Menurut Azrul (2005) yang dimaksud gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari
pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk
menyelamatkan kehidupannya (life saving). Instalasi gawat darurat adalah salah satu
sumber utama pelayanan kesehatan di rumah sakit. Ada beberapa hal yang membuat
situasi di IGD menjadi khas, diantaranya adalah pasien yang perlu penanganan cepat
Maksud dari pelayanan rawat darurat adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang
dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk menyelamatkan kehidupannya. Unit
nama Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tergantung dari kemampuan yang dimiliki,
keberadaan IGD dapat beraneka macam. Namun yang lazim ditemukan adalah yang
tergabung dalam rumah sakit. Meskipun telah majunya sistem rumah sakit yang dianut
oleh suatu negara bukan berarti tiap rumah sakit memiliki kemampuan mengelola IGD
sendiri. Penyebab utama kesulitan untuk mengelola IGD adalah karena IGD merupakan
salah satu dari unit kesehatan yang paling padat modal, padat karya, serta padat
teknologi. IRD yaitu suatu tempat / unit pelayanan dirumah sakit yang memiliki tim kerja
dengan kemampuan khusus dan peralatan yang memebrikan pelayanan pasien gawat
darurat yang terorganisir. Instalasi pelayanan pertama bagi pasien yang datang ke rumah
B. Kegiatan IGD
memiliki berbagai macam kegiatan. Menurut Flynn (1962) dalam Azrul (1997)
pelayanan gawat darurat. Sayangnya jenis pelayanan kedokteran yang bersifat khas
seing disalah gunakan. Pelayanan gawat darurat yang sebenarnya bertujuan untuk
memperoleh pelayanan pertolongan pertama (first aid) dan bahkan pelayanan rawat
pelayanan ini merupakan lanjutan dari pelayanan gawat darurat, yakni dengan merujuk
kasus-kasus gawat darurat yang dinilai berat untuk memperoleh pelayanan rawat inap
intensif.
Kegiatan ketiga yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan informasi
medis darurat dalam bentuk menampung serta menjawab semua pertanyaan anggota
masyarakat yang ada hubungannya dengan keadaan medis darurat (emergency medical
questions).
C. Disiplin Pelayanan
Disiplin pelayanan adalah suatu aturan yang berkaitan dengan cara memilih anggota
antrian yang akan dilayani lebih dahulu. Disiplin yang biasa digunakan adalah :
ancaman nyawa.
- Merah : Gawat darurat,harus MRS yaitu untuk penderita gawat darurat (kondisi stabil /
- Kuning : Gawat darurat ,bisa MRS /Rawat jalan yaitu Untuk penderita darurat, tetapi
tidak gawat
- Hijau : Gawat tidak darurat,dengan penanganan bisa rawat jalan yaitu Untuk bukan
penderita gawat.
1. Biru
b) Luka tusuk
e) Problem kejiwaan
h) Patah tulang
3. Kuning
a) Lecet luas
4. Hijau
Saat tiba di IRD pasien biasanya menjalani pemilahan terlebih dahulu anamnesis untuk
membantu menentukan sifat dan keparahan penyakitnya. Penderita yang kena penyakit
serius biasanya lebih sering mendapat visite lebih sering oleh dokter daripada mereka
yang penyakitnya tidak begitu parah . Setelah penaksiran dan penanganan awal pasien
bisa dirujuk ke Rumah sakit distabilkan dan dipindahkan ke rumah sakit lain karena
berbagai alasan atau dikeluarkan. Kebanyakan IRD buka 24 jam ,meski pada malam hari
D. Tujuan igd
4. Suatu IRD harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi pada
2. IGD juga harus memiliki penderita – penderita false emergency (korban yang
3. IGD sebaiknya hanya melakukan primary care sedangkan definitive care dilakukan
5. IGD harus melakukan riset guna meningkatkan mutu / kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat sekitarnya.
2. Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang berbeda (Alur masuk kendaraan
3. Harus memiliki ruang dekontaminasi (dengan fasilitas shawer) yang terletak antara
4. Ambulans / kendaraan yang membawa pasien harus dapat sampai di depan pintu
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan
2. Pernafasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas
1. Trauma / cedera
2. Infeksi
3. Keracunan (polsoning)
4. Degenerasi (kailure)
5. Asfiksi
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of water and
electrolie)
Kegagalan sistem saraf pusat,kardiovaskuler,pernafasan dan kehilangan
hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit). Sedangkan
kegagaln sistem / organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lebih
a) Ditempat kejadian
II. TRIAGE
Mempunyai arti menyortir atau memilih. Dirancang untuk menempatkan pasien yang tepat
diwaktu yang tepat dengan pemberi pelayanan yang tepat. Triage merupakan suatu
proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau penyakit dan menentukan
jenis perawatan gawat darurat serta transportasi. Dan merupakan proses yang
Dalam Triage tidak ada standard nasional baku, namun ada 2 sistem yang dikenal, yaitu:
1. METTAG (Triage tagging system).
1. gagal nafas,
2. cedera torako-abdominal,
Cedera yang dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat :
Sistim METTAG atau pengkodean dengan warna system tagging yang sejenis,
2. Sistim triase Penuntun Lapangan START (Simple Triage And Rapid Transportation).
mengidentifikasikan korban yang dengan risiko besar akan kematian segera atau
pengamatan terhadap ventilasi, perfusi, dan status mental. Hal ini untuk memastikan
kelompok korban :
A. Sistem triase
mungkin pasien
2. Penilaian terfokus.
1. Perkenalkan diri anda dan jelaskan apa yang akan anda lakukan.
3. Coba untuk mengamati semua pasien yang datang, bahkan saat mewawancara
pasien.
4. Pertahankan arus informasi petugas triase dengan area tunggu & area tindakan.
5. Pahami sistem IRD dan keterbatasan anda. Ingat objektif primer aturan triase. Gunakan
F. Pahami juga :
3. WASPADA atas pasien dengan ancaman jiwa atau serius potensial terancam hidup
atau anggota badannya harus didahulukan dalam penilaian hingga dapat segera
ditindak.
Akurasi keyakinan dan ketangkasan merupakan suatu element penting pada proses
pengkajian
Keamanan dan keefektifan perawatan pasien hanya dapat direncanakan jika ada
Tanggungjawab utama dari perawat triase adalah untuk mengkaji dan memeriksa
secara akurat pasien, dan memberikan perawatan yang sesuai pada pasien, termasuk
intervensi terapiutik, prosedur diagnostic, dan pemeriksaan pada tempat yang tepat
untuk perawatan
Perawat triase harus melaksanakan prinsip diatas untuk mencapai kepuasan pasien
Prinsip umum lain dalam asuhan keperawatan yang di berikan oleh perawat di
a) Penjaminan keamanan diri perawatan dan klien terjaga, perawat harus menerapkan
b) Cepat dan tepat dalam melakukan triage, menetapkan diagnose keperawatan, tindakan
d) Penjelasan dan pendidikan kesehatan untuk klin dan keluarga diberikan untuk
f) Sisten dokumentasi yang dipai dapat digunakan secara mudah, cepat dan tepat
g) Penjaminan tindakan keperawatan secara etik dan legal keperawatan perlu dijaga.
Ada beberapa Tipe triage, yaitu :
a. Daily triage
Daily triage adalah triage yang selalu dilakukan sebagai dasar pada system kegawat
daruratan. Triage yang terdapat pada setiap rumah bsakit berbeda-beda, tapi secara
umum ditujukan untuk mengenal, mengelompokan pasien menurut yang memiliki tingkat
keakutan dengan tujuan untuk memberikan evaluasi dini dan perawatan yang tepat.
