar, abrasi, laserasi,
atau scar yg lama.
HEAD TO TOE ASSESSMENT :
PENGKAJIAN TINDAKAN
 Struktur dinding
• Abdomen abdomen  Simetris?
 Distensi abdomen.
 Bising usus.
 Tanda2 injuri eksternal :
Memar, abrasi, laserasi,
luka tusuk.
 Kaji adanya massa.
 Kaji nadi femoral.
 Kaji adnaya nyeri: tipe
dan lokasi nyeri.
HEAD TO TOE ASSESSMENT :
PENGKAJIAN TINDAKAN

• Ekstremitas & • Kaji keadaan lengan & kaki :


perggerakan & kekuatannya.
Bagian • Sensasi pada setioap tungkai
& lengan.
Belakang. • Warna kulit.
• Nadi peridfer - ada /tidak &
kualitasnya.
• Log Roll  Inspeksi &
Palpasi bagian belakang :
Deformitas, perdarahan?,
laserasi?, atau memar?
Sekian…

THANKS+4+U’R+A+10+TION

Anda mungkin juga menyukai