Menurut Azrul (1997) yang dimaksud gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari
pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk menyelamatkan
kehidupannya (life saving).
Instalasi gawat darurat adalah salah satu sumber utama pelayanan kesehatan di rumah sakit. Ada
beberapa hal yang membuat situasi di IGD menjadi khas, diantaranya adalah pasien yang perlu
oleh penderita dalam waktu segera untuk menyelamatkan kehidupannya. Unit kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan rawat darurat disebut dengan nama Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Tergantung dari kemampuan yang dimiliki, keberadaan IGD dapat beraneka macam. Namun yang lazim
ditemukan adalah yang tergabung dalam rumah sakit.
Meskipun telah majunya sistem rumah sakit yang dianut oleh suatu negara bukan berarti tiap
rumah sakit memiliki kemampuan mengelola IGD sendiri. Penyebab utama kesulitan untuk mengelola IGD
adalah karena IGD merupakan salah satu dari unit kesehatan yang paling padat modal, padat karya, serta
padat teknologi.
IRD yaitu suatu tempat / unit pelayanan dirumah sakit yang memiliki tim kerja dengan
kemampuan khusus dan peralatan yang memebrikan pelayanan pasien gawat darurat yang terorganisir.
Instalasi pelayanan pertama bagi pasien yang datang ke rumah sakit terutama dalam hal
B. Kegiatan IGD
Instalasi Gawat Darurat yang merupakan suatu bentuk penanganan kegawatdaruratan memiliki
berbagai macam kegiatan. Menurut Flynn (1962) dalam Azrul (1997) kegiatan IGD secara umum dapat
Kegiatan utama yang menjadi tanggung jawab IGD adalah menyelenggarakan pelayanan gawat
darurat. Sayangnya jenis pelayanan kedokteran yang bersifat khas seing disalah gunakan. Pelayanan
1
gawat darurat yang sebenarnya bertujuan untuk menyelamatkan kehidupan penderita (live saving),
sering dimanfaatkan hanya untuk memperoleh pelayanan pertolongan pertama (first aid) dan bahkan
Kegiatan kedua yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan pelayanan penyaringan
untuk kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan intensif. Pada dasarnya pelayanan ini merupakan
lanjutan dari pelayanan gawat darurat, yakni dengan merujuk kasus-kasus gawat darurat yang dinilai
berat untuk memperoleh pelayanan rawat inap intensif.
Kegiatan ketiga yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan informasi medis
darurat dalam bentuk menampung serta menjawab semua pertanyaan anggota masyarakat yang ada
C. Disiplin Pelayanan
Disiplin pelayanan adalah suatu aturan yang berkaitan dengan cara memilih anggota antrian yang akan
dilayani lebih dahulu. Disiplin yang biasa digunakan adalah (Subagyo, 1993) :
a. Biru : Gawat darurat,resusitasi segera yaitu Untuk penderita sangat gawat/ ancaman nyawa.
b. Merah : Gawat darurat,harus MRS yaitu untuk penderita gawat darurat (kondisi stabil / tidak
membahayakan nyawa )
c. Kuning : Gawat darurat ,bisa MRS /Rawat jalan yaitu Untuk penderita darurat, tetapi tidak gawat
d. Hijau : Gawat tidak darurat,dengan penanganan bisa rawat jalan yaitu Untuk bukan penderita
gawat.
2
e. Hitam : Meninggal dunia
1. Biru
b) Luka tusuk
e) Problem kejiwaan
3. Kuning
a) Lecet luas
4. Hijau
Saat tiba di IRD pasien biasanya menjalani pemilahan terlebih dahulu anamnesis untuk membantu
menentukan sifat dan keparahan penyakitnya. Penderita yang kena penyakit serius biasanya lebih sering
mendapat visite lebih sering oleh dokter daripada mereka yang penyakitnya tidak begitu parah . Setelah
penaksiran dan penanganan awal pasien bisa dirujuk ke Rumah sakit distabilkan dan dipindahkan ke
3
D. Tujuan IGD
E. Kriteria IGD
1. IRD harus buka 24 jam
2. IRD juga harus memiliki penderita – penderita false emergency (korban yang
4. IRD harus meningkatkan mutu personalia maupun masyarakat sekitarnya dalam penanggulangan
sekitarnya.