Perawatan yang paling intensif dberikan pada pasien dengan sakit yang serius meskipun
kapasitas. Perawatan yang lebih intensif diberikan pada korban bencana yang
c. Disaster Triage
Ada ketika system emergensi local tidak dapat memberikan perawatan intensif
berubah dari memberikan perawatan intensif pada korban yang sakit menjadi
memberikan perawatan terbaik untuk jumlah yang terbesar. Fokusnya pada identifikasi
korban yang terluka yang memiliki kesempatan untuk bertahan hidup lebih besar
dengan intervensi medis yang cepat. Pada disaster triage dilakukan identifikasi korban
yang mengalami luka ringan dan ditunda terlebih dahulun tanpa muncul resko dan yang
mengalami luka berat dan tidak dapat bertahan. Prioritasnya ditekankan pada
d. Military Triage
Sama dengan tiage lainnya tapi berorientasi pada tujuan misi disbanding dengan
aturan medis biasanya. Prinsip triage ini tetap mengutamakan pendekatan yang paling
baik karena jika gagal untuk mencapai tujuan misi akan mengakibatkan efek buruk
Digunakan ketika terdapat faktor lain pada populasi atau korban. Contohnya kejadian yang
berhubungan dengan senjara pemusnah masal dengan radiasi, kontaminasi biologis dan
kimia. Dekontaminasi dan perlengkapan pelindung sangat dibutuhkan oleh tenaga medis.
PEMBAHASAN :
Ada banyak klasifikasi triage yang digunakan, adapun beberapa klasifikasi umum
yang dipakai :
Prioritas utama
Prioritas kedua
Prioritas rendah
Tipe klasifikasi ini sangat umum dan biasanya terjadi kurangnya spesifitas dan
Terdiri dari :
Prioritas paling utama (sesegera mungkin, kelas 1, parah dan harus sesegera
mungkin)
Prioritas rendah (dapat ditunda, kelas 3, ringan dan tidak harus segera dilakukan)
dengan pelatihan medis yang minimal. Pengkajian dilakukan kdengan sangat cepat
1) Ventilasi / pernapasan
3) Status neurology
obstruksi jalan napas, perdarahan yang massif yang harus diselesaikan secepatnya.
Penolong ditempat kejadian memberikan instruksi verbal pada korban, untuk berpindah.
Kemudian penolong yang lain melakukan pengkajian dan mengirim korban ke rumahsakit
Critical/ Immediate
Dideskripsikan sebagai pasien dengan luka yang serius, dengan keadaan kritis yang
respirasi >30x/menit
tidak ada denyut nadi
Delayed
Digunakan untuk mendeskripsikan pasien yang tidak bisa yang tidak mempunyai keadaan
yang mengancam jiwa dan yang bisa menunggu untuk beberapa saat untuk mendapatkan
Respirasi <30x/menit
Dead
Digunakan ketika pasien benar-benar sudah mati atau mengalami luka dan mematikan
1) Traffic director
Dalam sistem ini, perawat hanya mengidentifikasi keluhan utama dan memilih antara
status “mendesak” atau “tidak mendesak”. Berdasarkan klasifikasi ini pasien dikirim ke
ruang tunggu atau area perawatan akut. Tidak ada tes diagnostik permulaan yang
2) Spot check
Pada model ini, perawat mendapatkan keluhan utama bersama dengan data subjektif
dan objektif yang terbatas, dan pasien dikategorikan ke dalam salah satu dari tiga
prioritas pengobatan berikut ini : “gawat darurat,” “mendesak,” atau “ditunda”. Dapat
perawatan tertentu atau di ruang tunggu. Tidak ada evaluasi ulang yang direncanakan
3) Comprehensive
Sistem comprehensive adalah sistem yang paling maju dengan melibatkan dokter dan
perawat dalam menjalankan peran triase. Data dasar yang diperoleh meliputi
informasi subjektif dan ojektif. Tes diagnostic pendahuluan dilakukan dan pasien
ditempatkan di ruang perawatan akut atau ruang tunggu. Jika pasien ditempatkan di
perdarahan hebat
dilakukan resusitasi maka ditindak lanjuti oleh dokter specialis. Misalnya : pasien
Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan tindakan darurat. Pasien
sadar, tidak ada gangguan ABC dan dapat langsung diberikan terapi definitif. Untuk
Gejala dan tanda klinis ringan/asimptomatis. Misalnya penyakit kulit, batuk, flu, dan
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan,Jakarta : EGC