Pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau kondisi sakit yang mengancam kehidupan
Tujuan
1. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat. 2. Merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoeh penanganan yang lebih memadai. 3. Penanggulangan korban bencana
Penyebab Kematian
1. Mati dalam waktu singkat (4-6 menit) Kegagalan sistem otak Kegagalan sistem pernafasan Kegagalan sistem kardiovaskuler 2. Mati dalam waktu lebih lama (perlahan- lahan) Kegagalan sistem hati Kegagalan sistem ginjal (perkemihan) Kegagalan sistem pankreas (endokrin)
KLASIFIKASI PASIEN
TIDAK GAWAT DARURAT TIDAK GADAR GAWAT TIDAK TIDAK GAWAT DARURAT DARURAT Tiba- tiba Musibah Tiba- tiba Pasien gawat tiba-tiba gawat Poliklinik yang Mengancam Tidak Tidak perlu datang ke IGD nyawa/ mengancam tindakan anggota nyawa dan segera badan anggota Ca. stad IV Memerlukan badan tindakan Luka sayat darurat dangkal
Polisi
IGD
ICU
Bnagsal
Pra RS
AMBULANS
RS
Meninggal/ perbaikan
RM/men inggal
PERAN PERAWAT
a.Perawatan pasien gawat darurat. b. Pencegahan cedera. c. Kesiagaan menghadapi bencana. Menanggulangi pasien dengan cara aman dan terpercaya : a. Evaluasi pasien secara cepat dan tepat. b. Resusitasi dan stabilisasi sesuai prioritas. c. Menentukan apakah kebutuhan penderita melebihi kemampuan fasilitas. d. Mengatur sebaik mungkin rujukan antar RS (apa, siapa, kapan, bagaimana). e. Menjamin penanggulangan maksimum sudah diberikan sesuai kebutuhan pasien.
(SPGDT)
Suatu metode yang digunakan untuk penanganan korban yang mengalami kegawatan dengan melibatkan unsur yang ada. Terdiri dari unsur pra RS,RS dan antar RS.
Fase Pra RS
Keberhasilan fase ini tergantung dari: a. Komunikasi Pusat komunikasi ambulan gawat darurat(118,dll) Pusat komunikasi ke RS Pusat komunikasi polisi (110) Pusat komunikasi pemadam kebakaran (113)
Fase Pra RS
Tugas Pusat Komunikasi: Menerima permintaan pertolongan Mengirim ambulance terdekat Mengatur dan memonitor rujukian penderita gawat darurat Memonitor kesiapan RS terutama unit gawat darurat dan ICU
Fase Pra RS
b. Pendidikan 1. Pada orang awam merupakan orang pertama yang menemukan korban atau pasien yang mendapatkan musibah atau trauma Kemampuan yang harus dimiliki: Mengetahui cara minta tolong Mengetahui cara menghentikan perdarahan Mengetahui cara memasang balut bidai Mengetahui transportasi yang baik
Fase Pra RS
2. Pada orang Awam Khusus org awam yang telah
mendapatkan pengetahuan cara-cara penanggulangan kasus gawat darurat sebelum korban dibawa ke RS atau ambulance datang. Polisi, Security, DLLAJR, SAR Kemampuan yang harus dimiliki: Seperti kemampuan orang awam dan ditambah dengan: - Melakukan RJP - mengetahui tanda- tanda persalinan - mengetahui tanda- tanda penyakit pernafasan - mengetahui tanda- tanda penyakit jantung - mengetahui tanda- tanda penyakit persyarafan, dll
Fase Pra RS
3. Pada Perawat Perawat harus mampu menanggulangi penderita gawat darurat dengan gangguan: a) Sistem Pernafasan:
Mengatasi obstruksi jalan nafas Membuka jalan nafas Memberi nafas buatan Melakukan RJP dg penilaian ABC
b. Sistem Sirkulasi - mengenal aritmia dan infark jantung - pertolongan pertama pada henti jantung - melakukan EKG - mengenal syok dan cara pertolongan pertama C. Sistem vaskuler - menghentikan perdarahan - memasang infus dan transfusi d. Sistem Syaraf - mengenal status kesadaran - mengetahui evakuasi dan transportasi pada cedera kepala
Fase Pra RS
C. Transportasi Syarat kendaraan: - Penderita dapat terlentang - Dapat melakukan komunikasi ke sentral komunikasi dan RS. - Dentitas yang jelas sehingga mudah dibedakan dengnan ambulan lain - Terdapat alat resusitasi, oksigen, suction,obat-obatan, infus, balut bidai, tandu, EKG, alat persalinan
Fase RS
a. Puskesmas Buka 24 jam Ada peralatan resusutasi Personal yang dibutuhkan satu dokter umum dan 2-3 perawat
Fase RS
b. IGD Berhasil tidaknya penanganan di IGD tergantung pada: 1. Keadaan penderita waktu tiba di IGD - tergantung pada mutu penanggulangan pra RS - IGD harus aktif meningkatkan mutu penanggulangan pra RS.
Fase RS
2. Keadaan gedung IGD sebaiknya: - Mudah dijangkau - Kegiatan mudah dikontrol - Pintu akses utama hanya untuk pelayanan Gawat Darurat 3. Kualitas dan kuantitas alat-alat serta obatobatan
Obat-obatan emergency Suction otomatis dan manual Oksigen Respirator Laringoskop ET Gudel Spuit dan jarum berbagai ukuran Cuff-set EKG monitor portable dan defibrilator Infus dan transfusi set LSB Cricothyrotomy dan Tracheostomy set Gunting Jarum intra cardiac Mayor dan minor set, dll
4. Kemampuan dan ketrampilan petugasnya. Golongan pertama yang langsung menangani penderita dasar ilmiah dan skill yang kompeten Golongan yang tidak langsung menangani penderita cleaning services, security, administrasi.
Dibutuhkan apabila RS tidak bisa menangani pasien. Dihubungi dahulu by phone Transportasi yang digunakan harus sesuai standar.
Mengontrol Area
Kecelakaan kendaraan bermotor: amankan dari rokok/sumber api, cegah kerumunan, minta pertolongan orang lain. Kecelakaan listrik: putuskan hubungan arus, jaga jarak dengan korban sampai korban berada di area yang aman Gas asap dan gas beracun: pindahkan pasien Kebakaran: hentikan sumber api, panggil petugas pemadam kebakaran, evakuasi korban
KUIS
1. Jelaskan pengertian SPGDT! 2. Apakah peran perawat dalam kegawatdaruratan? 3. Jelaskan dan berikan contoh klien dalam kondisi gawat-darurat dan darurat tapi tidak gawat!