4
2. Mampu mengatasi pasien : syok, gawat nafas,gagal
2. Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang berbeda (Alur masuk kendaraan
4. Ambulans / kendaraan yang membawa pasien harus dapat sampai di depan pintu
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah satu sistem / organ
seperti :
1. Susunan saraf pusat
2. Pernafasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas
1. Trauma / cedera
2. Infeksi
3. Keracunan (polsoning)
4. Degenerasi (kailure)
5. Asfiksi
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of water and
5
lectrolie)
menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit). Sedangkan kegagaln sistem / organ yang lain
dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lebih lama. Drngan demikian keberhasilan
Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh :
II. TRIAGE
Mempunyai arti menyortir atau memilih. Dirancang untuk menempatkan pasien yang tepat
diwaktu yang tepat dengan pemberi pelayanan yang tepat. Triage merupakan suatu proses khusus
memilah pasien berdasar beratnya cedera atau penyakit dan menentukan jenis perawatan gawat darurat
Dalam Triage tidak ada standard nasional baku, namun ada 2 sistem yang dikenal, yaitu:
a. gagal nafas,
b. cedera torako-abdominal,
c. cedera kepala / maksilo-fasial berat,
6
1. cedera abdomen tanpa shok,
2. Sistim triase Penuntun Lapangan START (Simple Triage And Rapid Transportation).
pengamatan terhadap ventilasi, perfusi, dan status mental. Hal ini untuk memastikan
kelompok korban :
c. mati.
A. Sistem triase
Non Bencana : Memberikan pelayanan terbaik pada pasien secara individu.
Bencana / Korban Berganda : Memberikan pelayanan paling efektif untuk sebanyak mungkin pasien
7
6. Redam kecemasan pasien / keluarga; humas.
2. Penilaian terfokus.
D. Sasaran primer dan sekunder triase
3. Coba untuk mengamati semua pasien yang datang, bahkan saat mewawancara pasien.
4. Pertahankan arus informasi petugas triase dengan area tunggu & area tindakan. Komunikasi lancar
5. Pahami sistem IRD dan keterbatasan anda. Ingat objektif primer aturan triase. Gunakan sumber daya
3. WASPADA atas pasien dengan ancaman jiwa atau serius potensial terancam hidup atau anggota
badannya harus didahulukan dalam penilaian hingga dapat segera ditindak.
Akurasi keyakinan dan ketangkasan merupakan suatu element penting pada proses
pengkajian
c. Keputusan yang diambil berdasarkan pemeriksaan
Keamanan dan keefektifan perawatan pasien hanya dapat direncanakan jika ada
8
Tanggungjawab utama dari perawat triase adalah untuk mengkaji dan memeriksa secara akurat
pasien, dan memberikan perawatan yang sesuai pada pasien, termasuk intervensi terapiutik,
prosedur diagnostic, dan pemeriksaan pada tempat yang tepat untuk perawatan
pasien
Prinsip umum lain dalam asuhan keperawatan yang di berikan oleh perawat di ruang gawat
a) Penjaminan keamanan diri perawatan dan klien terjaga, perawat harus menerapkan
b) Prinsip universal precaution, mencegah penyebaran infeksi dan memberikan asuhan yang
nyaman untuk klien
e) Penjelasan dan pendidikan kesehatan untuk klin dan keluarga diberikan untuk
g) Sisten dokumentasi yang dipai dapat digunakan secara mudah, cepat dan tepat
h) Penjaminan tindakan keperawatan secara etik dan legal keperawatan perlu dijaga.
