Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-
rata penduduk serta pelayanan yang dilakukan sesuai dengan kode etik
dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Dalam rangka peningkatan pelayanan yang bermutu diluar jam kerja
maka Puskesmas Kecamatan Jatinegara membuka Layanan 24 Jam dan
Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Kecamatan Jatinegara dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku selama masa pandemi
COVID-19.
Pelayanan gawat darurat pada Puskesmas Kecamatan Jatinegara
merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan cepat dan tepat
pada seseorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka
kematian dan mencegah terjadinya kecacatan sesuai kapasitas dan
kemampuan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Adanya upaya
pelayanan unit gawat darurat di puskesmas ditujukan untuk menunjang
pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat
sehari-hari maupun dalam situasi bencana.
Dengan masih berlangsungnya masa pandemi COVID-19 dan
meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menyikapi pandemi COVID-19
ini serta tidak berkurangnya kebutuhan masyarakat terutama warga
Kecamatan Jatinegara dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan,
maka perlu dibuat standar pelayanan di Layanan 24 jam dan Ruang
Tindakan / Unit Gawat Darurat Puskesmas Kecamatan Jatinegara yang
merupakan pedoman bagi semua pihak dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan yang optimal.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Menjadi panduan pelayanan Unit Gawat Darurat dalam fungsinya
untuk usaha menyelamatkan jiwa dan pencegahan kecacatan lebih
lanjut bagi pasien gawat darurat.

2. Tujuan Khusus
Menjadi panduan pelayanan Unit Gawat Darurat bagi petugas
kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan optimal terhadap kasus kegawatdaruratan bagi
pasien / masyarakat wilayah Kecamatn Jatinegara.

C. Sasaran Pedoman
Sasaran panduan ini adalah seluruh petugas Puskesmas
Kecamatan Jatinegara yang memberi pelayanan terhadap pasien / warga
Kecamatan Jatinegara.

D. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup pelayanan Unit Gawat Darurat meliputi :
1. Pasien dengan kasus True Emergency
Yaitu pasien yang tiba – tiba berada dalam keadaan gawat darurat
atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota
badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolonngan
secepatnya.

2. Pasien dengan kasus False Emergency


Yaitu pasien dengan :
a. Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
b. Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota
badanny
c. Keadaan tidak gawat dan tidak darurat

E. Batasan Operasional
1. Unit Gawat Darurat

Adalah unit pelayanan di puskesmas yang memberikan pelayanan pertama


pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu
dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Triage
Adalah pengelompokan korban berdasarkan berat ringannya
trauma/penyakit serta kecepatan penanganan/ pemindahanya.

3. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan
dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.

4. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang
mengancam jiwa.

5. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survey primer dengan mencari perubahan anatomi
yang akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat
perubahan fungsi vital yang ada, berakhir dengan mengancam jiwa bila
tidak segera diatasi

6. Pasien Gawat Darurat


Adalah pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan
menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan
menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.

7. Pasien Gawat Tidak Darurat


Adalah pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan
tindakan darurat misalnya kanker stadium lanjut.

8. Pasien Darurat Tidak Gawat


Adalah pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba tetapi tidak
mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.

9. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat


Adalah pasien yang tidak memerlukan tindakan / penanganan segera.
Misalnya pasien dengan luka lecet, batuk pilek dan sebagainya.

10. Ibu Hamil Yang Akan Bersalin Atau Sedang Hamil Dan Neonatal
Gerbang pintu masuk utama untuk kasus kebidanan dan neonatal adalah di
unit gawat darurat. Pasien dilakukan pemeriksaan awal guna menentukan
apakah pesien perlu penanganan segera atau dalam keadaan darurat, jika
tidak ditemukan kegawatannya maka pasien bersalin diantarkan oleh
petugas UGD menuju ruang bersalin lantai 2, namun jika ditemukan
kegawatan dan perlu penanganan segera maka tim UGD dalam hal ini
dokter, perawat, bidan ruang bersalin menangani pasien tersebut di UGD
puskesmas kecamatan Jatinegara dan jika tidak membaik dilakukan
rujukan ke rumah sakit sesuai alur rujukan pasien yang telah ditentukan.

11. Kecelakaan (Accident)


Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang
datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera
fisik, mental dan social. Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan
menurut:
1. Tempat kejadian:
 Kecelakaan lalu lintas
 Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
 Kecelakaan di lingkungan kerja
 Kecelakaan di sekolah
 Kecelakaan di tempat tempat umum seperti halnya
tempat rekreasi, perbelanjaan, di area olahraga, dll.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing,
tersengat, terbakar baik karena efek kimia, fisik maupn listrik
atau radiasi.
3. Waktu Kejadian
 Waktu perjalanan (traveling/transport time)
 Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dll.

12. Cidera
Masalah kesehatan yang didapat/dialami sebagai akibat kecelakaan.

13. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan
atau manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia,
kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan
prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan
masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan
bantuan.
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau
kegagalan dari salah satu sistem/organ dibawah ini yaitu:
1) Susunan saraf pusat
2) Pernafasan
3) Kardiovaskuler
4) Hati
5) Ginjal
6) Pankreas

Kegagalan (kerusakan) system/organ tersebut dapat disebabkan oleh:


1) Trauma/cedera
2) Infeksi
3) Keracunan
4) Degenerasi
5) Asfiksia
6) Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar
7) Dan lain lain

Kegagalan system susunan syaraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan dan


hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat,
sedangkan kegagalan system/organ yang lain dapat menyebabkan
kematian dalam waktu yang lama.
Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat
(PPGD) Dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh:
1) Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2) Kecepatan meminta pertolongan
3) Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan
a) Ditempat kejadian
b) Dalam perjalanan ke rumah sakit
c) Pertolongan selanjutnya secara mantap di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai