Anda di halaman 1dari 6

KEGAWATAN DAN KEDARURATAN MEDIK

Falsafah Gawat Darurat Medik


Life is Short
Science is Long
Opportunity is Exclusive
Experiment is Dangerous
Judgement is Difficult
Ungkapan untuk seorang Dokter tidak cukup untuk melakukan yang dianggap
perlu.
Diperlukan :
 Lingkungan yang mendukung dan memuaskan
 Penderita harus dikelola dengan baik
Pengelolaan :
 Prinsip DDM
 Praktek GDM

UNIT-UNIT
EXTRA HOSPITAL HOSPITAL
PELAYANAN GDM

- PENSTABILAN ORGAN VITAL


- KOMUNIKASI
- TRANSPORTASI

EMS : SISTEM PENANGGULANGAN GDM,


SEBELUM DAN DI RUMAH SAKIT

PELAYANAN OLEH TIM – EMS (TERLATIH)

MENGENAL, MENGERTI DAN MEMAHAMI TANDA


PENDERITA GDM

5
EMS (Emergency Medical System):
1. Pertolongan pertama (P3K)
2. Komunikasi --> Tempat-tempat tertentu atau Rumah Sakit
3. Pertolongan medis di tempat kejadian (TIM EMS)
4. Penstabilan organ-organ vital
5. Pertolongan di Unit Gawat Darurat
6. Pertolongan di Kamar Operasi
7. Perawatan Intensif
8. Organisasi / Perhimpunan
9. Sistim komunikasi
10. Sistim transportasi, Ambulans 118
11. Perencanaan, Pendidikan, Penataran, Pelatihan, Penelitian dan
Evaluasi.
Pertolongan Pertama :
Memberikan petolongan Tepat, Cepat, Terarah kepada penderita yang
gawat darurat :
 Tidak selalu dilakukan oleh tenaga kesehatan
 Dilakukan oleh orang yang awam (bukan tenaga kesehatan) --> segera
dilakukan.
Tujuan :
 Menyelamatkan jiwa penderita
 Meringankan penderitaan, mencegah cedera
 Mempertahankan daya tahan penderita sampai pertolongan yang lebih
sempurna dating.
Cara menghadapi keadaan gawat darurat :
 Jangan panik, TENANG
 Cepat, Tepat, Terarah, Cekatan
 Ikut sertakan orang sekeliling.
 Perhatikan kesadaran penderita
 Perhatikan pernafasan penderita
 Bila tidak ada nafas spontan --> lakukan nafas buatan
 Lakukan perbaikan posisi jalan nafas agar tetap bebas
Sumbatan jalan nafas harus dihilangkan.
Penghentian Perdarahan :
Pembuluh darah besar (Vena dan Arteri) dapat menyebabkan kematian dalam 3-
5 menit
 Pergunakan saputangan atau kain yang bersih --> tekanlah pada tempat
perdarahan--> elevasikan bagian yang luka lebih tinggi dari posisi
jantung --> perhatikan tanda -tanda renjatan (syok) --> nadi cepat, kecil
; pernafasan cepat ; kulit pucat, dingin ; kesadaran menurun
 Penderita dibaringkan, kepala lebih bawah dari badan, kaki diangkat ke
atas lebih tingi dari badan.
 Bila ada muntahan dan kesadaran menurun, telungkupkan penderita
dan kepala lebih rendah agar muntahan tidak masuk ke dalam paru-
paru
Pemindahan penderita :
 Pemindahan penderita jangan tergesa-gesa
 Janganlah dipindahkan kecuali jenis, tingkat keparahan dan bagian-
bagian cedera telah diketahui
 Pada keadaan-keadaan tertentu seperti kebakaran, hanyut dan lain-
lainnya, penderita dapat dipindahkan dengan penuh kehati-hatian
 Penderita yang telah mendapat pertolongan segeralah
dipindahkan ,melalui transportasi ke Puskemsas Pembantu, Puskesmas,
Rumah Sakit.
Gawat Darurat Medik :
--> keadaan penderita yang memerlukan tindakan segera karena keadaan itu
mengancam jiwa atau menimbulkan kecacatan tubuh
Pengertian tergantung dari : Penderita sendiri :
 Pendidikan  Naluri takut kehilangan, kematian
 Lingkungan  Kedudukan sosial, dihormati, dihargai
 Sosio ekonomi  Kurangnya pengetahuan mengenai
 Kedudukan kesehatan, khususnya P3K
 Keluarga  Fasilitas yang minimal
PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN GDM :
 Gawat Darurat Medik : Keadaan yang mendadak menjadi gawat atau
mengancam jiwa dan kematian
 Gawat Tidak Darurat : Gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
darurat, misalnya kanker
 Darurat Tidak Gawat : Musibah yang datang mendadak tetapi tidak
mengancam jiwa, anggota badan atau tubuh, misalnya luka sayat pada
kulit
 Tidak Gawat Darurat Misalnya bisul, TBC kulit
 Kecelakaan : Kejadan akibat interaksi beberapa factor secara mendadak
dan tidak dikehendaki, sehingga menimbulkan cedera fisik, gangguan
mental dan sosio ekonomi.
Penanggulangan penderita gawat darurat :
Tujuan :
 Mencegah kematian dan cacat
 Merujuk penderita untuk memperoleh penanganan yang memadai
 Menanggulangi korban bencana
Prinsip penanggulangan penderita gawat darurat :
 Susunan saraf pusat  Hati
 Pernafasan  Ginjal
 Kardiovaskule  Pankreas
Kegagalan / kerusakan organ disebabkan :
 Trauma
 Infeksi
 Keracunan
 Degeneratif
 Asfiksia
 Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar
 Dan lain-lain
Kematian dapat terjadi dalam waktu singkat (4 -6 menit). Keberhasilan
penanggulangan penderita gawat darurat dalam mencegah kecacatan dan
kematian ditentukan oleh :
 Kecepatan menemukan penderita
 Kecepatan meminta tolong
 Kecepatan dan kualitas pertolonganyang diberikan :
 Di tempat kejadian
 Selama perjalanan ke rs
 Pertolongan selanjutnya secara mantap di puskesmas / rs

Sistem penanggulangan penderita gawat darurat :


A. Tujuan
Tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu bagi
setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat.
Cakupan pelayanan kesehatan meliputi :
 Penanggulangan penderita di tempat kejadian
 Transportasi penderita gawat darurat dari tempat kejadian ke sarana
kesehatan yang lebih memadai
 Penyediaan sarana komunikasi
 Rujukan ilmu pengetahuan dan tenaga ahli
 Upaya pembiayaan penderita gawat darurat
B. komponen sistem penanggulangan penderita gawat darurat
1. Komponen luar rumah sakit (pra rs)
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang awam.
Klasifikasi orang awam :
 awam biasa : guru, pelajar, ibu rumah tangga, petugas hotal
 awam khusus : polisi, satpam, pramuka, sar
Kemampuan yang harus dimiliki oleh awam : basic life support
 Cara meminta pertolongan
 Resusitasi kardio pulmonal
 Cara menghentikan perdarahan
 Cara memasang balut
 Cara transportasi penderita
Awam khusus : kemampuan menanggulangi keadaan gawat darurat
sesuai dengan bidang pekerjaannya
2. Tenaga perawat / paramedis :
pengetahuan dasar keperawatan + basic life support, kemampuan yang
harus dimiliki :
 sistem pernafasan : sumbatan, membebaskan, nafas buatan, resusitasi
kardiopulmonal
 sistem sirkulasi : syok, aritmia, membuat ekg
 sistem vaskuler : menghentikan perdarahan, memasang infus, merawat
infus dan cvp
 sistem saraf : mengenal koma dan pertolongannya, cedera kepala
 sistem imunologi : mengenal dan menanggulangi syok anafilaktik
 sistem gastrointestinal : mempersiapkan calon operasi akut abdomen
 sistem musculoskeletal : mengenal patah tulang, memasang bidai,
transportasi penderita, gigitan binatang
 sistem reproduksi : menolong persalinan, pertolongan gawat darurat
obgin,
 organisasi : sistem pertolongan dan sistem bencana
3. Tenaga medis (dokter umum)
 Sistem pernafasan : sumbatan, membebaskan (intubasi sampai
cricothyrotomi), resusitasi kardiopulmonal dan obatnya
 Sistem sirkulasi : aritmia, infark, syok kardiogenik dan pertolongannya,
membuat dan membaca ekg
 Sistem vaskuler : mengatasi perdarahan, tranfusi, pemberian cairan dan
elektrolit, cvp
 Sistem saraf : diagnosa banding koma dan gawat darurat neurologi
lainnya, pemeriksaan yang harus dilakukan
 Sistem imunologi : alergi akut, syok anafilaktik
 Sistem kulit : luka dan penanganannya
 Sistem skeletal : fraktur, bidai dan transportasinya
 Sistem reproduksi : darurat obgin, pertolongan pertama dan terapi
 Sistem gastrointestinal : akut abdomen dan penanggulangannya, gagal
hati, ginjal, pancreas
 Toksikologi
 Organisasi : sistem penanggulangan gd dan bencana

Upaya pelayanan transportasi


Tujuan :
 Memindahkan penderita gd dengan aman tanpa memberatkan penderita
 Sarana transportasi
 Persyaratan transportasi
 Sebelum diangkat : gangguan pernafasan dan kardiovaskuler
telah ditanggulangi, perdarahan telah dihentikan, luka
telah ditutup, patah tulang telah difiksasi
 Selama perjalanan : monitor tanda vital, kesadaran dan keadaan
luka
Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan terdepan dalam wilayah
tertentu harus buka 24 jam dan mampu dalam hal :
 Resusitasi dan basic life support
 Rujukan penderita gd
 Menampung dan menanggulangi korban bencana
 Komunikasi dengan pusat komunikasi dan pusat rujukan
 Menanggulangi false emergensi baik medical maupun minor surgical
 Sarana laboratorium dan tenaga dokter umum, paramedic.

PEDOMAN PENGEMBANGAN PELAYANAN GD DI RS :


Tujuan :
Suatu unit gawat darurat (ugd) harus mampu memberikan pelayanan dengan
kualitas tinggi pada masyarakat dengan problema medis akut.
Harus mampu :
 Melakukan rujukan
 Mencegah kematian dan cacat
 Menanggulangi korban bencana
Kriteria :
 Ugd harus buka 24 jam
 Ugd harus melayani false emergensi, tidak boleh mengurangi mutu
pelayanan
 Ugd harus meningkatkan mutu personalia
 Ugd sebaiknya hanya melakukan primary care, sedangkan definitif care
dilakukan di tempat lain dengan kerjasama yang baik
 Ugd harus melakukan riset guna meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan
Staf ugd diharapkan menguasai :
 Pengetahuan dan ketrampilan sesuai bidang
 Psikologi keadaan gd
 Kemampuan menguasai keadaan
 Penuh pengertian, sopan, menghargai penderita, keluhan pasien, ramah,
tidak judes, dsb
 Mampu menjalin hubungan baik dengan bagian lain di rs.

Anda mungkin juga menyukai