Tipe Triage :
a. Daily triage
Daily triage adalah triage yang selalu dilakukan sebagai dasar pada system kegawat daruratan. Triage
yang terdapat pada setiap rumah bsakit berbeda-beda, tapi secara umum ditujukan untuk mengenal,
9
mengelompokan pasien menurut yang memiliki tingkat keakutan dengan tujuan untuk memberikan
evaluasi dini dan perawatan yang tepat. Perawatan yang paling intensif dberikan pada pasien dengan
menangani banyak pasien tapi belum mencapai tingat ke kelebihan kapasitas. Perawatan yang lebih
intensif diberikan pada korban bencana yang kritis. Kasus minimal bisa di tunda terlebih dahulu.
c. Disaster Triage
Ada ketika system emergensi local tidak dapat memberikan perawatan intensif sesegera mungkin
ketika korban bencana sangat membutuhkan. Filosofi perawatan berubah dari memberikan
perawatan intensif pada korban yang sakit menjadi memberikan perawatan terbaik untuk jumlah
yang terbesar. Fokusnya pada identifikasi korban yang terluka yang memiliki kesempatan untuk
bertahan hidup lebih besar dengan intervensi medis yang cepat. Pada disaster triage dilakukan
identifikasi korban yang mengalami luka ringan dan ditunda terlebih dahulun tanpa muncul resko
dan yang mengalami luka berat dan tidak dapat bertahan. Prioritasnya ditekankan pada transportasi
korban dan perawatan berdasarkan level luka.
d. Military Triage
Sama dengan tiage lainnya tapi berorientasi pada tujuan misi disbanding dengan aturan medis
biasanya. Prinsip triage ini tetap mengutamakan pendekatan yang paling baik karena jika gagal
untuk mencapai tujuan misi akan mengakibatkan efek buruk pada kesehatan dan kesejahteraan
Digunakan ketika terdapat faktor lain pada populasi atau korban. Contohnya kejadian yang
berhubungan dengan senjara pemusnah masal dengan radiasi, kontaminasi biologis dan
kimia. Dekontaminasi dan perlengkapan pelindung sangat dibutuhkan oleh tenaga medis. (Oman,
Keadaaan yang mengancam nyawa/adanya gangguan ABC dan perlu tindakan segera,
misalnya cardiac arrest, penurunan kesadaran , trauma mayor dengan perdarahan hebat
10
b. Gawat Tidak Darurat (P2)
Keadaan mengangancam nyawa tetepi tidak memerlukan tindakan darurat. Setelah dilakukan
resusitasi maka ditindak lanjuti oleh dokter specialis. Misalnya : pasien kanker tahap lanjut, fraktur,
Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan tindakan darurat. Pasien sadar, tidak ada
gangguan ABC dan dapat langsung diberikan terapi definitif. Untuk tindak lanjut dapat ke poliklinik,
misalnya: laserasi, fraktur minor/tertutup,sistitis, otitis media dan lainya.
d. Tidak Gawat Tidak Darurat
Keaadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan gawat. Gejala dan tanda
klinis ringan/asimptomatis. Misalnya penyakit kulit, batuk, flu, dan sebagainya (ENA, 2001;Iyer, 2004)
11
DAFTAR PUSTAKA
Fauzanlampoeng.http://www.scribd.com/doc/50079020/sarana-dan-prasarana-fisik-unh-gawat-darurat
STIKBINAHUSADA.2008.http://blogspot.com/2008/12/konsep-dasar-keperawatan-gawat-darurat.html
http://www.angelfire.com/nc/neurosegery/falsafahgd.html
http://id.wikipedia.org/wiki/unitgawatdarurat
http://www.rsob.online.net.informasi/pengertian-umum
http://vita-insani.co.id/rsjombang/fasilitas.php
Wikipedia, the free encyclopedia, 2009, triage, (Online), (http://en.wikipedia. org/wiki/triage, Diakses pada
12